Professional Documents
Culture Documents
Winny
STIE MDP
dominika.winny@gmail.com
Abstract: Measuring and analyzing cost of quality are the first step in quality management program. But many
company which have got the objective of this research is to find out whether PT.XYZ has reached the optimal point
of cost of quality. If PT.XYZ has reached this point, this company could earned maximum net profit. Author used
Income Statement to analyze the component of expense, and clasify them into cost of quality based on the ABC. The
result of this research show that on 2004, total cost of quality was Rp 154.876.000.000, 4,87 % of sales. On 2007,
total cost of quality was Rp 163.693.000.000, 4,62% of sales.
XYZ, yaitu perusahaan jasa yang bergerak di memberikan perhatian individual terhadap
bidang telekomunikasi. Hingga saat ini, perusahaan pelanggan.
ini telah menghasilkan banyak produk yang 2. Estetika (aesthetics) berhubungan dengan
mendukung perkembangan teknologi penampilan wujud produk (misalnya, gaya dan
telekomunikasi, seperti telepon, hand phone, dan keindahan) serta penampilan fasilitas,
internet. Perusahaan ini juga telah menerapkan peralatan, pegawai, dan materi komunikasi
standar kualitas pada manajemen dan produknya yang berkaitan dengan jasa.
yang mempengaruhi kinerja perusahaan dari segi 3. Kemudahan perawatan dan perbaikan
operasional dan finansialnya. (serviceability) berkaitan dengan tingkat
kemudahan merawat-dan memperbaiki produk.
Sehubungan latar belakang masalah, maka 4. Fitur (features) adalah karakteristik produk
permasalahan yang diangkat terkait biaya kualitas yang berbeda dari produk-produk sejenis yang
adalah: Bagaimana pembuatan laporan biaya fungsinya sama.
kualitas di PT.XYZ terkait dengan Penerapan ISO 5. Keandalan (reliability) adalah probabilitas suatu
9000:2000 ?. produk atau jasa menjalankan fungsi seperti
yang dimaksudkan dalam jangka waktu tertentu.
Dengan demikian penelitian ini bertujuan 6. Tahan lama (durability) merupakan jangka
untuk mengenal lebih jelas bagaimana karakteristik waktu produk dapat berfungsi.
perusahaan jasa dan bagaimana perhitungan biaya 7. Kualitas kesesuaian (quality of conformance)
kualitas dalam perusahaan jasa. yaitu, ukuran mengenai apakah suatu produk
telah memenuhi spesifikasinya atau tidak.
8. Kecocokan penggunaan (fitness for use)
2 KAJIAN TEORITIS didefinisikan sebagai kecocokan dari suatu
produk menjalankan fungsi-fungsi
Menurut Hansen dan Mowen (2005:5), sebagaimana diiklankan.
kualitas adalah ukuran relatif dari kebaikan (good-
ness). Definisi ini mengungkapkan tingkat Menurut Hansen dan Mowen (2005:7),
keunggulan (excellence) dan ukuran relative kebaikan kegiatan yang berhubungan dengan kualitas adalah
(goodness). Kualitas produk atau jasa adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan karena mungkin atau telah
yang memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan. terdapat kualitas yang buruk. Biaya-biaya untuk
Ekspektasi pelanggan bisa dijelaskan melalui atribut- melakukan kegiatan-kegiatan tersebut disebut biaya
atribut kualitas atau hal-hal yang sering disebut kualitas. Jadi, biaya kualitas (costs of quality) adalah
dengan dimensi kualitas. Ekspektasi pelanggan biaya-biaya yang timbul karena mungkin atau telah
meliputi delapan dimensi berikut, yaitu: terjadi produk yang buruk kualitasnya. Dari definisi
ini,maka dapat disimpulkan bahwa terdapat dua
1. Kinerja (performance), yaitu tingkat konsistensi kategori kegiatan yang berhubungan dengan kualitas,
dan kebaikan fungsi-fungsi produk. Dalam jasa, yaitu kegiatan sebelum timbulnya kualitas yang buruk
prinip tidak terpisahkan (insperability principle) (kegiatan pengendalian atau control activities) dan
mengandung arti bahwa jasa dilakukan secara kegiatan sesudah timbulnya kualitas buruk (kegiatan
langsung di hadapan pelanggan. Sehingga karena kegagalan atau failure activities).
