Professional Documents
Culture Documents
Pengarah
Penanggung Jawab
Koordinator Pelaksana
Penulis Modul
Editor
Layout
Pada tahun pelajaran 2015/2016 jumlah SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 sebanyak
2.151 SMA yang tersebar di 34 provinsi dan 312 kabupaten/kota. Selanjutnya untuk tahun
pelajaran 2016/2017, implementasi Kurikulum 2013 diperluas di seluruh kabupaten/kota menjadi
3.212 SMA atau sekitar 25%. Penambahan jumlah SMA pelaksana Kurikulum 2013 pada tahun
pelajaran 2016/2017 sebanyak 2.049 SMA.
Terhadap 2.049 SMA tersebut, pada tahun 2016 diberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan
dan pendampingan Kurikulum 2013. Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan bagi guru SMA
dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP). Pelatihan Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap yaitu Pelatihan
Instruktur Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten/Kota, dan Pelatihan Guru
Sasaran.
Berkaitan dengan hal tersebut telah disiapkan perangkat pendukung pelatihan Kurikulum 2013
dalam bentuk modul pelatihan implementasi Kurikulum 2013 tahun 2016 SMA untuk 31 mata
pelajaran dan panduan teknis pengelolaan pelatihan Kurikulum 2013. Seluruh perangkat tersebut
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman secara teknis tentang kebijakan dan substansi
Kurikulum 2013, meningkatkan kompetensi pelaksana Kurikulum 2013, dan meningkatkan
kompetensi guru mata pelajaran dalam melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian di
sekolah.
Kami sampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah terlibat dalam penyusunan naskah modul pelatihan implementasi Kurikulum 2013. Disadari
bahwa naskah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan masukan sangat diperlukan untuk
penyempurnaan naskah pendukung pembelajaran Kurikulum 2013.
Besar harapan kami semoga naskah modul ini dapat berguna dan membantu guru mata pelajaran
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui Kurikulum 2013.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Daftar Isi Materi Pelatihan Mata Pelajaran
4
Sejarah Indonesia 5
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
STRUKTUR PROGRAM 4
ALUR PENYAJIAN MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMA TAHUN
2016 4
JADWAL KEGIATAN PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
TAHUN 2016 7
MODUL PELATIHAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN GEOGRAFI 10
PENDAHULUAN
A. RASIONAL 10
B. BAHAN BACAAN 10
C. Tujuan 13
D. Hasil yang Diharapkan 14
14
MODUL 1
ANALISIS KOMPETENSI, PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN 15
Fokus Modul 15
MODUL 2
PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 73
A. Uraian Singkat Materi 73
B. Fokus Modul 81
C. Penugasan 81
D. Refleksi 81
MODUL 3
PRAKTIK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
A. Uraian Singkat Materi 83
B. Fokus Modul 84
C. REVIEW VIDEO PEMBELAJARAN 84
D. Penugasan 84
E. Refleksi 84
MODUL 4
PRAKTIK PENGOLAHAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR 87
A. Uraian Singkat Materi 87
B. Fokus Modul 94
C. Penugasan 94
D. Refleksi 94
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
6 7
Struktur Program
Tahun 2016
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Alur Penyajian Materi dan Penyajian Materi Jadwal Kegiatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum
8 Pelatihan Implementasi Kurikulum SMA 9
2013
Tes Awal Pembukaan mika Perkembangan
Budi Pekerti dan Seko- Kurikulum
lah Aman
Tahun 2016
Penguatan Literasi Peran Keluarga dalam Kompetensi, Materi,
dalam Pembelajaran Pembelajaran Siswa Pembelajaran Pembelajaran (5 Hari : 52 Jam @ 45 Menit)
Aktif
dan Penilaian Hari Pertama
Penyelenggaraan Pela- Analisis Dokumen : Analisis Materi dalam Analisis Materi dalam No. Waktu Materi
tihan dan Pendampin- SKL, KI-KD, Silabus Buku Teks Pelajaran Buku Teks Pelajaran
1 08.00-08.45
gan Berbasis Sekolah dan Pedoman Mata
pelajaran 2 08.45-09.30
3 09.30-10.15
Hari Kedua
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
12.00-13.30 ISTIRAHAT 10.15-10.30 ISTIRAHAT
6 13.30-14.15 Peran Keluarga dalam Pembelajaran Siswa 4 10.30-11.15 Praktik Pembelajaran dan Penilaian
10 11
7 14.15-15.00 Peran Keluarga dalam Pembelajaran Siswa 5 11.15-12.00 Praktik Pembelajaran dan Penilaian
15.00-15.30 ISTIRAHAT 12.00-13.30 ISTIRAHAT
8 15.30-16.15 Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran 6 13.30-14.15 Praktik Pembelajaran dan Penilaian
9 16.15-17.00 Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran 7 14.15-15.00 Praktik Pembelajaran dan Penilaian
10 17.00-17.45 Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis Sekolah 15.00-15.30 ISTIRAHAT
17.45-19.30 ISTIRAHAT 8 15.30-16.15 Praktik Pembelajaran dan Penilaian
11 19.30-20.15 Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis Sekolah 9 16.15-17.00 Praktik Pembelajaran dan Penilaian
12 20.15-21.00 Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata 17.00-17.45 Praktik Pembelajaran dan Penilaian
pelajaran
10 17.45-19.30 ISTIRAHAT
13 21.00-21.45 Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata
11 19.30-20.15 Praktik Pembelajaran dan Penilaian
pelajaran
12 20.15-21.00 Review Hasil Praktik
Hari Ketiga 13 21.00-21.45 Review Hasil Praktik
Hari Kelima
No. Waktu Materi
2 08.45-09.30 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran 1 08.00-08.45 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
3 09.30-10.15 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran 2 08.45-09.30 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
10.15-10.30 ISTIRAHAT 3 09.30-10.15 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
5 11.15-12.00 Analisis Penerapan Model Pembelajaran 4 10.30-11.15 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
6 13.30-14.15 Analisis Penerapan Model Pembelajaran 6 12.00-12.45 Penutupan : Review dan Evaluasi Pelatihan
Hari Keempat
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Pelatihan
Peta modul tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Pendahuluan
Pertama, kami ucapkan selamat bertemu pada Modul Pelatihan Guru Sejarah Indonesia Kurikulum
2013. Modul ini terdiri atas 4 (empat) seri modul yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan
kebutuhan guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013 sesuai dengan konsep dan pelaksanaannya.
Masing-masing modul terdiri atas Uraian Singkat Materi, Fokus Modul, Penugasan, dan Refleksi.
Modul-modul tersebut adalah;
Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian
Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Modul 3: Praktik Pembelajaran dan Penilaian
Modul 4: Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
Peta modul tersebut dapat digambarkan disamping berikut.
Rasional
Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada
tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Pelaksanaan
perbaikannya juga atas dasar masukan dari berbagai lapisan publik (masyarakat sipil, asosiasi
profesi, perguruan tinggi, dunia persekolahan) terhadap ide, dokumen, dan implementasi kurikulum
yang diperoleh melalui monitoring dan evaluasi dari berbagai media. Berdasarkan hasil monitoring
dan evaluasi serta masukan publik tersebut, terdapat beberapa masukan umum, antara lain
adanya pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format penyajian
dan nomenklatur dalam Kurikulum 2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti 1 (KI-
1) dan KD pada KI-2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan karakteristik mata pelajaran;
(2) terindikasi adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus dan buku teks (baik lingkup materi
maupun urutannya); (3) belum ada pernyataan eksplisit dalam dokumen kurikulum tentang
perlunya peserta didik lebih peka teknologi; (4) format penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu
penyederhanaan; (5) penegasan kembali pengertian pembelajaran saintifik yang bukan satu-
satunya pendekatan dalam proses pembelajaran di kelas; (6) penyelarasan dan perbaikan teknis
buku teks pelajaran agar mudah dipelajari oleh peserta didik.
Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 berTujuan agar selaras antara ide, desain, dokumen,
dan pelaksanaannya. Secara khusus, perbaikan Kurikulum 2013 berTujuan menyelaraskan KI-KD,
silabus, pedoman mata pelajaran, pembelajaran, penilaian, dan buku teks.
Perbaikan tersebut di atas dilaksanakan berdasarkan prinsip perbaikan kurikulum sebagai berikut.
Keselarasan (Alignment)
Antara dokumen KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku Teks Pelajaran, Pembelajaran,
dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari aspek kompetensi dan lingkup materi. Gambar 1. Peta Modul
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Bahan Bacaan
Sesuai dengan Tujuan pelatihan, maka Anda diharapkan untuk mempelajari kompetensi-
14 kompetensi yang tertuang dalam modul ini seperti pada bagan berikut. 15
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Tujuan Modul 1
Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian
16 Modul Pelatihan ini berTujuan untuk: 17
mengembangkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan penilaian pada
mata pelajaran Sejarah Indonesia berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013.
mengembangkan keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai
dengan Kurikulum 2013.
meningkatkan praktik pembelajaran Sejarah Indonesia di kelas. Fokus Modul
Hasil yang Diharapkan Fokus Modul ini adalah analisis kompetensi, SKL, KI-KD, dan Silabus yang dimulai dari
pengembangan indikator, pengembangan materi pembelajaran termasuk integrasi muatan lokal
Hasil yang Diharapkan dari pelatihan ini adalah: dan aktualiasasi mata pelajaran dalam kegiatan kepramukaan, serta pembelajaran dan penilaian
1. meningkatnya kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan penilaian mata terkait dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.
pelajaran Sejarah Indonesia berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013. Modul ini terdiri atas 4 (empat) unit modul yang masing-masing membahas materi yang saling
2. meningkatnya keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai berkaitan satu sama lain, terdiri atas:
dengan Kurikulum 2013. Unit 1: Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Matapelajaran
3. meningkatnya keterampilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Sejarah Bagian ini membahas tentang analisis keterkaitan SKL, KI-KD, dan Silabus kaitannya
Indonesia di kelas. dengan penentuan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan materi pokok sebagai
bahan pembelajaran dan penilaian dalam rangka pencapaian Kompetensi Dasar (KD). Unit
Agar penggunaan modul ini dapat mencapai keberhasilan dengan baik, terlebih dahulu baca dan 1 ini merupakan uraian awal untuk membahas unit-unit berikutnya.
ikutilah beberapa petunjuk ini. Pertama, persiapkan alat tulis dan kertas untuk mengerjakan tugas- Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
tugas. Kedua, waktu Anda untuk mengerjakan keseluruhan modul ini adalah 32 jam pelajaran, Membahas tentang langkah-langkah penjabaran materi pembelajaran berdasarkan hasil
@ 45 menit. Dengan demikian gunakanlah dengan waktu dengan sebaik mungkin. Ketiga, analisis dalam Unit 1, sehingga Anda dapat menganalisis merancang materi pembelajaran
kerjakanlah semua latihan dan tugas dengan kreatif dan inovatif serta diskusikan dengan teman sesuai dengan materi pokok (dalam KD). Selain itu dalam bagian ini dibahas tentang
guru atau anggota kelompok. bagaimana Anda dapat mengembangkan materi yang berkaitan dengan muatan lokal,
materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan, serta materi-materi yang
dapat mendorong peserta didik untuk memiliki keterampilan berfikir tingkat tinggi (Higher
Order Thinking Skills/HOTS).
