You are on page 1of 13

PENGUJIAN KELANGSAIAN KAIN (DRAPE)

I. MAKSUD DAN TUJUAN

Untuk mengetahui hasil drape factor kain untuk sifat kelembutan, kekerasab
pada kain yang uji mengunakan sistem computerize.

II. TEORI DASAR

Drape adalah kemampuan kain


untuk memiliki kemampuan nilai
estetika ketika dikenakan baik
sebagai bahan busana atau produk
tekstil lainnya. Adapun tidak semua
jenis kain harus memiliki drape
yang baik. Pada percobaan drape
kain ini ada dua hal yang perlu
diperhatikan diantaranya adalah
proses pemisahan bahan-bahan
yang memiliki pegangan dan drape
serta disain instrument yang cocok
untuk menyukai sifat-sifat kain
secara individu. Yang kedua adalah menggunakan teknik statistic untuk
menentukan kesimpulan mengenai hubungan antara hasil-hasil pengujian yang
dinilai secara individu.
Drape factor adalah perbandingan selisih luas proyeksi vertical dengan luas
landasan contoh uji.

III. ALAT DAN BAHAN


Kain contoh ujiu
Drape tester

IV. CARA KERJA


Aktifkan computer terlebih dahulu.
Mempersiapkan contoh uji yang pada bagian tengahnya diberi lubang
yang kecil hingga membentuk seperti bulatan kecil. (diameter kain 10
inchi).
Menyalakan drape tester dengan cara membuka kaca ( dengan cara
ditarik ).
Kemudian contoh uji dimasukan dan dikaitkan pada piringan yang
tersedia didalam.
Klik reset, ketika nama praktikan dan warna dari contoh uji.
Klik mulai untuk memulai tunggu hingga selesai.
Setelah selesai kemudian akan muncul data yang diperoleh berdasarkan
contoh uji.

V. DATA PERCOBAAN

HASIL DATA DI KOMPUTER :

ARAH MUKA ARAH BELAKANG

No. Nama Depan Belakang

1 Jari-jari sample 127 mm 127mm

2 Jari jari landasan (A) 63,5 mm 63,5 mm


2
3 Luas sample (B) 50.670,75 mm 50.670,75
2
mm
4 Luas landasan (A) 12.468,98 12.468,98
2 2
mm mm
5 Jari jari rata rata drafe (C) 96,70 mm 97,57 mm

6 Luas drape 29.379,73 29.907,66


2
mm mm2
7 Drafe % 44,27 % 46,65 %
Depan
luad drapeluas landasar 29.379,7312.468,98
% Drape = x 100 = x 100 =44,27
luas sampleluaslandasan 50.670,7512.468,98

Belakang
luad drapeluas landasar 29.907,6612.468,98
% Drape = x 100 = x 100 =46,65
luas sampleluaslandasan 50.670,7512.468,98

VI. DISKUSI
Pada praktikum ini yang di kerjakan sangat mudah karna semua sistemnya
sudah menggunakan computerize. Pada praktikum kali ini yang harus di
perhatikan adalah penempatan kain harus sesuai di tempatnya.

VII. KESIMPULAN

Setelah melakukan pengujian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :


Depan belakan
g
% 44,27 46,65%
Drape %
PENGUJIAN PEGANGAN KAIN
KEKAKUAN KAIN (SNI 08-0314-1989, Kain, Cara uji kekakuan)
KELANGSAIAN KAIN (SNI 08-1511-2004, Kain, Cara uji kelangsaian)
KEKUSUTAN KAIN (SNI ISO 2313:2011, Kain tekstil Cara uji pemulihan dari
kekusutan suatu contoh uji)

I. TUJUAN
Melakukan serangkaian pengujian terhadap kekakuan kain, kelangsaian dan
kekusutan kain dengan menggunakan alat tertentu dan memiliki kemampuan dalam
menguji baik kekakuan, kelangsaian dan kekusutan.

