Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
pada bayi baru lahir. Asuhan kebidanan ini dilakukan agar mahasiswa
dapat mengetahui hal-hal apa saja yang terjadi pada seorang wanita
1
Singapura adalah 6 per 100.000 kelahiran hidup. AKI Malaysia mencapai
160 per 100.000 kelahiran hidup. Bahkan AKI Vietnam sama seperti
AKI mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa
abortus (11%), infeksi (10%), partus lama atau persalinan macet (9%),
ibu melahirkan sebanyak 359 per 100.000 kelahiran hidup. Padahal pada
survey tahun 2007 angka kematian ibu hanya 228 kematian per 100 ribu
angka kematian ibu bisa disebabkan oleh meningkatnya usia kawin muda.
Merujuk hasil SDKI 2012, remaja usia 15-19 tahun yang sudah
2
Untuk menekan angka kematian ibu, Kementerian Kesehatan akan
setiap tahun satu menit karena komplikasi dari kehamilan (pregnancy) dan
Kesehatan Dunia (WHO), dan Bank Dunia ini mendapati pada tahun 2012
sekitar 6,6 juta anak meninggal sebelum mencapai usia lima tahun
dibandingkan 12 juta anak yang meninggal pada tahun 1990. Laporan itu
diselamatkan. (WHO,2012)
(6,6%) dan penyebab kematian bayi 7-28 hari adalah sepsis (20,5%),
3
kelaianan kongenital (18,1%), pneumonia (15,4%), prematuritas dan
Indonesia) tahun 2012 lalu mengatakan angka kematian bayi adalah 32 per
(MDGS) antara lain menurunkan angka kematian anak balita sebesar dua
angka kematian bayi sebesar 23 bayi per 1.000 kelahiran hidupdan 32 anak
yang besar pada upaya penyelamatan bayi baru lahir dan penanganan
dan AKB antara lain mulai tahun 2010 meluncurkan Bantuan Operasional
pada kegiatan preventif dan promotif dalam program Kesehatan Ibu dan
Anak. Penyebab langsung kematian bayi adalah Bayi Berat Lahir Rendah
4
dan Angka Kematian Bayi adalah Program Perencanaan Persalinan dan
ini, dapat meningkatkan peran aktif suami ( suami siaga ), keluarga dan
Selain itu, program P4K juga mendorong ibu hamil untuk memeriksakan
lengkap pada setiap ibu hamil. Kaum ibu juga didorong untuk melakukan
bulan. P4K berperan dalam pencapaian salah satu target program 100 hari
perawatan ibu dan bayi adalah pemberian ASI, jadwal imunisasi, serta
informasi lainnya. Semua informasi tersebut ada di dalam buku KIA yang
diberikan kepada ibu hamil setelah didata melalui P4K. Buku KIA juga
5
Angka bersalin di ruang perawatan kebidanan Puskesmas
160 orang. Angka kematian ibu dan angka kematian bayi adalah 0 orang.
maupun bayi baru lahir dan nifas secara kompeten dengan berdasarkan
manajemen langkah varney sehingga ibu dan bayi sehat dan terhindar dari
bersalin, bayi baru lahir dan nifas sesuai manajemen asuhan kebidanan.
bersalin, bayi baru lahir dan nifas sesuai manajemen asuhan kebidanan.
6
3. Agar mahasiswa mampu mengantisipasi masalah yang berhubungan
dengan pada asuhan ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir dan nifas sesuai
pada asuhan ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir dan nifas sesuai
pada pada asuhan ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir dan nifas sesuai
secara efektif dan efisien pada pada asuhan ibu hamil, bersalin, bayi baru
pada asuhan ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir dan nifas sesuai
1.3 RuangLingkup
7
Pengawasan masa nifas serta bayi baru lahir 2 jam dan 6 jam berlangsung
hal apa saja yang termasuk fisiologis sampai dengan patologis pada saat
ANC, INC, PPC, dan BBL. Sehingga dapat melakukan deteksi dini pada
ibu dan bayi serta dapat memberikan asuhan kebidanan secara kompeten.
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Kehamilan
persalinan.(Manuaba, 2008 ).
Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari )
di hitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan di bagi tiga triwulan
normal berlangsung kira-kira 280 hari atau 40 minggu di hitung dari hari
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
9
2.1.2 Perubahan Anatomi dan Fisiologi Trimester III
Manuaba,2008).
pusat.
Procxyphoideus-pusat.(Mochtar,2008).
3. Serviks Uteri
10
4. Vagina atau Vulva
kebiruan.( Sarwono,2006).
5. Ovarium
6. Payudara
( Sarwono,2006 ).
7. Sirkulasi Darah
11
melebihi peningkatan eritosit, sehingga konsentrasi hemoglobin
8. Sistem Respirasi
pendek nafas, hal ini karena usus tertekan oleh uterus yang
bergerak.(Sarwono, 2006).
Sarwono,2006).
bila uterus gravidarus keluar dari panggul, akan tetapi pada akhir
11. Kulit
12
12. Metabolisme
sebelum hamil
(Manuaba, 2008 ).
dihadapinya.
nifas.(Salmah, 2006 ) .
