Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
daerah perlu terus ditingkatkan agar dapat menanggung sebagian belanja yang
2006:43).
sumber pendapatan asli daerah diperoleh dari pajak daerah, retribusi daerah
dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan Lain-lain PAD
yang sah. Sumber-sumber penerimaan PAD harus dicari terus untu digunakan
dalam era otonomi daerah. Pendapatan Asli Daerah memiliki tujuan untuk
sebagai berikut :
4) Berkurangnya dan bantuan dari pusat (DAU dari pusat yang tidak
memcukupi).
a) Pajak Daerah
Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang atau badan
b) Retribusi Daerah
menonjol.
cukup memadai, baik dalam jenis maupun jumlahnya. Namun hasil riil
daerah yang tidak termasuk dalam jenis pajak dan hasil pengelolaan
daerah. Undang-
Undang Nomor 33 Tahun 2004 mengklasifikasikan yang termasuk
b. Jasa giro.
c. Pendapatan bunga.
3. Pajak
A. Pengertian
pemerintahan. (Waluyo,2008:2)
Pajak juga dapat ditinjau dari berbagai aspek. Dari aspek ekonomi,
negara tersebut. Dari aspek keuangan, pajak dipandang bagian yang sangat
penting dalam penerimaan negara. Dari aspek sosiologi, pajak ditinjau dari
kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau
atas
5) Pajak Rokok
1) Pajak Hotel
2) Pajak Restoran
3) Pajak Hiburan
4) Pajak Reklame
a) Pajak Hotel
Pajak hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel.
hotel. Objek pajak hotel adalah pelayanan yang disediakan oleh hotel
sebesar 10%.
b) Pajak Restoran
restoran. Subjek pajak restoran adalah orang pribadi atau badan yang
membeli
makanan atau minuman dari restoran. Objek pajak restoran adalah
c) Pajak Hiburan
adalah orang pribadi atau badan yang menikmati hiburan. Objek pajak
d) Pajak Rekalame
adalah benda, alat, perbuatan atau media yang bentuk dan corak
terhadap barang dan jasa, orang atau badan, yang dapat dilihat, dibaca,
Pajak penerangan jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, baik
yang dihasilkan sendiri maupun diperoleh dari sumber lain. Subjek pajak
tenaga listrik dari sumber lain. Objek pajak penerangan jalan adalah
f) Pajak Parkir
Pajak parkir adalah pajak atas penyelenggaraan tempat parkir diluar badan
jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang
yang bersifat sementara. Subjek pajak parkir adalah orang pribadi atau
Pajak air tanah adalah pajak atas pengambilan dan atau pemanfaatan air
tanah. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan
dibawah permukaan tanah. Subjek pajak air tanah adalah orang pribadi
atau badan yang melakukan pengambilan dan atau pemanfaatan air tanah.
Objek pajak air tanah adalah pengambilan dan atau pemanfaatan air tanah.
Pajak sarang burung wallet adalah pajak atas kegiatan pengambilan dan
atau pengusahaan sarang burung wallet. Subjek pajak sarang burung wallet
adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan dan atau
B. Fungsi Pajak
pengeluaran-pengeluarannya.
Pemungutan pajak harus bersifat adil dan merata, yaitu pajak dikenakan
membayar pajak atau ability to pay dan sesuai dengan manfaat yang
b) Certainty
itu, Wajib Pajak harus mengetahui secara jelas dan pasti besarnya pajak
c) Convenience
Kapan wajib pajak itu harus membayar pajak sebaiknya sesuai dengan
saat-saat yang tidak menyulitkan Wajib Pajak sebagai contoh : pada saat
d) Economy
g) Kepastian.
h) Dapat dilaksanakan.
i) Dapat diterima.
dasar konseptual bagi negara untuk memungut pajak. Adanya teori pajak
a) Teori Asuransi
Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda dan hak-hak
b) Teori Kepentingan
Beban untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak yang
seseorang.
d) Teori Bakti
kewajiban.
fiskus.
fiskus.
c) Witholding System
harus memenuhi:
ii) Pajak harus bersifat elastic, artinya peka terhadap perubahan tax
dengan baik
(predictable).