definisi kinerja untuk jasa dapat didefinisikan
lebih jauh sebagai atribut daya tanggap, Kegiatan pengendalian (control activities)
kepastian dan empati. Daya tanggap membantu dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah
pelanggan, dan menyediakan pelayanan yang atau mendeteksi kualitas yang buruk (karena
konsisten dan bersifat segera. Kepastian kualitas yang buruk mungkin terjadi). Jadi, kegiatan
(assurance), mengacu pada pengetahuan dan pengendalian terdiri dari kegiatan-kegiatan
keramahan karyawan serta kemampuan mereka pencegahan dan penilaian. Biaya pengendalian
membangun kepercayaan dan keyakinan (control costs) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan
pelanggan. Empati (empathy) berarti peduli dan untuk menjalankan kegiatan pengendalian.
Kegiatan karena kegagalan (failure activi- Menurut Jon R. Miller dan John S. Morris
ties) dilakukan oleh perusahaan atau oleh dalam jurnalnya yang berjudul Is Quality Free or
pelanggannya untuk merespons kualitas yang buruk Profitable?, dinyatakan bahwa level kualitas tidak
(kualitas buruk memang telah terjadi). Jika respons hanya didasarkan pada analisis biaya. Perusahaan
terhadap kualitas yang buruk dilakukan sebelum dapat memperoleh pendapatan yang lebih tinggi
produk cacat (tidak memiliki kesesuaian, tidak bisa dari level kualitas yang lebih tinggi pula,
diandalkan, tidak tahan lama, dan seterusnya) meningkatkan pangsa pasar dan harga yang lebih
sampai ke pelanggan, maka kegiatannya tinggi. Pada saat biaya kualitas mencapai titik
diklasifikasikan sebagai kegiatan kegagalan internal. optimalnya maka perusahaan akan mencapai net
Sebaliknya, jika respons muncul setelah produk profit yang maksimum. Berikut grafik pengaruh
sampai ke pelanggan, maka kegiatannya kualitas terhadap pendapatan. Oleh karena itu,
dikategorikan menjadi kegagalan eksternal. Micheal Behm berpendapat bahwa perusahaan
perlu memonitor biaya pencegahan untuk
Secara umum, biaya kualitas memastikan efisiensi berkelanjutan.
diklasifikasikan menjadi empat kategori, yaitu:
kualitas buruk pada produk atau jasa yang b. Biaya penilaian (appraisal cost)
dihasilkan. Pada PT. XYZ, yang termasuk Jenis biaya ini terdiri dari:
prevention cost adalah: 1. Beban audit, adalah beban yang terkait
1. Beban pendidikan, pelatihan adalah beban dengan pemeriksaan kualitas produk
yang terjadi untuk menyelenggarakan (apakah telah sesuai dengan klasifikasi
pelatihan dan seminar-seminar bagi yang ditetapkan perusahaan), dan audit
karyawan, serta mensosialisasikan laporan keuangan perusahaan.
kebijakan dan program perusahaan. 2. Beban perjalanan dinas dalam negeri,
2. Beban Operasi dan Pemeliharaan (BODP) terdiri dari beban perjalanan dinas dalam
Sentral rangka sosialisasi dan evaluasi program
3. BODP Radio perusahaan berkaitan dengan peningkatan
4. BODP Transmisi kualitas secara berkelanjutan.
5. BODP Catudaya 3. Beban rapat, terdiri dari biaya untuk rapat
6. BODP alat ukur / kerja jaringan dalam rangka membahas program
7. BODP Terminal, terdiri dari BODP telepon, prevensi untuk produk dan jasa yang
BODP telepon umum, BODP sentral disediakan perusahaan untuk konsumen.