Dalam unit ini juga dibahas tentang analisis materi dalam buku teks pelajaran, sehingga
Anda dapat memilih atau memilah materi-materi mana yang merupakan materi esensial,
materi untuk pengayaan, atau materi yang berkaitan dengan muatan lokal atau HOTS (jika
ada).Hasil analisis materi tersebut menjadi acuan dalam penyusunan bahan ajar. Bahan ajar
yang telah disusun merupakan lampiran RPP.
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
Membahas tentang karakteristik dan prinsip pembelajaran Kurikulum 2013 serta
penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, dibahas juga tentang pemilihan
model yang cocok dengan karakteristik KD atau materi pembelajaran disesuaikan dengan
karakteristik atau kondisi kelas, serta contoh kegiatan pembelajarannya.
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar
Bagian ini membahas tentang proses penilaian mencakup perencanaan, pelaksanaan,
dan analisis hasil belajar peserta didik. Analisis hasil belajar peserta didik pada bagian
ini berTujuan untuk memperbaiki kompetensi peserta didik dalam suatu pembelajaran
sehingga guru dapat menyusun program remedial atau pengayaan serta perbaikan proses
pembelajaran berikutnya.
Pada setiap unit juga diberikan contoh yang memungkinkan Anda dapat menganalisis dan
menerapkan hasil analisis tersebut dalam menyusun rencana dan pelaksanaan pembelajaran.
Untuk lebih memahami materi dalam modul ini, pada akhir setiap unit Anda dianjurkan untuk
mengerjakan tugas dan memberikan tanggapan atau Refleksi tentang pemahaman dan
pengalaman yang diperoleh dalam setiap kegiatan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
18 19
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
20 21
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Standar kompetensi lulusan merupakan muara utama
22
Unit 1 pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang 23
Analisis Dokumen : SKL, KI- tertentu. Sedangkan kompetensi inti merupakan pijakan
pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada
KD, Silabus, Dan Pedoman tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk
tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.
Matapelajaran Standar Kompetensi Lulusan merupakan muara utama pencapaian semua mata pe-
Uraian Singkat Materi lajaran pada satuan pendidikan/ jenjang pendidikan tertentu.
Kompetensi Inti merupakan pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata
Keterkaitan antara Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti-Kompetensi Dasar, pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu.
Pembelajaran, dan Silabus
Kompetensi Dasar (KD); merupakan tingkat kemampuan suatu pokok bahasan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang pada suatu mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti.
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan
untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada
setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi Dasar. Pencapaian kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar melalui proses
Kompetensi Inti mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang pembelajaran dan penilaian diilustrasikan dalam skema gambar 1.
berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam
mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Kompetensi inti (KI-3 dan KI-4) memberikan arah tingkat kompetensi pengetahuan dan
Kompetensi Dasar (KD) adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.
diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Dalam setiap rumusan KD terdapat unsur Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan materi pembelajaran,
kemampuan berpikir yang dinyatakan dalam kata kerja dan materi. sedangkan kompetensi dasar dari KI-4 mengarahkan keterampilan dan pengalaman
belajar yang perlu dilakukan peserta didik. Dari sinilah pendidik dapat mengembangkan
proses belajar dan cara penilaian yang diperlukan melalui pembelajaran langsung.
3.6 Menganalisis perkembangan kehidupan 4.6 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk Dari proses belajar dan pengalaman belajar, peserta didik akan memperoleh
masyarakat, pemerintahan, dan budaya tulisan tentang nilai-nilai dan unsur pembelajaran tidak langsung berupa pengembangan sikap sosial dan spiritual yang
pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan budaya yang berkembang pada masa relevan dengan berpedoman pada kompetensi dasar dari KI-2 dan KI-1.
Buddha di Indonesia serta menunjukkan kerajaan Hindu dan Buddha yang masih Rangkaian dari KI-KD sampai dengan penilaian tertuang dalam silabus, kecuali untuk
contoh bukti-bukti yang masih berlaku berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Tujuan pembelajaran, tidak diwajibkan dicantumkan baik dalam RPP maupun dalam
pada kehidupan masyarakat Indonesia Indonesia pada masa kini Silabus.
masa kini
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
2. Pengembangan Indikator
Adapun Tujuan mata pelajaran Sejarah Indonesia agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
Materi Pembelajaran
perilaku toleran yang dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan
masyarakat dan bangsa.
Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap diri sendiri, masyarakat, dan
proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih
Pengembangan indikator dan materi pembelajaran merupakan merupakan 2 kemampuan yang berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang.
harus dikuasai seorang guru sebelum mengembangkan RPP dan melaksanakan pembelajaran. Mengembangkan perilaku yang didasarkan pada nilai dan moral yang
Melalui pemahaman keterkaitan kompetensi (SKL-KI-KD), maka pendidik yang mengampu mata mencerminkan karakter diri, masyarakat, dan bangsa.
pelajaran Sejarah Indonesia dapat merumuskan indikator pencapaian kompetensi pengetahuan Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya konsep waktu dan
terkait dengan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif serta indikator keterampilan tempat/ruang dalam rangka memahami perubahan dan keberlanjutan dalam
berkaitan tidak hanya keterampilan bertindak tetapi juga keterampilan berfikir yang juga dikatakan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di Indonesia.
sebagai keterampilan abstrak dan konkret. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan
sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa lampau.
Mata pelajaran Sejarah Indonesia pada jenjang pendidikan SMA/MA dan SMK/MAK mengkaji Mengembangkan kemampuan berpikir historis (historical thinking) yang menjadi
berbagai peristiwa sejarah bangsa Indonesia pada masa lampau dan pengaruhnya terhadap dasar untuk kemampuan berpikir logis, kreatif, inspiratif, dan inovatif.
kehidupan bangsa pada masa kini serta merancang kehidupan bangsa di masa depan. Mata Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan berbagai sumber
pelajaran Sejarah Indonesia meliputi berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia, ditujukan seperti buku teks, buku referensi, dokumen, narasumber, atau pun artefak serta
untuk membangun memori kolektif sebagai bangsa agar mengenal jati diri dan menjadikannya memberi kesempatan yang luas untuk menghasilkan her or his own histories.
sebagai landasan dalam membangun persatuan dan kesatuan maupun untuk berkontribusi Menanamkan sikap berorientasi kepada masa kini dan masa depan.
membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa yang akan datang.
Untuk melakukan analisis kompetensi dan mengembangkan IPK disarankan agar Anda
Sejarah Indonesia dikembangkan atas dasar: memperhatikan karakteristik mata pelajaran Sejarah Indonesia tersebut di atas, serta mempelajari
Pedoman Mata Pelajaran dan Silabus Sejarah Indonesia terbaru.
Semua wilayah/daerah memiliki kontribusi terhadap perjalanan Sejarah Indonesia Gambar 4 dibawah ini menggambarkan rangkaian kegiatan dalam analisis kompetensi untuk
mulai dari periode asal-usul adanya kehidupan manusia di Indonesia hingga menjabarkan IPK dan materi dari suatu KD, baik untuk KD-KI 3 maupun KD-KI 4.
sekarang;
Pemahaman tentang masa lampau sebagai sumber inspirasi, motivasi, dan
kekuatan untuk membangun semangat kebangsaan dan persatuan;
Setiap periode Sejarah Indonesia memiliki peristiwa dan tokoh di tingkat nasional
dan daerah serta keduanya memiliki kedudukan yang sama penting dalam
perjalanan Sejarah Indonesia;
Tugas dan tanggung jawab untuk memperkenalkan peristiwa sejarah yang penting
dan terjadi di seluruh wilayah NKRI serta seluruh periode sejarah kepada generasi
muda bangsa.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Kutip pasangan Kompetensi Dasar (KD), misalnya untuk Sejarah Indonesia kelas X:
Tabel 2. Jenjang HOTS
26 Pisahkan kemampuan berpikir yang dinyatakan dengan kata kerja dengan materi, seperti pada Tabel 1 berikut. 27
Tabel 1. Pemisahan Kemampuan Berpikir dengan Materi Jenjang HOTS Kemampuan Kata Kerja
Analisis Mengelompokkan dalam ba- a. mediferensiasi kelompok informasi
KD Kompetensi/Kata Kerja Materi gian-bagian penting dari sebuah
sumber informasi/benda yang dia- b. memilih informasi berdasarkan
3.6 Menganalisis Kerajaan-kerajaan Hindu dan mati/ fenomena sosial-alam-bu- kelompok
Buddha; kehidupan masyarakat, daya
pemerintahan, dan budaya c. menentukan fokus penting suatu
informasi
Bukti-bukti kehidupan pengaruh
Hindu dan Buddha yang masih ada Menentukan keterkaitan antar a. mengorganisasi keterkaitan antar
komponen kelompok /menyusun
sampai masa kini.