13
2.1.4 Ketidaknyamanan Pada Trimester III
a. Pembesaran Perut
menonjol.
d. Pembesaran payudara
pemberian ASI.
hormon.
14
f. Keringat meningkat
g. Stretch mark
(Inkartika, 2008).
e. Nyeri Epigastrium
yang diberikan oleh bidan atau dokter kepada ibu selama masa
15
Pemeriksaan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan yang
2004).
mungkin.
normal.( Saifudin,2006 ).
16
2.1.8 Kunjungan Antenatal Care
bagian :
preeklamsi
17
4) Ukur tinggi fundus uteri ( T3 )
6) Pemberian imunisasi TT ( T5 )
7) Pemeriksaan Hb ( T6 )
8) Pemeriksaan VDRL ( T7 )
( T8 )
( T13 )
(T14 )
bayi.(Prawirohardjo, 2008 ).
18
Tabel 2.1 Jadwal Imunisasi TT :
TT 1 ANC - -
Pertama
TT 2 4 minggu 3 Tahun 80
setelah TT 1
TT 3 6 minggu 5 Tahun 95
setelah TT 2
TT 4 1 Tahun 10 Tahun 99
setelah TT 3
TT 5 1 Tahun 25 Tahun 99
perencanaan persalinan.
persalinan RS.
19
6) Memberikan imunisasi tetanus toxoid untuk mencegah
( Saifudi, 2008 )
a) Anamnesa
b) Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan Umum
B. TTV
C. Antropometri
I. Inspeksi
II. Palpasi
di fundus.
20
melenting. Pada presentasi sungsang akan teraba
III. Auskultasi
a. Pemeriksaan Laboratorium
b. Pemeriksaan Ultrasonografi
21
c. Pemeriksaan Bakteriologis
d. Diagnosis / Kesimpulan
2.2 Persalinan
Neonatal,2009).
Kebidanan,2008).
Normal,2008).
yang dapat hidup didunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan
22
3. Persalinan Anjuran : Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan
semakin pendek.
bercampur darah.
Keluarga Berencana,2008).
Berencana,2008).
23
2.2.4 Tahap-Tahap Persalinan
1) Persalinan Kala I
menjadi 4 cm.
2) Persalinan Kala II
Pada Kala II his menjadi kuat dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3
menit sekali. Karena biasanya dalam hal ini kepala janin sudah
masuk diruang panggul maka pada his dirasakan tekanan pada otot-
24
air besar kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebar
kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada waktu his dan
Setelah bayi lahir uterus teraba keras dengan fundus uteri agak diatas
6 sampai 15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan
4) Persalinan Kala IV
Berencana, 2008).
25
2.2.5 Mekanisme Persalinan
keadaan sinklitismus, ialah bila arah sumbu kepala janin tegak lurus
dengan bidang pintu atas panggul. Dapat pula kepala masuk dalam
pintu atas panggul. Akibat sumbu kepala janin miring dengan bidang pintu
atas panggul. Akbiat sumbu kepala janin yang eksentrik atau tidak
simetris, dengan lebih mendekati sub oksiput, maka tahanan oleh jaringan
panggul kepala janin berada dalam keadaan flexi maksimum. Kepala yang
sedang turun menemui diafragma pelvis yang berjalan dari belakang atas
rotasi disebut pula putaran paksi dalam. Didalam hal mengadakan rotasi
untuk dapat dilahirkan. Pada tiap his vulva lebih membuka dan kepala
janin makin tampak. Perineum menjadi makin lebar dan tipis, anus
26
membuka dinding rektum. Dengan kekutan his bersama dengan kekuatan
putaran paksi luar. Putaran paksi luar ini ialah gerakan kembali sebelum
punggung anak.
rongga panggul bahu akan menyesuaikan diri dengan bentuk panggul yang
seluruhnya.
Normal, 2008).
2.2.7 Partograf
27
penatalaksanaan. Partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (Fase
Aktif pada Kala I). Partograf dimulai untuk ibu yang bersalin, tanpa
pemeriksaan vagina.
a. 0 : Sutura terpisah.
dengan tanda lingkaran (0). Pada posisi 0/5. Sinsiput atau paruh
28
f) Jam : catat jam saat dilakukan pemeriksaan.
panah.
ibu dan janin yang segera dan mencari rujukan yang tepat.
