You are on page 1of 3

NAMA : AHMAD ALFAN ABDULLAH

NIM : 131810401031

KONSEP ABC GEN YANG MENGENDALIKAN


PEMBENTUKAN PEMBUNGAAN

Pembungaan Tumbuhan berbunga (antophyta) tidak membentuk bunga setiap


saat. Berdasarkan banyaknya waktu pembungaan selama hidupnya, tumbuhan
bunga dibedakan menjadi:
Tumbuhan annual: tumbuh dan berbunga lalu mati pada satu
musim.
Tumbuhan biennial: tumbuh pada satu musim lalu berbunga dan
mati pada musim berikutnya.
Proses pembentukan bunga pada tumbuhan berbunga disebut pembungaan.

Tahap-tahap Pembungaan
Induksi/Evokasi : meristem vegetatif diprogram untuk berubah menjadi
meristem generatif, dipengaruhi oleh faktor endogen dan faktor eksogen.
Inisiasi: terjadinya pembentukan kuncup morfologis deteksi secara
makroskopis.
Anthesis: terjadinya pemekaran bagian-bagian bunga.
Polinasi: sampainya serbuk sari ke kepala putik, umumnya diikuti dengan
fertilisasi (pembuahan).

Tiga jenis Gen yang mengatur perkembangan bunga


Mutasi yang telah mengidentifikasi 3 kelas gen yang mengatur perkembangan
bunga; gen sifat organ bunga, gen cadastral, dan gen sifat meristem.
Gen sifat organ bunga floral secara langsung mengontrol sifat bunga.
Protein mengkode gen tersebut melalui faktor transkripsi yang
mengendalikan sifat gen lain yang hasilnya terlibat pada pembentukan
dan/ atau fungsi organ bunga.
Gen cadastral berperan sebagai regulator spasial dari gen sifat organ
bunga melalui pembentukan batasan terhadap sifat mereka (cadastre
bermakna peta atau gambaran yg menunjukkan sifat batasan bunga.)
Gen sifat meristem berperan penting dalam mengawali induksi gen sifat
organ. Gen ini merupakan regulator positif sifat organ bunga.

Pengaturan Genetis
Meristem digantikan oleh lingkaran organ bunga (lingkaran konsentris): sepals,
petals, stamens, carpels.
Model yang digunakan untuk menjelaskan mekanisme pengaturan ini adalah
model gen ABC. Menurut model ini terdapat:
Gen A: Apetala1*, Apetala2
Gen B: Apetala3*, Pistillata*
Gen C: Agamous*
Tanda * menunjukkan bahwa gen tersebut juga mengatur kemunculan faktor
transkripsi (MADS box).

Model ABC untuk terbentuknya identitas organ bunga didasarkan pada


interaksi dari tiga jenis kegiatan gen homeotik bunga: A, B dan C. Pada whorl
pertama, ekspresi tipe A (AP2) saja menghasilkan pembentukan sepal. Pada whorl
kedua, ekspresi dari tipe A (AP2) dan B (AP3//PI) menghasilkan petal. Pada
whorl ketiga, ekspresi B (AP3/PI) dan C (AG) menyebabkan terbentuknya benang
sari. Pada whorl keempat, aktivitas C (AG) saja yang membentuk karpel. Selain
itu kegiatan A (AP2) merepresi aktivitas C (AG) di whorl 1 dan 2, sedangkan C
merepresi A pada whorl 3 dan 4.
Mutasi dapat menyebabkan bagian bunga tidak muncul atau berada di
tempat yang tidak semestinya.
Mutasi pada gen Apetala2 (gambar tengah) dan mutasi pada gen Agamous
(gambar kanan).
Interpretasi fenotif dari mutasi homeotic bunga berdasarkan model ABC. A
(tipe liar), B (Kekurangan fungsi C) disebabkan ekspansi fungsi A keseluruh
meristem bunga, C (Kekurangan fungsi A) disebabkan penyebaran fungsi C
keseluruh meristem. D (kekurangan fungsi B) disebabkan sifat yang tampak
hanya dari fungsi A dan fungsi C.

You might also like