You are on page 1of 4

3 Perumpamaan Manusia Yang Digambarkan Dalam Al-Qur'an.

.







.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Taala atas segala karunia, hidayah dan
berjuta kenikmatan tak terhingga yang telah Dia anugerahkan kepada kita semua.
Salawat dan salam semoga selalu tercurahkan ke haribaan baginda Rasulullah shalallahu alaihi wa
sallam, beserta keluarga, sahabat, dan semua orang yang mengikutnya hingga hari kemudian.
Selanjutnya marilah kita meningkatkan takwa kita kepada Allah Subhanahu wa Taala dengan sebenar-
benar takwa, yakni dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Kaum Muslimin Sidang Jum'ah yang dimuliakan Allah.
Tiga (3) nama hewan yang di-abadikan oleh Allah sebagai nama Surat di dalam Al-
Quran, dan dariketiga surat ini dijadikan sebagai perumpamaan dari 3 (tiga) golongan manusia dalam
kehidupannya di dunia ini.
Apa saja dari ketiga surat tersebut ? :
Surat : An-Nahl (Lebah)
Surat : An-Naml (Semut)
Surat : Al-Ankabuut (Laba-Laba)
1. Perumpamaan manusia sebagi Lebah
Lebah mempunyai karakter yang baik, memiliki isting yang sangat tinggi. Sarangnya dia buat
berbentuk segi enam bukan lima atau empat, agar tidak terjadi pemborosan dalam lokasi. Dan yang
dimakannya adalah sari kembang (bunga) dan tentu tidak seperti Semut, yang suka menumpuk-numpuk
makanannya, lebah mengolah makanannnya dan hasil olahannya itu menjadi lilin dan madu yang
sangat bermanfaat bagi manusia untuk dijadikan sebagai penerang dan obat. Lebah sangat disiplin
mengenai pembagian kerja dan segala yang tidak berguna disingkirkan dari sarangnya. Ia tidak
mengganggu yang lainnya, kecuali yang mengganggunya. Bahkan ketika lebah (menyengatnya)
sengatannya dapat menjadikan obat. Telah banyak dipercaya bahwa sengatan lebah dapat
menyembuhkan jenis penyakit tentunya penyakit dengan tanda "kutip".
Firman Allah sebagai berikut :

)





:)

Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah. "Buatlah sarang-srang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di
tempat-tempat yang dibikin manusia" (QS An-Nahl ; 68).
"Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlan jalan Tuhanmu yang telah
dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkannya." (QS AnNahl : 69)
Oleh karenanya, wajarlah kalau Rasulullah saw. mengibaratkan orang mukmin yang baik ibarat seperti
lebah, inilah sabda Beliau :
Rasulullah saw. bersabda : "Perumpamaan seorang mukmin adalah seperti lebah. Ia tidak makan
kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang baik, dan bila berada pada suatu tempat tidak
merusak" (HR. Muslim.)
Itulah gambaran manusia yang diibaratkan sebagai koloni lebah yang semuanya memberikan yang
terbaik untuk dirinya, maupun terbaik untuk lingkungannya.
2. Perumpamaan Manusia sebagai Semut.
Sementara Semut memiliki karakter suka menghimpun makanan sedikit demi sedikit tanpa henti-
hentinya. Konon binatang ini dapat menghimpun makanan untuk bertahun-tahun sedangkan usianya
tidak lebih dari satu tahun. Keserakahannya sedemikian besar sehingga ia berusaha memikul sesuatu
yang lebih besar ukurannya dari badannya, meskipun sesuatu itu tidak berguna baginya.
Seperti itulah gambaran manusia yang diibaratkan sebagai kelompok hewan semut.
3. Perumpamaan Manusia sebagai Laba-Laba.
Lain hal dengan laba-laba, sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur'an bahwa sarang laba-laba
adalahtempat yang paling rapuh.
Firman Allah sebagai berikut.




)
"Perumpamaan orang-orang yang mengambil perlindungan-perlindungan selain Allah adalah seperti
laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-
laba kalau mereka mengetahui." (QS Al-Ankabuut : 41).
Ia (rumah laba-laba) bukan tempat yang aman apapun yang berlindung di sana akan disergapnya dan
binasa. Jangankan serangga yang tidak sejenis, jantan-nyapun setelah selesai berhubungan biologis,
disergapnya untuk dimusnahkan oleh sang betinanya. Telur-telurnya yang menetas saling
berdesakantanpa aturan hingga dapat saling memusnahkan.
Ayat diatas memberikan gambaran bahwa di dalam masyarakat atau rumah tangga yang keadaanya
seperti laba-laba, pasti rapuh anggota keluarganya saling tindih, saling tekan, sikut menyikut, seperti
anak laba-laba yang baru lahir. Kehidupan Ayah dan Ibu serta anak-anak tidak ada harmonis sama
sekali. Kalau ini terjadi pada kelompok masyarakat maka antara pimpinan dan bawahan akan saling
curiga dan selalu menimbulkan keresahan. Na'udulillahi mindzalik.
Itulah 3 perumpaan yang digambarkan oleh Allah swt. di dalam Al-Quran kepada kita. Sebagai
manusia maka silahkan kita instropeksi diri (mukhasabah) terhadap diri sendiri yang manakah karakter
kita dari ketiga gambaran tersebut. Hanya dirilah yang dapat menilainya.
Kaum Muslimin Sidanng Jum'ah yang dirakhmati Allah.
Dalam kehidupan kita di dunia ini, contoh-contoh di atas seringkali diibaratkan dengan jenis-jenis
hewan. Bahkan kalau manusia tidak mengetahui posisinya sebagai makhluk yang memiliki aturan,
dalam hal ini adalah petunjuk-petunjuk agama, maka manusia itu posisinya akan lebih rendah dari
binatang bahkan lebih sesat.
Dan tak elak lagi bahwa di atas bumi ini, ada manusia yang berbudaya seperti semut, yaitu suka
menghimpun dan menumpuk materi atau harta (tanpa mengukur dengan kebutuhan). Menumpuk-
numpuk harta tanpa ada pemanfaatannya dalam agama (misalnya dalam bentuk Zakat dan
sadaqah). Karena tidak sedikit problem masyarakat bersumber dari budaya tersebut. Pemborosan
adalah termasuk budaya tersebut diatas, yaitu hadirnya berbagai benda baru yang tidak dibutuhkan dan
terbuangnya benda-benda lama yang nasih cukup bagus untuk dipandang dan bermanfaat untuk
digunakan. Dapat dipastikan bahwa dalam masyaarakat kita banyak karakter-karakter semut yang
berkiliaran.
Oleh karenanya, dalam kesempatan ini marilah kita merenungkan dan mencontoh sifat-sifat yang
dimiliki oleh lebah itu, tidak menconoth sifat-sifat semut dan laba-laba, sehingga kita dapat
mendapatkan nikmatnya kehidupan di dunia ini, lebih-lebih nikmatnya kehidupan yang abadi di akhirat
nanti yaitu surga. Amin.

Khutbah kedua :

. . .

.


. :
!!




.
.




. .

.


:


.


.











.
.
.









.

You might also like