You are on page 1of 4

CEDERA KEPALA

Hanis Setyono, dr SpBS

Cedera statis -> kepala dalam keadaan diam, benda


bergerak
Cedera dinamis -> kepala dalam kondisi bergerak,
benda diam ( kepala memiliki momentum, otak bisa
cedera karena guncangan dan tabrakan)

Kita tidak bisa mencegah cedera primer pasien (contoh =


robekan selaput otak, laserasi otak, dll) , cedera primer =
pasien datang kepala sudah cedera. Tapi kita bisa mencegah
dan memberikan intervensi dokter pada cedera sekunder yang
diakibatkan dari cedera primer pasien. Cedera sekunder inilah
yang sebagian besar menyebabkan kematian.

Apabila barier darah di otak terganggu -> aliran darah ke


otak juga akan terganggu -> sebagian sel otak mati ->
kesadaran menurun (akut) -> fungsi otak juga menurun
(kronis/lama)
Scalp laceration = vunus
Contusio = memar , Laserasi = robek
Lesi akselerasi dan deselarisasi -> bisa menyebabkan
axon mengalami masalah (putus) = diffuse axonal
biasanya disebabkan dinamic loading/trauma dinamis.
Hypoxia -> kurang O2 & kurang nutrisi -> edema
cerebral
Infark = aliran darah berkurang -> jaringan atrofi -> mati
(?)
Trauma abdomen -> penurunan volume intravaskular ->
tensi menurun -> volume darah ke otak juga turun
Cedera di otak dapat meningkatkan sitokin sitokin

EDH

- Lokasi di luar otak


- Terdapat gejala khas, yang disebut = Lucid interval =
Pasien sadar setelah terjadi trauma, kemudian
kesadaran tiba tiba menurun dan lama lama jadi
tak sadar ( hal ini dapat terjadi karena adanya
hematom yg menyebabkan kompresi otak )
- Paresis (kelemahan) -> motorik yang terganggu
mengalami kelemahan
- Plegi (kelumpuhan)
- Pada EDH, otak akan mendesak ke kontralateral dulu,
kemudian bergerak bergeser ke arah lokus minoris
(area lemah = foramen magnum). Otak besar masuk
ke hiatus tentorii, mendesak batang otak dan
menganggu n. III (berfungsi menggerakan otot
constrictor pupil) sehingga menyebabkan terjadinya
Pupil anisokor
ICH

- Peningkatan TIK (jika mencapai 40mmHg. Normal=


10-15mmHg) dapat menyebabkan disfungsi otak
akibat terjadinya herniasi uncus dan menyebabkan
adanya pupil anisokor (akibat penekanan n.III dekat
foramen magnum sehingga otot-otot konstriktor pupil
lumpuh, apabila ada cahaya pupil tidak bisa
konstriksi) serta hemiparesis
- Jika terjadi perdarahan 30cc -> dievaluasi dan
dievakuasi perdarahannya -> supaya tak terjadi
herniasi
- Fase kompensata adalah kompensasi organ patologis
intracranial. Rongga kepala masih bisa kompensasi
(peningkatan masih sedikit)
- Decenbrated -> fungsi otak tak bekerja = ekstensi
abnormal (Motorik=2)
- Decorticasi = fleksi abnormal (Motorik=3)
-

Mati batang otak

- Jika terjadi nonreactive pupils, pupil akan mengalami


dilatasi, dan ketika diberi stimulus, tak bisa bereaksi
(reflex (-))
- Hipertensi intrakranial ada tanda herniasi kasih
mannitol

You might also like