You are on page 1of 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN TALI PUSAT

Pembimbing

dr. Edi Santoso

Disusun oleh

dr. Siti Karlina

PROGRAM DOKTER INTERNSHIP PUSKESMAS MANDIRAJA 2

KABUPATEN BANJARNEGARA

PERIODE NOVEMBER 2016


BAB I

Latar Belakang

I. LATAR BELAKANG
Millenium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan
menjadi tujuan pembangunan millennium adalah sebuah paradigma pembangunan global
(Stalker, 2008). Tujuan MDGs keempat pada target kelima yaitu menurunkan angka kematian
balita sebesar dua pertiganya, antara 1990-2015 dengan indikator angka kematian balita
(AKABA), merefleksikan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan anak bertempat tinggal
termasuk pemeliharaan kesehatan dan angka kematian bayi (AKB), merefleksikan kesehatan
reproduksi.
Masalah kesehatan ibu dan perinatal merupakan masalah nasional yang perlu dan
mendapat prioritas utama, karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada
generasi mendatang. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah kematian neonatal
yang diutamakan pada pemeliharaan kehamilan sebaik mungkin, pertolongan persalinan
sesuai standar pelayanan dan perawatan bayi baru lahir yang adekuat termasuk perawatan
tali pusat yang higienis (Depkes RI, 2003). Baik tidaknya pengetahuan tentang kesehatan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: umur, pendidikan, dan paritas. Hal tersebut
disebabkan karena semakin bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang perawatan tali
pusat pada bayi baru lahir maka akan makin tinggi keinginannya untuk mengetahui
kesehatan dalam dirinya dan juga akan menambah suatu tingkah laku atau kebiasaan yang
sehat dalam diri masyarakat (Notoatmodjo, 2002).
Pada tahun 2000 WHO (World Health Organization) menemukan angka kematian
bayi sebesar 560.000, yang disebabkan oleh infeksi tali pusat, di Afrika angka kematian bayi
yang disebabkan infeksi tali pusat 126.000 (21%), di negara Asia Tenggara diperkirakan ada
220.000 kematian bayi, di Afrika maupun di Asia Tenggara kematian disebabkan karena
perawatan tali pusat yang kurang bersih (Bapenas, 2001). Sementara itu, Berdasarkan data
Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, menunjukkan angka kematian bayi
Indonesia sebesar 228/100.000 kelahiran hidup, meskipun demikian angka tersebut masih
tertinggi di Asia. Angka kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah untuk tahun 2008 berdasarkan
laporan dari kabupaten/kota sebesar 114,42/100.000 kelahiran hidup, sementara angka
kematian bayi di provinsi Jawa Tengah pada tahun 2008 sebesar 10,12/1.000 kelahiran hidup
(Depkes RI, 2010).
Bayi tetap berhubungan dengan tali pusat sampai tali pusat digunting. Pemotongan
dan pengikatan tali pusat menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu dan bayi. Dan
kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan steril, 3 bersih dan terhindar dari infeksi tali
pusat. Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak positif yaitu tali
pusat akan pupus pada hari ke-5 dan hari ke-7 tanpa ada komplikasi, sedangkan dampak
negatif dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami penyakit
tetanus neonatorum dan dapat mengakibatkan kematian. Sebagian masyarakat mempunyai
keinginan agar bayi mereka cepat puput atau sembuh tali pusatnya. Berdasarkan asuhan
keperawatan, cara perawatan tali pusat dengan menggunakan kassa kering steril namun pada
kenyataannya di masyarakat perawatan tali pusat dengan menggunakan perawatan kassa
alkohol dan perawatan kassa yodium povidon bahkan ada juga yang menggunakan
perawatan terbuka.
Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada
bayi baru lahir. Penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus kedalam
tubuh melalui tali pusat, baik dari alat steril, pemakaian obat-obatan, bubuk atau daun-daunan
yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi (Depkes RI, 2009).
Perawatan tali pusat secara umum bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi dan
mempercepat putusnya tali pusat. Bila tali pusat basah, berbau dan menunjukkan tanda-tanda
infeksi, harus waspada terhadap infeksi tali pusat. Infeksi ini harus segera diobati untuk
menghindari infeksi yang lebih berat. Dimana infeksi tali pusat pada bayi dapat menyebabkan
sepsis, meningitis dan tetanus. Infeksi tali pusat pada dasarnya dapat dicegah dengan
melakukan perawatan tali pusat yang baik dan benar, yaitu dengan prinsip perawatan kering
dan bersih (Wiknjosastro, 2002).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan
(morbilitas) dan angka kematian (mortalitas) adalah dengan memberikan pelayanan
kesehatan yang efektif pada masyarakat tentang perawatan tali pusat bayi, dalam
melaksanakan upaya tersebut diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan
untuk memberikan pelayanan yang berkualitas yaitu dengan memberikan penyuluhan
tentang kesehatan kepada masyarakat sehingga pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat
diharapkan dapat mempengaruhi perilaku masyarakat terhadap kesehatan dan kemampuan
hidup sehat dimulai sejak bayi karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan
yang menentukan kualitas otak pada masa dewasa. Supaya terciptanya bayi yang sehat maka
dalam perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dilakukan dengan benar-benar sesuai dengan
prosedur kesehatan (Hapsari, 2009).
Berdasarkan uraian di atas perlu adanya pendidikan kesehatan kelompok dengan
strategi penyuluhan mengenai perawatan tali pusat untuk memberikan informasi gambaran
cara perawatan tali pusat dan lama waktu pelepasan tali pusat bayi. Penyuluhan akan
dilakukan dengan agregat yang ada di ruang tunggu poli kebidanan Rumah Sakit
Persahabatan Jakarta. Diharapkan dengan penyuluhan ini pengetahuan masyarakat mengenai
perawatan tali pusat dapat ditingkatkan sehingga angka kematian bayi akibat infeksi tali pusat
berkurang.

