Professional Documents
Culture Documents
Oleh
SITI NURROHMAH
Stb. B1A1 11 004
Oleh
SITI NURROHMAH
Stb. B1A1 11 004
SKRIPSI
Oleh
SITI NURROHMAH
Stb. B1A1 11 004
vii
3. Ibu Dr. Rosnawintang, SE., M.Si, Selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo Kendari.
4. Bapak Dr. Tibertius Nempung, SE., M.S dan Ibu Ulfa Matoka, SE., M.Si
Selaku Pembimbing I dan II yang telah banyak memberikan saya saran dan
masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Dosen Tim Penguji, yang juga telah banyak memberikan masukan dan
saran sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen dan Staf Jurusan Ilmu Ekonomi yang telah memberikan
saya ilmu pengetahuan dan motivasi selama saya berada di bangku
perkuliahan saya ucapkan banyak terima kasih atas bimbingannya.
7. Untuk saudara Laki-laki ku, Ilham Akbar, Dika Anggara saya ucapkan banyak
terima kasih atas dukungannya selama ini.
8. Sahabat-sahabat Ilmu Ekonomi 011, Muhamad Rudi Samuji SE, Kustiana
Ayu, Nur Amelia SE, Fona Adhitami, Ruhaniati, Leni Bakka, Hesti, Elfira,
Chandri Maharani, Riski Setiawan, Didi Setiawan, Made Mudana, Siti Mana
Wa Salwa, Rahmadhani, Nirwana, serta sahabat-sahabat 011 yang tidak
sempat penulis sebutkan, saya ucapkan banyak terima kasih atas motivasi dan
dorongan kalian.
9. Rekan-rekan mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UHO yang selalu memberikan
dukungan dan dorongan sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.
10. Pihak-pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.
Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat
serta sumbangsih wawasan dan pemikiran bagi seluruh pihak yang membacanya.
Penulis
viii
ABSTRAK
SITI NURROHMAH, B1A1 11 004, Analisis Produksi dan
Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe
Selatan, dibimbing oleh Tibertius Nempung dan Ulfa Matoka.
ix
ABSTRACT
SITI NURROHMAH, B1A1 11 004, Production and analysis of
farmers' income in Rice district Mowila Kabupaten Konawe Selatan, guided
by Tibertius Nempung and Ulfa Matoka.
This study aims to determine how much the production of rice in the yield
point and determine how much income the farmers in the district Mowila
Kabupaten Konawe Selatan. The volume of this study is limited to rice production
and income of farmers and costs used for the production of rice in the field of
scientific research in the Area Mowila Kabupaten Konawe Selatan. Samples were
taken 10 % of the population is at least 30 farmers. Teknk analysis used in this
study is the analysis of primary data collected through questionnaires that have
been made in advance with a list of questions , which are necessary for scientific
research. Data obtained classified tabulated and processed in accordance with the
analysis tool used Net Revenue Analysis
The results showed that the number of hospitalizations of rice farmers in the
village Wuura Southern District Mowila Konawe was Rp.252.000.000 / MT with
an average receipt Rp.8.400.000 / MT. In addition , the amount of expenditure
incurred by the rice farmers in the village Wuura Southern District Mowila
Konawe was Rp.84.000.000 / MT, with an average cost Rp.2.800.000 / MT. for
each farmer , but costs vary depending on the area of his land . Similarly, the total
number of paddy farmers' income in the village Wuura Southern District Mowila
Konawe was Rp.168.000.000 / MT, with an average income of farmers amounted
Rp.5.600.000 / MT.
x
DAFTAR ISI
xi
3.2. Populasi dan Sampel ......................................................................................... 37
3.2.1. Populasi .......................................................................................................... 37
3.2.2 Sampel ............................................................................................................. 37
3.3. Jenis dan Sumber Data ...................................................................................... 38
3.3.1. Jenis Data ....................................................................................................... 38
3.3.2. Sumber Data ................................................................................................... 38
3.4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 38
3.5. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 39
3.6. Definisi Operasional.......................................................................................... 40
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Luas Lahan Sawah menurut Desa/ Kelurahan di Kecamatan Mowila
Tahun 2010............................................................................................. 5
Tabel 1.2. Perkembangan Konsumsi Beras Tahun 2000-2009 ............................... 6
Tabel 4.1. Luas Wilayah Kecamatan Mowila menurut Desa ................................ 42
Tabel 4.2. Komposisi Penduduk Kecamatan Mowila menurut Jenis Kelamin
Menurut Desa/ Kelurahan Tahun 2014 ................................................ 45
Tabel 4.3. Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Tahun 2014........................................................................................... 46
Tabel 4.5. Luas Lahan Kabupaten Konawe Selatan Menurut Jenisnya
2012-2014 ................................................................................ 48
Tabel 4.6. Petani Padi Sawah Berdasarkan Jenis Kelamin ................................... 49
Tabel 4.7. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Sawah dan Ladang
Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2014 .............................................................. 49
Tabel 4.8. Petani Padi Sawah Berdasarkan Jenis Kelamin ................................... 50
Tabel 4.9. Petani Padi Sawah di Wilayah Penelitian Berdasarkan
Kelompok Usia..................................................................................... 51
Tabel 4.10. Petani Padi Sawah Berdasarkan Tingkat Pendidikan ......................... 51
Tabel 4.11. Luas Lahan Sawah yang di Tanami Padi ........................................... 53
Tabel 4.12. Bibit yang diperlukan saat Musim Tanam ......................................... 54
Tabel 4.13. Hasil Produksi Padi Sawah di Desa Wuura Kecamatan Mowila
Kabupaten Konawe Selatan .................................................................................. 54
Tabel 4.14. Pendapatan Petani pada Usahatani Padi Sawah di Desa Wuura
Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan .............................. 55
Tabel 4.15. Biaya Petani Padi Sawah di Desa Wuura Kecamatan Mowila
Kabupaten Konawe Selatan ............................................................ 56
Tabel 4.16. Pendapatan Petani pada Usahatani Padi Sawah di Desa Wuura
Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan ............................ 57
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
adalah padi yang hasil produksinya masih menjadi bahan makanan pokok. Padi
bisa kita lihat jelas dari peranan sektor pertanian dalam menampung penduduk
perlu mendapat perhatian yang lebih baik, sekalipun prioritas pada kebijaksanaan
1
2
(Sudarman, 2001).
Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang
tercermin dari tersediaanya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,
aman, merata dan terjangkau. Salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan
utama, walaupun ada konsumsi pangan lainnya kebutuhan pangan tersebut terus
Negara dapat dilihat dari besarnya persentase Produk Domestik Bruto (PDB) dari
terhadap PDP-nya berarti Negara tersebut masih tergolong atau termasuk Negara
3
industri yang terus meningkat. Sebelum tahun tujuh puluhan, persentase PDB dari
sektor pertanian masih di atas 50%, pada tahun 1993 menjadi 17,88% dan pada
tahun 1995 hanya mencapai 17,10% , sejak krisis ekonomi melanda Indonesia
ekspor non migas seperti kayu gelondongan dan hasil perkebunan serta ekspor
mencapai taraf swasembada beras pada tahun 1984. Dengan keberhasilan tersebut,
Indonesia yang pada tahun tujuh puluhan merupakan pengimpor beras terbesar di
dunia berubah menjadi Negara pengekspor meskipun tidak besar. Tetapi, mulai
tahun 1990-an taraf swasembada tersebut terancam kelestariannya, karena itu, saat
krisis moneter 1997, Indonesia kembali mejadi pengimpor beras terbesar di dunia.
sebagai bahan pangan dan ada pula yang dijual dengan tujuan untuk
kedua setelah konawe di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu sebesar 13,82
persen. Kemudian luas tanam dan luas panen tanaman padi yang paling besar di
2.666 hektar dan 2.667 hektar. Perkembangan luas panen produksi dan
produkivitas padi sawah di Kecamatan Mowila pada tahun 2014 yaitu sebanyak
88.048 ton yang dihasilkan dari lahan sawah yang di panen seluas 21.242 hektar
digunakan untuk persawahan (irigasi dan non irigasi) pada tahun 2014 sebesar
23.351 hektar atau sekitar 5,71 persen dan total luas wilayah Kabupaten Konawe
Selatan. Luasan ini tidak lebih besar dari luas lahan sawah tahun 2012 dan 2013
yaitu sebesar 24.065 dan 25.875 hektar. kemudian di Kecamatan Mowila luas
lahan persawahan yaitu sebesar 2.136 hektar, hal tersebut dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
5
Tabel 1.1 Luas Lahan Sawah Menurut Desa/ Kelurahan Di Kecamatan Mowila
Tahun 2010
No Nama Desa/ Kelurahan Luas Wilayah Luas Sawah
(km) (Ha)
1 Wuura 7,5 200
2 Lamolori 3,6 63
3 Rakawuta 5,5 71
4 Toluwonua 6,2 155
5 Mowila 3,9 70
6 Pudahoa 21,5 2
7 Puuwehuko 15 351
8 Kandoano 5 200
9 Mulyasari 2,2 45
10 Monapa 5,6 280
11 Kanombayasa 2,5 70
12 Puunggulahi 4,4 125
13 Ranoaopa 2,8 125
14 Lalosingi 6,5 219
15 Mataiwoi 6,2 20
16 Wonua Kongga 3,8 10
17 Wonuasan 2,2 30
18 Tetesingi 9,7 5
19 Wonua Monapa 7,3 95
Jumlah 129,4 2.136
Sumber : BPS Kabupaten Konawe Selatan
beras dalam rumah tangga selama 10 tahun terakhir menurun rata-rata 0,58
persen pertahun, hal ini menggambarkan bahwa konsumsi beras masyarakat sudah
pengembangan komoditas padi dibanding komoditas pangan lain yang selama ini
bahwa sebanyak 17.231 rumah tangga yang mengusahakan tanaman pangan padi
jumlah petani perempuan yang membantu suami dalam bertani menanam padi
sawah. Jumlah petani laki-laki sebanyak 19.596 orang dan petani perempuan
Dari latar belakang diatas maka penulis dapat mengambil judul Analisis
Konawe Selatan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka yang menjadi
1). Berapa besar produksi padi sawah yang di hasilkan dalam satu kali musim
2). Berapa besar pendapatan petani atas usaha produksi padi sawah dan biaya
1). Untuk mengetahui seberapa banyak produksi padi sawah yang di hasilkan di
2). Untuk mengetahui seberapa besar pendapatan petani atas usaha produksi padi
Selatan.
1. Bagi akademisi/keilmuan
lingkup penulisan, sehingga ruang lingkup hanya pada produksi padi sawah dan
pendapatan petani maupun biaya yang digunakan untuk produksi padi sawah di
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
sebagai berikut :
menambah kegunaan (utility) suatu barang dan jasa. Selain itu produksi dapat juga
benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat
produk yang menguntungkan ditinjau dari sudut ekonomi ini berarti biaya faktor-
faktor input yang berpengaruh pada produksi jauh lebih kecil bila dibandingkan
8
9
dengan hasil yang diperoleh sehingga petani dapat memperoleh keuntungan dari
usaha taninya.
a. Alam
dimanfaatkan dalam proses produksi, karena sudah begitu saja ada pada kita dan
sejak dulu dimanfaatkan untuk produksi, maka SDA ini termasuk faktor produksi
yang tinggi, alam sebagai faktor produksi hanya menyediakan bahan-bahan atau
Selain itu perlu juga adanya pengelolaan tanah berkelanjutan karena dngan
dalam jangka waktu yang lama serta tetap memelihara kesehatan dan kualitas
10
a. Melindungi lingkungan,
d. Mengurangi resiko.
sumberdaya lahan lebih besar dan seimbang dengan lingkungan, baik dengan
berkelanjutan pertanian saat ini dan perkembangan masa depan, dengan criteria
sebagai berikut:
d. Sektor pertanian lebih lentur melawan factor-faktor alami dan sosial ekonomi
pedesaan.
