You are on page 1of 10

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

ANALISIS KESIAPAN PEMENUHAN ASPEK-ASPEK AKREDITASI


SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN GEROKGAK

P. Suardika1, A.A.I.N Marhaeni2, I.W. Koyan3


1.3
Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {putu.suardika, agung.marhaeni, koyan}@pasca.undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Gerokgak
memenuhi komponen-komponen akreditasi sekolah ditinjau dari aspek Standar Isi, Standar Proses,
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Kependidikan, Standar Sarana Prasarana, Standar
Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian. Pengumpulan data dilakukan dengan metode
angket atau kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan sekolah dasar negeri di
kecamatan Gerokgak memenuhi komponen-komponen akreditasi sekolah ditinjau dari aspek Standar Isi
berada pada kategori sangat siap, Standar Proses berada pada kategori sangat siap, Standar
Kompetensi Lulusan berada pada kategori sangat siap, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
berada pada kategori sangat siap, Standar Sarana Prasarana berada pada kategori siap, Standar
Pengelolaan berada pada kategori sangat siap, Standar Pembiayaan berada pada kategori siap, dan
Standar Penilaian berada pada kategori sangat siap.

Kata kunci: kesiapan, akreditasi, Sekolah Dasar, Kecamatan Gerokgak

Abstract
This study was aimed at investigating the readiness of Elementary School in Gerokgak subdistrict
in accomplishing the school accreditation which was seen from Standard of Content Standard of
Process, Standard of Graduate Competency, Standard of Educator and School Stakeholders, Standard
of Facilities and Infrastructure, Standard of Management, Standard of Finance, and Standard of
Assessment data which was conducted by questionnaire method. The result of the study showed that
Elementary School readiness in Gerokgak subdistrict could accomplish accreditation components in
terms of Standard of Content which was categorized as very ready, in terms of Standard of Process
which was categorized as very ready, in terms of Standard of Graduate Competency which was
categorized as very ready, in terms of Standard of Educator and School Stakeholders which was
categorized as very ready, in terms of Standard of Facilities and Infrastructure which was categorized as
ready, in terms of Standard of Management which was categorized as very ready, in terms of Standard of
Finance which was categorized as ready, and in terms of Standard of Assessment which was
categorized as very ready.

Keywords: readiness, accreditation, Elementary School, Gerokgak subdistrict


e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

PENDAHULUAN dengan tuntutan kebutuhan dunia global. Di


Pendidikan merupakan masalah yang lain sisi perkembangan ilmu pengetahuan
sangat mendasar pada kehidupan manusia dan teknologi telah membawa perubahan di
menuju tercapainya kehidupan yang lebih hampir semua aspek kehidupan manusia
baik di kemudian hari, karena dengan dimana berbagai permasalahan hanya
pendidikan manusia akan dapat dapat dipecahkan kecuali dengan upaya
mengembangkan kemampuanya sesuai penguasaan dan peningkatan ilmu
dengan bakat, dan minatnya secara lebih pengetahuan dan teknologi. Selain
optimal yang nantinya akan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia di
dipergunakan untuk membekali dirinya satu sisi perubahan tersebut juga telah
dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi membawa manusia ke dalam era
manusia dapat menjalani kehidupanya persaingan global yang semakin ketat. Oleh
dengan lebih mudah. Pelaksanaan proses karena itu peningkatan kualitas sumber
pendidikan memerlukan adanya evaluasi daya manusia merupakan kenyataan yang
yang bukan saja mengembangkan fungsi harus dilakukan secara terencana, terarah,
pengawasan, tetapi juga fungsi pembinaan intensif, efektif dan efisiensi dalam proses
dan pemberdayaan terhadap pembangunan.
penyelenggaraan pendidikan. pengawasan Berbicara tentang mutu pendidikan
dan pembinaan dilakukan baik ditingkat untuk mencapainya tidak dapat dilepaskan
satuan pendidikan maupun birokrasi dari berbagai faktor yang menyertainya.
(Basnas, 2005). Secara umum mutu pendidikan disebabkan
Pengalaman empiris telah oleh berbagai faktor, baik faktor internal
membuktikan bahwa bangsa-bangsa yang maupun faktor eksternal. Faktor internal
sejahtera dan makmur adalah bangsa yang meliputi kualitas proses belajar mengajar
memiliki sumber daya manusia yang (menyangkut sarana, kualitas dan jumlah
berkualitas, meskipun mereka tidak guru, metode mengajar, kurikulum serta
memiliki sumber daya alam yang memadai. pengelolaan sekolah), sedangkan faktor
Sekolah merupakan ujung tombak dalam eksternal lebih disebabkan oleh peran
penyelenggaraan pendidikan dan yang orang tua dan masyarakat dalam
paling menentukan guna menyiapkan mendukung pembangunan pendidikan yang
sumber daya manusia agar dapat bermutu. Kesemua faktor diatas, salah satu
mengembangkan kemampuanya serta faktor yang terkait dengan pencapaian mutu
membentuk watak dan peradapan bangsa dalam pendidikan adalah mengenai faktor
yang bermartabat (UU SPN No.20 tahun kinerja guru, sehingga nantinya mampu
2003) mengacu pada pemikiran diatas, menciptakan suatu iklim kerja yang positif.
untuk itu sekolah perlu dibangun dan Hal ini karena baik kinerja guru, serta iklim
dikelola dengan menggunakan prinsip- kerja memiliki peranan yang sangat
prinsip yang berlaku dalam manajemen menentukan dalam pencapaian mutu
pengelolaan pendidikan. pendidikan. Peningkatan kualitas
Rendahnya mutu pendidikan di pendidikan merupakan suatu proses yang
Indonesia masih terus menjadi kajian-kajian terintegrasi dengan proses peningkatan
dari berbagai pihak. Berbagai upaya telah kualitas sumber daya manusia itu sendiri.
dilaksanakan terutama oleh pihak Menyadari pentingnya proses
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan peningkatan kualitas sumber daya manusia,
seperti peningkatan kualitas guru, maka pemerintah bersama kalangan
penyebaran buku dan alat pelajaran, swasta sama-sama telah dan terus
pengembangan kurikulum, perbaikan berupaya mewujudkan amanat tersebut
sarana dan prasarana peningkatan kualitas melalui berbagai usaha peningkatan mutu
pembelajaran. Namun upaya-upaya yang pendidikan yang lebih berkualitas antara
dilakukan relatif lebih lambat dibanding lain melalui pengembangan dan perbaikan
dengan tuntutan mutu pendidikan yang kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan
terus berubah dan berkembang sesuai sarana pendidikan, pengembangan dan
dengan tuntutan mutu pendidikan yang pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi
terus berubah dan berkembang sesuai guru dan tenaga kependidikan lainya. Mutu
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