29
b. Fase aktif persalinan didefinisikan sebagai pembukaan serviks dari 4
sedikitnya 1 cm/jam.
c. Jika ibu datang pada saat fase aktif persalinan, pencatatan kemajuan
Ada lima aspek dasar atau lima benang merah yang penting dan
ataupun patologis.
c. Pencegahan infeksi
e. Rujukan
Kala I
30
2. Mempersiapkan perlengkapa, bahan-bahan dan obat-obatan yang
diperlukan.
e. Pencegahan infeksi
yang dipadu dalam partograf adalah keadaan ibu dan janinnya yang
meliputi :
Kala II
b. Menawarkan minum
31
d. Memberikan dukungan mental untuk mengurangi rasa kecemasan
Kala III
Kala IV
kemih, TTV ibu dan keadaan bayi setiap 15 menit pada jam pertama
32
2.3 Bayi baru lahir
minggu dan berat badan lahir 2500-4000 gram. Pada periode pasca
pertama setelah lahir, menampilkan sesuatu periode kritis bagi bayi baru
Bayi baru lahir normal adalah bayi baru yang lahir dari kehamilan
Bayi baru lahir normal adalah bayi baru yang lahir dari kehamilan
Bayi baru lahir atau neonatus adalah bayi baru lahir sampai 4
minggu, asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari usia kehamilan
37-42 minggu dengan berat badan 2500-4000 gram. Panjang 48-52 cm,
Anak FKUI,2007)
33
2.3.2 Penilaian Bayi Saat Lahir
Jika bayi tidak cukup bulsn dan atau air ketuban bercampur
dengan mekonium dan atau tidak menangis atau tidak bernafas atau
2. Denyut jantung bayi : Denyut jantung bayi dapat mencapai 180 kali
menjadi 120-140x/menit.
34
3. Kulit : Perubahan warna kulit dari merah muda menjadi agak
sianosis.
sempurna.
bila tidak harus waspada terhadap atresia ani atau obstruksi usus.
urine tidak diketahui oleh karena keluar pada saat bayi lahir dan
10. Lingkar lengan atas : Dilakukan diatas lengan atas normalnya 10-
11 cm.
normalnya 48-53cm.
14. Reflex : Reflex moro (+), gasping (+), rooting (+), sucking (+),
35
(Prof.Abdul Bari Saifudin,2002).
setelah dimandikan.
konduksi.
terjadi jika ada tiupan kipas angin, aliran udara atau penyejuk
ruangan.
36
dingin tersebut bersentuhan langsung dengan tubuh
c. Warna kulit : kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat.
g. Tinja atau kemih `: tidak berkemih dalam 2 jam, lembek, sering, hijau
SpOG,2008)
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan
besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha bernafas spontan
37
3. Klem dan potong tali pusat
antara bayi dan ibu penting untuk kehangatan, ikatan batin dan
pemberian ASI.
menyusui.
38
5. Pernafasan
6. Perawatan mata
lahir ibu. Obat mata perlu di berikan pada jam pertama setelah
b. Bungkus bayi dengan kain yang kering dan hangat serta kepala
9. Pemberian vitamin K1
39
a. Semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberikan
mg IM.
setiap bayi baru lahir dan harus tetap ditempatnya sampai waktu
Neonatal,2009)
40
Kelanjutan keaktifan yang berlebihan tersebut akan menurun dan
f. Gangguan pernafasan.
g. Hipotermia
h. Infeksi.
SpOG,2008)
2.3.9 Rooming In
Rawat gabung adalah cara perawatan dimana ibu dan bayi yang
dalam seharinya.
41
Tujuan rawat gabung :
dengan bayinya.
tanda-tanda infeksi.
42
Rawat gabung tidak diperbolehkan pada :
infeksi berat.
1) Aspek fisik
petugas.
kesehatan.
pada bayinya.
2) Aspek fisiologis
A. Bayi akan dapat ASI lebih sering sehingga bayi akan lebih
oksitosin let down reflek yang lebih baik hal ini akan
KB.
43
2.3.9 Merawat Tali Pusat
bayi.
III. Jelaskan pada ibu bahwa ia harus mencari bantuan jika tali
perdarahan bayi baru lahir akibat difisiensi vitamin K uang dialami oleh
44
sebagian bayi baru lahir. Fungsi vitamin K berkaitan dengan gangguan
Perdarahan bayi baru lahir dapat terjadi dari gastro intestinal, kulit
2007).
Pemberian Pemberian
45
2.3.12 IMD
2008).
Masa nifas disebut juga masa post partum atau puerperium adalah
masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari
Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-
Neonatal, 2007 )
46
2.4.2 Perubahan Fisiologis Pada MasaNifas
1. Vagina
2. Perineum
3. Abdomen
4. Payudara
Colostrum sudah ada pada waktu melahirkan dan ASI baru terbentuk
hadi dipengaruhi oleh apakah klieb menyusui ASI atau tidak (45 % para
47
wanita menyusui memulai kembali menstruasi dalam 12 minggu, 80 %
2.4.3 Involusi
kandungan atau uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan hingga
setelah 12 hari uterus tidak teraba lagi diatas sympisis. Dalam masa
nifas dengan proses involusi ukuran diatas harus kembali pada ukuran
rongga panggul.
48
TABEL 2.2
sekarang.
a. Periode Taking-In
Periode ini terjadi 1 sampai 2 hari setelah melahirkan, ibu baru biasanya
49
ibu biasanya meningkat, selera makan yang buruk merupakan tanda bahwa
perhatian pada kemampuannya untuk menjadi orang tua yang berhasil dan
tahan ).