11
Sumber daya alam yang selalu ada, adalah sumber daya yang tidak pernah
matahari, udara, energi pasang surut air laut, dan sumber daya air.
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, adalah sumber daya yang jika
habis tidak dalam waktu yang lama dan cepat tersedia kembali baik dengan
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, adalah sumber daya yang
waktu yang sangat lama dan bahkan sampai jutaan tahun, seperti barang-
barang tambang.
Sumber daya alam hayati/biotik, adalah sumber daya alam berupa makhluk
Sumber daya alam nonhayati/abiotik, adalah sumber daya alam fisik yang
berupa benda-benda mati, seperti barang tambang, kincir angin, air dan tanah.
Sumber daya alam penghasil bahan baku, adalah sumber daya alam yang
digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain dengan nilai guna yang
tinggi.
Sumber daya alam penghasil energi, adalah sumber daya alam sebagai
penghasil energi untuk kebutuhan manusia. Salah satunya sinar matahari yang
memancarkan energi untuk manusia. Begitu juga dengan arus air yang
listrik.
Ekonomis
Sumber daya alam ekonomis tinggi, adalah sumber daya yang didapatkan
Sumber daya alam ekonomis renda, adalah sumber daya alam yang didapatkan
dengan biaya yang cukup murah dan tersedia dengan jumlah yang cukup
Sumber daya alam nonekonomis, adalah sumber daya alam yang didapatkan
yang tidak terbatas. Contohnya sinar matahari, suhu, udara dan angin.
b. Tenaga Kerja
Dalam ilmu ekonomi (Daniel, 2002 : 86) yang dimaksud tenaga kerja
adalah suatu alat kekuatan fisik dan otak manusia yang tidak dapat dipisahkan dari
manusia dan ditujukan pada usaha produksi. Tenaga kerja ternak atau traktor
13
bukan termasuk faktor tenaga kerja, tetapi termasuk modal yang menggantikan
tenaga kerja. Tenaga kerja juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
mengelola sumber daya alam tersebut dengan menggunakan tenaga dari manusia
atau biasa disebut dengan sumber daya manusia. Dalam faktor ini ada
1) Berdasarkan sifatnya, tenaga kerja terbagi menjadi dua, tenaga kerja jasmani,
dimana seluruh kegiatan atau aktivitas pekerjaan yang dilakukan lebih banyak
sawah, tukang becak, buruh pengangkut barang dan lain sebagainya. Dan
mneggunakan otak atau pikiran seperti: direktur, guru, penulis, pengacara dan
lainya.
pendidikan yang sesuai seperti profesi dokter, guru, bidan dan lainya. (2)
tukang rias, tukang las dan lain sebagainya. (3) tidak terdidik dan tidak
terampil yang biasa disebut tenaga kerja kasar dimana tidak membutuhkan
c. Modal
Dalam arti sehari-hari, modal sama artinya dengan harta kekayaan yang dimilki
seseorang yaitu semua harta berupa uang, tanah, mobil, dan lain sebagainya.
Menurut Von Bohm Bawerk (Daniel, 2002 : 74), arti modal modal atau kapital
adalah segala jenis barang yang dihasilkan dan dimiliki masyarakat, disebut
barang baru dan inilah yang disebut modal masyarakat atau modal sosial.
untuk memproduksi hasil selanjutnya atau hasil yang baru. Secara umum modal
1) Modal tetap adalah barang-barang yang digunakan dalam proses produksi yang
dapat digunakan beberapa kali, meskipun akhirnya barang-barang modal ini habis
juga, tetapi tidak sama sekali terisap dalam hasil. Contoh : mesin, pabrik, gedung,
dll
yang hanya bisa digunakan dalam proses produksi, misalnya bahan mentah,
Dalam usaha pertanian dikenal ada modal fisik dan modal manusiawi.
Modal fisik atau modal material, yaitu berupa alat-alat pertanian, bibit, pupuk,
Yang dimasukkan dalam kalkulasi modal usaha tani padi adalah semua
biaya yang dikeluarkan oleh petani padi mulai dari pengolahan tanah sampai
permanen hasil. Biaya yang dimaksud yaitu pembelian bibit, pupuk, pestisida,
alat-alat dan biaya lainnya yang dikeluarkan untuk usaha tani padi yang
dilakukan.
d. Skill (Keterampilan)
perubahan teknologi, sehinga usaha tani yang dikelolanya dapat memberikan hasil
(output) yang lebih baik. Oleh karena itu kapada para petani harus diberikan
saat muncul teknologi baru yang dapat diterapkan dalam melakukan usaha tani,
yang dapat menyebabkan biaya produksi dapat ditekan dan dapat meningkatkan
produksi.
dari:
melakukan atau membantu dari hasil produksi sehingga produksi dapat berjalan
dapat berjalan dengan baik dengan skill yang dimiliki. Maka dari itu seseorang
harus mempunyai skill dengan cara melatih keterampilannya atau bakat yang
sudah dimiliki tinggal mengasah dengan demikian usaha ataupun ada kaitanya
dan pengetahuan.
hanya intern perusahaan yang bersifat bisnis, tetapi juga organisasi dalam bentuk
lain.
a. Pengertian Pendapatan
pendapatan adalah perolehan yang berasal dari biaya-biaya factor produksi atau
seluruh perolehan baik yang berasal dari biaaya faktor produksi maupun total
output yang dihasilkan untuk seluruh produksi dalam suatu perekonomian dalam
sangat tergantung pada besar kecilnya pendapatan yang diterima oleh seorang
individu. Hal ini seesuai dengan pendapat sadono sukirno dalam buku Teori
17
Ekonomi semakin tinggi pendapatan diposibel yang diterima oleh rumah tangga,
tingkat kesejahteraan yang dimiliki oleh seorang individu artinya makin besar
pendapatan makin besar pula konsumsi dan tingkat kepuasan yang diperolehnya.