telepon. 4. Beban tender, merupakan biaya yang
Beban Operasi dan Pemeliharaan (BODP) terjadi dalam rangka pengadaan barang
nomor 3 7 merupakan beban yang terkait untuk keperluan operasional perusahaan,
erat dengan availability. BODP sentral, serta pemeriksaan terhadap kesesuaian
radio, transmisi, catudaya, terminal dan alat barang yang ditawarkan supplier dengan
ukur /kerja jaringan mempengaruhi spesifikasi yang dibutuhkan perusahaan
ketersediaan jasa telekomunikasi bagi para (inspection and test materials).
konsumen. Baik buruknya pemeliharaan
c. Biaya kegagalan internal (internal failure cost)
transmisi, catudaya, terminal, dan radio
Biaya kegagalan internal terdiri dari
berdampak langsung pada ada tidaknya jasa
reinspection cost, yaitu biaya untuk memeriksa
telekomunikasi bagi konsumen serta jumlah
kembali program quality control atau process
gangguan yang mungkin terjadi. Oleh karena
control akibat adanya fraud.
itu, biaya operasi dan pemeliharaan ini
d. Biaya kegagalan eksternal (external failure cost)
dikelompokkan sebagai biaya pencegahan.
External failure cost terdiri dari:
8. Biaya customer education, dikategorikan
1. Beban Operasi dan Pemeliharaan (BODP)
dalam prevention cost karena pengetahuan
jaringan multiplier kabel
konsumen terhadap fungsi dan cara
2. Beban Operasi dan Pemeliharaan (BODP)
penggunaan produk dianggap berpengaruh
jaringan akses fiber
secara langsung terhadap kualitas jasa yang
3. Beban Operasi dan Pemeliharaan (BODP)
disediakan perusahaan. Semakin tinggi
jaringan akses radio
tingkat pengetahuan konsumen terhadap
produk perusahaan, diharapkan jumlah Ketiga BODP di atas merupakan biaya
keluhan akan semakin berkurang. yang terjadi akibat perbaikan gangguan jaringan.
9. Beban pengembangan, merupakan beban Pendek kata, jumlah biaya-biaya ini dipengaruhi
yang terjadi untuk melakukan inovasi, oleh kuantitas gangguan yang terjadi.
pembaharuan produk, serta program-
program yang berkaitan dengan continuous Setelah mengidentifikasi dan
improvement. mengklasifikasikan jenis-jenis biaya yang terdapat
10. Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) dalam laporan keuangan perusahaan, maka tahap
Frekuensi, jasa telekomunikasi (Jastel) dan berikutnya adalah membuat laporan biaya kualitas.
kontribusi USO adalah beban yang Dari laporan keuangan PT.XYZ selama tahun 2004-
dibayarkan pada pemerintah untuk 2007, maka diketahui total pendapatan tahun 2004
pemakaian frekuensi untuk operasional. sebesar Rp 3.181.152.000.000, 2005 meningkat
IF+EF
80,000
COQ
penilaian mengalami penurunan sebesar Rp 60,000
40,000
1.184.000.000 (33%). Sedangkan pada tahun 2007 20,000
0
biaya ini meningkat sebesar Rp 141.000.000 (6%). 2004 2005 2006 2007
Penurunan biaya penilaian di tahun 2006 year
disebabkan penurunan seluruh komponen biaya
penilaian, yaitu biaya audit, biaya tender.
Penurunan biaya audit disebabkan karena jumlah Gambar 2. Grafik Biaya Kualitas
control SOA menurun. Selain itu, jumlah titik
kontrol menurun hingga 3.000 titik kontrol. Pada Sumber: data intern perusahaan yang diolah oleh
tahun 2007, biaya penilaian meningkat karena penulis.