pendidikan dan mutu sekolah seringkali seimbang dengan fungsi manajemen lainya
tertuju pada mutu lulusan, tetapi merupakan agar dapat dicapai peningkatan kinerja
kemustahilan pendidikan atau sekolah satuan pendidikan secara optimal. Proses
menghasilkan lulusan yang bermutu, kalau akreditasi dan evaluasi terhadap seluruh
tidak melalui proses pendidikan yang aspek pendidikan diupayakan untuk
bermutu pula. menjamin terselenggaranya layanan
Upaya meningkatkan mutu pendidikan pendidikan yang bermutu dan
secara nasional merupakan salah satu memperdayakan sekolah yang evaluasi
program yang sedang dilaksanakan oleh sehingga dihasilkan lulusan pendidikan
pemerintah. Upaya ini diarahkan agar sesuai dengan standar yang ditetapkan,
setiap lembaga pendidikan selalu berupaya artinya pihak yang dievaluasi, administrator
untuk memberikan jaminan mutu pendidikan, kepala sekolah, guru, dan
layanannya kepada pihakpihak yang peserta didik didalam suatu satuan
berkepentingan. Mutu layanan adalah pendidikan dapat merasakan bahwa
jaminan bahwa proses penyelenggaraan kegiatan evaluasi dapat memberi informasi
pendidikan disekolah sesuai dengan yang mengenai berbagai kelebihan dan
seharusnya terjadi dan sesuai pula dengan kekurangan, serta memberikan arah yang
yang diharapkan. Apabila setiap satuan jelas untuk mencapai mutu yang lebih baih
pendidikan selalu berupaya untuk (Depdiknas 2005).
memberikan jaminan mutu secara terus Akreditasi merupakan alat regulasi diri
menerus, maka diharapkan mutu (self- regulation) agar sekolah mengenal
pendidikan secara nasional akan terus kekuatan dan kelemahan serta melakukan
meningkat. Peningkatan mutu pendidikan upaya yang terus menerus untuk
ini berdampak pada meningkatkan mutu meningkatkan kekuatan dan memperbaiki
hdaya manusia secara nasional. Hal ini kelemahannya. Dalam hal akreditasi
sangat penting karena dewasa ini kita memiliki makna proses pendidikan.di
dihadapkan pada berbagai kesempatan dan samping itu akreditasi juga merupakan
tantangan baik yang bersifat nasional penilaian hasil dalam bentuk dan sertifikasi
maupun global. formal terhadap kondisi suatu sekolah yang
Untuk dapat membandingkan serta telah memenuhi standar layanan tertentu
memetakan mutu dari setiap satuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
pendidikan perlu dilakukan akreditasi Dapat dikatakan bahwa proses akreditasi
sekolah bagi setiap lembaga dan program dalam makna proses adalah penilaian dan
pendidikan. Proses akreditasi ini dilakukan pengembangan mutu suatu sekolah secara
secara berkala dan terbuka dengan tujuan berkelanjutan. Akreditasi dalam makna
membantu dan memberdayakan satuan hasil menyatakan pengakuan bahwa suatu
pendidikan agar mampu mengembangkan sekolah telah memenuhi standar kelayakan
sumber dayanya dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
pendidikan nasional. Menggunakan Akreditasi sebagai proses penilaian
instrumen akreditasi yang komprehenship terhadap kelayakan dan kinerja sekolah
dan dikembangkan berdasarkan standar merupakan kegiatan yang bersifat
mutu yang ditetapkan diharapkan profil menyeluruh dalam memotret kondisi nyata
mutu sekolah dapat dipetakan untuk sekolah dibandingkan dengan standar yang
kepentingan peningkatan mutu sekolah telah ditetapkan. Diperolehnya informasi
oleh berbagai pihak yang berkepentingan. yang komprehenship tersebut, hasil
Salah satu cara pemerintah untuk akreditasi sangat berguna sebagai bahan
dapat memberikan evaluasi terhadap masukan dalam menyusun rencana
kegiatan pendidikan adalah dengan cara strategis sekolah untuk masa empat tahun
melaksanakan akreditasi sekolah, untuk dan rencana operasional tahunan,
keperluan tersebut sekolah dasar di mengacu kepada rencana strategis dan
kecamatan Gerokgak juga menyiapkan diri rencana operaional sekolah tersebut. Siklus
untuk melaksanakan akreditasi sekolah. empat tahunan sekolah kembali melakukan
Pengawasan dan pembinaan sebagai evaluasi diri dan evaluasi eksternal oleh
bagian manajemen harus dijalankan secara asesor sebagai bagian dari kegiatan
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