Oleh sebab itu setiap individu berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi
hasil berupa uang atau materi lainnya yang diperoleh dari pemanfaatan modal atau
jasa-jasa yang dimilikinya baik dalam bentuk uang atau dalam bentuk materi
lainnya.
makhluk sosial, disamping harus mengadakan interaksi dengan orang lain juga
yang lebih memuaskan dengan kata lain tenaga kerja tentu mengharapkan
dan jasa. Pendapatan menurut pengertian umum adalah balas jasa yang diterima
oleh seorang individu setelah melaksanakan sesuatu pekerjaan atau nilai barang
dan jasa yang diterima oleh seorang individu melebihi hasil penjualanya.
kekayaan lain yang berasal dari penjualan barang atau jasa yang mengakibatkan
jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang turut serta dalam
a. Pendapatan Nasional
berupa alam, tenaga kerja, modal dan skill dalam satu tahun. Selanjutnya
dibedakan atas :
1) Gross National Product (GNP), yaitu produksi nasional total suatu negara atau
output barang-barang atau jasa-jasa dalam jangka waktu tertentu yang dinilai
dengan harga pasar dalam bentuk uang. GNP ini paling umum digunakan untuk
2) Net National Product (NNP), yaitu nilai pasar semua uang, barang dan jasa
yang dihasilkan sebuah perekonomian dalam jangka waktu tertentu. Biasanya satu
b. Pendapatan Perseorangan
2) Pendapatan riil (yaitu), yaitu pendapatan yang dihitung dari jumlah yang dapat
Kedua jenis pendapatan diatas sangat penting, akan tetapi yang selalu
mendapat perhatian dari para ahli adalah riil income, sebab walaupun pendapatan
tinggi, jika harga barang dan jasa tinggi, maka pada hakekatnya pendapatan riil
menjadi rendah.
2) Deviden adalah pendapatan yang diterima oleh pemilik saham sebagai balas
3) Sewa adalah pendapatan yan diterima oleh pemilik harta atas harta yang
c. Pendapatan Usahatani
yaitu: (1) pendapatan kotor, yaitu pendapatan yang diperoleh petani dalam
usahatani selama satu tahun yang dapat diperhitungkan dari hasil penjualan atau
pertukaran hasil produksi yang dinilai dalam rupiah berdasarkan harga persatuan
berat pada saat pemungutan hasil, (2) pendapatan bersih, yaitu seluruh pendapatan
21
yang diperoleh petani dalam satu tahun dikurangi dengan biaya produksi selama
proses produksi. Biaya produksi meliputi biaya rill tenaga kerja dan biaya rill
sarana produksi.
Dalam pendapatan usahatani ada dua unsur yang digunakan yaitu unsure
hasil perkalian jumlah produk total dengan satuan harga jual, sedangkan
produksi dan lain-lain yang dikeluarkan pada proses produksi tersebut (Ahmadi,
2001).
2) Harga pokok produksi, hal ini turut pula menentukan besar kecilnya
faktor produksi maka akan semakin tinggi pula pendapatan yang diterima
faktor produksi.
daya alam. Kondisi sumber daya manusia dan kondisi kelembagaan petani.
Selanjutnya Muksidar (2005: 13) mengemukakan bahwa ada empat faktor yang
mempengaruhi pendapatan yaitu modal, tenaga kerja, peralatan kerja dan skill.
diterima oleh pemilik faktor produksi yang dihitung dalam jangka waktu tertentu.
Bentuk dan jumlah pendapatan mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk
seperti hasil penjualan jasa, hasil penjualan barang dagangan, hasil penjualan
masyarakat atau individu adalah nilai dari seluruh faktor produksinya atau
sumber-sumber yang dimilikinya, sebagai alat untuk memperoleh barang dan jasa
oleh tinggi rendahnya pendapatan dari orang atau keluarga yang bersankutan.
untuk mendapatkan barang dan jasa dari pihak ketiga. Hal senada juga
23
diukur dengan satuan uang yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan Kusnadi (2006 : 168) bahwa biaya adalah manfaat yang dikorbankan
dalam rangka memperoleh barang dan jasa. Manfaat (barang dan jasa) yang
Macam-macam Biaya
Untuk tujuan yang berbeda, biaya dapat dibedakan dalam berbagai cara,
ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih punya arti atau lebih
penting.
penggolongan, menurut :
a.Biaya bahan baku, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku
b.Biaya tenaga kerja, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membiayai karyawan
c.Biaya overhead pabrik, yaitu biaya yang dikeluarkan selain biaya bahan baku
a.Biaya produksi, yakni biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku
c.Biaya administrasi dan umum, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membantu
a.Biaya langsung, yaitu biaya yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya
b.Biaya tidak lansung, yaitu biaya yang dikeluarkan tidak hanya disebabkan
atas:
a.Biaya variabel, yaitu biaya yang dalam jumlah totalnya akan berubah
b.Biaya semi variabel, yaitu biaya yang perubahannya tidak sebanding dengan
c.Biaya semi tetap, yaitu biaya yang jumlahnya tetap dalam volume kegiatan
tertentu dan akan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi
tertentu
25
d.Biaya tetap, yaitu biaya yang jumlah totalnya tetap dalam volume kegiatan
a.Pengeluaran modal yaitu biaya yang dikeluarkan untuk masa manfaat lebih dari
biaya bisa berasal dari aktiva atau kejadian langsung tanpa memalalui aktiva.
yang diukur dalam unit moneter atau uang yang dikeluarkan, jasa-jasa yang
oleh para ahli, tetapi pada prinsipnya mempunyai peranan asas, sehingga dengan
potensial maka keberadaannya berdasarkan pada apa yang telah dan akan
terjadi.
sangat perlu menganalisis apakah tujuan tersebut dapat dicapai dengan berhasil
produksi yang dilangsungkan oleh suatu pabrik pada umumnya terdapat tiga
tubuh. Bisa dibilang bahwa bahan makanan ini merupakan hal yang paling harus
ada pada saat kita makan, walaupun sebagian orang mengurangi makanan yang
adalah nasi, nasi berasal dari tanaman padi. Nasi merupakan makanan pokok
orang Indonesia, kurang lengkap rasanya makan jika tidak memakai nasi.