4.6 Penalaran dalam bentuk tulisan berkembang pada masa kerajaan b. menemukan koherensi antar
(membuat tulisan) Hindu dan Buddha yang masih kelompok
berkelanjutan dalam kehidupan
bangsa Indonesia pada masa kini. c. membuat struktur (baru) untuk
kelompok informasi
Menemukan pikiran pokok/bias / a. memberi label untuk kelompok
nilai penulis atau pemberi infor- yang dikembangkan
masi
Perhatikan kemampuan berpikir yang terdapat dalam kata kerja pada KD-KI 3 maupun KD-KD 4, ada b. menemukan bias penulis/pemberi
informasi
kemungkinan kemampuan berpikir tersebut membutuhkan kemampuan berpikir awal sebagai prasyarat yang
harus dikusai peserta didik sebelumnya, baik yang di SMA maupun di SMP. Evaluasi Menentukan kesesuaian antara a. mencek kesinambungan
Sebagai contoh; KD 3.6 diatas, sebelum peserta didik memiliki kompetensi untuk menganalisis, maka peserta masalah, uraian dan kesimpulan/
didik harus memiliki kompetensi sebelumnya yaitu: mengingat, memahami dan menerapkan. Pada KD 4.6, proporsi suatu bentuk/proporsi b. mendeteksi unsur yang sama
suatu penyajian drama tari
sebelum peserta didik memiliki kompetensi keterampilan untuk menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan
c. memonitoring kegiatan
(membuat tulisan) yang menurut taksonomi Anderson termasuk dalam menciptakan, maka peserta didik harus
memiliki kompetensi sebelumnya yaitu: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan menilai. d. mentes/menguji
Menentukan kesesuaian metoda/ a. mengeritik kelebihan dan kelema-
Selain itu perlu diperhatikan juga apakah kemampuan berpikir tersebut merupakan kemampuan berpikir tingkat prosedur/ teknik/rumus/prinsip han informasi atau bagiannya
rendah (Lower Order Thinking Skills (LOTS)) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills dengan masalah
(HOTS)). b. memberikan penilaian berdasar-
Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan kognitif (berpikir) tingkat tinggi yang dalam taksonomi kan kriteria
Tujuan pendidikan ranah kognitif terdiri atas kemampuan analisis, evaluasi, dan mencipta. Setiap jenjang HOTS Mencipta Mengembangkan hipotesis mengembangkan
memiliki kemampuan yang berbeda sebagaimana yang tercantum dalam tabel berikut.
Merencanakan penelitian/proyek/ a. merencanakan
kegiatan/ciptaan
b. mendesain
mengembangkan produk baru a. menghasilkan
b. mekonstruksi
c. merekonstruksi
HOTS digunakan dalam rumusan kompetensi dalam SKL dan Standar Isi. Di SMA, kompetensi
yang tercantum dianalisis dan evaluasi sebagai kemampuan minimal HOTS. Dalam RPP, guru
dapat mengembangkan HOTS yang terdapat pada setiap KD sampai tingkat tertinggi yaitu
mencipta.
Dalam menganalisis KD, terutama dalam memecahkan suatu rumusan aspek kompetensi KD, guru
dapat menggunakan kemampuan yang tercantum pada kolom 2 tabel di atas, dan kata kerja yang
terdapat pada kolom kanan untuk merumuskan IPK.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Contoh penerapan HOTS dalam kegiatan pembelajaran Sejarah Indonesia pada KD 3.6: IPK untuk KD 3.1 adalah:
28 Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa 29
kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti
yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini. Dengan IPK 3.63:
KD IPK
Mengidentifikasi hasil-hasil kebudayaan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia. 3.6 Menganalisis perkemban- 3.6.1 Menjelaskan perkembangan ke-
Dalam kegiatan pembelajaran materi kerajaan Kutai, kita dapat memulai dengan: menyajikan gan kehidupan masyarakat, hidupan masyarakat kerajaan-kerajaan
gambar-gambar prasasti (Yupa), peserta didik melakukan pengamatan, kemudian didorong untuk pemerintahan, dan budaya pada Hindu dan Buddha di Indonesia.
melakukan analisis dengan mengaitkan isi prasasti dengan; kehidupan keagamaan, ekonomi,
masa kerajaan-kerajaan Hindu
politik, pemerintaha dan sosial budaya kerajaan Kutai. 3.6.2 Menjelaskan sistim pemerintahan
dan Buddha di Indonesia serta
menunjukkan contoh bukti-bukti kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di
4. Untuk selanjutnya, dari uraian materi (dalam KD) terdapat beberapa istilah atau materi
yang masih berlaku pada ke- Indonesia.
dasar (esensial) yang harus dipahami dan dikuasai oleh peserta didik, yaitu kehidupan
masyarakat, pemerintah, budaya, dan bukti-bukti pengaruh Hindu dan Budha yang hidupan masyarakat Indonesia
3.6.3 Mengidentifikasi hasil-hasil kebu-
masih ada sampai dengan masa kini. masa kini
dayaan kerajaan-kerajaan Hindu dan Bud-
5. Dari kedua penjelasan diatas, dapat dibuat tabel seperti pada Tabel 2 berikut.
dha di Indonesia.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
B.Penugasan
30 31
Coba Anda kutip pasangan KD-KI 3 dan KD-KI 4, dan analisis dengan menggunakan contoh
seperti di atas. Kerjakan berpasangan dengan rekan Anda!
C.Refleksi
PESERTA
Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam memahami dan menganalisis
keterkaitan antara SKL, KI-KD, materi, pembelajaran, dan Silabus.
Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini sehingga masih ada
yang belum dipahami atau membingungkan.
Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil yang diperoleh
dari modul dalam mengembangkan IPK dan menerapkannya dalam merancang kegiatan
pembelajaran.
INSTRUKTUR
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
UNIT 2
ANALISIS MATERI Dalam BUKU
32 33
TEKS PELAJARAN
Indonesia Zaman Hindu dan Buddha: Silang Budaya Lokal dan Global Tahap Awal
sistim pemerintahan
hasil-hasil kebudayaan
2) Bukti-bukti kehidupan pengaruh Hindu dan Buddha yang masih ada sampai masa kini
Selain itu dalam menetukan materi pembelajaran Anda harap memperhatikan konten materi mana
yang berupa pengetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan meta kognitif dan keempatnya
tidak menunjukkan urutan hierarki.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Contoh: 2. Keterkaitan antara aspek sumber-sumber belajar dan alat-alat yang dipergunakan
Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran dapat
34 digambarkan sebagai Gambar 5 berikut. 35
Materi Terkait
Contoh Materi
Pengatahuan Tentang
Konsep Teori Brahmana, teori Waisya, teori Ksatrya, teori Sudra, dan
teori Arus Balik
Pengembangan materi juga perlu memperhatikan buku teks wajib dan sumber lain, sehingga guru
dapat menjabarkan materi-materi yang merupakan materi esensial (dasar) yang harus dikuasai
peserta didik dan materi pengembangan atau materi terapan sebagai bahan pengayaan untuk
menambah wawasan. Selain itu, jika memungkinkan Anda dapat mengembangkan materi yang Gambar 1.3. Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran.
berkaitan dengan muatan lokal baik materi kekinian/lingkungan, materi interdisipliner, atau materi
transdisipliner, atau materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan. Kompetensi Dasar dari KI 3 dan KD-KI 4 dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran secara
Materi hasil pengembangan yang merupakan bahan ajar (tulis atau berbasis TIK) akan menjadi langsung. Dari KD-KI 3 dijabarkan materi sebagai bahan pembelajaran yang memerlukan sumber
lampiran di RPP. belajar, baik berupa buku teks, buku lain yang relevan, internet, atau alam. Untuk memahami
materi tersebut ada kemungkinan peserta didik memerlukan alat/media, sehingga guru harus
Contoh materi dan kegiatan pembelajaran yang dapat dikembangkan terkait dengan materi; memperhatikan hal ini agar pembelajaran dapat berjalan sebagaimana mestinya. Khusus untuk
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn materi pembelajaran langsung
Kerajaan Kutai dijabarkan juga dari KD-KI 1 dan KD-KI 2. Untuk selanjutnya kompetensi pengetahuan yang
diperoleh dari KD-KI 3 diterapkan untuk mencapai kompetensi keterampilan dalam KD-KI 4.
a. Perkembangan Kehidupan Masyarakat Sumber belajar dapat berupa media cetak (buku, modul, majalah, koran, dll), media elektronik
Perkembangan kehidupan masyarakat Kutai sangat dipengaruhi oleh letak geografis; (tv, radio, internet, dll), tempat, atau alam. Menentukan sumber belajar disesuaikan dengan
yaitu terletak di pinggir sungai Mahakam sehingga memungkinkan masyarakat kutai kompetensi dasar atau materi pembelajaran.
mengembangkan untuk pertanian, peternakan, dan perdagangan.
Menjalin hubungan dagang dengan India dan China. Contoh untuk KD 3.6 dan KD 4.6 di atas, sumber belajar utamanya adalah buku teks Sejarah
Indonesia untuk kelas X yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun
b. Sistim pemerintahan 2015 ditambah dengan buku lain yang relevan, misalnya buku Indonesia dalam Arus Sejarah Jilid I
Berdasarkan informasi dari Yupa-yupa yang ditemukan menunjukan bahwa Kutai karya Taufik Abdullah dan Adrian B Lapian, terbitan PT Ichtiar Baru van Hoeve Jakarta 2012. Buku
berbentuk kerajaan dan mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan sumber yang digunakan disesuaikan dengan buku yang menjadi referensi guru atau yang tersedia
Mulawarman. di perpustakaan sekolah.
Corak pemerintahan akibat pengaruh dari India.
Hasil-hasil kebudayaan.
Prasasti-prasasti.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Alat belajar harus disesuaikan dengan materi pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan, Muatan Lokal disampaikan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan
36 misal pada kegiatan pembelajaran untuk KD 3.6 dan 4.6 tersebut Anda dapat menggunakan keterampilan untuk: 37
lembar peraga seperti peta dan gambar-gambar hasil kebudayaan. menggunakan Power Point
(PPt) untuk mempermudah menjelaskan materi-materi essensial, atau Lembar Kerja Siswa (LKS). 1. Mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya.
LKS merupakan suplemen yang dibuat dan digunakan oleh guru untuk mendukung tercapainya 2. Melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi diri dan
Tujuan pembelajaran. LKS bukan sekedar kumpulan soal-soal, melainkan harus berupa petunjuk lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
kepada peserta didik untuk menyelesaikan suatu tugas dalam bentuk lembar kegiatan untuk
mencapai Kompetensi Dasar (KD). Muatan lokal yang disampaikan dalam pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik KD-KI 3
dan/atau KD-KI 4 serta materi pembelajaran yang dikaitkan dengan materi kekinian/lingkungan,
3. Analisis materi dalam buku teks pelajaran (dan buku sumber lain yang relevan) materi interdisipliner, dan materi transdisipliner.
Analisis materi dalam buku teks dan atau buku/sumber lain dapat digambarkan sebagai bagan
berikut. Materi kekinian/lingkungan, adalah materi yang sedang menjadi topik pembicaraan atau
berkaitan dengan lingkungan sekitardan relevan dengan kompetensi atau materi pokok
sesuai mata pelajaran dapat diajarkan.