akreditasi sekolah. Untuk mengantisipasi Mencermati beberapa komponen


tantangan dan peluang, diperlukan adanya konteks akreditasi sekolah yang diperlukan
pengawasan dan pembinaan bidang untuk memajukan prestasi pendidikan yang
pendidikan dilakukan baik di tingkat satuan berkualitas dan bermutu, setelah diamati,
pendidikan maupun birokrasi pengelolan. masih ada disekolah yang belum memenuhi
Pengawasan dan pembinaan sebagai standar secara optimal seperti belum
bagian dari menajemen harus dijalankan optimalnya kemampuan kognitif,
secara seimbang dengan fungsi kemampuan efektif, serta peran serta
manajemen lainnya agar dapat dicapai masyarakat dan komite sekolah juga belum
peningkatan kinerja satuan pendidikan optimal. Komponen input kesiapan
secara optimal. Hal ini mendorong adanya akreditasi sekolah meliputi: manajemen
pelaksanaaan proes evaluasi yang lebih sekolah. standar sekolah yang menerapkan
profesional, objektif, jujur dan transparan manajemen yang berbasis sekolah yang
sebagai rangkaian dari pengawasan, ditujukan dengan kemandirian, kemitraan,
pembinaan dan pemberdayaan sekolah partisipasi, semangat kebersamaan,
dalam rangka peningkatan mutu tanggung jawab, keterbukaan
pendidikan. (transparansi), keluwesan (fleksibilitas)
Proses evaluasi terhadap seluruh akuntabilitas, dan keberlangsungan
aspek pendidikan harus diarahkan pada (Depdiknas, 2005).
upaya untuk menjamin terselenggarannya Sesuai dengan ketentuan akreditasi
layannan pendidikan yang bermutu dan sekolah, sekolah menyediakan sarana dan
memberdayakan sekolah yang dievaluasi prasarana yang memungkinkan tercapainya
sehingga dihasilkan lulusan pendidikan tujuan sekolah dan tuntutan pedagogik
yang sesuai dengan standar yang yang diperlukan untuk menjamin
ditetapkan. Artinya pihak yang dievaluasi, terselenggaranya proses pendidikan yang
administrator pendidikan, kepala sekolah, bermakna, menyenangkan, dan
guru dan peserta didik didalam suatu memperdayakan, sesuai tuntutan
satuan pendidikan dapat merasakan bahwa karakteristik mata pelajaran, dan tututan
kegiatan evaluasi dapat memberikan pertumbuhan dan perkembangan efektif,
informasi mengenai berbagai kelebihan dan kognitif, psikomotor peserta didik.
kekurangan, serta memberikan arah Selanjutnya dikatakan sekolah memiliki
yangjelas untuk mencapai mutu yang lebih sarana dan prasarana gedung, ruang
baik. Untuk itu, evaluasi harus dilakukan pimpinan, ruang tata usaha, ruang kelas,
secara berkesinambungan dan laboratorium, perpustakaan, pusat sumber
komprehenship, serta memotivasi peserta pembelajaran, ruang praktek, media
didik dan pengelola pendidikan untuk terus pembelajaran, bahan material sarana
menerus berupaya mningkatkan mutu pendidikan jasmani dan olah raga, tempat
pendidikan. beribadah, tempat bermain, tempat
Komponen konteks akreditasi sekolah berkreasi, fasilitas kesehatan dan
meliputi: kemampuan kognitif, kemampuan keselamatan bagi peserta didik dan
efektif, peran serta masyarakat dan komite penyelenggaraan pendidikan, dan sarana
serta visi, misi, dan sasaran sekolah di serta prasarana lain sesuai tuntutan
dalam memajukan dunia pendidikan peran program-program pendidikan yang
serta masyarakat di dalam pedoman diselenggarakan oleh sekolah.
akreditasi sekolah dinyatakan bahwa peran Berdasarkan pedoman akreditasi
serta masyarakat di dalam pendidikan sekolah tahun 2010, dinyatakan bahwa
meliputi peran serta perseorangan, sekolah berada dalam lingkungan yang
kelompok, keluarga, organisasi profesi, dinamis yang mempengaruhi
pengusaha, dan organisasi penyelenggaraan sekolah. Sekolah
kemasyarakatan dalam penyelenggaraan menginternalisasikan lingkungan kedalam
dan pengendalian mutu pelayanan penyelenggaraan sekolah dan
pendidikan, masyarakat dapat berperan menempatkan sekolah sebagai bagian dari
serta sebagai sumber pelaksana, pengguna lingkungan. Lingkungan yang
hasil pendidikan serta evaluator. diinternalisasikan ke dalam
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