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber daya hayati dan
air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukan sebagai makanan
adalah bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan-bahan lainnya
yang dikeluarkan oleh badan dunia untuk urusan pangan, yaitu Food and
1) Bahan makanan yang diolah, yaitu bahan makanan yang dibutuhkan proses
di sini berupa proses pengubahan bahan dasar menjadi bahan jadi bahan
setengah jadi untuk tujuan tertentu dengan menggunakan teknik tertentu pula.
2) Bahan makanan yang tidak diolah, yaitu bahan makanan yang langsung untuk
makanan ini sering dijumpai untuk kelompok buah-buahan dan beberapa jenis
sayuran.
Bahan baku pangan secara umum dapat dikatakan untuk diolah lebih lanjut
ataupun dapat langsung dikonsumsi (tanpa diolah). Dalam proses pengolahan ini
Pengertian pangan yang dimaksudkan dalam penelitian ini atau sesuai dengan
dimaksudkan terdiri atas beras, jagung, ketela, singkong, jenis ubi-ubian, dan jenis
ketela.
berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam
waktu yang bersamaan atau agak bersamaan. Tumpang sari yang umum dilakukan
29
adalah penanaman dalam waktu yang hampir bersamaan untuk dua jenis tanaman
budidaya yang sama, seperti jagung dan kedelai, atau jagung dan kacang tanah.
dilakukan segera setelah tanaman pertama dipanen (seperti jagung dan kedelai
atau jagung dan kacang panjang) dikenal sebagai tumpang gilir (relay cropping).
suatu tanaman perkebunan besar atau tanaman kehutanan sewaktu tanaman pokok
masih kecil atau belum produktif. Hal ini dikenal sebagai tumpang sela
(intercropping). Jagung atau kedelai biasanya adalah tanaman sela yang dipilih.
Sistem budidaya surjan, suatu bentuk kearifan lokal dari Yogyakarta selatan, juga
Konsep serupa tumpang sari dapat diperluas dalam kelas usaha tani lain.
hutan dikenal sebagai wana tani. Suatu konsep serupa juga diterapkan bagi
budidaya padi dan ikan air tawar pada lahan sawah yang dikenal sebagai mina
padi.
1. Hasil panen pada lahan tidak luas bisa beberapa kali dengan usia panen
pemakaiannya sekali.
hidup di sektor pertanian itu. Cara itu bisa ditempuh dengan cara meningkatkan
produksi tanaman pangan dan tanaman perdagangan mereka dan atau menaikan
harga yang mereka terima atas produk-produk yang mereka hasilkan. Tentu saja
petani-petani kaya saja. Dengan kata lain, kenaikan output pertanian bukanlah
memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat
tidak. Padat pula diartikan sebagai proses multidimensional menuju kea rah yang
31
lebih baik namun dilihat dari segi pendapatan dan output, atau lebih menitik
ekonomi sebagai Gross Domestic Product saja. Dalam penggunaan yang lebih
pertanian juga terbatas pada aspek kuantitas atau pendapatan output saja. Di
faktor produksi yang digunakan. Dalam kenyataannya terdapat hukum hasil yang
32
penggunaannya sedangkan input lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan
dari setiap tambahan 1 unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik tetapi
Input tetap adalah tanah dimana dikatakan input tetap karena tanah bersifat
tetap tetap berapapun variabel yang digunakan. Dan input variabel adalah tenaga
kerja dan modal (produk marjinal) dari tenaga kerja dan capital akan menurun
dengan semakin banyaknya kedua input variabel ini digunakan pada sebidang
1. Pertanian Tradisional
hanya satu atau dua tanaman saja(biasanya jagung atau padi) yang merupakan
Penanaman atau penggunaan modal hanya sedikit saja, sedangkan tanah dan
Pada tahap ini hukum oenurunan hasil (The Law of Diminishing Return)
berlaku karena terlampau banyak tenaga kerja yang pindah bekerja di lahan
pertanian yang sempit. Kegagalan panen karena hujan, atau kurang suburnya
tanah, atau karena tindakan-tindakan pemerasan oleh para rentenir, merupakan hal
33
yang sangat ditakuti oleh para petani. Tenaga kerja banyak yang mengganggur
sepanjang tahun, walaupun para pekerja tersebut mungkin bekerja penuh pada
Para petani biasanya hanya menggarap tanah hanya sebanyak yang biasa
digarap oleh keluarganya saja, tanpa memerlukan tenaga kerja bayaran, walaupun
ada sekali. Keadaan lingkungan sangat statis, teknologi sangat terbatas dan
kekuatan motivasi utama dalam kehidupan para petani ini barangkali bukanlah
kehidupan keluarganya.
mulai terjadi dimana produk pertanian sudah ada yang dijual ke sektor komersial,
tetapi pemakaian modal dan teknologi masih rendah mungkin merupakan suatu
tindakan yang tidak realistis jika mentransformasi secara cepat suatu sistem
pada tanaman perdagangan bagi para petani kecil lebih mengundang resiko
3. Pertanian modern
yang produktifitasnya sangat tinggi yang disebabkan oleh pemakaian modal dan
teknologi yang tinggi pula. Pada tahap ini produksi pertanian seluruhnya
berbeda-beda dalam ukuran dan fungsinya. Mulai dari jenis pertanian buah-
buahan dan sayur-sayuran yang ditanam secara intensif., sampai pada pertanian
gandum dan jagung yang sangat besar seperti di Amerika Utara. Hampir semua
menggunakan peralatan mekanis yang sangat hemat tenaga kerja, mulai dari jenis
traktor yang paling besar dan mesin-mesin panen yang modern, sampai pada
Padi Sawah di Nagari Gugua Kuranji Hilir Kecamatan Sungai Limau Kabupaten
1. Biaya
Biaya total eksplisit rata-rata petani padi sawah adalah Rp. 1.742.387 dan
biaya total rata-rata implicit Rp. 778.764 sehingga didapat total biaya rata-rata
responden (biaya eksplisit + biaya implisit) adalah Rp. 2.521.151 per satu kali
periode tanam.