II. Tujuan

1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan kepada ibu Dukun yang hadir dalam
perkumpulan di Puskesmas Mandiraja2 masalah kurang pengetahuan pada dalam
merawat tali pusat dapat di atasi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit peserta didik mampu:
Menyebutkan tujuan/ manfaat perawatan tali pusat
Menyebutkan hal-hal yang harus diperhatikan saat merawat
tali pusat
Menyebutkan tips cara merawat tali pusat bayi
I. RENCANA KEGIATAN
1. Topik : Perawatan tali pusat
2. Metode : Ceramah, Demonstrasi, Tanya Jawab
3. Waktu dan tempat:
a. Hari dan jam : Kamis, 12 Maret 2017 pada pukul 08.30-09.15 WIB
b. Tempat : Aula Puskesmas Mandiraja 2
4. Strategi :
a. Menginformasikan kegiatan pada ibu dukun yang berkunjung ke Puskesmas
Mandiraja 2
5. Sasaran : Seluruh Ibu Dukun daerah Purwasaba

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Perawatan Bayi Baru Lahir


Sub pokok bahasan : Perawatan tali pusat
Sasaran : Ibu dukun yang menghadiri acara di Puskesmas Mandiraja 2
Hari, Tanggal : Kamis 12 Maret 2017
Waktu : 1 x 30 menit
Tempat : Ruang Serbaguna Puskesmas Mandiraja 2

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu melakukan
perawatan bayi baru lahir, yaitu melakukan perawatan tali pusat bayi.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, peserta didik mampu:
Menyebutkan tujuan/ manfaat perawatan tali pusat
Menyebutkan hal-hal yang harus diperhatikan saat merawat
tali pusat
Menyebutkan tips cara merawat tali pusat bayi
Mendemonstrasikan cara merawat tali pusat bayi

D. Outline Materi
Tujuan/ manfaat perawatan lati pusat
Hal-hal yang harus diperhatikan saat merawat tali pusat bayi
Alat dan bahan yang diperlukan pada saat perawatan tali pusat
Cara melakukan perawatan tali pusat pada bayi

E. Media dan Sumber Belajar


Media : leaflet
Sumber :
Johnson, R & Taylor. (2004). Buku Ajar Praktek Kebidanan, Jakarta : EGC.
Rudolf, Abraham. (2006). Buku Ajar Pediatrik. Edisi 20. Jakarta : EGC.
Suririnah, (2009). Buku pintar merawat bayi 0-12 bulan. Jakarta : Gramedia pustaka
utama.
Mc. Kinney, et al. (2000). Maternal-Child Nursing. Philadelphia : WB Saunders.