Buku/sumber Materi interdisipliner, adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau
Buku Teks Materi
lain prinsip terkait dengan kompetensi/materi mata pelajaran lain.
Materi transdisipliner,adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau
prinsip terkait dengan penerapannya dalam kehidupan nyata.
Selain itu Anda juga disarankan untuk mengidentifikasi materi yang berkaitan dengan muatan lokal/
lingkungan, serta materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Materi yang
Materi Reme- dapat diaktual-
Pengetahuan Materi Reguler dial/ Muatan Lokal isasikan dalam
Pengayaan Kegiatan Kepra-
mukaan
38 39
Fakta Kelahiran agama Hindu Hasil-hasil
kebudayaan
Kelahiran agama Hindu dan
Buddha Buddha yang
ada di lingkun-
Hasil-hasil kebudayaan gan sekitar
Hindu dan buddha siswa
Akulturasi kebudayaan
Nusantara dengan
Hindu dan Buddha
Terbentuknya jaringan
nusantara melalui perd-
agangan.
Kerajaan-kerajaan
Hindu dan Buddha;
berdasarkan kronologis
berdirinya.
Prosedur Terbentuknya
jaringan nu-
santara melalui
perdagangan
Catatan;
Seandainya hasil analisis tidak ada materi yang berkaitan dengan kolom-kolom tesebut di atas,
maka kolom tersebut diberi tanda X .
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Penugasan
40 Untuk lebih memahami tentang pengembangan materi pembelajaran dari IPK yang telah 41
ditentukan di Penugasan pada Unit 1, coba Anda lihat kolom pada tabel berikut!
4..(KD-KI4)
Konsep
Refleksi
PESERTA
Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam menganalisis materi
pembelajaran, baik materi dalam silabus, Pedoman Mata pelajaran, maupun buku, serta
integrasi muatan lokal dalam materi pembelajaran.
Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini sehingga masih ada
yang belum dipahami atau membingungkan.
Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk memperbaiki menentukan materi
pembelajaran dan bahan ajar yang tepat, sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
INSTRUKTUR
Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama kegiatan.
Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengembangkan materi pembelajaran dan
bahan ajar yang tepat sesuai dengan KD, Buku teks, Pedoman Mata pelajaran, dan Silabus.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
UNIT 3
42
ANALISIS PENERAPAN MODEL 43
PEMBELAJARAN
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Karakteristik dan prinsip tersebut harus diaplikasikan oleh guru dalam pembelajarannya
disesuaikan dengan karaktristik kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Sebagai Contoh penerapan HOTS dalam kegiatan pembelajaran Sejarah Indonesia pada KD 3.6:
44 contoh, agar karakteristik pembelajaran kontekstual dan kolaboratif dapat terlaksana, maka guru Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa 45
harus dapat mengembangkan materi pembelajaran yang relevan dengan situasi dan kondisi kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti
lingkungan sekitar (kontekstual), serta dapat menciptakan kegiatan yang melibatkan peserta yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini. Dengan IPK 3.63:
didik untuk dapat berkolaborasi antar sesamanya, misalnya kerja kelompok atau grup diskusi. Mengidentifikasi hasil-hasil kebudayaan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia. Dalam
Berikut adalah contoh materi pembelajaran Sejarah Indonesia di kelas X yang memiliki karakteristik kegiatan pembelajaran kerajaan Kutai, kita dapat memulai dengan: menyajikan gambar-gambar
kontekstual dan kolaboratif dalam KD 3.6 dan 4.6; Misalnya peninggalan tata kota pada kota- prasasti (Yupa), peserta didik melakukan pengamatan, kemudian didorong untuk melakukan
kota tua di masa lalu dan pengelolaan lingkungannya dengan penataan kota di masa sekarang. analisis dengan mengaitkan isi prasasti dengan; kehidupan keagamaan, ekonomi, politik,
Bahkan juga dari tata kota tersebut bisa dilihat bagaimana masyarakat masa lalu memelihara pemerintahan dan sosial budaya kerajaan Kutai
lingkungan alam yang penuh dengan kearifan lokal bisa dikaitkan dengan pelestarian lingkungan
sekarang. Pemanfaatan teknologi informasi merupakan salah satu cara yang dilakukan agar Berikut adalah contoh-contoh soal HOTS yang sesuai dengan KD 3.5 dan 4.6 mata pelajaran
pembelajaran sejarah menjadi kontekstual dan menarik. Teknologi informasi yang digunakan Sejarah Indonesia kelas X Semester 2.
dapat berupa informasi dari link terkait (misalnya google), film dokumenter, foto-foto sejarah, video
sejarah, perpustakaan digital, museum digital, dan sebagainya. Penggunaan teknologi informasi
akan menjadi kontekstual dengan menampilkan materi sejarah menjadi hidup, seolah-olah hadir
pada saat ini dan tidak terjebak pada pengolahan materi yang bersifat verbalistik seperti metode Perhatikan informasi tentang kerajaan Kutai berikut:
ceramah. Pemanfaatan teknologi informasi ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah di Kutai terletak di daerah Muarakaman di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Di daerah ini
mana satuan pendidikan itu berada. ditemukan tujuh prasasti yang dipahatkan pada tugu atau tiang batu yang disebut yupa. Satu di
antara yupa di Kerajaan Kutai berisi keterangan yang artinya:Sang Mulawarman,raja yang mulia
2. Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan terkemuka, telah member sedekah 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana yang seperti api,
Pembelajaran yang disajikan sebaiknya dapat memotivasi peserta didik untuk berfikir kritis, logis, (bertempat) di dalam tanah yang sangat suci (bernama) Waprakeswara.
dan sistematis sesuai dengan karakteristik Sejarah Indonesia serta memiliki kemampuan berpikir
tingkat tinggi (higher order thinking skills atau HOTS). Anderson mengkategorikan tingkat berpikir 01. Berdasarkan informasi diatas dapat di ketahui bahwa yang mulia Raja Mulawarman
seperti dalam tabel berikut. merupakan penganut agama Hindu yang mengagungkan dewa
A. Siwa
Tabel 1.5. Deskripsi Kemampuan Kognitif B. Wisnu
C. Brahma
KATEGORI DESKRIPSI
D. Ansuma
Mengingat Menyajikan fakta dari ingatan (mengenai fakta penting/recognizing; me- E. Ganesha
(Remember) manggil/recalling/retrieving)
Memahami Memaknai materi yang dipelajari dengan kata-kata/kalimat sendiri (inter- 02. Berdasarkan jawaban kalian pada No 1 diatas kata manakah yang membuktikan
(Understand) pretasi/interpreting, memberi contoh/illustrating, mengklasifikasi/classi- jawaban kalian tersebut adalah
fying/categorizing, meringkas/summarizing/abstracting, menyimpulkan/ A. Yupa
concluding/ektrapolating/interpolating, predicting, membandingkan/com-
paring/contrasting/mapping/ matching, menjelaskan/constructing model B. Sang Mulawarman
e.g. cause-effect) C. Waprakeswara
D. Brahmana
Menerapkan Melaksanakan (executing), menggunakan prosedur (implementing) untuk
(Apply) suatu situasi baru (melakukan, menerapkan) E. Persembahan 20. 000 ekor sapi
Menganalisis Mengelompokkan informasi/fenomena dalam bagian-bagian penting 03. Berdasarkan informasi diatas dapat dikatakan bahwa Kehidupan ekonomi
(Analyze) (differentiating/discriminating/focusing/selecting), menentukan keterkaitan
antar komponen (organizing/finding coherence/integrating/outlining/struc- masyarakat kerajaan Kutai waktu itu diperkirakan sangat makmur, dengan alasan
turing), menemukan pikiran pokok/bias/nilai penulis (attributing/decon- A. Kesanggupan kerajaan membuat yupa.
structing) H B. Mampu mendatangkan Brahmana ke Kutai.
O
Mengevaluasi Menentukan apakah kesimpulan sesuai dengan uraian/fakta (checking/co- T C. Kutai terletak di Muarakaman tepi sungai Mahakam yang subur
(Evaluate) ordinating/detecting/monitoring/testing), menilai metode mana yang paling S D. Mulawarman digambarkan sebagai raja yang mulia dan terkemuka
sesuai untuk menyelesaikan masalah (critiquing/judging) E. Kesanggupan pihak kerajaan memberikan sedekah berupa emas dan 20.000
Mencipta (Create) Mengembangkan hipotesis (generating), merencanakan penelitian (plan- ekor sapi kepada para Brahmana.
ning/designing), mengembangkan produk baru (producing/constructing)
Berdasarkan tingkat berpikir yang tercantum dalam Tabel 1.5 di atas, ada kemampuan berpikir
yang lebih tinggi (HOTS) yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu kemampuan untuk
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Oleh sebab itu, maka dalam pembelajaran Anda
dianjurkan untuk mendorong peserta didiknya memiliki kemampuan tersebut dengan menyajikan
pembelajaran yang variatif serta pemberian materi yang tidak biasa yang dikembangkan dari KD-
KI 3.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Contoh : Kegiatan Inti dalam pembelajaran Sejarah Indonesia KD. 3.6
3. Model-model Pembelajaran
46 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui tiga besaran kegiatan, yaitu kegiatan 47
Mengamati Membaca buku teks dan/atau melihat peta lokasi kerajaan-kerajaan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Ketiga rangkaian kegiatan ini dilaksanakan Hindu dan Buddha, serta gambar-gambar peninggalan zaman Hindu
secara berurutan dan disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran saat itu. dan Buddha di Indonesia ; Candi-candi Hindu dan candi-candi Bud-
dha
a. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru: Menanya Membuat dan/ mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi ten-
mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan; tang informasi tambahan yang belum dipahami/ingin diketahui se-
bagai klarifikasi tentang perkembangan masyarakat, pemerintahan
mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
dan budaya kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha, serta bukti-bukti
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
pengaruh Hindu dan Buddha yang masih berlaku pada kehidupan
dikembangkan; masyarakat Indonesia masa kini
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari; Mengumpulkan Mengumpulkan informasi terkait dengan pertanyaan perkembangan
informasi/mencoba masyarakat, pemerintahan dan budaya kerajaan-kerajaan Hindu dan
menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan;
Buddha, serta bukti-bukti pengaruh Hindu dan Buddha yang ma-
dan sih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini melalui
menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan. bacaan, pengamatan terhadap sumber-sumber zaman Hindu dan
Budha yang ada di museum atau peninggalan-peninggalan yang
b. Kegiatan Inti ada di lingkungan terdekat.
