Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
Diantara dua lapisan tersebut, terdapat lapisan tipis yang disebut Mesoglea. Karena dinding
tubuhnya terdiri dari dua lapisan lembaga, maka heawan itu disebut hewan Diploblastik.
Sebagian besar Coelenterata hidup dilaut kecuali hydra sp. dan beberapa jenis lainnya.
Hewan tersebut mempunyai dua fase bentuk tubuh yaitu fase Polip dan fase Medusa. Polip
adalah fase saat hewan melekat pada suatu substrat (tidak dapat berpindah) sedangkan
medusa adalah fase saat hewan dapar bergerak bebas. (Bullough, 1951)
Hydrozoa Contoh jenis dari kelas tersebut adalah Hydra, yang hidup di dalam air
tawar. Ujung tempat letaknya mulut disebut ujung Oral sedangkan yang melekat pada dasar
disebut ujung Aboral. Cara reproduksi hewan tersebut adalah dengan cara vegetatif maupun
generatif. Contoh lain adalah Obelia.
ScypozoaSebagian besar hidup dalam bentuk medusa. Bentuk polip hanya pada
tingkat larva. Contoh jenis dari kelas tersebut adalah Aurelia sp. (ubur-ubur kuping)
yang sering terdampar di pantai-pantai Larva disebut Planula, kemudian menjadi
polip yang disebut Skifistoma. Dari skifistoma terbentuk medusa yang disebut Efira.
Anthozoa
Tidak mepunyai bentuk sebagai medusa (sepanjang hidupnya polip ). Contoh
jenis dari kelas tersebut adalah anemon laut (Cribinopsis fernaldi). Mempunyai alat
pernapasan sederhana disebut Sifonoglifa.
Ctenophozoa Satu-satunya Coelenterata yang tidak memiliki
mematokis.
Kelas Mollusca dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan kedudukan kakinya yaitu sebagai
berikut :
a. Kelas Bivalvia
Contoh Bivalvia adalah kerang yang hidup dilaut, dan remis yang hidup diair tawar.
Hewan ini memiliki dua cangkang yang setangkup atau yang disebut dengan Bivalvia.
Kedua cangkang diikat dengan jaringan ikat atau ligameentum yang bekerja sebagai
engsel, fungsinya seperti engsel pintu. Dipermukaan luar cangkang, terdapat garis
pertumbuhan melengkung yang dapat digunakan untuk menetukan unsur.
b. Kelas Gastropoda
Hewan ini bergerak dengan menggunakan perutnya. Gastropoda hidup di darat, di air
tawar dan air laut. Tubuhnya memiliki cangkang yang memelintir, ada yang
memelintir ke kanan, dan ada yang ke kiri. Gastropoda bernapas dengan
menggunakan lapisan mantel yang berubah fungsi menjadi paru-paru yang berfungsi
sebagai tempat terjadinya pertukaran gas. Gastropoda bersifat hermaphrodit tetapi
melakukan perkawinan silang, artinya hewan ini melakukan perkawinan dengan
hewan lain, bukan dengan dirinya sendiri.
c. Kelas Cephalopoda Alat gerak itu adalah tentakel yang terdapat pada kepala. Tentakel
juga berfungsi untuk menangkap makanan. Cumi-cumi dan ikan sotong memilik 8
tentakel yang dilengkapi alat pengisap dan 2 tentakel panjang sedangkan gurita
memiliki 8 tentakel yang dilengkapi alat pengisap dan 2 tentakel panjang sedangkan
gurita memiliki 8 tentakel. Pada gurita, semua tentakelnya dilengkapi dengan alat
pengisap. Cephalopoda dapat dibedakan menjadi 2 ordo yaitu Tetrabranchiata dan
Dibranchiata.
1. Kelas Polychaeta
Tubuh bulat berbentuk tabung. Alat gerak berupa parapodia yang dilengkapi dengan
setae. Pada kepala terdapat tentakel. Dapat dibedakan dengan jelas antar jantan dan
betina. Umumnya hidup di laut.
2. Kelas Oligocaeta
Tubuh berbentuk bulat, tidak mempunyai kepala dan parapodia dengan sedikit setae,
bersifat hemafrodit, hidup di tanah atau di air tawar.
3. Kelas Hiridinae Tubuhnya pipih, aktif berkontraksi, tidak mempunyai setae maupun
parapodia yang besar. Rongga tubuh kecil, bersifat hemafrodit, hidup di air tawar, air
laut, dan di darat. (Tim penyusun, 2003).
Sistem respirasi pada vermes terjadi melalui permukaan tubuh, insang. Pada masing-
masing somit terdapat organ eksresi, system saraf, seks hemafrodit atau terpisah, organ
reproduksi betina terdapat pada segmen 10 sampai segmen ke 14, sedangkan pada hewan
jantan terdapat segmen ke 10 sampai segmen ke 15. Pada segmen 32 sampai 37 terdapat
clitelum, yaitu penebalan epidermis yang mensekresi materi zat untuk mengikat hewan yang
sedang kopulasi dan juga membentuk cocon sebagai tempat telur yang dibuahi (Noble, 1989).