2. Penerimaan
35
Produksi yang diperoleh rata-rata 0,99 ton dan harga dari hasil produksi
Rp. 4.581.604 maka di dapat total penerimaan rata-rata responden (produksi yang
diperoleh X harga dari hasil produksi) adalah Rp. 4.535.788 per satu kali periode
tanam.
3. Keuntungan
Penerimaan rata-rata Rp. 4.535.788 dan total biaya rata-rata Rp. 2.521.151
4. R/C
Pendapatan Rp. 2.793.401 dan biaya total Rp. 2.521.151 maka didapat
total Rp. 2.521.151 maka didapat total R/C Ratio rata-rata (Pendapatan / biaya
menganalisa tingkat pendapatan petani padi yang ada di desa teep. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah primer. Metode yang di gunakan adalah
metode analisis deskriptif dan analisis kelayakan usaha yang berujuan untuk
bahwa besar kecilnya pendaptan usaha tani padi di Desa Teep di pengaruhi oleh
penerimaan dan biaya produksi. Bagi petani agar terjadi peningkatan pendapatan
Pendapatan dilihat dari dua sisi yaitu penerimaan petani dari hasil produksi
dan biaya yang dikeluarkan petani. Dalam penerimaan petani terdiri dari luas
lahan dan hasil produksi, sedangkan biaya terdiri dari biaya tetap dan biaya
sebuah kesimpulan.
Biaya Produksi
Pendapatan Bersih
P = TR TC
Kesimpulan/Saran
BAB 3
METODE PENELITIAN
Kabupaten Konawe Selatan dengan obyek studi produksi sektor tanaman pangan
3.2.1. Populasi
kesimpulan, bahwa populasi dalam penelitisan ini meliputi segala sesuatu yang
penelitian ini adalah semua petani padi sawah yang bertani padi di Desa Wuura
Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan. Jumlah petani padi sawah pada
3.2.2. Sampel
sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data
dan dapat mewakili seluruh populasi. Sampel dalam penelitian ini diambil 10%
dari populasi, maka diperoleh 30 orang adapun wilayah yang diambil yatitu pada
37
38
deskriptif dengan mengumpulkan data yang terdiri dari data primer dan data
sekunder.
Data primer diperoleh dari survey lapangan menyangkut obyek yang akan
diteliti dan disesuaikan dengan kebutuhan. Data juga diperoleh dari wawancara
pengamatan kondisi fisik dan aktifitas pada lokasi penelitian. Teknik kuisioner
data primer yang dikumpulkan melalui kuisioner yang telah dibuat terlebih dahulu
yang memuat daftar pertanyaan yang dibutuhkan dalam penelitian. Data yang
diperoleh diklasifikasi, ditabulasi, dan diolah sesuai dengan alat analisis yang
dipakai:
(Boediono,1993:105):
Dimana :
P = TR TC
TR = P x Q
TC = TFC + TVC
40
total dengan biaya total. TR adalah pendapatan total dari penjualan jumlah produk
4.6.Definisi Operasional
1. Produksi adalah besarnya jumlah baik produksi yang dihasilkan petani dalam
2. Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya senantiasa berubah seiring dengan
kerja.
3. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah-ubah yaitu biaya
4. Pendapatan bersih petani padi adalah jumlah yang diterima dari hasil usahatani
padi dan merupakan selisih antara nilai produksi dengan total biaya produksi
BAB 4
3.58.56- 4.31.52 lintang selatan dan 121,58- 123,16 bujur timur. Batas daerah
Lambuya, Pondidaha dan sampara Kabupaten Konawe serta baruga dan poasia
selatan berbatasan dengan Pulau Tobea Besar dan Selat Tiworo Kabupaten Muna
dan Kabupaten Buton. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Banda dan Laut
Maluku.
persen dari luas wilayah daratan Sulawesi Tenggara. Sedangkan luas wilayah
perairan (laut) 9.368 km. Selain jazirah tenggara pulau Sulawesi, terdapat
Kecamatan Mowila
(Mowila). Desa terdekat dari Ibu Kota Kecamatan adalah Desa Mataiwoi (1Km)
41
42
seluas 127,41 km atau 2,82 persen dari luas wilayah daratan Kabupaten Konawe
terluas adalah desa Puwehuko dengan luas wilayah 28,14 km atau 22,09 persen
dari luas Kecamatan Mowila. Untuk desa terkecil adalah desa Pudahoa dengan
dengan sedikit dataran rendah yang berpotensi sebagai lahan pertanian. Akses dari
karena semua desa dapat dilewati dengan kendaraan roda empat maupun roda
dua.
Kecamatan adalah Desa Mowila, terdiri dari 20 desa adalah Desa definitif. Dalam
dimana untuk setiap Dusun terdiri dari 2 Rukun tetangga (RT). Dalam setiap Desa
di Kecamatan Mowila telah dilengkapi dengan aparat desa, mulai sekretaris Desa
(Sekdes) sampai dengan Kepala Urusan (Kaur). Dalam menjalankan tugas sehari-
hari semua desa telah memiliki kantor. Untuk sarana dan prasarana lainnya
seperti Balai Desa dan sanggar PKK hampir semua Desa telah ada. Pada tahun
orang.