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi, yang
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi Mengasosiasi Menganalisis informasi dan data-data yang didapat dari bacaan mau-
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup pun sumber-sumber lain yang terkait untuk mendapatkan kesimpulan
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan mtasyarakat, pemerintahan dan budaya kerajaan-ker-
ajaan Hindu dan Buddha, serta bukti-bukti pengaruh Hindu dan Bud-
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan
dha yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa
pembelajaran berbasis keilmuan dan berbasis aktivitas yang disesuaikan dengan
kini.
karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik
untuk melakukan aktivitas yang membangun kemampuan sesuai dengan tuntutan Mengomunikasikan Menyajikan informasi dalam bentuk laporan tertulis mengenai teori
kompetensi. Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan sikap masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha, perkemban-
peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri gan masyarakat, pemerintahan dan budaya kerajaan-kerajaan Hindu
karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai dan Buddha, serta bukti-bukti pengaruh Hindu dan Buddha yang
masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini
pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup terdiri atas: Selain itu Anda dapat menggunakan model pembelajaran
1. Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat rangkuman/simpulan
pelajaran; (b) melakukan Refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan
yang relevan dengan karakteristik mata pelajaran, KD, atau
(c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan karakteristik materi, antara lain model Discovery , Pembelajaran
2. Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling
Berbasis Masalah, Proyek, atau Inkuiri Learning
dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan
hasil belajar peserta didik; dan (c) menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
Discovery Learning
Contoh: Pembelajaran dengan model Discovery Learning KD
Selain itu, pembelajaran dalam Kurikulum 2013 dapat dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan berbasis keilmuan yaitu pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis
3.5; Menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya
dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pendekatan ini menekankan pada proses agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia.
pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui pengalaman belajar
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut;
Sintak Kegiatan Pembelajaran
Misalnya peserta didik dihadapkan dengan pertanyaan 2. Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha
tentang: teori manakah yang paling tepat tentang masuknya dibawa oleh kaum Sudra?
pengaruh Hindu dan Buddha ke Indonesia ?
3. Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha
dibawa oleh kaum Brahmana? Dan,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
Sintak Kegiatan Pembelajaran
50 Data Collecting (mengum- Peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan data Sintak Kegiatan Pembelajaran 51
pulkan data); (collection) berkaitan dengan hipotesisnya memlaui berb-
agai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati Orientasi peserta didik pada Mengorientasi peserta didik pada masalah. Tahap ini
obyek, wawancara dengan nara sumber, internet, melaku- masalah untuk memfokuskan peserta didik mengamati masalah
kan uji coba sendiri dan sebagainya. yang menjadi objek pembelajaran.
Konsekuensi dari tahap ini adalah peserta didik belajar Secara berkelompok peserta didik mengamati peta
secara aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan hubungan laut India-Cina abad ke-1, peta jalur sutra,
dengan permasalahan yang dihadapi dengan demikian se- gambar-gambar hasil kebudayaan Hindu dan Buddha,
cara tidak disengaja peserta didik menghubungkan masalah dan membaca buku teks Sejarah Indonesia halaman
dengan pengetahuan yang telah dimiliki. 69-71. Misalnya kelompok teori Brahmana, kelompok
teori Ksatriya dan seterusnya.
Selanjutnya peserta didik juga dilatih untuk melakukan kritik
sumber atau menyeleksi data/informasi yang diperoleh, dip- Mengorganisasikan peserta didk Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Pengorgan-
ilih yang relevan dengan pemecahan masalah. Apakah data isasian pembelajaran salah satu kegiatan agar peserta
yang didapat akurat atau tidak? relevan atau tidak? didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menan-
Data Processing (mengolah Merupakan kegiatan mengolah data/informasi hasil kajian ya) terhadap masalah kajian.
data); atau mengolah sumber sejarah yang telah dilakukan kritik
Masing-masing kelompok diskusi mengidentifikasi per-
sumber sampai dengan menafsirkan.
masalahan-permasalahan sesuai dengan materi kelom-
Dari data-data yang diperoleh, maka kemudian ditafsirkan poknya. Misalnya kelompok teori Brahmana; Benarkah
menjadi suatu pernyataan sesuai dengan data apa adanya. golongan Brahmana merupakan pembawa agama
dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia?
Bagaimanakah golongan Brahmana membawa agama
Hindu dan Buddha ke Indonesia ? dan seterusnya.
Verification (memverifikasi); Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara Membimbing penyelidikan indivi- Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada
cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis du dan keolompok tahap ini peserta didik melakukan percobaan (mencoba)
yang ditetapkan. untuk memperoleh data dalam rangka menjawab atau
menyelesaikan masalah yang dikaji.
Peserta didik akan mendapatkan hasil verifikasi dalam
bentuk; benar atau tidak para pedagang merupakan pem- Secara berkelompok peserta didik mencari dan
bawa ajaran agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha di mengumpulkan informasi lanjutan baik dari buku,
Indonesia. sumber, tertulis lainya, guru dan atau internet, berkaitan
dengan materi kelompoknya. Misalnya kelompok; teori
Generalization (menyimpul- Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses
Brahmana maka kelompok tersebut mengumpulkan
kan); menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip
informasi berkaitan dengan teori Brahmana.
umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah
yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Mengembangkan dan menyajikan Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Peserta didik
Misalnya; kesimpulan yang didapat bahwa pembawa hasil karya mengasosiasi data yang ditemukan dari percobaan dengan
agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia berbagai data lain dari berbagai sumber.
adalah para pedagang atau sebaliknya pembawa agama Berdiskusi sesuai dengan kelompoknya untuk
dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia adalah
mendapatkan pendalaman pemahaman materi.
bukan pedagang.
Menganalisis dan menyimpulkan informasi yang didapat,
Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip serta menyajikan dalam bentuk bahan presentasi dan
yang mendasari generalisasi. makalah hasil kelompoknya.
Menganalisa dan mengevaluasi Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah
Problem Based learning (PBL) proses pemecahan masalah peserta didik mendapat jawaban terhadap masalah yang
ada, selanjutnya dianalisis dan dievaluasi.
Contoh: Pembelajaran dengan model Problem Based Learning Diskusi kelas, menyampaikan hasil karya kelompoknya.
melalui Diskusi Kelompok pada KD 3.5; Menganalisis Mendapatkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dan
masukan dari kelompok lain.
berbagai teori tentang proses masuknya agama dan Berdasarkan diskusi kelas, pertanyaan dan masukan
kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia. Kemudian kelompok menganalisa dan mengevaluasi untuk
mendapat pemecahan masalah.
Karya tulis dikumpulkan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Project Based Learning (PBL)
Contoh: Pembelajaran dengan model Project Based Learning melalui Tugas Kelompok pada KD
52 3.5 IPK: 3.6.3 Mengidentifikasi hasil-hasil kebudayaan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di 53
Indonesia
Menyiapkan pertanyaan atau Tahap ini sebagai langkah awal agar peserta didik Menguji hasil Peserta didik melakukan presentasi hasil pekerjaan tugas
Penugasan proyek mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul kelompoknya
dari fenomena yang ada. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan dalam presentasi
Melalui LCD proyektor ditampilkan gambar-gambar dan peserta didik dan penilaian terhadap hasil laporan misalnya;
video hasil-hasil kebudayaan zaman Hindu dan Buddha di rancangan tugas, isi, kualitas laporan.
Indonesia disertai dengan narasi pengantar dari guru. Guru memberikan saran-saran untuk perbaikan-perbaikan.
Guru dengan peserta didik mengidentifikasi pertanyaan-
pertanyaan mendasar berkaitan dengan hasil-hasil
kebudayaan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di
Indonesia. Misalnya: Mengevaluasi kegiatan/ Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan sebagai
Bagaimana seni bangunan pada masa kerajaan-kerajaan pengalaman acuan perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran
Hindu dan Buddha di Indonesia ? yang sama atau mata pelajaran lain.
Bagaimana seni sastra pada masa kerajaan-kerajaan Hindu Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi untuk
dan Buddha di Indonesia. perbaikan kinerja selama pproses pembelajaran, sehingga
Dsb pada akhirnya ditemukan suatu teman baru untuk
Mendesain perencanaan proyek Sebagai langkah nyata menjawab pertanyaan yang menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap awal
ada disusunlah suatu perencanaan proyek bisa melalui pembelajaran.
percobaan.
Guru dan peserta didik membuat perencanaan tugas
proyek. Misalnya; menyusun tata tertib, pembagian
kelompok, menentukan waktu penyelesaian tugas, bentuk
Inkuiri Learning
laporan dan sebagainya Contoh: Pembelajaran dengan model Inkuiri Learning dengan
diskusi kelompok untuk KD 3.5; Menganalisis berbagai teori
Menyusun jadwal sebgai langkah Penjadwalan sangat penting agar proyek yang dikerjakan tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan
nyata dari sebuah proyek sesuai dengan waktu yang tersedia dan sesuai dengan Buddha ke Indonesia.
target.
Misalnya; kapan dimulai kegiatan proyek itu, kapan
mengumpulkan data, mengolah data, kapan membuat
laporan dan sebagainya
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
54 55
Sintak Kegiatan Pembelajaran Mengumpulkan data yang terkait Pada tahapan ini peserta didik mengumpulkan data
dengan dugaan atau pertanyaan sampai dengan memprediksi dugaan atau yang paling tepat
Observasi/Mengamati berbagi Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar kepada yang diajukan, sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan.
fenomena alam peserta didik bagaimana mengamati berbagai fakta atau Mengumpulkan informasi terkait dengan hipotesis awal
fenomena. mengenai teori Brahmana melalui bacaan, pengamatan
Misalnya; Secara berkelompok peserta didik mengamati terhadap sumber-sumber zaman Hindu dan Budha yang
peta hubungan laut India-Cina abad ke-1, peta jalur sutra, ada di museum atau peninggalan-peninggalan yang ada di
gambar-gambar hasil kebudayaan Hindu dan Budha, dan lingkungan terdekat.
membaca buku teks Sejarah Indonesia halaman 69-71..
Mengajukan pertanyaan tentang Tahapan ini melatih peserta didik untuk mengeksplorasi Menganalisis informasi berdasarkan data-data yang didapat
fenomana yang dihadapi. fenomena melalui kegiatan menanya baik terhadap guru, dari bacaan maupun sumber-sumber lain yang terkait untuk
teman, atau melalui sumber yang lain. mendapatkan kesimpulan mengenai teori Brahmana yang
Masing-masing kelompok diskusi mengidentifikasi di yakini sebagai teori yang paling benar tentang masuk
permasalahan-permasalahan mengenai teori-teori masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu dan
dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia.