Ibu berusaha terampil dalam perawatan bayi baru lahir misalnya memeluk,
c. Periode Letting-Go
Periode ini umumnya terjadi setelah ibu baru kembali kerumah, ini
Gejala depresi pasca partum, suatu masa serius pada banyak wanita, dapat
muncul kapan saja selama tahun pertama kelahiran bayi. Biasanya depresi
ini ringan dan sementara, yang di mulai 2-3 hari setelah melahirkan dan
selesai 1-2 minggu. Sumber distress bagi ibu dan pasangannya bukan
hanya depresi, tetapi juga iritabilitas, rasa letih, cemas, marah sedih.
50
Semua ini dapat mempengaruhi ibu berespon dengan bayinya dan anak
yang lain.
Depresi pasca partum harus dibedakan dari blues pasca partum yaitu suatu
minggu pasca partum dan berlangsung 1-2 hari. Tanda dan gejala
sehari
2. Istirahat
seperti :
51
a) Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi.
perdarahan.
d. Gizi Seimbang
e. Senam Nifas
seperti biasa.
52
ulangi sebanyak lima kali. (Sumber:PerawatanMasaNifas,
2009).
menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah,
tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama
stabil.
53
B. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau
perdarahan abnormal.
istirahat.
sehari-hari.
alami.
54
BAB III
TINJAUAN KASUS
berdasarkan yang diperoleh dari pasien sendiri. Ibu mengatakan tidak ada
sakit kepala yang hebat, tidak ada pandangan mata kabur, tidak mual muntah
berlebih, tidak ada nyeri ulu hati, tidak ada pergerakan janin berkurang, tidak
ada perdarahan pervaginam, tidak ada oedema pada tangan dan kaki. Setelah
Islam, bersuku bangsa sunda, pendidikan terakhir SMA, sebagai ibu rumah
tangga, dan suami bernama Tn. R berusia 32 tahun, beragama Islam, bersuku
Jakarta barat.
November 2014. Ibu melakukan tes kehamilan hasilnya positif pada bulan
maret, dan ibu mulai merasakan gerakan janin yaitu waktu umur kehamilan 4
55
bulan ( 16 minggu ) tepatnya bulan juli 2014 dan pergerakan janin dalam 24
makan dalam sehari lebih dalam 4 kali sehari dan nafsu makan bertambah
saat hamil ini, menu makan ibu biasanya dengan nasi, lauk pauk seperti tahu,
tempe, ikan, telur, daging, sayur dan buah-buahan, serta dengan selalu minum
susu. Pola eliminasi ibu yaitu BAK 4-6 kali sehari dan BAB 1 kali sehari.
Pola istirahat ibu cukup, tidur siang 1-2 jam sehari dan tidur malam 8 jam,
dalam berhubungan seks dengan suami tidak ada keluhan. Aktifitas sehari-
hari ibu hanya melakukan pekerjaan rumah yang tidak ada terlalu berat
kali yaitu TT1 pada bulan Juli dan TT2 pada bulan Agustus.
yangpertama.
Tidak ada riwayat penyakit yang pernah diderita seperti tekanan darah
3 kali sehari, yang diharapkan adalah perempuan atau laki-lai sama saja.
Ny. E mengaku ini adalah pernikahan yang pertama, status perkawinan ibu
sah menurut agama dan negara, ibu telah menikah 2 tahun dan susunan
keluarga yang tinggal satu rumah diantaranya suami, anak, ibu. Tidak ada
56
E tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan seperti hipertensi, diabetes
hasil pemeriksaan fisik di dapatkan hasil yaitu keadaan umum baik, kesadaran
tinggi badan 152 cm, berat badan 55 kg sebelum hamil 44 kg, jadi kenaikan
ibu selama hamil 11 kg, lingkar lengan 24 cm, pada pemeriksaan bagian
mata, kelopak mata tidak oedema, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak
ikterik, pada mulut tidak ada stomatitis, gigi bersih tidak ada caries, pada
bagian dada bentuk simetris, tidak ada pembengkakan, puting susu menonjol,
Pada pemeriksaan abdomen didapatkan hasil tidak ada luka operasi, terdapat
linea alba dan striae gravidarum alba, pada pemeriksaan palpasi TFU 30 cm.
kiri : teraba bagian keras memanjang seperti papan, sebelah kanan : teraba
bagian terkecil janin, dan leopold III : teraba keras, bulat dan melenting.
jantung janin 3 jari dibawah pusat di bagian kuadran kiri bawah dan
dan bawah tidak ada oedema, tidak ada varises. Pada Ny. E tidak dilakukan
57
Dari data subjektif dan objektif, didapatkan diagnosa pada Ny. E adalah
November 2014.
Evaluasi : ibu mengerti dan senang dengan keadaan dirinya dan bayinya
yang sehat.
2. Memberitahukan ibu agar mengurangi minum pada malam hari dan bisa
Evaluasi : ibu mengerti dan paham dengan penjelasan yang telah diberikan
saat hamil buang air kencing sehingga pakaian dalam cepat lembab.
Solusinya saat buang air kencing diharapkan membawa tissue atau handuk
kecil untuk membersihkan kemaluannya usai buang air kencing agar cepat
kering.