II. TEORI DASAR


2.1. KEKAKUAN
Kekakuan pada kain merupakan salah satu sifat dari kain yang susah ditentukan
dalam angka pada suatu pengujian. Dan definisi tentang kekakuan ada beberapa
macam, yaitu :
a. Kekakuan lentur (flexual rigidity) ialah besarnya momen pada ujung kain dengan
lebar kain tertentu membentuk lengkungan tertentu. Dasar kekakuan lentur
dinyatakan dalam mg cm. Kekakuan lentur berhubungan dengan rasa pegangan.
Kain dengan kekakuan lentur tinggi cenderung mempunyai rasa pegangan kaku.
b. Panjang lengkung (bending length) ialah panjang kain damal cm membentuk
lengkungan sampai mencapai sudut 7,1o. Untuk mendapatkan ketelitian yang baik
maka dalam pelaksanaan pengujian panjang lengkungan dihitung setelah panjang
kain membentuk lengkungan pada 41,5o.
c. Kekakuan lentur lusi atau panjang lengkung lusi ialah lenturan atau lengkungan
yang hanya disebabkan benang lusi.
d. Kekakuan lentur pakan atau panjang lengkung pakan ialah lenturan atau
lengkungan yang hanya disebabkan benang pakan.
Prinsip pengujian menggunakan Stiffness Shirley Tester ialah kain contoh uji
berukuran 20 x 2,5 cm disangga oleh bidang datar yang kemudian digeser sehingga
tepi depan kain menyinggung suatu bidang miring yang membentuk sudut 41,5 o.
Kekakuan lentur dihitung dari panjang langsung dan berat per satuan luas.
2.2. KELANGSAIAN
Karakteristik kain kearah lusi dan pakan menghasilkan sutu tekukan seperti yang
biasa terlihat di toko bila suatu kain digantung pada gantungan bulat. Metoda untuk
mengukur drape ini dikembangkan oleh The Fabric Research Laboratories of USA.

Suatu contoh kain yang bulat diameter 10 inch disangga oleh sebuah cakra bulat
yang diameternya kira-kira 5 inch. Bagian kain yang tidak tersangga akan drape
(melampir).

2.3. KEKUSUTAN
Ada dua istilah yang biasa digunakan dalam masalah ini, yaitu ketahanan
terhadap kekusutan (crease resistance) dan kemampuan kembali dari kekusutan
(crease recovery). Jika suatu barang tekstil mempunyai crease resistenenya yang
jelek maka crease recoverynya pun akan jelek pula atau dengan kata lain kain
tersebut mudah kusut.

Masalah ini penting karena menyangkut juga masalah kenampakan atau


keindahan suatu kain. Dalam menguji ketahanan kusut ini dapat digunakan alat
shirley crease recovery tester. Alat ini terdiri dari sebuah piringan busur derajat yang
dapat diputar pada porosnya. Tepat pada sudut 0o dipasang penjepit dimana ujung
penjepit tersebut berjarak 0,2 cm dari poros piringan. Tepat dibawah poros piringan
terdapat, pada dudukan terdapat lempeng penunjuk. Disamping itu terdapat pula
garis penunjuk untuk menunjukan sudut yang dibaca pada skala.

III. ALAT DAN BAHAN


3.1. KEKAKUAN
Alat alat yang digunakan :
Stiffness Shirley Tester
Gunting
Penggaris
Alat tulis
Bahan yang dipakai adalah contoh kain uji yang ditentukan.
20 cm
2,5 cm
3.2. KELANGSAIAN
1.) Drape Tester
2.) Alat pengukur contoh uji
3.) Gunting
Kain Contoh Uji :
Diamater contoh uji = 10 inci = 25,4 cm

d = 24,5
cm

3.2. KEKUSUTAN
- Kain contoh uji ukuran 1,5 x 4 cm kearah pakan dan arah lusi maisng-masing 4
buah.
- Penjepit
- Shirley Crease Recovery Tester
- Penjepit beban 500 gram
- Stop watch

Contoh uji :