penyelenggaraan sekolah dapat berupa: Buleleng adalah semua sekolah yang


tuntutan pengembangan diri dan peluang diakreditasi hasil amat baik. Kenyataan nilai
masa depan tamatan, dukungan yang telah diperoleh adalah : A (Amat Baik)
pemerintah dan masa depan tamatan, baru 2 sekolah, B (Baik) 25 Sekolah dan C
dukungan tamatan dan masyarakat (Cukup) 18 sekolah dengan demikian
terhadap pendidikan, kebijakan pendidikan, permasalahan yang ditemukan masih ada
landasan hukum, kemajuan ilmu 40 sekolah yang belum memenuhi harapan.
pengetahun dan teknologi, nilai dan Hal ini menunjukkan ada sekolah yang
harapan masyarakat terhadap pendidikan, belum optimal mengelola pendidikan, pada
tuntutan ekonomi dan tuntutan globalisasi. hal masih bisa lebih dioptimalkan untuk
Komponen proses kesiapan akreditasi memperoleh nilai amat baik. Untuk itu
sekolah yang meliputi: organisasi kesiapan melaksanakan akreditasi sekolah
kelembagaan, ketenagaan/guru, kurikulum, dasar di Kecamatan Gerokgak, perlu lebih
proses belajar mengajar serta kesiswaan. dioptimalkan.
Sekolah melaksanakan kurikulum nasional Data yang diperoleh pada dinas
dan kurikulum muatan lokal atau pilihan pendidikan kabupaten Buleleng terdapat 15
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. sekolah dasar negeri di kecamatan
Pelaksanaanya sekolah berpegang pada Gerokgak yang akan diakreditasi. Untuk hal
dukumen kurikulum dan silabus yang tersebut peneliti ingin mengetahui kesiapan
dikembangkan dengan mengacu pada sekolah melaksanakan akreditasi sekolah
dukumen kurikulum tersebut, Sekolah baik dari segi konteks, input maupun proses
memiliki kalender pendidikan dan jadwal akreditasi, sesuai dengan komponen
pembelajaran yang jelas, proses evaluasi pada pelaksanaan akreditasi
pembelajaranya, guru melakukan tersebut dan nantinya memberikan
perencanaan pembelajaran yang dibuktikan masukan sesuai dengan persiapan dalam
dengan dukumen rencana program pelaksanaan akreditasi sekolah. Adapun
pembelajaran (RPP) sesuai dengan sekolah sekolah yang akan diakreditasi,
kurikulum yang berlaku. sekaligus dijadikan sasaran peneliti adalah
Diterapkannya akreditasi sekolah sebagai berikut : (1) SDN Celukan Bawang,
dalam bidang pendidikan karena akreditasi (2) SDN 3 Tukad Sumaga, (3) SDN 4
dianggap suatu model yang ideal dalam Tukad Sumaga, (4) SDN 1 Tinga Tinga,
penilaian dan evaluasi. Pengelolaan (5) SDN 1 Pengulon, (6) SDN 2 Pengulon,
pendidikan dilaksanakan agar sekolah (7) SDN 3 Pengulon, (8) SDN 2 Patas, (9)
leluasa mengelola sumber daya dan SDN 3 Patas, (10) SDN 4 Patas, (11) SDN
sumber dana yang dimiliki serta 5 Patas, (12) SDN 1 Gerokgak, (13) SDN 2
mengalokasikanya sesuai dengan prioritas Gerokgak, (14) SDN 3 Greokgak, (15) SDN
kebutuhan, sehingga lebih tanggap 2 Sangga Langit.
terhadap tuntutan dan kebutuhan daerah Pengamatan awal terhadap sekolah-
setempat.untuk itu sekolah dituntut secara sekolah yang akan melaksanakan
mandiri menggali, mengalokasikan akreditasi, menunjukkan bahwa belum
menentukan prioritas, mengendalikan dan sepenuhnya sekolah tersebut dapat
mempertanggungjawabkan pemberdayaan memenuhi tuntutan proses akreditasi
sumber-sumber yang dimiliki baik kepada sekolah seperti kesiapan guru dalam
masyarakat maupun pemerintah dengan melaksanakan proses pembelajaran, masih
tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan ada guru yang belum memiliki persiapan
mutu pendidikan. yang cukup untuk memberikan
Berdasarkan data awal yang diperoleh pembelajaran di kelas. Sesuai dengan
tahun 2012 di dinas pendidikan kabupaten UUSPN Nomor 20 tahun 2003, tentang
Buleleng, 387 sekolah dasar yang telah sistem pendidikan nasional, akreditasi
terakreditasi diantaranya 45 sekolah dasar dilakukan untuk menentukan kelayakan
di kecamatan Gerokgak. Dari 45 sekolah program dan kesatuan pada jalur
tersebut belum semuanya memperoleh nilai pendidikan formal dan non formal pada
A (Amat Baik), padahal harapan peneliti setiap jenjang dan jenis pendidikan.
maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Akreditasi terhadap program dan satuan
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

pendidikan dilakukan oleh pemerintah dan / prinsipnya penelitian ini mempergunakan