5. Menjelaskan pada ibu tentang posisi tidur, pada saat tidur di anjurkan
untuk miring kiri apabila ibu sudah merasa lelah boleh miring kekanan.
Akan tetapi tidak dianjurkan tidur dengan posisi terlentang karena dapat
58
ibu akan terasa sesak atau sulit bernafas karena usia kehamilan semakin
membesar.
sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur, mual muntah berlebihan,
nyeri ulu hati, pergerakan janin kurang, keluar darah pervaginam, dan
7.Memberikan terapi obat berupa tablet Fe dosis 60mg 1x1 di minum malam
hari dengan air putih atau air jeruk untuk mempercepat penyerapan dan
Evaluasi : ibu bersedia dan akan datang kembali pada tanggal yang telah
disepakati.
59
Abdomen : TFU : 28 cm
memanjangseperti papan
janin
Djj : 142x/menit
A : G1 P0 A0 Hamil 36 Minggu
60
pervaginam, dan bengkak pada muka dan tangan. Evaluasi : ibu
haridengan air putih atau air jeruk untuk mempercepat penyerapan dan
mengulanginnya kembali.
bersedia dan akan datang kembali pada tanggal yang telah disepakati.
Abdomen : TFU : 28 cm
seperti papan
61
Sebelah Kanan : Teraba bagian terkecil
janin
Djj : 140x/menit
A : G1 P0 A0 Hamil 37 Minggu
November 2014.
Evaluasi : ibu mengerti dan senang dengan keadaan dirinya dan bayinya
yang sehat.
teratur, keluar lendir darah atau air-air yang tidak dapat ditahan.
62
Evaluasi : ibu mengerti dan dapat mengulanginya kembali dengan
benar.
dengan air putih atau air jeruk untuk mempercepat penyerapan dan
3.2 Persalinan
63
Abdomen : TFU : 28 cm
papan
Djj : 143x/menit
Varises : tidak
Pembukaan : 1 cm
Ketuban : Positif
Presentasi : Kepala
Penurunan :HI
Posisi : Tidakdilakukan
Moulase : Tidakdilakukan
64
Pemeriksaan Penunjang :
Hb : 12,9 gr/Dl
Reduksi : negatif
pembukaan ibu 1cm, keadaan janin dalam keadaan baik, dan ibu
indikasi
dipesankan jika mulas sudah semakin sering atau ada indikasi lain
8. Pendokumentasian
65
( 1 Desember 2014, 12.00 WIB )
S : Ibu mengatakan mulas semakin sering dan belum keluar air air.
Abdomen : TFU : 28 cm
SebelahKanan : Terababagianterkeciljanin
Djj : 146x/menit
Pembukaan : 7 cm
Ketuban : Positif
Presentasi : Kepala
Penurunan : H II
Moulase :0
66
P : Perencanaan tindakan yang dilakukan :
proses pesalinan.
6. Pendokumentasian
S : Ibu mengatakan mlues terasa semakin sering dan ibu merasa ingin
O : KU : Baik
67
Portio : Tidak Teraba
Pembukaan : 10 cm
Ketuban : Negatif
Presentasi : Kepala
Penurunan : H III+
Moulase :0
4. Menganjarkan kepada ibu cara meneran yang benar seperti orang BAB
145x/menit)
9. Memimpin persalinan bayi lahir spontan LBK pukul 16.44 WIB pada
68
10. Melakukan IMD selama 1 jam ( bayi dapat menemukan putting dan
Abdomen :
TFU : Sepusat
Kontraksi : Baik
Perdarahan : 20 cc
memanjang dan ada semburan darah yang keluar dari jalan lahir
placenta.
c) Melakukan masasse
69
Evaluasi : Plasenta lahir lengkap pukul : 16.50 WIB, Insersi tali
perineum grade II ).
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,3 C
Pernafasan : 20x/menit
Kontraksi : Baik
Perdarahan : 20 cc
A : P1 A0 Partus Kala IV
70
uterus baik dan bayi juga diperiksa saat ini dalam keadaan
2. Memberitahu ibu bahwa rasa mules yang diraskan ibu adalah hal
diberikan ).
S :-
O : KU : Baik Antropometri
71
DBJ : 135x/menit Lingkar kepala : 34 cm
Pemeriksaan Fisik
Hydrocephalus
pallato genatoscizis
andaktili, brakhidaktili
Refleks :
72
Refleks Gasping : Positif
P :
saat IMD
73
suhu bayi terasa panas, dan merencanakan memandikan bayi
setelah 6 jam.