penerimaan negara berasal dari berbagai tax base, harus ada tax base
pada fungsi budgeter dalam artian bahwa biaya pemungutan pajak harus
G. Tariff Pajak
pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak. Tarif pajak juga merupakan
a) Tarif Proposional/Sebanding
c) Tarif Progresif
d) Pajak Degresif
pada akhir tahun sementara pada waktu tersebut belum tentu tersedia
jumlah kas yang memadai dan semua Wajib Pajak akan membayar
pajak
pada akhir tahun sehingga jumlah uang beredar secara makro akan
terpengaruh.
dengan tahun sebelumnya sehingga pada awal tahun pajak telah dapat
Kelebihan stelsel ini adalah pajak dapat dibayar selama tahun berjalan,
c) Stelsel Campuran
lebih besar daripada pajak menurut anggapan, maka Wajib Pajak harus
I. Jenis Pajak
a) Menurut Golongan
30
Penghasilan.
b) Menurut Sifat
yang dalam hal ini sebagian besar dikelola oleh Direktorat Jendral
4. Kepariwisataan
A. Pengertian Pariwisata
wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-
tersebut.
B. Jenis Pariwisata
Jenis wisata ditentukan menurut motif tujuan perjalanan menurut
menyegarkan keletihan.
musik.
olahraga besar seperti Olimpiade, Asian Games dan SEA Games serta
memancing.
5. Pariwisata untuk Urusan Usaha Dagang (Business Tourism)
mampu berkembang dan bertahan terus terpelihara dengan baik, tentu saja
semua ini sangat ditentukan oleh berbagai kebijakan yang diambil oleh
ekonomi pariwisata).
lain yang tidak bisa dipenuhi oleh negara tujuan wisata yang sesuai
diberbagai sektor.
kebudayaan.
pembangunan daerah.
5. Jumlah Wistawan
maka semakin banyak pula uang yang dibelanjakan di daerah tujuan wisata
ada di daerah tujuan wisata. Dengan adanya kegiatan konsumtif baik dari
6. PDRB
yang ditetapkan oleh pemerintah. Dengan logika yang sama, pada tingkat
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam satu
nilai produksi barang dan jasa yang diwujudkan oleh berbagai sektor
nasional, (b) sebagai salah satu cara untuk menghindari perhitungan dua
kali yaitu dengan mengitung nilai produksi neto yang diwujudkan pada
2) Cara Pengeluaran
3) Cara Pendapatan
perhitungan PDRB dengan salah satu dari tiga cara diatas akan
tinggi nilai kenaikan PDRB suatu daerah, maka semakin besar pula
B. Penelitian Terdahulu
Penulis
Metode
No dan Judul Tujuan Hasil
Penelitian
Tahun
1. Triani dan Pengaruh Untuk Analisis regresi Variabel PDRB
Yeni, 2010 Variabel mengetahui linier berganda, dan inflasi
Makro besar dan dengan model berpengaruh
Terhadap pengaruh analisis : Y = 0 negatif dan
Penerimaan PDRB, jumlah + 1X1 + 2X2 signifikan
Pendapatan penduduk dan +3X3 + terhadap
Asli Daerah tingkat inflasi dimana : pendapatan asli
(PAD) terhadap Y= pendapatan daerah.
Periode pendapatan asli asli daerah Sedangkan
2003-2007 di daerah di 0 = konstanta variabel jumlah
Kabupaten Kabupaten 1,2,3 = penduduk
Karanganyar. Karanganyar. koefisien regresi berpengaruh
X1 = PDRB positif dan
X2 = jumlah signifikan
terhadap
penduduk X3
pendapatan asli
= inflasi =
Daerah
error
2. Betania Analisis Untuk Analisis regresi Variabel jumlah
Pramesti, Pengaruh mengetahui data panel, wisatawan,
2014 Jumlah pengaruh dengan model jumlah obyek
Wisatawan, jumlah analisis : Y = 0 wisata,
Jumlah wisatawan, + 1X1it + 2X2it pendapatan
Obyek jumlah obyek + 3X3it + 4X4it perkapita dan
Wisata, wisata, + investasi
Pendapatan pendapatan dimana : berpengaruh
Perkapita dan perkapita dan Y = pendapatan positif dan
Investasi investasi di asli daerah signifikan.