F. Metode Pengajaran
Ceramah
Demonstrasi
Tanya Jawab

G. Alokasi Waktu Pengajaran


PENGAJAR PESERTA DIDIK
1. Kegiatan pra interaksi (sebelum tatap
muka)
a. Mempelajari materi yang akan a. Mengikuti
disampaikan penyuluhan yang akan
b. Mempelajari situasi dan kondisi dilaksanakan
tempat pengajaran b. Membaca
c. Memilih metode yang akan materi yang akan disampaikan
digunakan
d. Mempersiapkan media yang
akan digunakan
2. Kegiatan membuka pelajaran (5 menit)
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam dan
dan memperkenalkan diri memperhatikan
b. Menjelaskan pokok b. Memfokuskan
bahasan dari materi yang akan perhatian
disampaikan c. Menyimak apa yang
c. Menjelaskan tujuan disampaikan
yang akan dicapai dari materi tersebut d. Menyimak dan
d. Apersepsi dengan cara memahami tujuan yang akan
menggali pengetahuan yang dimiliki dicapai
ibu tentang perawatan tali pusat
3. Kegiatan inti (20 menit)
a. Menjelaskan manfaat dari a. Menyimak
perawatan tali pusat penjelasan dengan seksama
b. Menyampaikan hal-hal yang tentang perawatan tali pusat dan
harus diperhatikan saat merawat tali memandikan bayi
pusat
c. Menyampaikan tips merawat b. Menanyakan
tali pusat bayi hal yang belum dimengerti
d. Menyampaikan mengenai alat
dan bahan yang mungkin diperlukan
dalam merawat tali pusat
e. Mendemonstrasikan cara
merawat tali pusat setelah memandikan
bayi
f. Memberikan kesempatan
bertanya kepada peserta didik tentang
materi yang telah disampaikan
g. Pengajar menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh peserta didik
4. Kegiatan menutup pelajaran (5
menit) a. Menjawab
a. Menanyakan apakah serentak pertanyaan yang
peserta didik paham terhadap materi diajukan
yang telah dijelaskan
b. Mengajukan beberapa b. Menyebutkan
pertanyaan mengenai materi yang telah isi materi yang telah dipelajari
disampaikan melalui alat peraga
c. Bersama peserta didik
merangkum apa saja yang telah
dipelajari

H. Evaluasi Hasil Penyuluhan


Evaluasi dilakukan pada saat kegiatan menutup pembelajaran dengan mengajukan
beberapa pertanyaan yang dijawab serentak oleh peserta didik, serta merangkum bersama
materi yang telah dipelajari.
PENGAJAR PESERTA DIDIK
1. Mengajukan Menjawab pertanyaan dengan benar
pertanyaan tentang manfaat dalam perawatan
tali pusat
Apakah manfaat perawatan tali pusat?
- Memberi reinforcement positif bila ibu
menjawab dengan tepat
2. Menanyakan hal-hal yang harus Menjawab pertanyaan dengan benar
diperhatikan saat perawatan tali pusat bayi
Apa hal-hal yang harus diperhatikan saat
perawatan tali pusat?
- Memberi reinforcement positif pada ibu
yang sudah menjawab
3. Menanyakan bagaimana cara merawat
tali pusat
Bagaimana cara perawatan tali pusat? Menjawab pertanyaan dengan benar
- Memberi reinforcement positif bila ada
ibu yang mau mencoba menjawab
4. Mempersilahkan dua orang ibu untuk
mendemonstrasikan cara memandikan bayi
dan merawat tali pusat dengan manekin yang
telah disediakan
- Memberi reinforcement positif bila Mendemonstrasikan cara
prosedur benar memandikan bayi dan merawat tali
pusat

Lampiran Materi Penyuluhan:

Penting sekali untuk mengetahui cara perawatan tali pusat yang kurang lebih berukuran
4 cm . Tali pusat yang telah dipotong akan segera dijepit dengan penjepit plastik, dan akan
dilepas saat tali pusatnya sudah benar-benar kering. Pada keadaan normal, tali pusat akan
mengering hingga berubah warna menjadi cokelat dan terlepas dengan sendirinya dalam
waktu 7-10 hari. Namun, jika terdapat kasus lainnya hal tersebut bisa berlanjut hingga sampai
dua minggu. Tali pusat juga bisa menjadi lengket, walaupun jarang tetapi sedikit terinfeksi.
Jika hal ini terjadi maka ibu harus mengetahui cara membersihkannya yaitu dengan
menggunakan kapas yang dicelupkan ke air matang yang sudah didinginkan.
Perawatan tali pusat dilakukan untuk mencegah berkembangbiaknya kuman yang dapat
menyebabkan infeksi pada bayi. Perawatan tali pusat yang baik dilakukan dengan
mengeringkan tali pusat menggunakan kassa dan dibungkus menggunakan kassa steril yang
kering. (Suririnah, 2009).

