Professional Documents
Culture Documents
DI
Oleh
LULUK MASRUROH
NIS: 0012
I
MOTTO
II
LEMBAR PENGESAHAN
Ambulu,....................................
Mengetahui,
III
LEMBAR PENGUJI
Hari :
Tanggal :
Ambulu,........................
Penguji I Penguji II
IV
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah
melimpahkan rahmat taufiq serta hidayahnya, sehingga pelaksanaan dan penulisan
Laporan Sistem Ganda di MKT FASHION dapat penyusun selesaikan dengan
baik.
Laporan PSG ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan untuk
mengikuti ujian sekolah atau ujian nasional (US/UN) tahun ajaran 2016/2017 di
SMK AL-AMIEN Sabrang Ambulu.
Penyusun menyadari, bahwa dalam pelaksanaan dan penulisan laporan ini
tak lepas dari bantuan berbagai pihak, karena itu perkenankanlah penyusun
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
V
DAFTAR ISI
Halaman Motto............................................................................................... II
Daftar Isi....................................................................................................... VI
VI
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
1.3 Manfaat
2
BAB II
PROFIL INSTANSI/PERUSAHAAN
Tempat Pendidikan Sistem Ganda ini mulai bisa menjahit sejak tahun 1985
dan sudah memulai membuka kursus dengan nama masih dalam bergabung
dengan Karang Taruna.
Karang Taruna berdiri sekitar tahun 1982 dan di dirikan oleh bapak
Ahmad Toni bertempat di Wuluhan depan Puskesmas, di komersial mulai tahun
1985 - 1991, mulai tahun 1992 - 2000 nama Karang Taruna di ganti dengan nama
Mitra Karang Taruna Fashion (MKT Fhashion) dan bertempat di Gawok pada
tahun 2000 hingga sekarang tetap bernama MKT Fashion.
Mulai tahun 2010 hingga sekarang di komersial seperti menerima tenaga
kerja, khursus, dll.
VISI:
MISI:
Menghasilkan Sumber Daya Alam yang dapat menjadi aset bangsa yang
berakhlak mulia, berbudi pekerti, berwawasan dan berkemampuan untuk
mengembangkan dirinya secara berkelanjutan.
3
2.3 lokasi
U
9 1
7
2
5
4
Keterangan
1.tempat setrika
2.mesin jahit
3.mesin jahit
4.mesin obras
5.mesin jahit
6.mesin jahit
4
7.mesin itik (membuat lobang kancing)
5
BAB III
1.Buku pola
2.Meteran
3.Koran
5.Penghapus
7.Rader
8.Karbon jahit
9.Jarum pentul
10.Gunting
A. Membuat Pola
Pola atau Patern biasanya terbuat dari kain atau potongan kertas karton yang
dipakai untuk membentuk bagian-bagian potongan pakaian sebelum dijahit.
Setiap Desain Pakaian memiliki pola tersendiri, karena dari pola itulah nanti
terbentuk pakaian(Kamil,1986).
6
Pola dasar terdiri dari :
1. Pola badan bagian atas, yaitu dari bagian bahu sampai ke pinggang dan
biasanya disebut pola badan bagian muka dan belakang.
2. Pola dasar bagian bawah, yaitu dari pinggang hingga lutut atau sampai
mata kaki. Atau untuk pakaian wanita biasa disebut pola dasar rok muka
dan belakang.
3. Pola lengan, dimulai dari lengan bagian atas atau bahu terendah sampai
pada bagian siku atau pergelangan dan biasa disebut pola dasar lengan.
4. Ada juga pola badan atas dengan pola badan bawah yang menjadi satu
biasa pola ini untuk pola dasar gaun atau baju terusan(Mamdy, 2001)
Sebelum membuat pola terlebih dahulu kita harus mengambil ukuran orang
yang akan di buat model baju dan harus benar benar di perhatikan agar di
dapatkan pakaian yang pas dan enak dipakainya, agar di peroleh ukuran yang
tepat.
7
B. Mengukur
Disaat kita mau mengambil ukuran badan dari orang yang pakaiannya mau
kita jahit, model atau orang yang mau diukur harus berdiri lurus dengan sikap
tegak supaya semua ukuran yang mau kita ambil tepat dan akurat(Yusmerita dan
Ernawati,2000).
Sebelumnya, pinggang orang yang mau kita ukur ikatlah dengan ban elastic
atau atau tali ban dengan lebar tidak lebih dari 2 cm sebagai batas badan atas dan
bawah. Perhatikan benar agar letak tali tepat di tempatnya dan tidak berkelok-
kelok(Yusmerita dan Ernawati,2000).
1 . Lingkar badan : mengukur sekeliling badan pada bagian yang terbesar (buah
dada) dengan ukuran yang pas kemudian di tambah 4-6 cm.
2. Lingkar leher : mengukur sekeliling lingkar leher pada bagian yang terendah.
4. Pangjang muka : di ukur mulai dari lekuk leher sampai tepat pada batas ikat
pinggang.
5. Lebar dada : di ukur dari pangkal lengan kanan ke pangkal lengan kiri kira kira
5 cm dari tekuk leher.
6. Pangjang punggung : di ukur dari tulang leher ke bawah sampai tali pinggang.
7. Lebar punggung di ukur dari ruas leher turun antara 6-8 cm kemudian di ukur
secara horizontal dari pangkal lengan kanan ke pangkal lengan kiri.
8. Lebar bahu di ukur dari pangkal leher sampai bahu,terus ke titik ujung tulang
selangka luar.
8
10. Pangjang baju di ukur dari lekuk leher bagian depan ke bawah sesuai
keinginan.
11. Panjang lengan : di ukur mulai dari ujung bahu sampai dengan yang di
inginkan
3.3 Menjahit
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pola sangat penting dalam membuat busana, baik tidaknya busana yang di
kenakan di badan seseorang sangat di pengaruhi oleh kebenaran pola itu sendiri.
Tanpa adanya pola, sebuah pakaian dapat di buat tetapi hasilnya tidak sebaik yang
di harapkan.
4.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11
Lampiran Kegiatan
12
(Kegiatan membuat lubang kancing)
(Kegiatan mengobras)
13
(Kegiatan mengukur baju)
(Kegiatan menyetrika)
14