BAB lll
METODOLOGI PRATIKUM
Kaca pembesar
Tali rafia
Parang
Referensi invertebrata
Alat tangkap/ jaring
Plastik gula
Sarung tangan
Snor kel (kusus hewan laut)
Toples
Ember
Kertas label
ATK
Alat ukur
1. Formalin 70%
2. Alkohol 70%
3. Air
2. Kupu-kupu 1. Sayap
Kingdom : Animalia 2. Mata
Phylum : Arthropod 3. Mulut
aClass : Insecta 4. Kaki
Ordo : Lepidoptera 5. Antena
Family : Buccinidae
Genus : Hypolimnas
Spesies : Hypolimnas
Bolina.
Porifera (Hewan berpori). Kata porifera berasal dari bahasa latin porus (lubang) dan fere
(mengandung)oleh sebab itu porifera disebut hewan berpori. Bentuk tubuhnya ada yang
seperti tabung, oval, bulat, pipih, dan tipis, atau bercabang-cabang. Bagian tengah tubuhnya
berupa ruangan yaitu spongecoel pada ujung atas ruangan tersebut terdapat lubang yang
besar yang disebut osculum. Pada hewan ini tidak memiliki alat gerak, pada tingkat dewasa,
melekat pada suatu dasar sehingga bersifat sessile. Susunan tubuh porifera, terdiri atas dua
lapisan yaitu epidermis dan endodermis. Pada permukaan luar dinding tubuh terdapat
pori/lubang-lubang kecil. Lubang kecil ini berhubungan dengan saluran/kanal sempit menuju
ke spongecoel. Kelas filum porifera terdiri dari 3 kelas yaitu : Calcarea, hexaktinelida, dan
demospongia. Coelenterata (Hewan berongga).
Coelenterata mempunyai rongga besar di tengah-tengah tubuhnya yang berfungsi seperti
usus pada hewan-hewan tingkat tinggi. Rongga itu disebut rongga Gastrovaskuler. Simetri
tubuhnya radial dan terdapat tentakel disekitar mulutnya yang berfungsi untuk menangkap
dan memasukkan makanan ke dalam tubuhnya. Tentakel yang dilengkapi sel knidoblas yang
mengandung racun sengat disebut Nematokis (ciri khas dari hewan berongga). Kelas filum
coelenterata terdiri dari 4 kelas yaitu : Hydrozoa, scypozoa, anthozoa, ctenophora.
Echinodermata (Hewan berkulit duri)Kata
echinodermata berasal dari bahsa latin Echinos (duri) dan Derma (kulit). Oleh sebab itu,
echinodermata disebut hewan berkulit duri. Echinodermata merupakan hewan yang tidak
bersegmentasi, kulitnya berduri dan tersusun atas lempeng-lempeng zat kapur. Gerakannya
dengan kaki ambulakral. Sistem pernapasan dan ekskresinya dilakukan oleh papula yan
merupakan tonjolan-tonjolan diantara lempeng kapurbndan berdinding tipis yang
merupakan lanjutan dari coelom. Sistem saraf terdiri atas cincin saraf yang melingkar yang
mengelilingi kerongkongan dan bercabang-cabang ke arah lengan. Alat kelaminnya terpisah
dan fertilisasinya terjadi diluar tubuh dan pada umumnya mempunyai daya regenerasi yang
tinggi.Kelas filum echinodermata terdiri dari 5 kelas yaitu : Asteroidea (bintang laut),
Echinoidea (bulu babi), Ophiuroidea (bintang ular laut), Crinoidea (lilia laut), Holothuridea
(teripang).
Mollusca (hewan bertubuh lunak). Mollusca adalah hewan bertubuh lunak dan tidak
bersegmen dengan bentuk bulat simetris. Hidup dilaut, air tawar, dan didarat. Memiliki
cangkok yang tersusunj atas zat kapur dan berguna untuk melindungi dirinya, misalnya
kerang dan keong. Anggotanya yang tidak memiliki cangkok misalnya cumi-cumi. Memiliki
system pencernaan makanan, resoirasi, eksresi dan reproduksi. Alat sekresinya berupa
nefridium. Sistem peredaran darahnya sudah lengkap yang terdiri atas atrium, ventrikel,
aorta dan pembuluh darah. Sisitem sarafnya terdiri atas tiga pasang ganglion, yaitu anterior,
posterior, dan kaki. Alat pernapasannya dengan menggunakan insang, paru-paru, atau
permukaan tubuhnya. Perkembangan berlangsung secara seksual. Pada umumnya
berkelamin tunggal, tetapi ada beberapa diantaranya bersifat hermaphrodit.
Berdasarkan kedudukan kakinya, phylum mollusca dibagi atas tiga kelas yaitu : Kelas
gastropoda (hewan yang menggunakan perutnya sebagai kaki), kelas cephalopoda (hewan
yang kepalanya berkaki), bivalvia (kerang-kerangan).
Vermes (Cacing). Vermes adalah golongan cacing yang terdiri dari 3 phylum, yaitu
platyhelmintes, Nemathelminthes, dan Annelida . Platyhelmintes hidup bebas di air tawar,
kolam, danau, sungai, dan biasanya batu. Tubuh pipih dengan kepala denga segi tiga dan
memiliki bintik mata, bersilia, ukuran 5-25 cm. Annelida tubunya bersusun atas segmen-
segmen yang menyerupai gelang kecil. Tubuh tripoblastik, bilateral simetris, dilapisi kutikula
yang lembab dan lendir. Memiliki otot melingkar dan memanjang. Saluran pencernaan
terdiri dari mulut, usus, dan anus, peredaran darahnya tertutup hemoglobin larut dalam
plasma. Respirasi melalui permukaan tubuh, insang pada masing-masing somit terdapat
organ eksresi, system saraf. Seks hermaprodit atau terpisah , organ reproduksi betina
terdapat segmen 9-14. Organisasi jantan terdapat pada segmen 10-15, pada segmen 32-37
terdapat clitellum yaitu penebalkan epidermis yang mensekresi materi zat untuk mengikat
hewan yang sedang kopulasi dan juga mebentuk cocon sebagai tempat telur yang dibuahi.
Habitat, kebanyakan pada tanah lembab, air tawar, air asin, dan ada pula yang hidup parasit.
Filum colentrata pada plot pertama berukuran (1x1m) kami mendapat kan 1 jenis
colentrata namun dalam keadan mati ciri-cirinya bentuk nya keras dan bercabang-cabang.
pada plot ke dua(2x2m) dan plot ke tiga (3x3m) kami tidak mendapatkan jenis colentrata di
karnakan kurangan nya trumbu karang di pinggir laut karna tempat pencarian hanya di
pinggir laut, kesulitan yang kami hadapi kami tidak menggunakan alat snor kel.
Filum Echinodermata adalah filum yang paling banyak kami temui di lapangan pada
plot pertama kami mendapatkan bintang ular laut sebanyak 1 jenis, kakinya berukurang
7cm, mempunyai kaki-kaki yang halus. bintang ular laur ini kami dapat kan pada plot ke 3 di
menit ketiga. kelas cinodea (lilia laut ) pada plot pertama kami mendapatkan 1 jenis lilia laut,
dan pada plot ke dua dan ketiga kami mendapat kan lilia laut sebnyak 4, diameter kaki nya
berukuran 5cm-7,5cm, jumblah kakinya antara 10-2-, dan terdapat bulu-bulu halus pada
kaki. kami lebih mudah mendapatkan lilia laut dari pada ular bintang laut, dikarnakan lilia
laut hidup di menempel pada substrat yang ada di laut.kesulitan yang kami hadapi tidak
menggunakan snor kel di dalam laut dan bentuk dan warna nya sangat sulit di ketahui.
Pada Filum Mollusca kami hana mendapatkan kelas Gastropoda di plot ke tiga (3x3m)
di menit ke tiga kami mendapat kan 1 jenis dalam kaadan hidup dan panjang nya berukuran
1 cm, mempunyai cangkang dan dalam nya bersifat lunak. filum molussca termaksut hewan
yang berhasil menyesuaikan diri untuk hidup di berbagai tempat.
Pada filum vermes kami sama sekali tidak mendapatkan, karna baanyk nya batu di
bandingkan tanah sehingga kami lebih sulit untuk mrndapatkan.
Pada hasil pengamatan kami berhasil mendapat kan semut merah sebanyak 6 ekor di
plot ke tiga (3x3m) dimenit ketiga dengan memiliki ukuran 0,7cm-1cm, mempunyai tiga
pasang kaki, dan mempunyai rahang dan bertaring besar.
Kaki seribu atau milipide adalah Athropoda yang memiliki 2 pasang kaki per segmen
(kecuali segmen pertama di belakang kepada, dan sedekit setelahnya yang memiliki satu
kaki). Tubuh hewan ini berbentuk silinder, jumblah segmennya sekitar 20-100, hewan ini
berkembang biak dengan cara bertelur. umum nya kaki seribu memakan sisa tumbuhan yang
busuk.
Pada plot pertama kami mendapatkan kaki seribu di balik dedaudan dan di ranting-
ranting kayu dengam memiliki panjng 1cm, mempunyai 42 pasang kaki, memiliki mata,
mulut, kaki, antena. kami mendapat kan kaki seriby oada plot ke dua dan ketiga .
Cacing tanah adalah cacing yang berbentuk tabung dan bersegmentasi dalam dalam
Filum annelida. Mereka umumnya di temukan hidup di tanah, memakan bahan organik
Hidup dan Mati, sistem pencernaan berjalan melalui panjang tubuhnya. Cacing tanah
melakukan respirasi melalui kulitnya.
Sampel pertama kami mendapat kan caacing tanah sebanyak 1 ekor pada plot kedua
(2x2m) pada menit kedua, Ciri-cirinya cacing tidak memiliki mata, kami mendapat cacing
pada tempat yang lembab, namun pada tempat pengamatan kami sangat sulit untu
mendapat kan tempat yang lembab.
ss