j) Pendokumentasian
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,3 C
Pernafasan : 20x/menit
Abdomen :
Kontraksi : Baik
Perdarahan : 20 cc
uterus baik dan bayi juga diperiksa saat ini dalam keadaan
74
normal, dan tidak dilakukan penjahitan pada perineum karena
2. Memberitahu ibu bahwa rasa mules yang diraskan ibu adalah hal
mengerti )
bulan
5. Memberitahu ibu cara menyusui yang baik dan posisi yang benar
ibu
pervaginam
75
Neonatus 2 Jam
S :-
O : KU : Baik
RR : 43x/menit
Suhu : 36,6 C
DBJ : 130x/menit
BAB : 1x mekonium
P :
merawat tali pusat dengan tidak memberikan apapun pada tali pusat
f) Mereview kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya bayi baru lahir seperti
bayi tidak mau menyusu, bayi sulit bernafas, bayi tidur terus menerus
g) Melakukan pendokumentas
76
3.2.7 Asuhan Kebidanan Post Partum 6 Jam ( Pukul 22.00 WIB )
S : Ibu mengatakan perut terasa mulas dan sudah BAK dan BAB
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,3 C
Pernafasan : 20x/menit
Abdomen :
Kontraksi : Baik
Perdarahan : 20 cc
uterus baik dan bayi juga diperiksa saat ini dalam keadaan
77
3. Memberitahu ibu untuk sering-sering menyusui bayinya dan bila
bayi terbangun
pervaginam
6. Melakukan Pendokumentasian
Neonatus 6 Jam
S :-
O : KU : Baik
RR : 43x/menit
Suhu : 36,6 C
DBJ : 130x/menit
BAB : 1x mekonium
P :
bayi, merawat tali pusat dengan tidak memberikan apapun pada tali
78
d) Melakukan rawat gabung ibu dan bayi
seperti bayi tidak mau menyusu, bayi sulit bernafas, bayi tidur terus
g) Melakukan pendokumentasian
S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan menyusui bayinya dengan lancar
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,3 C
Pernafasan : 20x/menit
Abdomen :
Kontraksi : Baik
Perdarahan : 20 cc
79
P : Perencanaan tindakan yang akan dilakukan :
uterus baik dan bayi juga diperiksa saat ini dalam keadaan
keluar lancar
pervaginam
8. Melakukan pendokumentasian
Neonatus 6 Hari
S :-
O : KU : Baik
RR : 43x/menit
80
Suhu : 36,6 C
DBJ : 130x/menit
P :
bayi, merawat tali pusat dengan tidak memberikan apapun pada tali
d) Melakukan pendokumentasian
S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan menyusui bayinya dengan lancar
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,3 C
Pernafasan : 20x/menit
Abdomen :
Kontraksi : Baik
81
Perdarahan : 20 cc
kemudian
dengan lancar
4. Melakukan pendokumentasian
Neonatus 2 Minggu
S :-
O : KU : Baik
RR : 43x/menit
Suhu : 36,6 C
DBJ : 130x/menit
P :
82
b) Memberitahu ibu mengenai imunisasi dasar lengkap pada bayi saat
bayinya
e) Melakukan pendokumentasian
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,3 C
Pernafasan : 20x/menit
Abdomen :
Kontraksi : Baik
Perdarahan : 5 cc
83
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan seperti tekanan
melakukan KB ).
dengan lancar
5. Melakukan pendokumentasian
Neonatus 6 Minggu
S :-
O : KU : Baik
RR : 43x/menit
Suhu : 36,6 C
DBJ : 130x/menit
P :
c) Melakukan pendokumentasian
84
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kehamilan
dan kegawat daruratan, persalinan yang aman dan bersih yang berfungsi
Pada Ny. E telah dilakukan deteksi dini seperti melakukan anamnesa dan
pengetahuan ibu dalam menjaga diri dan janinnya serta mengurangi rasa
Ny. E telah hadir pendonor darah yaitu kakak ipar dan sepupu yang
terdapat kesenjangan antara teori dengan praktek dan seharusnya ibu untuk
85
dianjurkan untuk makan-makanan tinggi kalori dan tinggi protein seperti
seperti vitamin tablet besi diperlukan ibu hamil untuk mencegah terjadinya
kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi. Pada kasus Ny. E saat ANC
diberikan terapi tablet besi dan kalsium. Maka dalam hal ini terdapat
setiap 1 bulan. Umur kehamilan 29-36 minggu setiap 2 minggu dan umur
kehamilan lebih dari 36 minggu hingga partus, setiap 1 minggu. Pada hal
kombinasi antara perasaan bahagia dan cemas tentang apa yang akan
terjadi pada saat melahirkan. Pada kasus Ny. E ibu merasa bahagia pada
saat ibu diberitahukan bahwa ibu sudah memasuki usia kehamilan cukup
bulan karena ibu sudah tidak sabar menanti kehadiran anaknya, namun ibu
86
mengatakan merasa cemas dan takut saat menghadapi persalinan nanti.