Terhadap Daerah 0 = konstanta
Pendapatan Istimewa 1, 2, 3, 4 =
Asli Daerah Yogyakarta. Koefisien
di Daerah variabel
Istimewa X1 = jumlah
Yogyakarta
wisatawan X2
(Studi Kasus
= jumlah
di Kabupaten/
obyek wisata
Kota Daerah
X3 = pendapatan
Istimewa
perkapita
Yogyakarta,
X4 = investasi i
= kabupaten
Periode t = periode
tahun 2006- waktu ke-t
2012). = error term
3. Md. Analisis Untuk Analisis regresi Variabel pajak
Krisna Pengaruh mengetahui linier berganda, daerah dan
Arta Pajak Daerah pengaruh pajak dengan model retribusi daerah
Anggara dan Retribusi daerah, analisis : Y = berpengaruh
dan Ni Daerah retribusi daerah+ 1X1 + 2X2 + positif dan
Gst. Putu Terhadap dan dimana signifikan.
Wirawati, Peningkatan kontribusinya : Kontribusi pajak
2013 PAD terhadap Y = PAD daerah lebih
Sekabupaten/ pendapatan asli = konstanta dominan dalam
Kota di daerah = koefisien peningkatan
Provinsi Bali. Sekabuapaten/ regresi pendapatan asli
kota di ProvinsiX1 = penerimaan daerah sebesar
Bali pajak daerah 84,9% dan
X2 = penerimaan kontribusi
retribusi daerah retribusi daerah
= error sebesar 16,6%.
4. I Gusti Pengaruh Untuk Analisis regresi Variabel kunjungan
Agung Kunjungan mengetahui linier berganda, wisatawan dan
Satrya Jumlah pengaruh dengan model jumlah kamar hotel
Wijaya dan Wisatawan, kunjungan analisis : Y = 0 berpengaruh positif
I Ketut Jumlah wisatawan, + 1X1 + 2X2 + dan signifikan,
Djayastra, Tingkat jumlah tingkat 3X3 + sedangkan jumlah
2014 Hunian hunian kamar dimana : tingkat hunian
Kamar Hotel hotel dan Y = pendapatan kamar hotel tidak
dan Jumlah jumlah kamar asli daerah signifikan terhadap
Kamar Hotel hotel terhadap X1 = jumlah PAD di Kabupaten
Terhadap pendapatan asli kunjungan Badung, Gianyar,
Pendapatan daerah (PAD) wisatawan X2 Tabanan dan Kota
Asli Daerah di = tingkat Denpasar tahun
(PAD) di Kabupten 2001-2010.
hunian kamar
Kabupaten Badung,
hotel
Badung, Gianyar,
X3 = jumlah
Gianyar, Tabanan dan
kamar hotel 0
Tabanan dan Kota Denpasar
= konstanta 1,
Kota tahun 2001-
2, 3 =
Denpasar 2010.
Tahun 2001- koefisien regresi
2010. dari variabel X1,
X2, X3
= error
5. Adi Analisis Untuk Analisis regresi Variabel pajak
Nugroho, Pengaruh mengetahui linier berganda, daerah dan
2014 Pajak Daerah pengaruh dengan model retribusi daerah
dan Retribusi pajak daerah analisis : Y = berpengaruh
Daerah dan retribusi + 1X1 + positif dan
Terhadap daerah 2X2 + signifikan
Pendapatan terhadap dimana : terhadap
Asli Daerah pendapatan Y = PAD pendapatan asli
Kabupaten/ asli daerah. = konstanta daerah
Kota di X1 = pajak Kabupaten/ Kota
Provinsi Jawa daerah di Provinsi Jawa
Tengah X2 = retribusi Tengah.
Periode daerah
2010-2012 . 1, 2 = koefisien
regresi dari
variabel X1,
X2
= error
C. Kerangka Teori
berikut :
Pajak Daerah
(+)
PDRB (+)
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teori
D. Hipotesis
Yogyakarta.