Buddha ke Indoneia, misalnya;
Merumuskan kesimpulan- Pada tahapan ini peserta didik dapat mempresentasikan
Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha
kesimpulan berdasarkan data atau menyajikan hasil temuannya.
dibawa oleh kaum pedagang?
yang telah diolah atau dianalisis, Kelompok mempresentasikan teori masuknya agama dan
Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha
kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia berdasarkan
dibawa oleh kaum Sudra?
hasil kesimpulan kelompoknya.
Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha
dibawa oleh kaum Brahmana? Dan,
Benarkah agama dan kebudayaan Hinddu dan Buddha
dibawa oleh orang Indonesia sendiri yang disebut teori Arus
Balik ?
Mengajukan dugaan atau
kemungkinan jawaban. Pada tahapan ini peserta didik dapat mengasosiasi atau
melakukan penalaran terhadap kemungkinan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan. Misalnya salah satu kelompok
memberikan hipotesa awal sebagai berikut: dari beberapa
permasalahan diatas,maka diduga bahwa pembawa agama
dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia adalah
kaum Brahamana.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
4. Pemilihan model pembelajaran yang tepat
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran Kurikulum 2013, maka sebuah model pembelajaran
56 yang dikembangkan harus dapat mendorong dan memotivasi peserta didik dalam 57
mengembangkan ide dan kreatifitasnya, sehingga pembelajaran menjadi lebih interaktif,
menyenangkan, dan inspiratif. Selain itu model yang digunakan juga harus dapat mendorong
peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi maupun dalam kegiatan lain, dan dapat
meningkatkan sifat percaya diri.
Cara menentukan sebuah model pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajaran akan berbeda untuk setiap mata pelajaran. Hal tersebut disesuaikan dengan
karakteristik materi pada masing-masing mata pelajaran. Secara umum. Hal-hal yang dapat
dipertimbangkan dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan hal-hal sebagai
berikut.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Contoh : Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran KD 3.5 dan 4.5 dengan menggunakan model Problem Based Learning. Pertemuan :
58 59
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
B. Penugasan
60 Buatlah rancangan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai 61
dengan KD-KI 3 dan KD-KI 4 yang Anda analisis pada Unit modul sebelumnya.
C. Refleksi
PESERTA
Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan keterampilan dalam menyusun langkah-
langkah pembelajaran dengan menggunakan model tertentu yang sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013.
Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini sehingga masih
ada yang belum dipahami atau membingungkan.
Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk memperbaiki langkah-langkah
kegiatan pembelajaran yang tertuang dalam RPP dan implementasinya dalam proses
pembelajaran.
INSTRUKTUR
Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama kegiatan.
Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menganalisis penerapan pembelajaran
untuk meyusun rencana pembelajaran dan implementasinya di kelas.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
UNIT 4
BELAJAR
A. Uraian Singkat Materi
Analisis penilaian hasil belajar peserta didik pada bagian ini bertujuan untuk memperbaiki
kompetensi peserta didik dalam suatu pembelajaran sehingga guru dapat menyusun program
remedial atau pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya. Penilaian dalam proses
pembelajaran meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi pekerti dan PPKn pelaksanaan
penilaian sikap dilakukan sesuai dengan karakteristik KD, IPK, dan materi pembelajaran. Penilaian
sikap dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
1.) Perencanaan penilaian sikap Nama Satuan pendidikan : SMA Cipete Jakarta
Penilaian sikap dapat dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar Tahun pelajaran : 2015/2016
64 temandan jurnal kecuali untuk Pendidikan Agama yang dilakukan guru. Observasi Kelas/Semester : X / Semester I 65
dalam penilaian sikap peserta didik merupakan teknik yang dilakukan secara Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
berkesinambungan melalui pengamatan perilaku. Asumsinyasetiap peserta didik pada
dasarnya berperilaku baik sehingga yang perlu dicatat hanya perilaku yang sangat baik
Pos/
(positif) atau kurang baik (negatif) yang berkaitan dengan indikator sikap spiritual dan No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Butir Sikap Tindak Lanjut
sikap sosial. Catatan hal-hal positif dan menonjol digunakan untuk menguatkan perilaku Neg
positif, sedangkan perilaku negatif digunakan untuk pembinaan. Untuk menentukan
1 16 Sep Abraham Tidak mengerja- Disiplin - Diberikan pem-
penilaian sikap, terlebih dahulu dirumuskan sikap sikap yang akan dikembangkan 2015 kan tugas binaan oleh guru
sekolah. Sikap yang dikembangkan sekolah harus mengacu pada visi sekolah. mata pelajaran
Langkah yang harus dilakukan, yaitu :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
b. Penilaian Pengetahuan 1. Remedial
Penilaian pengetahuan mengukur kemampuan kognitif dan kecakapan berpikir Pembelajaran remedial berTujuan agar peserta didik yang mengalami kesulitan
66 tingkat rendah sampai tinggi peserta didik. Penilaian pengetahuan dilakukan untuk belajar dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan. 67
mengetahui pencapaian ketuntasan belajar, mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan Pembelajaran remedial dapat dilakukan melalui pembelajaran ulang, pemberian
penguasaan pengetahuan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pemberian bimbingan khusus, pemberian tugas, atau pemanfaatan tutor sebaya.
umpan balik kepada peserta didik oleh guru sangat penting sehingga hasil penilaian Contoh penentuan program remedial.
dapat digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran. Selanjutnya skema penilaian Jika peserta didik dalam satu kelas yang mencapai ketuntasan kurang dari 50%
pengetahuan dapat ditunjukkan pada Gambar 1.6 berikut. maka bentuk pembelajaran remedialnya adalah pembelajaran ulang.
2. Pengayaan
Pengayaan pembelajaran dapat digunakan untuk mencapai kompetensi dasar
ataupun untuk pengembangan dari kompetensi dasar yang sudah ditentukan.
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan tidak terlepas dari penilaian pengetahuan dan sikap. Dalam penilaian
keterampilan harus mencakup keterampilan berfikir (abstrak) dan keterampilan kongkrit
untuk mata pelajaran tertentu.
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai tehnik antara lain penilaian Praktik/
kinerja, proyek, dan porto folio.
Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada Gambar 1.7.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Tabel 7. Perencanaan Penilaian Keterampilan Menyusun rubrik penilaian seperti contoh berikut.
Tabel 1.7. Contoh Rubrik Penilaian Karya Tulis
68 69
Rencana Penilaian
No IPK Dari KI-4 Indikator Soal No Aspek Yang Dinilai Kriteria Skor
Waktu Pelaksa-
Tehnik
naan 1 Cakupan materi 1. : Baik
1. 1.6.1 Membuat rancan- 1. Peserta didik mampu Membuat PH 100 / 18 X SKOR = NILAI
gan tulisan tentang proses membuat rancangan penu- tulisan 2 Keakuratan materi 2. : Cukup
masuk dan berkembangnya lisan artikel tentang masuknya
agama dan kebudayaan agama dan kebudayaan Hindu 3 Referensi 1. : Kurang
Hindu-Buddha di Indonesia. dan Buddha ke Indonesia.
4 Kelengkapan
5 Penjayian Informasi
6 Keabsahan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
B. Penugasan
70 Buat kisi-kisi lengkap dilanjutkan dengan penyusunan instrumen. 71
Lakukan analisis hasil belajar sesuai dengan data yang Anda bawa.
Buat program remedial dan atau pengayaan berdasarkan hasil analisis pada nomor 2.
C. Refleksi
PESERTA
Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan keterampilan dalam analisis penilaian hasil
belajar dan memamfaatkan hasil analisis sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini sehingga masih ada
yang belum dipahami atau membingungkan.
Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam menganalisis hasil belajar peserta
didik dan memanfaatkan hasilnya dalam pelaksanaan remedial dan/atau pengayaan.
INSTRUKTUR
Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama kegiatan.
Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menganalisis hasil belajar peserta didik
dan memanfaatkan hasilnya dalam pelaksanaan remedial dan/atau pengayaan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
MODUL 2
PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
72 73
Dengan memperhatikan bagan di atas, maka rangkaian kegiatan dari analisis SKL sampai dengan
penilaian, serta analisis terhadap Silabus dan Pedoman Mata Pelajaran dijadikan sebagai bahan
dan acuan dalam menyusun RPP.
Berdasarkan pembahasan pada modul 1 untuk menyusun RPP perlu memperhatikan sistematika
RPP berikut.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Sistematika RPP Dengan demikian waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran KD 3.5 dan KD 4.5 membutuhkan
a. Identitas waktu selama 180 menit. Untuk jumlah jam pelajaran yang dibutuhkan ( 180 : 45 ) X 1 jp = 4 JP
74 Sekolah : ( diisi nama sekolah ) (diisikan dalam identitas) 75
Mata pelajaran : (diisi dengan mata pelajaran ) Silahkan tentukan alokasi waktu berdasarkan indikator yang dibuat dan berdasarkan karakteristik
Kelas/Semester : (diisi dengan kelas sesuai peminatan dan semester yang peserta didik dari sekolah Anda.
berlangsung)
Tahun pelajaran : ( diisi dengan tahun pelajaran berjalan)
Alokasi Waktu : (diisi melalui anailisa estimasi waktu)
Penentuan alokasi waktu sebaiknya melalui analisis dari waktu yang dibutuhkan untuk pencapaian
A. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dituliskan dengan cara menyalin dari Silabus dengan tetap memperhatikan
tiap IPK.
ketentuan Permendikbud yang berlaku.
Contoh Mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas X materi teori tentang proses masuk dan
berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha di Indonesia.
3.5.1 Menganalisis teori masuknya agama dan kebudayaan Merupakan penjabaran dari KD dengan mem- Merupakan penjabaran dari KD dengan mem-
Hindu-Budha di Indonesia. 45 menit
perhatikan hirarkhi KKO. Cara menjabarkan perhatikan hirarkhi KKO. Cara menjabarkan
3.5.2 Menganalisis proses perkembangan agama dan kebu- 90 menit IPK dari KD lihat di Modul 1. IPK dari KD lihat di Modul 1.
dayaan Hindu-Budha di Indonesia
Contoh Contoh
3.1.1 4.1.1
3.6 Mengolah informasi mengenai proses masuk dan perkemban-
gan kerajaan Hindu-Buddha dengan menerapkan cara berpikir
kronologis, dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat 3.1.2 4.1.2.