4,5cm

1,5 cm
IV. CARA KERJA
4.1. KEKAKUAN
a. Mempersiapkan bahan contoh uji dengan ukuran 20 x 2,5 cm sebanyak 3 buah
untuk masing-masing arah benang (lusi dan pakan).
b. Melakukan pengujian dengan meletakkan contoh uji pada bidang datar di alat.
c. Mengatur posisi contoh uji agar ujungnya berhimpit dengan tepi skala yang ada
pada alat, lalau menghimpitkan bidang geser pada contoh uji yang telah siap.
d. Kemudian menggeserkannya hingga contoh uji menjulur dan kedua ujungnya
berhimpit pada kedua garis yang ada.
e. Dan setelah beberapa saat barulah membaca skala kekakuan.
f. Melakukan pengujian lagi untuk 3 buah contoh uji untuk masing-masing arah
benang (lusi dan pakan) dan tiap contoh uji bagian yang diuji adalah ujung bagian
depan, belakang, bawah, atas, sehingga dari satu contoh uji mendapatkan 4 data
sekaligus.
4.2. KELANGSAIAN
a. Gunting kain contoh uji sesuai dengan pola piringan standar diameter 25 cm
sebanyak 1 lembar. Beri tanda muka dan belakang kain, buat lubang pada titik
pusat lingkaran diameter 3 mm, kondisikan dalam raung standar pengujian
b. Nyalakan komputer.
c. Nyalakan Drape Tester, dengan cara membuka keca, kemudian tekan saklar
kanan bawah atas sampai lampunya menyala.
d. Klik icon Drape Tester, sampai keluar menu Drape Tester.
e. Pasang contoh uji pada landasan uji, sehingga titik pusatnya berada pada titik
tengah landasan.
f. Klik reset, tunggu sampai lampu merah pada alat menyala.
g. Beri nama operator dan nama kain.
h. Klik Start untuk memulai pengujian, photo sensor bekerja membaca drape kain
biarkan sampai pengujian selesai.
Klik print untuk mencetak hasil pengujian. Hasil pengujian dapat dibaca pada layar
monitor komputer dan atau pada kertas hasil print.
4.3. KEKUSUTAN
a. Memotong kain contoh uji dengan ukuran 1,5 x 4 cm ke arah lusi dan pakan
masing-masing 4 buah.
b. Kain dilipat kebagian muka 2 buah dan bagian belakang 2 buah.
c. Menjepit kain contoh uji dengan beban 500 gr selama 5 menit.
d. Kain diambil dengan menggunakan penjepit, letakkan dalam alat shirley crease
recovery tester selama 5 menit.
e. contoh uji yang tergantung diatur segaris dengan skala pembaca.

V. DATA PENGAMATAN
5.1. KEKAKUAN
W = 103,9 g/m2
Lusi
No M1 M2 B1 B2 C
1 1,65 1,55 1,65 1,70
2 1,5 1,65 1,5 1,65
3 1,55 1,65 1,55 1,60
x 1,62
19,4
Kekakuan luntur
GL = 0,1 x W x C3
= 0,1 x103,9 g/m2 x (4,25 cm)3
= 44,16 mg/cm
Pakan
No M1 M2 B1 B2 C
1 1,30 1,25 1,40 1,20
2 1,45 1,15 1,25 1,05
3 1,25 1,15 1,40 1,20
x 1,26
15,15
Kekakuan luntur
GP = 0,1 x W x C3
= 0,1 x 93,3 x (2,23)3
= 103,46 mg/cm
Kekakuan Total
GT = GL x GP
=
44,16
mg
cm
x 20,78 mg/cm

= 64,94 mg/cm
= 30,29 mg/cm
Banding Modulus
G = 12 x GT x 10-6
g3
= 12 x 30,29 x 10-6
(0,20)3
= 363,48 x 10-6
(0,02)-3
= 0,0453 mg/cm

5.2. KELANGSAIAN
Muka Depan
Jari-jari sample = 127
Jari-jari landasan = 63,5
Luas sample = 50670,75
Luas landasan = 12468,98
Jari-jari rata-rata drape = 95,47
Luas drape = 29.634,11
Muka Belakang
Jari-jari sample = 127
Jari-jari landasan = 63,5
Luas sample = 50670,75
Luas landasan = 12468,98
Jari-jari rata-rata drape = 100,86
Luas drape = 31955,44
Luas drapeLuas landasan
% Drape muka depan = x 100%
Luas sampleLuas landasan
29468,1112468,98
= x 100%
50670,7512468,98
= 42,32%
Luas drapeLuas landasan
% Drape muka belakang = x 100%
Luas sampleLuas landasan
31955,4412468,98
= x 100%
50670,7512468,98
= 51,01%
42,32 +51,01
Rata-rata % Drape =
2
= 46,66%

5.3. KEKUSUTAN / LIPATAN KAIN


Lusi
1. 1420
2. 1460
3. 1490
4. 1460
Rata-rata = 145,750
SD Lusi = 3,77
CV Lusi = 2,58 %
Pakan
1. 1590
2. 157 0
3. 1640
4. 1630
Rata-rata = 160,750
SD Pakan = 4,32
CV Pakan = 2,63 %