4.2 Persalinan
mules dan sudah keluar darah ledir. Menurut tinjauan teori menyatakan
perasaan mules yang kuat dan sering yang mengakibatkan perubahan pada
Usia kehamilan aterm adalah lebih dari 37-42 minggu. Maka usia
jam, kala III berlangsung selama 30 menit dan kala IV selama 2 jam
87
5 menit, kala IV berlangsung selama 2 jam. Hal ini tidak ada kesenjangan
untuk mengetahui ada janin kedua atau tidak, melakukan MAK III yaitu
menyatakan asuhan kebidanan pada kala III yaitu melakuka palpasi fundus
uteri untuk mengetahui ada janin kedua atau tidak, melakukan MAK III
Pada Ny. E sudah dilakukan palpasi janin kedua dan MAK III pada proses
kala III dikhawatirkan akan terjadinya perdarahan dan kala III menjadi
tindakan yang dilakukan pada 2 jam post partum adalah observasi TTV,
jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua. Asuhan Persalinan
menit pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua seperti observasi
TTV, TFU, Kontraksi uterus, kandung kemih, perdarahan. Agar pada kala
dasar atau Lima Benang Merah, yang penting dan saling terkait dalam
88
asuhan persalinan yang bersih dan aman. Berbagai aspek tersebut melekat
Merah adalah Membuat Keputusan Klinik, Asuhan Sayang Ibu dan Bayi,
klinik bahwa pasien ini dapat bersalin secara spontan setelah dilakukan
kebutuhan ibu, pencegahan infeksi untuk ibu pun telah dilakukan dengan
cara selalu memakai prinsip steril dan bersih dalam melakukan tindakan,
alat bantu yang digunakan selama fase aktif persalinan. Tujuan utama dari
proses persalinan berjalan secara normal. Pada kasus Ny. E semua hasil
observasi pada fase aktif telah dimasukan kedalam partograf karena untuk
89
4.3 Bayi Baru Lahir
Karakteristik bayi baru lahir normal, antara lain : panjang badan 46-52
cm, lingkar kepala 33-35 cm, berat badan 2500-4000 gram, frekuensi
morro, tonick neck positif. Genetalia bayi wanita : labia mayor telah
menutupi labia minor, sedangkan pada bayi laki-laki testis telah turun ke
menangis kuat, kulit kemerahan, tonus otot aktif, panjang badan 46 cm,
warna kulit kemerahan, suhu 36,3 C, refleks tonick neck positif, refleks
morro positif, refleks graps atau plantar positif, labia mayora menutupi
labia minora, kemudian bayi Ny.E didiagnosa sebagai bayi baru lahir
umum bayi dinilai menurut penilaian awal yaitu menangis kuat, kulit
kemerahan, dan tonus otot aktif, maka terdapat kesesuaian antara teori dan
90
lahir akibat difisiensi vitamin K. Fungsi vitamin K berkaitan dengan
perdarahan.
Perdarahan bayi baru lahir dapat terjadi dari gastro intestinal, kulit akibat
Normal,2007)
atau betadine pada bayi karna tidak di perkenankan, karena penyebab tali
pusat basah dan lembab. Ikat popok dibawah putung tali pusat. Jika putung
tali pusat kotor, bersihkan hati-hati dengan air DTT dan segera kerngkan
secara seksama dengan menggunakan kain bersih. Jika tali pusat menjadi
merah, bernanah, berdarah atau bau, maka bayi harus segera dirujuk
kefasilitas yang lebih lengkap perawatan untuk bayi baru lahir. (Asuhan
pusat dengan kasa steril kering dan tidak terlalu rapat dengan maksud
pusat yang masih basah. Maka tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
praktek.
91
Pencegahan infeksi mata pada bayi baru lahir dengan menggunakan
Normal,2007). Pada kasus bayi Ny.E diberikan salep mata meskipun ibu
infeksi itu pasti ada maka dilakukan pencegahan sedini mungkin dan
yaitu pada usia 0 (segera setelah lahir), dan DPT + hepatitis B pada 2,3
dan 4 bulan usia bayi. Dalam waktu 24 jam dan sebelum ibu dan bayi
untuk melekat pada kulit ibu dan kontak antara ibu dan bayi (bounding
92
Pada kasus Ny.E dilakukan IMD selama 1 jam, menurut teori IMD
memberi manfaat yang cukup besar bagi bayi dan ibu, yaitu bisa terjadi
mengenal ibunya dan untuk memotivasi bayi agar bayi aktif bergerak.
merupakan hal yang fisiologis, karena rasa mules terjadi akibat adanya
mengeluh mules dan lelah serta mengeluarkan darah tidak terlalu banyak.
Maka keluhan Ny.E merupakan hal yang fisiologis. Maka terdapat kesesuaian
terdapat 3 fase yaitu fase Taking In adalah pada fase ini pasien masih fokus
pada dirinya sendiri, mengatakan keinginannya untuk makan dan minum dan
tidur. Dan biasanya fase ini akan hilang 1-2 hari post partum. Pada fase kedua
Taking Hold adalah fase ini pasein sudah fokus pada bayinya, mulai merawat
dan memperhatikan bayinya. Pada fase ketiga adalah Letting Go adalah ibu
Pada waktu pengkajian Ny.E saat setelah post partum Ny.E masih ingin
93
memulihkan tubuhnya dengan makan dan minum agar lelahnya berkurang.
bahwa pada pemeriksaan abdomen hari pertama tinggi fundus uteri 2 jari
dibawah pusat, setelah 5 hari post partum tinggi fundus uteri pertengahan
antara simpisis dan pusat. Tinggi fundus uteri tidak teraba lagi pada hari ke
Pengeluaran pervaginam, pada hari pertama sampai ketiga yaitu lochea rubra
terdiri atas darah segar bercampur stolsel. Hari berikutnya yaitu hari ke 4
lendir. Setelah dua minggu lochea hanya merupakan cairan putih yang disebut
lochea alba. Pada pemeriksaan Ny.E terdapat tinggi fundus uteri 2 jari
kandung kemih kosong, perineum tidak ada ruptur. Hal ini terdapat
Setelah bersalin Ny. E diberikan therapy Vit A (200.000 unit) peroral, Hal
ini sesuai dengan teori pada buku Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, 2008 yang menyatakan dalam penyuluhan gizi pada masa nifas pil
zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari
pasca bersalin, minum Vit A (200.000 Unit) agar bisa memberikan Vit A
kepada bayinya melalui ASI nya, ibu menyusui dalam masa nifas harus
94
untuk antibody. Hal ini menyatakan bahwa ada kesesuaian antara tinjauan
untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah,
minggu setelah persalinan. Maka terdapat kesesuaian antara teori dan praktek.
adanya kunjungan ibu nifas yaitu kunjungan nifas I (KN I) dan dipaparkan
memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana
mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri dengan cara selalu
hubungan antara ibu dan bayi baru lahir. Pada kasus Ny.E selain
pendidikan kesehatan kepada ibu mengenai hal yang tidak diketahui yaitu
95
mendeteksi proses dari involusi uterus, informasi mengenai ASI Ekslusif
yang bermanfaat untuk daya tahan tubuh pada bayi berguna untuk
pencegahan tanda bahaya yang mungkin terjadi pada bayi dan infeksi
payudara pada ibu, informasi mengenai tanda bahaya ibu untuk mendeteksi
sayang ibu dan bayi sehingga adanya kehangatan untuk bayi dan
keharmonisan pada ibu dan bayi. Maka adanya kesesuaian antara teoridengan
diberikan setiap 3 bulan. Pil progestin ( mini pil ), implant, IUD atau AKDR
Pada Ny. E telah diberikan konseling KB untuk ibu menyusui dan pada
edukasi mengenai manfaat ASI, menyusui bagi ibu, bayi dan keluarga
melakukan pemeriksaan kehamilan payudara dan gizi ibu dan janin. Saat
segera setelah bayi lahir yaitu membantu dan memotivasi ibu agar kontak
96
memberitahu ibu cara menyusui yang baik dan benar (posisi dan perlekatan ).
pertama tanpa diberikan apapun, pemberian gizi yang cukup, dan support
keluarga dan proses pemberian ASI. Pada kasus Ny. E pada saat ANC telah
bayi dapat terpenuhi, pada saat bayi baru lahir langsung dilakukan IMD untuk
membantu bayi agar dapat kontak langsung dengan ibu dan bayi segera
diberikan kepada ibu untuk dirawat gabung. Maka terdapat kesesuaian antara
pada bayi terutama infeksi seperti batuk, pilek, radang paru dan diare berat.
mempengaruhi perilaku anak itu sendiri. Banyak pula gangguan system organ
dalam tubuh yang ditimbulkan karena alergi oleh susu sapi. Sehingga system
kekebalan dalam tubuh akan menyerang protein yang terdapat dalam susu
sapi sehingga menimbulkan reaksi alergi tersebut. Dan gangguan organ yang
paling pertama diserang akibat alergi tersebut adalah system pencernaan, kulit
dan saluran pernafasan. Hal ini terjadi karena dalam susu formula tidak
terdapat sel sel pembunuh kuman yang ada seperti dalam ASI. Sehingga
bayi baru lahir sebaiknya tidak diberikan susu fomula untuk menghindari
kejadian tersebut dan bayi hanya biberi ASI saja sampai umur bayi 6. Dan
dalam kasus kasus Ny. E bayi sudah diberikan susu formula dengan alasan
ASI keluar sedikit. Jadi terdapat kesenjangan antara Teori dan praktek.
97
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Telah dilakukan pengkajian data pada saat pemeriksaan ANC pada tanggal
2014 dan mengaku tidak ada keluhan pada saat kunjungan ulang.
5.1.2 Dari hasil pengkajian pada saat kunjungan ulang pemeriksaan ANC
Hamil 35 Minggu
5.1.3 Dari hasil interprestasi data Ny. E maka tidak didapatkan masalah atau
asuhan kebidanan
5.1.5 Perlu pengembangan rencana asuhan yang sesuai dengan keluhan dan
kebutuhan Ny.E
5.1.7 Telah dilakukan evaluasi pada Ny.E pada saat kehamilan, persalinan, BBL
dan nifas dan Ny. E mengerti dengan apa yang telah dijelaskan dan dapat
menerapkannya
98
5.2 Saran
5.2.1 Puskesmas
c. Agar melakukan tindakan sesuai dengan teori yang ada agar masalah
5.2.2 Akademik
5.2.3 Mahasiswi
persalinan
5.2.4 Pasien
99