daerah lain di Indonesia, di Kecamatan Mowila di kenal dengan dua musim yaitu
musim kemarau dan musim penghujan. Keadaan musim banyak dipengaruhi oleh
arus angin yang bertiup di atas wilayahnya. Pada bulan November sampai dengan
Maret, angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Benua Asia dan
44
Demikian pula pada bulan April, arus angin selalu tidak menentu dengan
curah hujan kadang-kadang kurang dan kadang-kadang lebih. Musim ini oleh para
pelaut setempat dikenal dengan musim pancaroba. Sedangkan pada bulan Mei
sampai dengan Agustus, angin bertiup dari arah Timur yang berasal dari Benua
Australia kurang mengandung uap air. Hal ini mengakibatkan minimnya curah
Pada bulan Agustus sampai dengan Oktober terjadi musim kemarau. Hal
ini sebagai akibat dari perubahan kondisi alam yang sering tidak menentu,
dalam 185 hari hujan (HH). Sedangkan suhu udara dipengaruhi oleh berbagai
yang ada, diperoleh dari pangkalan Udara Wolter Monginsidi, selama tahun 2014
suhu udara maksimum 32C Dan minimum 22C . Tekanan udara rata-rata
Pudahoa dengan jumlah penduduk 1240 orang, dengan jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 805 orang dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 435 orang.
Sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat pada Desa Wonua Kongga dengan
menurut jenis kelamin per desa selengkapnya disajikan pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis kelamin Tahun
2014
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Total
0-4 28 44 72
5-9 40 24 64
10-14 30 32 62
15-19 20 24 44
20-24 20 23 43
25-29 22 24 46
30-34 22 22 44
35-39 19 20 39
40-44 13 17 30
45-49 10 9 19
50-54 11 6 17
55-59 9 5 14
60-64 6 5 11
65+ 10 8 18
Jumlah 260 263 523
Sumber : BPS Kabupaten Konawe Selatan 2014
Berdasarkan tabel 4.3. diatas tentang jumlah penduduk Desa Wuura pada
tahun 2014 sebanyak 523 jiwa. Penduduk terbanyak di Desa Wuura didominasi
oleh jenis kelamin perempuan sebanyak 263 jiwa, sedangkan untuk jenis kelamin
terbanyak terdapat pada kelompok umur 0-4 tahun dengan jumlah 72 orang.
Kabupaten Konawe Selatan terbagi menjadi Sembilan fungsi, dimana yang paling
besar adalah lahan untuk tambak, kolam, empang, dan hutan Negara(28,38%),
perkebunan. Luas lahan sawah (irigasi dan non irigasi) yang ada di Kabupaten
Konawe Selatan pada tahun 2014 sebesar 23.351 hektar atau sekitar 5,17 persen
47
dari total luas wilayah Kabupaten Konawe Selatan. Untuk lebih jelasnya dapat
oleh lahan pertanian bukan sawah yaitu sebesar 310.255 hektar pada tahun 2014.
Lahan pertanian bukan sawah terdiri dari tegal, ladang, lahan yang sementara
Sedangkan luasan lahan yang terkecil digunakan untuk lahan sawah yaitu sebesar
16.716 hektar pada tahun 2014. Luasan ini tidak lebih besar dari luas lahan
sawah tahun 2012 dan 2013, yaitu sebesar 24.065 dan 25.875 hektar. Hal ini
pemukiman, kebun, ladang, dan lain-lain. Fakta ini dapat dilihat dalam Tabel 4.5
yang menunjukkan adanya peningkatan luas lahan bukan pertanian pada tahun
Tabel 4.5. Luas Lahan Kabupaten Konawe Selatan Menurut Jenisnya, 2012 - 2014
di wilayah Propinsi Sulawesi Tenggara, yaitu sebesar 13,82 persen. Tabel 4.6
menunjukkan luas panen padi (padi sawah dan padi ladang) pada tahun 2014
adalah 22.126 Ha. Hasil perhektar pada tahun 2014 sebesar 41.07 kw. Sedangkan
hasil produksi pada tahun 2014 sebesar 90.867 ton. Untuk lebih jelasnya dapat
Produksi komoditi padi masih didominasi oleh padi sawah. Tabel 4.7
dan padi ladang pada tahun 2014. Sebanyak 88.048 ton dihasilkan dari lahan
sawah yang dipanen seluas 21.242 hektar dengan produktivitas 41,45 kuintal per
hektar. Sementara itu komoditi padi ladang diproduksi sebanyak 2.818 ton dari
lahan ladang yang dipanen seluas 884 hektar dengan produktivitas 31,89
kuintal per hektar. Fakta di atas menunjukkan bahwa padi sawah lebih berpotensi
tersedia selain itu produktifitas lebih besar dibanding padi ladang. Kontribusi
komoditi padi ladang dalam sektor pertanian di Kabupaten Konawe Selatan juga
perlu mendapat perhatian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.7.
berikut.
Tabel 4.7. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Sawah dan Padi Ladang
Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2014
No Kondisi Pertanian Jenis Lahan
Padi Sawah Padi Ladang
1 Luas Panen (ha) 21.242 884
2 Hasil perhektar (kw) 41,45 31,89
3 Produksi (ton) 88.048 2.818
Sumber : BPS Kabupaten Konawe Selatan 2014
50
wilayah penelitian dimaksud adalah jenis kelamin, kelompok usia dan tingkat
a. Jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, petani padi sawah yang ada di Desa Wuura
demikian dapat dikatakan bahwa pada umumnya petani padi sawah adalah laki-
laki.
b. Kelompok Usia
kuisioner, dan hasil kuisioner sampel yang diteliti termasuk dalam kategori usia
51
berikut:
Tabel 4.9. Petani Padi Sawah di Wilayah Penelitian Berdasarkan Kelompok Usia
Tabel 4.9. di atas menunjukan bahwa petani terbanyak berusia antara 31-40
yang berusia antara 20-30 tahun, sehingga merupakan potensi karena masih usia
c. Pendidikan
pikir, sikap dan tindakannya dapat juga dilihat dari potensi sumber daya bidang
(10%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan petani padi
Konawe Selatan adalah melalui wawancara terhadap petani atau responden, dalam
Luas lahan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu merupakan luas areal
persawahan yang akan ditanami padi dimusim tertentu. Yang pada umumnya
lahan sawah merupakan lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh
pematang saluran untuk menahan/ menyalurkan air yang biasanya ditanami padi
Semua lahan pertanian yang dimiliki petani di Desa Wuura adalah miliknya
sendiri sehingga petani tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa lahan.