VI. DISKUSI
Kekakuan adalah merupakan salah satu faktor untuk menentukan pegangan dan
drape pada kain. Pegangan kain berhubungan dengan rasa bahan dan kenyamanan
dipakai. Karena itu istilah halus memiliki beberapa arti seperti misalnya kehalusan
pakakian wol yang bermutu tinggi akan berbeda dengan pakaian dari satin kapas.
Kekakuan yang baik ditunjukkan apabila kekakuannya lebih relatif kecil. Hal ini
biasanya dipengaruhi oleh penyusun seratnya serta konstruksi kain yang digunakan.
Drape adalah kemampuan kain memberikan kenampakan indah waktu dipakai, tetapi
tidak semua kain memerlukan drape yang baik, hal ini tergantung fungsi kain
tersebut. Pengujian kekakuan kain sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, ada yang
dapat menunjang hasil dari praktikum dan sebaliknya ada juga yang dapat membuat
pengujian menjadi tidak akurat. Hal tersebut diantarnya yakni diperlukan ketelitian
dan pemahaman yang tepat untuk menghasilkan data yang sesuai dengan yang
diinginkan.
Ketelitian disini yakni pada saat melakukan pengujian posisi kain contoh uji dan alas
penakan uji yang berbentuk penggaris harus tepat berada digaris nol supaya pada
saat kain contoh uji diukur kekakuannya, akan diperoleh data yang tepat disudut
jatuh kain. Kemudian pemahamannya yakni diusahakan orang yang melakukan
praktikum dapat membaca dengan baik skala yang ditunjukkan selama proses
pengujian.
Dalam hal pengujian kelangsaiaan kain dilakukan dengan sistem
komputerisasi yakni hanya diperlukan lubang kecil pada tengah kain yang lubang
tersebut nantinya akan menjadi titik acuan untuk alat Drape tester dapat membaca
dengan baik semua segi dari kelangasaian kain tersebut.
Apabila gambar memiliki luas yang besar berarti kain uji tidak cukup langsai, namun
jika gambar uji terlihat sempit maka kain uji memiliki kelangsaian yang besar atau
bisa disebut bahwa kain uji itu langsai.
Pengujian sudut kembali dari kekusutan atau lipatan dilakukakn untuk
diharapkan contoh uji dapat dengan mudah kembali dari posisi lipatan agar tidak
bersifat permanen lipatan tersebut. Pada pengujian ini alat yang digunakan terbagi
menjadi dua jenis yakni dengan beban 800 g selama 3 menit dan beban 500 g
selama 5 menit. Kemudian dengan alat pengukur yang sama untuk beban 800 g dan
bebean 500g.
Hal terpenting yang harus dipersiapkan dan diperhatikan yakni waktu harus
tepat pada saat beban mulai diletakkan dan ditarik kembali, sebab waktu tersebut
dapat menentukan lipatan yang terbentuk dan lamanya lipatan tersebut akan terus
melipat kain. Selain itu hal lainnya sama seperti pengujian yang lain yakni pada saat
pembacaan skala dimana posisi lipatan sudah membentuk sudut lipatan tersebut,
barulah pada posisi tersebut kain akan bisa terbaca, akan tetapi sebelum hal
tersebut posisi jarum penunjuk skalanya harus berada tepat diposisi sudut 90 0.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan percobaan ini adalah
sebagai berikut :

- Posisi contoh uji harus benar-benar tepat bertemu antara ujung yang satu
dengan yang lainnya agar didapatkan hasil yang maksimal dalam melakukan
percobaan.

- Kain contoh uji harus benar-benar terimpit selama waktu yang ditentukan, hal ini
dilakukan agar mendapatkan hasil percobaan yang maksimal dan dengan
sendirinya akan maksimal juga pada perhitungan akhir percobaan.

VII. KESIMPULAN
6.1. KEKAKUAN
X Panjang lengkung arah lusi = 1,62 cm
X Panjang lengkung arah pakan = 1,26 cm
GL ( Kekakuan lentur lusi ) = 44,16 g/m2
GP ( Kekakuan lentur pakan ) = 20,78 g/m2
GT ( Kekakuan total ) = 30,29 g/m2

Q ( Bending Modulus ) = 0,0453 g/m2


6.2. KELANGSAIAN
Persentase Drape muka depan adalah = 42,32%

Presentase Drape muka belakang adalang = 51,01%


Rata-rata % Drape = 46,66%

6.3. KEKUSUTAN / LIPATAN KAIN


X Sudut kembali dari lipatan arah ( Lusi ) = 145,75
SD arah Lusi = 3,77
CV arah Lusi = 2,58 %
X Sudut kembali dari lipatan arah ( Pakan ) = 160,75
SD arah Pakan = 4,32
CV arah Pakan = 2,63 %

Daftar Pustaka

1. susyami, N.M., BAHAN AJAR PRAKTEK EVALUASI TEKSTIL III ( EVALUASIKAIN).


STTT. Bandung. 2005.

You might also like