Pengertian perawatan tali pusat:


Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan pengikatan tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik ibu dengan bayi, dan kemudian tali pusat dirawat dalam
keadaan bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat. Perawatan tali pusat yang baik dan benar
akan menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan puput pada hari ke-5 sampai hari
ke-7 tanpa ada komplikasi, sedangkan dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak
benar adalah bayi akan mengalami penyakit Tetanus Neonaturum dan dapat mengakibatkan
kematian ( Depkes, 2007)

Tujuan perawatan tali pusat:


Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi
baru lahir penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus kedalam tubuh
melalui tali pusat, baik dari alat yang tidak steril, pemakaian obat-obatan, bubuk atau daun-
daunan yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi (Depkes RI,
2005).
Tujuan umum perawatan tali pusat di rumah:
1. Mencegah terjadinya infeksi
2. Mempercepat proses pengeringan tali pusat
3. Mempercepat terlepasnya tali pusat

Waktu perawatan tali pusat di rumah:


Perawatan tali pusat dilakukan secara rutuin setiap selesai mandi dan sewaktu-waktu bila
diperlukan.

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan:


1. Jangan membungkus tali pusat atau perut bayi atau mengoleskan cairan atau bahan
apapun pada puntung tali pusat bayi
2. Jangan mengoleskan alkohol atau betadine pada tali pusat karena akan menyebabkan tali
pusat menjadi lembab
3. Lipatlah popok di bawah puntung tali pusat
4. Bersihkan puntung tali pusat yang kotor dengan hati-hati dengan sabun lalu bilas
kemudian segera keringkan dengan seksama menggunakan air bersih.
5. Daerah sekitar tali pusat harus selalu dalam keadaan kering dan bersih untuk mencegah
terjadinya infeksi
6. Jangan menggunakan plester untuk menguatkan ikatan karena bisa terjadi iritasi pada
kulit bayi
7. Bawalah segera anak anda ke dokter jika mengalami sesuatu pada tali pusatnya seperti
menjadi merah, bernanah atau berbau.

Prosedur Perawatan Tali Pusat


1. Selalu cuci tangan anda sampai bersih sebelum mulai melakukan perawatan tali pusat.
2. Turunkan sedikit bagian atas popok agar tidak bersentuhan dengan tali pusat.
3. Kemudian, bersihkantali pusat dengan waslap dan air matang, terutama bagian yang dekat
dengan dinding perut atau lipatan dibagian dasarnya, bersihkan dengan sabun lalu bilas,
kemudian keringkan.
4. Sebaiknya tali pusat tak beri apa-apa. Penggunaan cairan antiseptic yang memiliki
kandungan yodium pun tak lagi dianjurkan. Setelah itu boleh ditutupi dengan kain kasa
steril.
5. Jangan lupa untuk menggantinya setiap kali usai mandi, jika anak Anda berkeringat,
terkena kotor, dan basah.
6. Setelah selesai lipatkan popok di bawah tali pusat.
7. Jangan pernah sengaja menarik-nariknya atau mencopotnya karena pasti akan copot
sendiri.
8. Hindari hal-hal yang aneh dan berbau mistis, semisal menaruh koin diatas tali pusat bayi,
diberi kopi, minyak daun-daunan, dan sebagainya, yang malah berpeluang menjadi sarang
kuman atau menyebabkan tetanus.
9. Segera bawa kedokter jika mencium bau tidak sedap dari tali pusat bayi yang belum
lepas, karena bisa jadi itu tanda-tanda tetanus menyerang.
10. Setelah puput, tak perlu ada perlakuan istimewa, tapi jangan lupa untuk selalu
membersihkan bagian pusar. Mandikan seperti biasa dan biarkan tali pusat dalam keadaan
terbuka, tak usah dibungkus-bungkus.

You might also like