usahatani dengan luas lahan yang lebih besar akan memeiliki produktivitas yang
lebih tinggi daripada usahatani yang memiliki luas lahan pertanian yang lebih
kecil. Luas lahan petani bervariasi, untuk lebih jelasnya mengenai luas lahan pada
Berdasarkan tabel 4.11 di atas, mengenai luas lahan sawah responden yang
ditanami padi di lokasi penelitian bervariasi. Yang memiliki luas lahan sebesar 0,5
hektar yaitu sebanyak 3 responden (10%). Untuk luas lahan sebesar 1 hektar yaitu
sebanyak 12 responden (40%). Dan yang memiliki luas lahan 1,5 hektar yaitu
disimpulkan bahwa dari 30 responden mayoritas luas lahan sawah yang ditanami
Jumlah bibit dan kualitas bibit sangat mempengaruhi hasil produksi padi
sawah, ketika jumlah bibit banyak dan berkualitas bagus didukung dengan luas
sawah maka akan mempengaruhi jumlah produksi padi. Bibit yang diperlukan
saat musim beraneka ragam, untuk lebih jelasnya ditampilkan melalui tabel
berikut:
54
diperlukan saat musim tanam beraneka ragam. 40% responden menjawab 100 kg
dan 50 kg bibit yang diperlukan saat musim tanam, sedangkan 10% responden
bibit yang diperlukan petani saat musim tanam tiba bergantung pada luas sawah
yang akan ditanami. Sedangkan untuk pengolahan sawah setiap tahun mengolah
Tabel 4.13. Hasil Produksi Padi Sawah di Desa Wuura Kecamatan Mowila
Kabupaten Konawe Selatan
Berdasarkan tabel 4.13. diatas mengenai hasil padi sawah di desa Wuura
responden (40%) hasil produksi nya sebesar 4 ton, untuk hasil produksi 3 ton
responden nya adalah 3 orang (10%). Dan untuk hasil produksi 2 ton responden
nya adalah 12 orang (40%). Sedangkan untuk hasil produksi 1 ton responden nya
4.3. Analisis Pendapatan Yang diterima Petani Padi Sawah Desa Wuura
diperoleh dengan harga jual, hasil produksi padi sehingga penerimaan ditentukan
oleh besar kecilnya jumlah produksi padi dan harga jual yang berlaku saat itu di
beraneka ragam tergantung besar kecilnya hasil produksi padi saaat panen juga
ditentukan luasan saawah yang dimiliki petani. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Tabel 4.14. Penerimaan Petani Padi Sawah di Desa Wuura Kecamatan Mowila
Kabupaten Konawe Selatan
penerimaan petani padi adalah sebesar Rp.8.400.000/MT dengan harga jual Rp.
3.000/kg.
56
berusahatani. Biaya tersebut meliputi biaya variabel dan biaya tetap. Biaya
kerja. Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah-ubah
yaitu biaya perawatan seperti biaya peralatan tani dan biaya lain-lain. Lebih
Tabel 4.15. Biaya Petani Padi Sawah di Desa Wuura Kecamatan Mowila
Kabupaten Konawe Selatan
No Responden Biaya Tetap (Rp) Biaya Variabel (Rp) Jumlah Biaya (Rp)
1 12 1.000.000 3.000.000 4.000.000
2 3 700.000 2.300.000 3.000.000
3 12 600.000 1.400.000 2.000.000
4 3 400.000 600.000 1.000.000
Jumlah 22.500.000 61.500.000 84.000.000
Rata-rata 750.000 2.050.000 2.800.000
Berdasarkan tabel 4.15 diatas mengenai biaya petani padi sawah di Desa
jumlah biaya tetap nya adalah Rp. 22.500.000/MT dengan rata-rata Rp.
produksi padi saat musim panen dikali dengan harga jual padi saat musim panen
dengan satuan harga Rp. 3.000/kg dikurangi dengan total biaya yang terdiri dari
biaya tetap dan biaya variabel. Dimana biaya tetap terdiri dari biaya perawatan
seperti biaya peralatan tani dan biaya lain-lain, sedangkan biaya variabel terdiri
dari biaya pengadaan bibit, biaya pembelian pupuk, pembeliaan obat atau
pestisida, dan biaya tenaga kerja. Besarnya pendapatan responden petani padi
P = TR TC
Tabel 4.16. Pendapatan Petani pada Usahatani Padi Sawah di Desa Wuura
Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan
menunjukan bahwa jumlah total pendapatan bersih petani padi sawah di Desa
4.4. Pembahasan
usahatani padi sawah yang diterima oleh penduduk di Desa dipengaruhi oleh
penerimaan dan biaya produksi. Jika produksi dan harga jual padi sawah semakin
tinggi, maka akan meningkatkan penerimaan. Apabila biaya produksi lebih tinggi
Adapun pendapatan bersih yang diterima petani padi sawah di Desa Wuura
satu musim tanam padi sawah. Diharapkan petani dapat menekan biaya produksi,
terutama pada biaya benih, biaya obat, dan biaya tenaga kerja.
59
BAB 5
5.1. Kesimpulan
2. Jumlah biaya yang dikeluarkan petani padi sawah di Desa Wuura Kecamatan
59
60
5.2. Saran
pendapatan petani padi sawah maka perlu adanya saran-saran untuk pemerintah
dalam hal penyediaan bibit unggul agar produktifitas dapat ditingkatkan, dan
Konawe Selatan. Serta pengupayaan adanya toko tani untuk mendukung petani,
Badan Pusat Statistik. 2015. Kecamatan Mowila dalam dalam Angka 2015.
Sultra: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2015. Konawe Selatan dalam Angka 2015. Wakatobi:
Badan Pusat Statistik.
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Teori Aplikasi dan
Penelitian. Jakarta. Penerbit: Salemba Empat.