atau lembaga mandiri yang berwenang pendekatan evaluate. Secara epistimologis
sebagai bentuk akuntabilitas publik. di dalam pengumpulan data menggunakan
Akreditas dilakukan atas dasar kriteria yang pendekatan objektif dan subjektif.
bersifat terbuka. Populasi dari penelitian ini meliputi
Pelaksanan akreditasi sekolah dasar sekolah-sekolah yang berada di kecamatan
di kecamatan Gerokgak mengacu kepada Gerokgak. Sampel penelitian ini yaitu warga
komponen-komponen dalam akreditasi sekolah dan komite dari subjek yang diteliti,
sekolah dengan mengacu pada komponen meliputi semua guru, kepala sekolah, ketua
serta indikator yang sesuai akan pengurus komite, yang sekolahnya akan
memudahkan sekolah yang akan diakreditasi, yang ada di kecamatan
diakreditasi untuk mengikuti akreditasi gerokgak. Adapun sekolah-sekolah tersebut
sesuai dengan prosedur yang ada. Sekolah dapat dilihat dari tabel berikut ini.
terlebih dahulu memiliki kesiapan untuk
melaksanakan akreditasi mengetahui dan No Nama Sekolah
menyiapkan komponen input dari 1 SDN Celukanbawang
pelaksanaan akreditasi di sekolah dasar 2 SDN 3 Tukadsumaga
serta mengetahui dan menyiapkan 3 SDN 4 Tukadsumaga
komponen proses dalam pelaksanaan 4 SDN 1 Tinga-Tinga
akreditasi sekolah. 5 SDN 1 Pengulon
Berdasarkan latar belakang dan 6 SDN 2 Pengulon
pembuktian hasil pengamatan dan data 7 SDN 3 Pengulon
yang diperoleh diatas, dapat disimpulkan 8 SDN 2 Patas
bahwa perlunya dilakukan analisis kesiapan 9 SDN 3 Patas
pemenuhan aspek-aspek akreditasi sekolah 10 SDN 4 Patas
dasar Negeri di Kecamatan Gerokgak.
11 SDN 5 Patas
Penelitian ini bertujuan untuk
12 SDN 1 Gerokgak
mengkaji seberapa jauh tingkat kesiapan
13 SDN 2 Gerokgak
pemenuhan aspek-aspek akreditasi sekolah
dasar di kecamatan Gerokgak, sehingga 14 SDN 3 Gerokgak
nantinya dapat dijadikan pijakan untuk 15 SDN 2 Sanggalangit
mengambil sebuah keputusan. Adapun Tabel 01. Subjek Penelitian
tujuan dari penelitian ini dapat dirinci lebih
lanjut adalah Untuk mengetahui kesiapan Sebelum melakukan pemgumpulan
sekolah dasar negeri di kecamatan data, terlebih dahulu peneliti meminta
Gerokgak memenuhi komponen-komponen permohonan ijin penelitian dari Dinas
akreditasi sekolah ditinjau dari aspek 1) Pendidikan Kabupaten Buleleng. Data awal
Standar Isi, 2) Standar Proses, 3) Standar dikumpulkan dengan melakukan
Kompetensi Lulusan, 4) Standar Pendidik wawancara kepada kepala sekolah,
dan Kependidikan, 5) Standar Sarana utamanya sekolah-sekolah yang akan
Prasarana, 6) Standar Pengelolaan, 7) diakreditasi yang ada di kecamatan
Standar Pembiayaan, dan 8) Standar Gerokgak, dengan melihat dokumen
Penilaian. mengenai kepala sekolah, jumlah guru,
komite serta kondisi sekolah.
METODE PENELITIAN Instrumen yang diperlukan dalam
Dilihat dari pendekatanya, penelitian penelitian ini sangat erat kaitannya dengan
ini menggunakan pendekatan emperik (ex- data yang diperlukan. Bila dirinci sesuai
post facto). Menurut Sugiono (2003:7) dengan metode pengumpulan data maka
pedekatan ex-poct facto adalah penelitian instrumen yang dibutuhkan adalah angket
yang dilakukan untuk meneliti peristiwa atau kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah
yang telah terjadi, dan kemudian merunut pertanyaan yang tertulis yang digunakan
kebelakang melalui data tersebut untuk untuk memperoleh informasi dari
menemukan faktor-faktor penyebab responden dalam arti laporan tentang
terjadinya peristiwa yang diteliti. Pada pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

Dipandang dari cara menjawabnya bobot butir pernyataan tertinggi adalah 4.