Indonesia masa kini serta mengemukakannya dalam bentuk
tulisan. dst Dst
B. Materi
Buddha di Indonesia
C. Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap
peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga
dan masyarakat. Peserta didik mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi, di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Proses tersebut
berlangsung melalui kegiatan tatap muka di kelas, kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan yang dipetakan dalam pertemuan. Setiap pertemuan
memuat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Sintak Kegiatan Pembelajaran
76 77
Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pendahuluan: Problem Statement Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak
mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan; (mengidentifikasi ma- mungkin tentang berbagai teori masuknya pengaruh Hindu dan
salah) Buddha ke Indonesia. Seperti :
mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan
dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan; 1. Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dibawa
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari; oleh kaum pedagang?
menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan
menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan. 2. Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dibawa
oleh kaum Sudra?
Dalam kegiatan inti memuat hal hal yang berkaitan dengan pendekatan dan metode/model
3. Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dibawa
yang dijabarkan dalam modul 1. Yang harus diperhatikan adalah karakteristik dari setiap model
oleh kaum Brahmana? Dan,
pembelajaran disesuaikan dengan Kompetensi Dasar yang diusung dalam pembelajaran. Dalam
kegiatan inti harus nampak bahwa peserta didik menjadi pusat pembelajaran, atau pelaku 4. Benarkah agama dan kebudayaan Hinddu dan Buddha diba-
pembelajaran. Dalam kegiatan inti harus nampak tahapan yang dilakukan peserta didik dari model wa oleh orang Indonesia sendiri yang disebut teori Arus Balik ?
atau metode pembelajaran yang dilakukan.
Pada pembelajaran Sejarah Indonesia, model discovery based learning digunakan pada
pembelajaran dengan tema-tema yang problematik dan kontroversi seperti teori-teori masuknya
kemudian memilih teori mana yang dianggap paling tepat di antara
agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia.
berbagai teori tersebut, dapat dirumuskan dalam bentuk hipote-
Pendekatan saintifik tetap terlaksana, hal itu tercermin dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
sis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah) seperti : dari
Ketentuan pendekatan saintifik dapat dilihat di modul 1. Berikut ini adalah contoh dari kegiatan inti beberapa permasalahan diatas, pembawa agama Hindu dan Bud-
yang disusun pada pembelajaran Sejarah Indonesia. dha ke Indonesia adalah para pedagang karena para pedaganglah
golongan pertama yang melakukan kontak dengan masyarakat
Indonesia.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
78
Sintak Kegiatan Pembelajaran F. Media/alat dan Sumber belajar
Media pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran 79
Verification (memveri- Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara
untuk mencapai kompetensi yang menjadi tuntutan dalam pembelajaran. Media pembelajaran
fikasi); cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang
sebagai sarana bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Media pembelajaran
ditetapkan.
akan mempengaruhi iklim belajar, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan dikelola oleh
Peserta didik akan mendapatkan hasil verifikasi dalam bentuk; be- guru. Dalam memilih media pembelajaran harus mempertimbangkan prinsip psikologi peserta
nar atau tidak para pedagang merupakan pembawa ajaran agama didik, antara lain motivasi, perbedaan individu,emosi, partisipasi umpan balik, penguatan dan
dan kebudayaan Hindu dan Buddha di Indonesia. penerapan. Penggunaan media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang
dan waktu. Misalnya dalam pelajaran Sejarah Indonesia untuk KD 3.5, peserta didik diminta
untuk menganalisis teori-teori tentang masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke
Generalization (meny- Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menar- Indonesia. Maka power point atau anak yang menjadi model dapat menjadi media pembelajaran
impulkan); ik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan sekaligus sebagai sumber belajar. Media pembelajaran yang dapat digunakan pada mata pelajaran
berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan Sejarah Indonesia antara lain video, ppt, white board/papan tulis, lembar kerja, dan LCD.
memperhatikan hasil verifikasi. Alat pembelajaran adalah setiap peralatan yang dapat menunjang efektifitas dan efisiensi
pembelajaran dan dapat mempengaruhi tingkah laku peserta didik. Ketika peserta didik mengamati
Misalnya; kesimpulan yang didapat bahwa pembawa agama dan
sumber-sumber mengenai teori-teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke
kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia adalah para ped-
agang atau sebaliknya pembawa agama dan kebudayaan Hindu Indonesia, dibutuhkan peta Hubungan India-China melalui jalur laut nusantara, buku-buku yang
dan Buddha ke Indonesia adalah bukan pedagang. relevan, dan benda-benda budaya peninggalan masa Hindu dan Buddha di Indonesia.
Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar,
mendasari generalisasi. baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik untuk
mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar dapat berupa buku, data, orang, lingkungan, alam
dan sebagainya. Penulisan sumber belajar di RPP harus jelas dan pasti. Berikut adalah contoh
format RPP.
Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang dilakukan diakhir pembelajaran. Hal yang harus
dilakukan pada kegiatan ini adalah menemukan kesimpulan proses pembelajaran,melakukan
penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator pembelajaran,melakukan Refleksi
kebermanfaatan pembelajaran yang dirasakan oleh peserta didik, dan melakukan tindak lanjut
supaya materi ajar yang disampaikan pada hari itu lebih dipahami oleh peserta didik. Kegiatan
penutup dalam pembelajaran Sejarah Indonesia misalnya,
Guru memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang teori masuknya agama dan
kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia melalui pencarian dan penemuan jawaban.
Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator. Instrumen
penilaian menjadi lampiran RPP
Guru meminta beberapa peserta didik untuk mengungkapkan manfaat mengetahui berbagai
teori tentang masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia dan
menyimpulkan teori yang palin mendekati kebenaran.
Guru memberikan tugas kepada peserta didik. Materi tugas yang diberikan menjadi lampiran
RPP
E. Penilaian
Penilaian dalam RPP mengukur ketercapaian indikator pencapaian kompetensi. Penilaian untuk
mengukur ketercapaian indikator dapat dilakukan dengan beberapa macam tehnik penilaian. Untuk
lebih mudah dalam melaksanakan penilaian, sebaiknya dari indikator pencapaian kompetensi
dijabarkan kedalam indikator soal. Berikut ini contohnya pada mata pelajaran Sejarah Indonesia.
Instrumen penilaian menjadi lampiran RPP.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
RencanaPelaksanaanPembelajaran (Rpp) Lampiran-lampiran:
[disajikan Deskripsi Rumusan KI-1 dan KI-2 seperti yang dinyatakan dalam silabus] 5. Dan seterusnya tergantung banyak pertemuan.
KI3:
KI4: Catatan : Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn dituliskan mulai
dari KI 1 sampai KI 4 , begitu juga dengan KD dan IPKnya.
B. KompetensiDasar dan Indikator
Telaah RPP
Telaah RPP merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keterbacaan dan
Kompetensi Dasar Indikator
tingkat keseuaian RPP yang disusun guru dengan Standar yang ditetapkan. Dalam hal ini adalah
KD pada KI 3 kesesuain RPP yang disusun dengan Standar Proses (Permendikbud No 65 Tahun 2013) dan
Permendikbud No 103 tahun 2014 tentang pembelajaran di Pendidikan Dasar dan Pendidikan
KD pada KI4
Menengah. Format telaah RPP terlampir.
C.MateriPembelajaran
[disajikan materi pokok saja, rincian materi setiap pertemuan dinyatakan dalam
B. Fokus Modul
Modul ini difokuskan pada teknis penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dari mata
Lampiran pelajaran Sejarah Indonesia yang akan digunakan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
di kelas. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun mengacu pada ketentuan ketentuan
D.KegiatanPembelajaran
yang berlaku pada implementasi kurikulum 2013.
1.PertemuanPertama:(...JP)
Indikator:
C. Penugasan
[indikator yang dirujuk untuk pembelajaran pertemuan pertama] Peserta pelatihan diminta menyusun RPP untuk sepasang KD ( KD dari KI 3 dan KD dari KI 4)
dari mata pelajaran Sejarah Indonesia
a. KegiatanPendahuluan Peserta pelatihan diminta melakukan telaah RPP, Telaah dilakukan antar teman dalam
b. KegiatanInti kelompok.
D. Refleksi
[disajikan garis besar alur berpikir pembelajaran secara lengkap, materi rinci
pembelajaran dimuat pada Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 1]
c. KegiatanPenutup
1. PESERTA
2.PertemuanKedua:(...JP) Keberhasilan peserta pelatihan dalam memahami substansi dari setiap komponen yang ada
Indikator: dalam RPP
Meningkatkan kesadaran peserta pelatihan, bahwa RPP merupakan hal yang mutlak dan
indikator yang dirujuk untuk pembelajaran pertemuan kedua] wajib disusun guru sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas
Menyampaikan kelemahan yang ada pada guru dalam menyusun RPP
a. KegiatanPendahuluan
Menyampaikan tindak lanjut yang harus dilakukan peserta pelatihan dalam perancangan
RPP
2. INSTRUKTUR
Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan.
Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menyusun dan menelaah RPP
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
MODUL 3
PRAKTIK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
82 83
1. Praktik Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang diorganisasikan menjadi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup seperti yang
dijelaskan pada modul 1 unit 3. Keseluruhan proses pembelajaran tersebut harus menggambarkan
pengalaman peserta didik dalam mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
melalui kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, kontekstual,
dan kolaboratif. Praktik Pembelajaran dilakukan dengan Micro Teaching atau Peer Teaching
dengan langkah sebagai berikut.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
b. Penilaian Pengetahuan
Praktik pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan sesuai dengan yang dirancang pada
84 RPP di Modul 2. 85
c. Penilaian Keterampilan
Sebagaimana praktik penilaian sikap dan pengetahuan, praktik pelaksanaan penilaian
keterampilan juga dilakukan sesuai dengan yang dirancang pada RPP di Modul 2.
B. Fokus Modul
Fokus Modul ini adalah mempraktikkan pembelajaran dan penilaian mata pelajaran Sejarah
Indonesia oleh guru sesuai dengan karakteristik prinsip pembelajaran dan panduan pelaksanaan
penilaian Kurikulum 2013. Praktik pembelajaran dan penilaian dilaksanakan melalui micro teaching.
D. Penugasan
Review RPP yang sudah dibuat pada kegiatan sebelumnya. Kemudian, lakukan penyesuaian
untuk pelaksanaan micro teaching
Laksanakan praktik pembelajaran dan penilaian secara Micro Teaching
Secara berkelompok review hasil praktik pembelajaran
E. Refleksi
PESERTA
Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan mind set dalam pembelajaran dan penilaian
yang diperoleh selama aktivitas pada modul ini.
Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini sehingga masih ada
yang belum dipahami atau membingungkan.
Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk meningkatkan praktik pembelajaran
dan penilaian.
INSTRUKTUR
Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama proses praktik pengolahan
dan pelaporan hasil belajar.
Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam praktik pembelajaran.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
MODUL 4
PRAKTIK PENGOLAHAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR
86 87
a. Berikut penjelasan cara mengolah data nilai hasil belajar baik sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Berikut disajikan langkah-langkah untuk melakukan rekapitulasi dan membuat
deskripsi pencapaian sikap selama satu semester .
Guru mengelompokkan atau menandai catatan-catatan sikap peserta didik yang
memperlihatkan perilaku sangat baik (SB) dan atau perilaku perlu bimbingan (PB)
yang dituliskan dalam jurnal baik sikap spiritual maupun sikap sosial.
Guru membuat rekapitulasi sikap dalam jangka waktu satu semester.
Guru membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial
berdasarkan catatan-catatan jurnal untuk setiap peserta didik.
Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata pelajaran dan guru
BK. Kemudian, dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial,
wali kelas menyimpulkan rumusan deskripsi pencapaian sikap spiritual dan sosial
setiap peserta didik.
Kesimpulan sikap spiritual dari guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti menjadi
acuan utama dan didukung oleh kesimpulan sikap spiritual dari guru mata pelajaran
lain dan guru BK dengan deskripsi menggunakan kalimat mencerminkan perilaku
sikap spiritual yang menonjol positif dan sikap yang perlu bimbingan. Selanjutnya,
kesimpulan sikap sosial dari guru PPKn menjadi acuan utama dan didukung oleh
kesimpulan sikap sosial dari guru mata pelajaran lain, guru BK dengan deskripsi
menggunakan kalimat mencerminkan perilaku sikap sosial yang menonjol positif dan
sikap yang perlu bimbingan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Berikut merupakan gambar alur pelaksanaan penilaian sikap. Berikut disajikan contoh rekap jurnal pencapaian kompetensi sikap spiritual dan deskripsi dalam
rapor.
88 89
Tabel 4.1. Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Spiritual
*) Rekap penilaian di atas berlaku untuk penilaian sikap mata pelajaran Pendidikan Agama dan
Gambar 4.1 Alur Pelaksanaan Penilaian Sikap Budi Pekerti dan mata pelajaran PPKn.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Tabel 4.2. Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Sosial Berikut contoh tabel pengolahan penilaian pengetahuan pada mata pelajaran Sejarah Indonesia
kelas X semester I.
90 No Nama Tanggung jawab Kerjasama Peduli Pro-aktif Deskripsi 91
dalam Rapor Tabel 4.4. Contoh Pengolahan Nilai Pengetahuan
SB PB SB PB SB PB SB PB
Penilaian Akhir Rerata
1 Agus Hasil Penilaian Harian Semester
No. Nama KD (Pembulatan)
2 Enung
1 2 3 4 ...
3 Ismun
1 Ani 3.1 75 68 70 71
4 Ninik
3.2 60 66 70 65
b. Penilaian Pengetahuan 3.3 86 80 90 80 84
Nilai kompetensi pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian selama satu semester
3.4 80 95 88
untuk mengetahui pencapaian kompetensi pada setiap KD pada KI-3. Hasil penilaian
pengetahuan yang dilakukan oleh guru dengan berbagai teknik penilaian dalam satu 3.5 88 80 84
semester direkap dan didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD Nilai Rapor 78
yang dinilai. Jika dalam satu KD dilakukan penilaian lebih dari satu kali maka nilai akhir
KD tersebut merupakan nilai rerata. Nilai akhir pencapaian pengetahuan mata pelajaran Keterangan:
tersebut diperoleh dengan cara merata-ratakan hasil pencapaian kompetensi setiap 1. Penilaian harian dilakukan oleh guru dengan cakupan meliputi seluruh indikator dari satu
KD selama satu semester. Nilai akhir pengetahuan selama satu semester pada rapor kompetensi dasar
mempertimbangkan penilaian hasil belajar oleh guru dalam bentuk penilaian harian dan 2. Penilaian akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
penilaian oleh satuan guru dan dalam bentuk penilaian akhir. Nilai akhir tersebut ditulis mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester. Cakupan penilaian meliputi
dalam bentuk angka pada skala 0 100 dan predikat (D-A) serta dilengkapi dengan seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut
deskripsi singkat kompetensi yang menonjol berdasarkan pencapaian KD selama satu 3. KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 3 kali yang terdiri atas PH dua kali dan PAS satu
semester. kali, maka nilai pengetahuan pada KD 3.1
Berikut tabel contoh rancangan penilaian pengetahuan pada mata pelajaran Sejarah
Indonesia kelas X semester I.
4. Nilai akhir rapor
Tabel 4.3. Contoh Rancangan Penilaian Pengetahuan
Penilaian ke Penilaian
No. KD Keterangan
Akhir
1 2 3 4 ... 5. Deskripsi berisi kompetensi yang sangat baik dikuasai oleh peserta didik dan/atau kompetensi
yang masih perlu ditingkatkan. Pada nilai diatas yang kuasai peserta didik adalah KD 3.4 dan yang
1 3.1 PH1 PH2 PA perlu ditingkatkan pada KD 3.2.
2 3.2 PH3 PH4 PA Contoh deskripsi: Memiliki kemampuan menganalisis kehidupan manusia purba dan asal-usul
nenek moyang bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu dan meningkatkan
3 3.3 PH5 PH6 PH7 PA
kemampuan memahami konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah.
4 3.4 PH8 PA
5 3.5 PH9 PA c. Penilaian Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik, proyek, produk,
... ...
portofolio, dan bentuk lain sesuai karakteristik KD mata pelajaran. Hasil penilaian pada
Keterangan: setiap KD pada KI-4 adalah nilai optimal jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama
PH: Penilaian Harian; PA: Penilan Akhir dan objek KD yang sama. Penilaian KD yang sama yang dilakukan dengan proyek dan
produk atau praktik dan produk, maka hasil akhir penilaian KD tersebut dirata-ratakan.
Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran adalah rerata dari
semua nilai KD pada KI-4 dalam satu semester.Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan
pada rapor menggunakan angka pada skala 0100 dan predikat (DA) serta dilengkapi
dengan deskripsi singkat capaian kompetensi.
Contoh :
Berikut cara pengolahan nilai keterampilan mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas X IPS
yang dilakukan melalui penilaian produk dan proyek pada KD 4.5 sebanyak 1 kali dan KD
4.6 sebanyak 2 kali.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Nilai Akhir Konsekuensi dari sistem Paket adalah kenaikan kelas. Berkaitan hal tersebut diatas, maka setiap
KD Praktik Produk Proyek Portofolio sekolah wajib memilki kriteria kenaikan kelas yang mengacu kepada Panduan Penilaian yang
92 (Pembulatan) diterbitkan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah kemudian disesuaikan dengan 93
karakteristik sekolah. Salah satu syarat kenaikan kelas yaitu siswa tidak memiliki lebih dari 2 (dua)
4.5 87 87 mata pelajaran yang masing-masing nilai pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM.
4.6 82 85 92 88.5 Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau
semester genap, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada mata pelajaran yang
sama pada tahun pelajaran tersebut.
Berikut contoh ilustrasi penentuan kenaikan kelas berdasarkan ketuntasan belajar untuk
Rerata 87,75 pengetahuan 60 dan ketuntasan belajar untuk keterampilan 60.
= 2 Pendidikan
Nilai rapor keterampilan dilengkapi deskripsi singkat kompetensi yang menonjol Pancasila dan Jum-
2 60 70 70 80 70
berdasarkan pencapaian KD pada KI-4 selama satu semester. Kewarganega- lah
raan Tidak
Deskripsi nilai keterampilan diatas adalah: Memiliki keterampilan membuat tulisan
cerita sejarah sesuai langkah-langkah penelitian sejarah. 3 Bahasa Indonesia 60 57 58 57 65 57 62 Tuntas
=2
4 Matematika 60 58 60 60 60 59 MP
2. Pelaporan Hasil Belajar
Hasil penilaian oleh guru meliputi pencapaian kompetensi peserta didik pada sikap spiritual, 5 Sejarah Indonesia 60 65 65 65 65 Maka
sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terpisah karena karakternya 6 Bahasa Inggris 60 70 70 70 70 siswa
berbeda. Laporan hasil penilaian sikap berupa deskripsi yang menggambarkan sikap yang tsb.
Kelompok B NAIK
menonjol dalam satu semester.
Berikut contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap spiritual oleh wali kelas. 1 Seni Budaya 60 65 67 65 70 KELAS
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Form Rapor: Form Pengolahan:
Semester 1 Semester 2 Rerata
94 95
No. Mata Pelajaran KKM Pen- Ket- Pen- Ket- Penget. Ket- Ket.
get. eram. get. eram. eram.
Kelompok A
Pendidikan Agama
1 60 65 70 70 70
dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasi-
2 la dan Kewarganeg- 60 65 65 70 70
araan Jumlah
Tidak
3 Bahasa Indonesia 60 55 60 60 70 58
Tuntas
4 Matematika 60 60 70 56 63 58 = 3 MP
Pendidikan JaSMA-
2 ni, Olahraga, dan 60 60 60 60 58 59
Kesehatan
Prakarya dan Ke-
3 60 75 75 75 75
wirausahaan
B. Fokus Modul
Fokus Modul ini adalah mempraktikkan pengolahan dan pelaporan hasil belajar mata pelajaran
Sejarah Indonesia oleh guru sesuai dengan panduan penilaian SMA Kurikulum 2013. Praktik
pengolahan dan pelaporan dilaksanakan melalui kerja kelompok.
C. Penugasan
Lakukan praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar dengan menggunakan data yang
diberikan (Data nilai satu semester/KD/Mata pelajaran).
Secara Berkelompok review hasil praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar.
D. Refleksi
Peserta
Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan mind set yang dalam pengolahan dan
pelaporan hasil belajar yang diperoleh selama aktivitas pada modul ini.
Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini sehingga masih ada
yang belum dipahami atau membingungkan.
Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk meningkatkan praktik pengolahan dan
pelaporan hasil belajar.
Instruktur
Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama proses praktik pengolahan
dan pelaporan hasil belajar
Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam praktik pengolahan dan pelaporan hasil
belajar.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas