You are on page 1of 16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Porifera (Hewan berpori)


Tubuh porifera tersusun dari banyak sel antara sel itu ada pembagian pekerjaan tiap sel
mempunyai tugas tertentu, tugasnya ialah mengambil makanan dan mencernanya. Seperti
namanya menunjukan porifera adalah hewan yang berlubang-lubang adalah porifera yang
susunannya lebih kompleks. Menurut susunan ini, mereka dapat dibagi menjadi tiga tipe
yaitu : Acon, Sycon, atau scypha dan Ragon (Bullough, 1951).

Ciri-ciri porifera adalah :

a. Hidupnya di air laut dan di air tawar


b. Struktur tubuhnya terdiri atas dua lapisan yaitu epidermis dan endodermis
c. Mempunyai pori yang berbentuk tabung
d. Berdasarkan bentuknya saluran air dibedakan menjadi 3 macam yaitu : sycon, leucon,
dan ascon
e. Rangka dalam menyerupai duri yang disebut spikula
f. Kerangkanya merupakan eksoskeleton (kerangka)

Perkembangbiakan porifera berlangsung dengan 2 cara yaitu pembentukan tunas dan


gemmulae(Tim penyusun, 2003). Makanan porifera berupa zat-zat organik dan organisme
yang lainnya. Porifera tidak mempunyai alat pencernaan khusus. Sistem pencernaan makanan
pada porifera bersifat intraselluler. Sistem pernapasan porifera dilakukan oleh sel-sel
koanoisit pada saluran permukaan tubuhnya. O2 diserap secara absorbs langsung dari air dan
CO2 dikeluarkan melalui sel-sel koanosit pada seluruh permukaan tubuhnya secara ekonomis,
porifera tidak banyak menguntungkan manusia. Namun, diantara beberapa porifera ada yang
menguntungkan yaitu yang berspikula dari bahan spon dapat dimanfaatkan sebagai
pembersih badan (Tim penyusun, 1999).

Coelenterata (Hewan berongga)


Dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapisan lembaga yaitu :
1. Ektoderm bagian luar
2. Endoderm bagian dalam

Diantara dua lapisan tersebut, terdapat lapisan tipis yang disebut Mesoglea. Karena dinding
tubuhnya terdiri dari dua lapisan lembaga, maka heawan itu disebut hewan Diploblastik.
Sebagian besar Coelenterata hidup dilaut kecuali hydra sp. dan beberapa jenis lainnya.
Hewan tersebut mempunyai dua fase bentuk tubuh yaitu fase Polip dan fase Medusa. Polip
adalah fase saat hewan melekat pada suatu substrat (tidak dapat berpindah) sedangkan
medusa adalah fase saat hewan dapar bergerak bebas. (Bullough, 1951)

Kelas-kelas yang termasuk didalam filum Coelenterata adalah :

Hydrozoa Contoh jenis dari kelas tersebut adalah Hydra, yang hidup di dalam air
tawar. Ujung tempat letaknya mulut disebut ujung Oral sedangkan yang melekat pada dasar
disebut ujung Aboral. Cara reproduksi hewan tersebut adalah dengan cara vegetatif maupun
generatif. Contoh lain adalah Obelia.

ScypozoaSebagian besar hidup dalam bentuk medusa. Bentuk polip hanya pada
tingkat larva. Contoh jenis dari kelas tersebut adalah Aurelia sp. (ubur-ubur kuping)
yang sering terdampar di pantai-pantai Larva disebut Planula, kemudian menjadi
polip yang disebut Skifistoma. Dari skifistoma terbentuk medusa yang disebut Efira.

Anthozoa
Tidak mepunyai bentuk sebagai medusa (sepanjang hidupnya polip ). Contoh
jenis dari kelas tersebut adalah anemon laut (Cribinopsis fernaldi). Mempunyai alat
pernapasan sederhana disebut Sifonoglifa.
Ctenophozoa Satu-satunya Coelenterata yang tidak memiliki
mematokis.

Echinodermata (Hewan berkulit duri)


Nama Echinodermata pertama kali dimunculkan oleh Jacob Klein pada tahun 1734.
Echinodermata merupakan hewan-hewan yang hidup dipantai, tetapi kebanyakan di dasar
laut. Hewan-hewan yang termasuk Echinodermata adalah hewan Coelomata dengan simetri
radial pentamerous, dimana tubuh dapat dibagi menjadi 5 bagian tersusun mengelilingi
sumbu pusat, tetapi larvanya simetri bilateral. Tidak mempunyai kepala. Memiliki endo
skeleton, terbentuk dari mesodermis, terdapat juga spina eksternal yang dapat digerakan atau
tidak (Noble, 1989).

Echinodermata terdiri dari lima kelas yaitu sebagai berikut :

1. Kelas Asteroidea (Bintang laut)


Umumnya hewan ini memiliki lengan berjumlah 5 atau kelipatannya. Mempunyai
duri berbentuk catut, yang masing-masing disebut pediselaria. Pediselaria berfungsi
untuk membersihkan tubuh dari benda-benda asing untuk melindungi papula. Saluran
pencernaan mempunyai cabang-cabang yang menuju ke tiap-tiap lengan. Hewan
dapat dibedakan antara jenis jantan dan betina.
2. Kelas Echinoidea (Bulu babi)
Mempunyai rangka dalam yang terdiri dari lempeng kapur yang melebur menjadi
satu, membentuk semacam mangkok. Tidak mempunyai lengan dan mempunyai kaki
ambulakral pendek yang terdapat diantara duri-duri yang panjang.
3. Kelas Ophiuroidea (Bintang ular laut)
Mempunyai lengan yang panjang dan bersifat lentur sebanyak lima atau kelipatannya.
Alat-alat dalam, tidak bercabang ke arah lengan, dan tidak mempunyai anus.
4. Kelas Crinoidea (Lilia laut)
Hewan ini merupakan kelas yang paling primitif diantara diantara kelas lain dari
Echinodermata. Mempunyai bentuk tubuh seperti tumbuhan.
5. Kelas Holothuridea (Teripang)
Bentuk tubuh memanjang, tidak mempunyai lengan dan tidak mempunyai pediselaria.
Mempunyai daya regenarasi yang besar, dan dapat dibedakan antara jantan dan betina
(Saktiyono, 1999)

Mollusca (Hewan bertubuh lunak)


Kata Mollusca artinya lunak, sehingga hewan yang tergolong dalam phylum ini memiliki
tubuh lunak. Umumnya tubuhnya bercangkang, tetapi ada juga yang tidak memiliki
cangkang. Anggota phylum Mollusca ini selain tubuhnya lunak, juga tidak beruas-ruas, dan
tubuhnya simetris bilateral. Memiliki lapisan mantel atau penutup tubuh yang terletak
dibawah cangkangnya dan berfungsi memproduksi senyawa kalsium karbonat sebagai bahan
pembuat cangkang (cangkok). Hewan yang termasuk Mollusca misalnya bekicot, kerang,
remis, kijing, tiram, siiput sawah, cumi-cumi dan keong (Syamsuri, 2004).

Kelas Mollusca dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan kedudukan kakinya yaitu sebagai
berikut :

a. Kelas Bivalvia
Contoh Bivalvia adalah kerang yang hidup dilaut, dan remis yang hidup diair tawar.
Hewan ini memiliki dua cangkang yang setangkup atau yang disebut dengan Bivalvia.
Kedua cangkang diikat dengan jaringan ikat atau ligameentum yang bekerja sebagai
engsel, fungsinya seperti engsel pintu. Dipermukaan luar cangkang, terdapat garis
pertumbuhan melengkung yang dapat digunakan untuk menetukan unsur.
b. Kelas Gastropoda
Hewan ini bergerak dengan menggunakan perutnya. Gastropoda hidup di darat, di air
tawar dan air laut. Tubuhnya memiliki cangkang yang memelintir, ada yang
memelintir ke kanan, dan ada yang ke kiri. Gastropoda bernapas dengan
menggunakan lapisan mantel yang berubah fungsi menjadi paru-paru yang berfungsi
sebagai tempat terjadinya pertukaran gas. Gastropoda bersifat hermaphrodit tetapi
melakukan perkawinan silang, artinya hewan ini melakukan perkawinan dengan
hewan lain, bukan dengan dirinya sendiri.
c. Kelas Cephalopoda Alat gerak itu adalah tentakel yang terdapat pada kepala. Tentakel
juga berfungsi untuk menangkap makanan. Cumi-cumi dan ikan sotong memilik 8
tentakel yang dilengkapi alat pengisap dan 2 tentakel panjang sedangkan gurita
memiliki 8 tentakel yang dilengkapi alat pengisap dan 2 tentakel panjang sedangkan
gurita memiliki 8 tentakel. Pada gurita, semua tentakelnya dilengkapi dengan alat
pengisap. Cephalopoda dapat dibedakan menjadi 2 ordo yaitu Tetrabranchiata dan
Dibranchiata.

Vermes (Golongan cacing)


Pada platyhelminthes sudah ada alat-alat atau organ sederhana ialah misalnya Pharynx yang
bersifat muscular, ocelli dan alat-alat yang leboh kompleks misalnya organ genitalia dan
organ excretoria. Tetapi mereka masih mempunyai systema gastrovasculare dengan hanya
satu muara keluar yang berfungsi baik sebagai mulut maupun sebagai anus. Platyhelminthes
mempunyai bentuk simetris bilateral, dinding badan terdiri atas 3 lapisan yaitu ectoderm ,
mesoderm, dan entoderm. Tubuh tidak bersegmen dan pipih. Epidermis lunak dan bersilia
atau tertutup oleh kutikula dan dengan alat pengisap atau kait untuk melekatkan diri pada
hospes. Tidak mempunyai skeleton, sistem kardiovaskular, dan alat respirasi. Susunan saraf
terdiri atas 2 ganglia yang terletak di ujung anterior dan 1 sampai 3 pasang berkas-berkas
transfersal. Bersifat hermaprodit, fertilisasi internal, telur-telur mikroskopis, berkembang
secara langsung maupun dengan satu stadium larva atau labih, reproduksi monogoni terdapat
pada beberapa bentuk. Alat pencernaan masih merupakan system gastrovaskular
(Radioppoetro, 1983).
Annelida bentuk tubuh memanjang, bersegmen, dan mempunyai rongga tubuh yang
relative besar. Tubuh mempunyai kutikula yang tipis, dapat bergerak dengan menggunakan
setae. Sudah memiliki system pencernaan yang lengkap, system peredaran darah tertutup,
serta system saraf terdiri atas saraf ventral dan dorsal. Phylum Annelida dibagi menjadi 3
kelas yaitu :

1. Kelas Polychaeta
Tubuh bulat berbentuk tabung. Alat gerak berupa parapodia yang dilengkapi dengan
setae. Pada kepala terdapat tentakel. Dapat dibedakan dengan jelas antar jantan dan
betina. Umumnya hidup di laut.
2. Kelas Oligocaeta
Tubuh berbentuk bulat, tidak mempunyai kepala dan parapodia dengan sedikit setae,
bersifat hemafrodit, hidup di tanah atau di air tawar.
3. Kelas Hiridinae Tubuhnya pipih, aktif berkontraksi, tidak mempunyai setae maupun
parapodia yang besar. Rongga tubuh kecil, bersifat hemafrodit, hidup di air tawar, air
laut, dan di darat. (Tim penyusun, 2003).

Sistem respirasi pada vermes terjadi melalui permukaan tubuh, insang. Pada masing-
masing somit terdapat organ eksresi, system saraf, seks hemafrodit atau terpisah, organ
reproduksi betina terdapat pada segmen 10 sampai segmen ke 14, sedangkan pada hewan
jantan terdapat segmen ke 10 sampai segmen ke 15. Pada segmen 32 sampai 37 terdapat
clitelum, yaitu penebalan epidermis yang mensekresi materi zat untuk mengikat hewan yang
sedang kopulasi dan juga membentuk cocon sebagai tempat telur yang dibuahi (Noble, 1989).

BAB lll

METODOLOGI PRATIKUM

III.I Waktu dan tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 21 mei 2017. Dimulai dari Pukul
07.00-15.30 WITA. Praktikum ini Bertempat di Desa Loli, kabupaten donggala, Sulawesi
tengah. Ada 4 kelas yang ikut dalam praktikum kali ini, yaitu :
Kelas XI A, B, dan C Farmasi, bersama dengan kelas XI Perkantoran.

3.II Alat dan Bahan


Alat yang di gunakan dalam pratikum ini adalah:

Kaca pembesar
Tali rafia
Parang
Referensi invertebrata
Alat tangkap/ jaring
Plastik gula
Sarung tangan
Snor kel (kusus hewan laut)
Toples
Ember
Kertas label
ATK
Alat ukur

Bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah:

1. Formalin 70%
2. Alkohol 70%
3. Air

3.III Prosedur kerja

Adapun langkah-langkah pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Mengobservasi kawasan yang akan dilakukan pengamatan.


2. Membuat unit sampling pengamatan/membuat plot.
3. Mengamati mencari phylum dengan cara menyelam dengan menggunakan snorkel
(hanya hewan air).
4. Mengambil sampel dengan menggunakan sarung tangan.
5. Memasukan sampel ke dalam tples atau ember kemudian meneteskan sedikit
alkohol 70%.
6. Menempelkan kertas label pada masing-masing sampel.
7. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi sampel yang diperoleh dalam phylum kemudian
menggambar sampel yang diperoleh kedalam hasil pengamatan.
8. Memasukkan formalin 70% kedalam tempat sampel dengan tujuan untuk
mengawetkan sampel yang diperoleh.
5 5 5

1. Batu karang 1 buah - - Mati

2. Siput laut - - 1 ekor Hidup

3. Anak kepiting - 2 ekor 1 ekor Hidup

4. Bintang ular laut - - 1 ekor Hidup

5. Lilia laut 1 ekor 1 ekor 2 ekor Hidup

6. Anak udang - 1 ekor - Hidup


(Tabel Hasil Pengamatan Hewan Invertebrata Darat)
No Nama spesies/Klasifikasi Gambar Keterangan
1. Laba-laba 1. Mata
Kingdom : Animalia 2. Mulut
Phylum : Arthropoda 3. Kaki
Class : Arachnida
Ordo : Araneae
Family :
Genus : Araneus
Spesies : Araneus
diadematus.

2. Kupu-kupu 1. Sayap
Kingdom : Animalia 2. Mata
Phylum : Arthropod 3. Mulut
aClass : Insecta 4. Kaki
Ordo : Lepidoptera 5. Antena
Family : Buccinidae
Genus : Hypolimnas
Spesies : Hypolimnas
Bolina.

3. Semut merah 1. Mata


Kingdom : Animalia 2. Mulut
Phylum : Arthropoda 3. Kaki
Class : Insecta 4. Taring
Ordo : Hymenoptera
Family :
Genus : Oechophylla
Spesies : Oechophylla
smaragdina.
4. Kaki seribu 1. Kaki
Kingdom : Animalia 2. Mulut
Phylum : Arthropod 3. Mata
aClass : Myriapoda
Ordo : Chilopoda
Family : Julidae
Genus : Julus
Spesies : Julus virgatus.

5. Walang sangit 1. Sayap


Kingdom : Animalia 2. Mata
Phylum : Arthropoda 3. Mulut
Class : Insecta 4. Kaki
Ordo : Hemipter
aFamily : Alydidae
Genus : Leptocorisa
Spesies : Leptocorisa
Aucta.

6. Cacing tanah 1. Mata


Kingdom : Arthropoda 2. Mulut
Phylum : Annelida
Class : Oligochaeta
Ordo : Terricolae
Family : Lumbricidae
Genus : Lumbricus
Spesies : Lumbricus
terrestris
(Tabel Hasil Pengamatan 2)

No Sampel Pengamatan Keterangan


5 5 5

1. Laba-laba - - 1 ekor Hidup

2. Kupu-kupu 2 ekor - - Hidup

3. Semut merah - - 6 ekor Hidup

4. Kaki seribu - 1 ekor 1 ekor Hidup

5. Walang sangit 1 ekor - - Hidup

6. Cacing tanah - 1 ekor - Hidup


IV.ll Pembahasan
Invertebrata adalah organisme yang paling belimpah di bumi. Mereka menepati hampir
habitat, mereka dapat di temukan merayap , terbang, berenang,atau di temukan
mengambang. Invertebrata adalah hewan tanpa tulang punggung. Hewan ini tidak memiliki
kerangka internal yang terbuat dari tulang, invertebrata memainkan peran penting dalam
ekosistem bumi. Hewan yang termasuk kedalam kelompok Invertebrata, antara lain Porifera
(hewan berpori), Coelenterata (hewan berongga), Echinodermata (hewan berkulit duri),
Mollusca (hewan bertubuh lunak), Vermes (cacing).

Porifera (Hewan berpori). Kata porifera berasal dari bahasa latin porus (lubang) dan fere
(mengandung)oleh sebab itu porifera disebut hewan berpori. Bentuk tubuhnya ada yang
seperti tabung, oval, bulat, pipih, dan tipis, atau bercabang-cabang. Bagian tengah tubuhnya
berupa ruangan yaitu spongecoel pada ujung atas ruangan tersebut terdapat lubang yang
besar yang disebut osculum. Pada hewan ini tidak memiliki alat gerak, pada tingkat dewasa,
melekat pada suatu dasar sehingga bersifat sessile. Susunan tubuh porifera, terdiri atas dua
lapisan yaitu epidermis dan endodermis. Pada permukaan luar dinding tubuh terdapat
pori/lubang-lubang kecil. Lubang kecil ini berhubungan dengan saluran/kanal sempit menuju
ke spongecoel. Kelas filum porifera terdiri dari 3 kelas yaitu : Calcarea, hexaktinelida, dan
demospongia. Coelenterata (Hewan berongga).
Coelenterata mempunyai rongga besar di tengah-tengah tubuhnya yang berfungsi seperti
usus pada hewan-hewan tingkat tinggi. Rongga itu disebut rongga Gastrovaskuler. Simetri
tubuhnya radial dan terdapat tentakel disekitar mulutnya yang berfungsi untuk menangkap
dan memasukkan makanan ke dalam tubuhnya. Tentakel yang dilengkapi sel knidoblas yang
mengandung racun sengat disebut Nematokis (ciri khas dari hewan berongga). Kelas filum
coelenterata terdiri dari 4 kelas yaitu : Hydrozoa, scypozoa, anthozoa, ctenophora.
Echinodermata (Hewan berkulit duri)Kata
echinodermata berasal dari bahsa latin Echinos (duri) dan Derma (kulit). Oleh sebab itu,
echinodermata disebut hewan berkulit duri. Echinodermata merupakan hewan yang tidak
bersegmentasi, kulitnya berduri dan tersusun atas lempeng-lempeng zat kapur. Gerakannya
dengan kaki ambulakral. Sistem pernapasan dan ekskresinya dilakukan oleh papula yan
merupakan tonjolan-tonjolan diantara lempeng kapurbndan berdinding tipis yang
merupakan lanjutan dari coelom. Sistem saraf terdiri atas cincin saraf yang melingkar yang
mengelilingi kerongkongan dan bercabang-cabang ke arah lengan. Alat kelaminnya terpisah
dan fertilisasinya terjadi diluar tubuh dan pada umumnya mempunyai daya regenerasi yang
tinggi.Kelas filum echinodermata terdiri dari 5 kelas yaitu : Asteroidea (bintang laut),
Echinoidea (bulu babi), Ophiuroidea (bintang ular laut), Crinoidea (lilia laut), Holothuridea
(teripang).
Mollusca (hewan bertubuh lunak). Mollusca adalah hewan bertubuh lunak dan tidak
bersegmen dengan bentuk bulat simetris. Hidup dilaut, air tawar, dan didarat. Memiliki
cangkok yang tersusunj atas zat kapur dan berguna untuk melindungi dirinya, misalnya
kerang dan keong. Anggotanya yang tidak memiliki cangkok misalnya cumi-cumi. Memiliki
system pencernaan makanan, resoirasi, eksresi dan reproduksi. Alat sekresinya berupa
nefridium. Sistem peredaran darahnya sudah lengkap yang terdiri atas atrium, ventrikel,
aorta dan pembuluh darah. Sisitem sarafnya terdiri atas tiga pasang ganglion, yaitu anterior,
posterior, dan kaki. Alat pernapasannya dengan menggunakan insang, paru-paru, atau
permukaan tubuhnya. Perkembangan berlangsung secara seksual. Pada umumnya
berkelamin tunggal, tetapi ada beberapa diantaranya bersifat hermaphrodit.
Berdasarkan kedudukan kakinya, phylum mollusca dibagi atas tiga kelas yaitu : Kelas
gastropoda (hewan yang menggunakan perutnya sebagai kaki), kelas cephalopoda (hewan
yang kepalanya berkaki), bivalvia (kerang-kerangan).
Vermes (Cacing). Vermes adalah golongan cacing yang terdiri dari 3 phylum, yaitu
platyhelmintes, Nemathelminthes, dan Annelida . Platyhelmintes hidup bebas di air tawar,
kolam, danau, sungai, dan biasanya batu. Tubuh pipih dengan kepala denga segi tiga dan
memiliki bintik mata, bersilia, ukuran 5-25 cm. Annelida tubunya bersusun atas segmen-
segmen yang menyerupai gelang kecil. Tubuh tripoblastik, bilateral simetris, dilapisi kutikula
yang lembab dan lendir. Memiliki otot melingkar dan memanjang. Saluran pencernaan
terdiri dari mulut, usus, dan anus, peredaran darahnya tertutup hemoglobin larut dalam
plasma. Respirasi melalui permukaan tubuh, insang pada masing-masing somit terdapat
organ eksresi, system saraf. Seks hermaprodit atau terpisah , organ reproduksi betina
terdapat segmen 9-14. Organisasi jantan terdapat pada segmen 10-15, pada segmen 32-37
terdapat clitellum yaitu penebalkan epidermis yang mensekresi materi zat untuk mengikat
hewan yang sedang kopulasi dan juga mebentuk cocon sebagai tempat telur yang dibuahi.
Habitat, kebanyakan pada tanah lembab, air tawar, air asin, dan ada pula yang hidup parasit.

Filum colentrata pada plot pertama berukuran (1x1m) kami mendapat kan 1 jenis
colentrata namun dalam keadan mati ciri-cirinya bentuk nya keras dan bercabang-cabang.
pada plot ke dua(2x2m) dan plot ke tiga (3x3m) kami tidak mendapatkan jenis colentrata di
karnakan kurangan nya trumbu karang di pinggir laut karna tempat pencarian hanya di
pinggir laut, kesulitan yang kami hadapi kami tidak menggunakan alat snor kel.

Filum Echinodermata adalah filum yang paling banyak kami temui di lapangan pada
plot pertama kami mendapatkan bintang ular laut sebanyak 1 jenis, kakinya berukurang
7cm, mempunyai kaki-kaki yang halus. bintang ular laur ini kami dapat kan pada plot ke 3 di
menit ketiga. kelas cinodea (lilia laut ) pada plot pertama kami mendapatkan 1 jenis lilia laut,
dan pada plot ke dua dan ketiga kami mendapat kan lilia laut sebnyak 4, diameter kaki nya
berukuran 5cm-7,5cm, jumblah kakinya antara 10-2-, dan terdapat bulu-bulu halus pada
kaki. kami lebih mudah mendapatkan lilia laut dari pada ular bintang laut, dikarnakan lilia
laut hidup di menempel pada substrat yang ada di laut.kesulitan yang kami hadapi tidak
menggunakan snor kel di dalam laut dan bentuk dan warna nya sangat sulit di ketahui.

Pada Filum Mollusca kami hana mendapatkan kelas Gastropoda di plot ke tiga (3x3m)
di menit ke tiga kami mendapat kan 1 jenis dalam kaadan hidup dan panjang nya berukuran
1 cm, mempunyai cangkang dan dalam nya bersifat lunak. filum molussca termaksut hewan
yang berhasil menyesuaikan diri untuk hidup di berbagai tempat.

Pada filum vermes kami sama sekali tidak mendapatkan, karna baanyk nya batu di
bandingkan tanah sehingga kami lebih sulit untuk mrndapatkan.

Kupu-kupu merupakan serangga yang masuk dalam ordo Lepidoptera.


Lediptora artinya adalah scaled wings atau bersayap sisik. Sisik-sisik ini yang nantinya
akan membuat sayap kupu-kupu mempunyai warna yang cerah. Tubuh kupu-kupu dewasa
teridir dari 3 bagian, kepala (Head), dada (Thorax), dan perut (Abdomen). Kupu-kupu ini
masuk dalam filumArthropoda kelas insecta

Kupu-kupu merupakan serangga pada hasil pengamatan dilapangan kami berhasil


mendapat kn dua ekor kupu-kupu dealam keadan hidup, dan panjang sayap nya berukuran
3cm, dan panjang antena 1,2cm, dan panjnag kaki 1cm, Kupu-kupu bukanlah hewan yang
mudah di tangkap di karenakan dengan gerakan yang lincah kami sulit untuk menangkapnya.

Semut adalah semua serangga amggota suku Formicidae, bangsa Hymenoptera.


Semut memiliki lebih dari 12.000 jenis (spesies), sebagian besar hidup di kawasan tropika.
Sebagian besar semut dikenal sebagai serangga sosial, dengan koloni dan sarang-sarangnya
yang teratur beranggotakan ribuan semut per koloni. Meskipun ukuran tubuhnya relatif kecil,
semut termasuk hewan terkuat di dunia. Semut jantan mampu menopang beban dengan berat
lima puluh kali dari berat badannya sendiri. Beberapa jenis semut sangat dikenal oleh
manusia karena hidup bersama-sama dengan manusia, seperti semut hitam, semut besar,
semut merah, semut api, dan semut rangrang. Tubuh semut terdiri atas tiga bagian, yaitu
kepala, mesosoma (dada), dan metasoma (perut).

Pada hasil pengamatan kami berhasil mendapat kan semut merah sebanyak 6 ekor di
plot ke tiga (3x3m) dimenit ketiga dengan memiliki ukuran 0,7cm-1cm, mempunyai tiga
pasang kaki, dan mempunyai rahang dan bertaring besar.

Kaki seribu atau milipide adalah Athropoda yang memiliki 2 pasang kaki per segmen
(kecuali segmen pertama di belakang kepada, dan sedekit setelahnya yang memiliki satu
kaki). Tubuh hewan ini berbentuk silinder, jumblah segmennya sekitar 20-100, hewan ini
berkembang biak dengan cara bertelur. umum nya kaki seribu memakan sisa tumbuhan yang
busuk.
Pada plot pertama kami mendapatkan kaki seribu di balik dedaudan dan di ranting-
ranting kayu dengam memiliki panjng 1cm, mempunyai 42 pasang kaki, memiliki mata,
mulut, kaki, antena. kami mendapat kan kaki seriby oada plot ke dua dan ketiga .

Cacing tanah adalah cacing yang berbentuk tabung dan bersegmentasi dalam dalam
Filum annelida. Mereka umumnya di temukan hidup di tanah, memakan bahan organik
Hidup dan Mati, sistem pencernaan berjalan melalui panjang tubuhnya. Cacing tanah
melakukan respirasi melalui kulitnya.

Sampel pertama kami mendapat kan caacing tanah sebanyak 1 ekor pada plot kedua
(2x2m) pada menit kedua, Ciri-cirinya cacing tidak memiliki mata, kami mendapat cacing
pada tempat yang lembab, namun pada tempat pengamatan kami sangat sulit untu
mendapat kan tempat yang lembab.
ss

You might also like