kuesioner dapat dibedakan menjadi dua Definisi operasional bobot butir adalah 1)
yaitu: (1) kuesioner terbuka, yang Bobot 1 adalah bobot minimal untuk
memberikan kesempatan kepada mendukung fungsi butir dalam proses
responden untuk menjawab dengan pembelajaran agar dapat berlangsung, 2)
kalimatnya sendiri, (2) Kuesioner tertutup, Bobot 2 adalah bobot yang mendukung
yang sudah disediakan jawabannya fungsi butir tersebut dalam proses
sehingga responden tinggal memilih. pembelajaran yang layak, 3) Bobot 3
Sedangkan dipandang dari jawaban yang adalah bobot yang mendukung fungsi butir
diberikan juga dibedakan menjadi dua yaitu: tersebut dalam proses pembelajaran yang
(1) Kuesioner langsung, yaitu responden baik, 3) Bobot 4 adalah bobot maksimal
menjawab tentang dirinya, (2) Kuesioner yang mendukung fungsi butir tersebut
tidak langsung, yaitu jika responden dalam proses pembelajaran yang sangat
menjawab tentang orang lain (Arikunto, baik. Kriteria kesiapan sekolah berdasarkan
1993). perangkat akreditasi SD/MI Ban-S/Mi 2009
Penelitian ini menggunakan jenis untuk melaksanakan akreditasi sekolah adalah
kuesioner tertutup yang diberikan kepada 1) Jika sekolah memperoleh skor sebesar
guru, kepala sekolah dan komite sekolah. 86 sampai dengan 100 (86 < NA < 100),
Penelitian ini mengukur tingkat kesiapan maka kesiapan sekolah untuk
pelaksanaan akreditasi sekolah, instrumen melaksanakan akreditasi kategori sangat
akan menilai 8 (delapan) komponen utama siap, 2) Jika sekolah memperoleh skor
yaitu : (a) Komponen standar isi, (b) sebesar 71 sampai dengan 85 (71 < NA <
Komponen standar proses, (c) Komponen 85), maka kesiapan sekolah untuk
standar kompetensi lulusan, (d) Komponen melaksanakan akreditasi kategori siap, 3)
standar pendidik dan tenaga kependidikan, Jika sekolah memperoleh skor sebesar 56
(e) Komponen standar sarana dan sampai dengan 70 (56 < NA < 70), maka
prasarana, (f) Komponen standar kesiapan sekolah untuk melaksanakan
pengelolaan, (g) Komponen standar akreditasi kategori cukup siap, dan 4) Jika
pembiayaan, (h) Komponen standar sekolah memperoleh skor kurang atau
penilaian dimana pada setiap komponen sama dengan 55 (NA < 55), maka kesiapan
terdiri dari beberapa indikator. Pada tiap- sekolah untuk melaksanakan akreditasi
tiap komponen, aspek dan indikator kategori belum siap melaksanakan
memberikan kontribusi yang berbeda akreditasi.
terhadap kesiapan pelaksanaan program
akreditasi sekolah. Pada penelitian ini data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dikumpulkan dengan mempergunakan Data hasil penelitian diuraikan
insrumen berupa kuesioner, kuesioner yang berdasarkan 8 Standar Nasional
meliputi: (a) Komponen standar isi nomor 1- Pendidikan yang meliputi Standar Isi,
18, (b) Komponen standar proses nomor Standar Proses, Standar Kompetensi
19-29, (c) Komponen standar kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan
lulusan nomor 30-46, (d) Komponen Kependidikan, Standar Sarana Prasarana,
standar pendidik dan tenaga kependidikan Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan
nomor 47-65, (e) Komponen standar sarana dan Standar Penilaian. Dari aspek Standar
dan prasarana nomor 66-90, (f) Komponen Isi diperoleh rata-rata kesiapan akreditasi
standar pengelolaan nomor 91-110, (g) sekolah berada pada kategori sangat siap.
Komponen standar pembiayaan nomor Secara individual 4 sekolah berada pada
111-135, (h) Komponen standar penilaian kategori siap dan 11 sekolah berada pada
nomor 136-157. kategori sangat siap. Dari aspek Standar
Instrumen Akreditasi SD/MI memuat Proses diperoleh rata-rata kesiapan
157 butir pernyataan, masing-masing akreditasi sekolah berada pada kategori
memiliki bobot butir yang berbeda-beda sangat siap. Secara individual 5 sekolah
tergantung dukungannya terhadap berada pada kategori siap dan 10 sekolah
pembelajaran bermutu. Bobot butir berada pada kategori sangat siap. Dari
pernyataan terendah adalah 1, dan aspek Standar Kompetensi Lulusan
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

diperoleh rata-rata kesiapan akreditasi Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan


sekolah berada pada kategori sangat siap. dan Standar Penilaian.
Secara individual 2 sekolah berada pada Standar isi sebagaiamana dimaksud
kategori cukup siap, 4 sekolah berada pada oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19
kategori siap, dan 9 sekolah berada pada Tahun 2005, yang secara keseluruhan
kategori sangat siap. mencakup (1) Kerangka dasar dan struktur
Dari aspek Standar Pendidik dan kurikulum yang merupakan pedoman dalam
tenaga Kependidikan diperoleh rata-rata penyusunan kurikulum pada tingkat satuan
kesiapan akreditasi sekolah berada pada pendidikan, (2) Beban belajar bagi peserta
kategori sangat siap. Secara individual 6 didik pada satuan pendidikan dasar dan
sekolah berada pada kategori siap dan 9 menengah, (3) Kurikulum tingkat satuan
sekolah berada pada kategori sangat siap. pendidikan yang akan dikembangkan oleh
Dari aspek Standar Sarana Prasarana satuan pendidikan berdasarkan panduan
diperoleh rata-rata kesiapan akreditasi penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak
sekolah berada pada kategori siap. Secara terpisahkan dari standar isi, dan (4)
individual 4 sekolah berada pada kategori Kalender pendidikan untuk
cukup siap, 10 sekolah berada pada penyelenggaraan pendidikan pada satuan
kategori siap, dan 1 sekolah berada pada pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
kategori sangat siap. Dari aspek Standar menengah.
Pengelolaan diperoleh rata-rata kesiapan Standar proses adalah standar
akreditasi sekolah berada pada kategori nasional pendidikan yang berkaitan dengan
sangat siap. Secara individual 3 sekolah pelaksanaan pembelajaran pada satuan
berada pada kategori siap dan 12 sekolah pendidikan untuk mencapai kompetensi
berada pada kategori sangat siap. Dari lulusan. Standar proses berisi kriteria
aspek Standar Pembiayaan diperoleh rata- minimal proses pembelajaran pada satuan
rata kesiapan akreditasi sekolah berada pendidikan dasar dan menengah di seluruh
pada kategori siap. Secara individual 2 wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
sekolah berada pada kategori cukup siap, Indonesia. Standar proses ini berlak uuntuk
7 sekolah berada pada kategori siap, dan 5 jenjang pendidikan dasar dan menengah
sekolah berada pada kategori sangat siap. pada jalur formal, baik pada sistem paket
Dari aspek Standar Penilaian diperoleh maupun pada sistem kredit semester.
rata-rata kesiapan akreditasi sekolah Sesuai dengan Peraturan Menteri
berada pada kategori sangat siap. Secara Pendidikan Nasional no. 23 tahun 2006
individual 3 sekolah berada pada kategori tentang standar kompetensi lulusan meliputi
siap dan 12 sekolah berada pada kategori 1) Standar kompetensi Lulusan Satuan
sangat siap. Pendidikan (SKL-SP), 2) Standar
Berdasarkan analisis data tentang Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-
kesiapan sekolah dalam akreditasi di KMP), 3) Standar Kompetensi Kelompok
Kecamatan Gerokgak Kabupeten Buleleng Mata Pelajaran (SK-KMP), Standar
berada pada kategori sangat siap. Secara Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
individual kesiapan pemenuhan aspek meliputi tenaga kependidikan yang
akreditas SD Negeri di Kecamatan bertugas melaksanakan adminitrasi,
Gerokgak ada 6 sekolah yang berada pada pengolahan, pengembangan, pengawasan
ketegori siap dan 9 sekolah berada pada dan pelayanan teknis untuk menunjang
kategori sangat siap. Hasil penelitian proses pendidikan pada satuan pendidikan
memberikan temuan atau informasi tentang (UU 20, 2003), dan pendidik merupakan
kesiapan pemenuhan aspek-aspek tenaga profesional yang bertugas
akreditasi SD Negeri di Kecamatan merencanakan dan melaksanakan proses
Gerokgak. Kesiapan tersebut ditinjau dari 8 pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
Standar Nasional Pendidikan yang meliputi melakukan pembimbingan dan pelatihan,
Standar Isi, Standar Proses, Standar serta melakukan penelitian dan pengabdian
Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan kepada masyarakat, terutama pendidik
Kependidikan, Standar Sarana Prasarana, pada perguruan tinggi.
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

Standar pengelolaan satuan mekanisme, prosedur, dan instrumen


pendidikan dilaksanakan berdasarkan penilaian hasil belajar peserta didik
standar pelayanan minimal dengan prinsip (Permendiknas, No.20, 2007).
manajemen berbasis sekolah/madrasah Rangkuman analisis tentang kualitas
standar pelayanan minimal dalam bidang pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan
pendidikan adalah tolok ukur kinerja dalam kesiapan pemenuhan aspek-aspek
pelayanan pendidikan yang diselengarakan akreditasi sekolah dasar negeri di
oleh daerah (Depdiknas, 2005). Standar kecamatan Gerokgak dapat dilhat dari tabel
penilaian pendidikan adalah standar di bawah ini.
nasional pendidikan yang berkaitan dengan

Standar Pendidik
Kompe- Sarana Rata-
dan Penge- Pembia Penilai-
No Isi Proses tensi Prasara Rata
Kependidi lolaan -yaan an
Lulusan -na Kategori
SD -kan
1 SDN
Sangat Sangat Sangat Cukup Sangat Sangat Sangat
Celukanbawa Siap Siap
Siap Siap Siap Siap Siap Siap Siap
ng
2 SDN 3 Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat
Siap Siap
Tukadsumaga Siap Siap Siap Siap Siap Siap Siap
3 SDN 4 Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat
Siap
Tukadsumaga Siap Siap Siap Siap Siap Siap Siap Siap
4 SDN 1 Tinga- Sangat Sangat Sangat Sangat
Siap Siap Siap Siap Siap
Tinga Siap Siap Siap Siap
5 SDN 1 Cukup Sangat Sangat Sangat Sangat
Siap Siap Siap Siap
Pengulon Siap Siap Siap Siap Siap
6 SDN 2 Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat
Siap Siap Siap
Pengulon Siap Siap Siap Siap Siap Siap
7 SDN 3 Sangat Sangat Sangat Sangat
Siap Siap Siap Siap Siap
Pengulon Siap Siap Siap Siap
8 Sangat Sangat
SDN 2 Patas Siap Siap Siap Siap Siap Siap Siap
Siap Siap
9 Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat
SDN 3 Patas Siap Siap Siap
Siap Siap Siap Siap Siap Siap
10 Sangat Sangat Sangat Sangat Cukup Sangat Sangat Sangat Sangat
SDN 4 Patas
Siap Siap Siap Siap Siap Siap Siap Siap Siap
11 Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat
SDN 5 Patas Siap Siap Siap
Siap Siap Siap Siap Siap Siap
12 SDN 1 Cukup Cukup Cukup Sangat
Siap Siap Siap Siap Siap
Gerokgak Siap Siap Siap Siap
13 SDN 2 Sangat Sangat Sangat Sangat Cukup Sangat Sangat Sangat Sangat
Gerokgak Siap Siap Siap Siap Siap Siap Siap Siap Siap
14 SDN 3 Sangat Sangat Cukup
Siap Siap Siap Siap Siap Siap
Gerokgak Siap Siap Siap
15 SDN 2 Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat
Siap Siap
Sanggalangit Siap Siap Siap Siap Siap Siap Siap
Rata-Rata Kesiapan Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat
Siap Siap
Pemenuhan Standar Siap Siap Siap Siap Siap Siap Siap
Tabel 2. Rangkuman Analisis Tentang Kualitas Pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan
dalam Kesiapan Pemenuhan Aspek-Aspek Akreditasi Sekolah Dasar Negeri di
Kecamatan Gerokgak.

Berdasarkan tabel 2, secara individual Soeharto (2012) tentang Pencapaian


kesiapan pemenuhan aspek akreditas SD Standar Nasional Pendidikan di Sekolah
Negeri di Kecamatan Gerokgak ada 6 Menengah Kejuruan Daerah Istimewa
sekolah yang berada pada ketegori siap Yogyakarta. Hasil penelitian ini
dan 9 sekolah berada pada kategori sangat menunjukkan bahwa pengukuran
siap. Ini berarti secara umum sekolah dasar ketercapaian standar nasional di lapangan
negeri di kecamatan Gerokgak sudah secara legal formal adalah menggunakan
sangat siap dalam memenuhi aspek-aspek perangkat instrumen akreditasi sekolah.
akreditas SD. Hasil penelitian ini sejalan Terdapat 137 titik akreditasi pada 2012 di
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh seluruh DIY. Melalui pengolahan data yang
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

ada di kantor BAN S/M dan BAP S/M DIY, Sekolah) sebagai bahan evaluasi
dianalisis butir per butir yang tergolong kinerjanya,dan masukan bagi guru-guru
pada tiap standar diperoleh hasil sebagai bahan untuk mengevaluasi
pencapaian tiap standar. Pencapaian kinerjanya baik sebagai individu maupun
Standar Isi dihitung dari banyaknya sebagai kelompok sebagai kelompok
sekolah/program keahlian yang menjawab sehingga secara bersama-sama dapat
A dibagi dengan jumlah keseluruhan titik merencanakan langkah yang kongkrit untuk
akreditasi = 0.71. Dengan cara yang sama meningkatkan kinerja di masa-masa
terukur pencapaian Standar Proses selanjutnya. Bagi stakeholder yaitu pihak
sebesar 0.66, Standar Kompetensi Lulusan masyarakat sebagai pelanggan dan
sebesar 0.57, Standar Pendidik dan pengguna sekolah, sebagai masukan untuk
Tenaga Kependidikan 0.69, Standar Sarana mengetahui sekolah mana saja yang
Prasarana 0.70, Standar Pengelolaan 0.67, bermutu sehingga menjadi alternatif pilihan
Standar Pembiayaan 0.83, Standar untuk memasukkan putra putrinya,
Penilaian Pendidikan 0.74. merancang program-program yang
Berdasarkan hasil penelitian dan berkaitan dengan akreditasi sekolah. Sebab
temuan yang sejalan dengan penelitian, dalam rangka pendidikan berbasis
maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata masyarakat yang dicanangkan oleh
sekolah sudah siap dalam pelaksanaan pemerintah keikutsertaan stakeholder
standar nasional pendidikan yaitu dalam dalam ikut memikirkan pendidikan yang
kesiapan pemenuhan aspek-aspek bermutu sangat diharapkan.
akreditasi sekolah.
DAFTAR RUJUKAN
PENUTUP Arikunto, Suharsimi.1993. Prosedur
Berdasarkan hasil analisis data dapat Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
disimpulkan bahwa 1) Kesiapan sekolah
dasar negeri di kecamatan Gerokgak Depdiknas, 2005. Kebijakan Dan Pedoman
memenuhi komponen-komponen akreditasi Akreditasi Sekolah. Jakarta:
sekolah ditinjau dari aspek Standar Isi Depdiknas.
berada pada kategori sangat siap, 2) aspek
Standar Proses berada pada kategori Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
sangat siap, 3) aspek Standar Kompetensi Republik Indonesia No.16, tahun
Lulusan berada pada kategori sangat siap, 2007. Tentang Standar Pengelolaan
4) aspek Standar Pendidik dan Tenaga Satuan Pendidikan. Jakarta: PT.
Kependidikan berada pada kategori sangat Sekala Jalmakarya.
siap, 5) aspek Standar Sarana Prasarana
berada pada kategori siap, 6) aspek Soeharto. 2012. Pencapaian Standar
Standar Pengelolaan berada pada kategori Nasional Pendidikan Di Sekolah
sangat siap, 7) aspek Standar Pembiayaan Menengah Kejuruan Daerah Istimewa
berada pada kategori siap, dan 8) aspek Yogyakarta. e-Journal Program
Standar Penilaian berada pada kategori Pascasarjana Universitas Negeri
sangat siap. Yogyakarta, Volume 1, No. 1 Tahun
Penelitian ini diharapkan dapat 2012.
dijasikan sebagai masukan (urun rembug)
kepada dunia pendidikan dalam kerangka Sugiono. 2003. Statistik Untuk Penelitian.
meningkatkan mutu pendidikan. Bagi Bandung: CV. Alfabeta.
lembaga pendidikan, hasil penelitian ini
dapat memberikan masukan kepada Undang-undang Republik Indonesia Nomor
lembaga pendidikan khususnya sekolah 20 tahun 2003. Tentang Standar
dasar diutamakan bagi pimpinana (Kepala nasional Pendidikan.

You might also like