You are on page 1of 3

SERUAN AKSI 121

Aksi unjuk rasa BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) yang di gelar secara serempak di 19 titik di Indonesia.
Salah satu aksi berlangsung di Bandung, Jawa Barat, yang berpusat di Gedung Sate. Ini bagian dari
BEM Seluruh Indonesia yang mengatasnamakan Aksi Bela Rakyat 121 yang berlangsung di 19 titik di
Indonesia, ucap Koordinator BEM Seluruh Indonesia Wilayah Jawa Barat Ahmad Fauzi di sela aksi
tersebut.

Fauzi mengatakan ada delapan kampus yang mengkonfirmasi kehadirannya dalam aksi hari ini.
Berdasarkan pantauan Tempo, lebih dari 50 mahasiswa menggelar aksi di depan gerbang Gedung Sate,
Jalan Diponegoro, Bandung. Dalam aksinya, mereka membawa spanduk yang isinya mengkritik Presiden
Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut Fauzi, ada tiga hal yang menjadi sorotan aksi
mahasiswa itu, yakni harga komoditas yang naik, pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2016 yang menaikkan tarif pengurusan surat tanda nomor kendaraan (STNK), serta naiknya tarif listrik
dan BBM nonsubsidi yang diputuskan Pertamina. Instruksinya dari BEM Pusat, sama, kita menuntut
mengenai tiga hal itu, ujarnya.

Fauzi menuturkan komoditas yang harganya naik misalnya cabai, yang naik dua-tiga kali lipat. Kenaikan
itu dinilai tidak wajar hingga meresahkan masyarakat. Alasannya kelangkaan, tapi dirasa tidak wajar
kenaikannya begitu besar, ucapnya. Lalu soal naiknya harga BBM nonsubsidi oleh Pertamina dinilai
salah. Seharusnya diputuskan oleh kementerian, tapi ini keputusannya dikeluarkan Pertamina, badan
usaha itu sendiri, kata Fauzi.

Terakhir, soal terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2016 yang menaikkan tarif pengurusan STNK dinilai
menjadi gambaran ada yang salah dalam pengelolaan pemerintah. Dalam hal komunikasi saja sudah
banyak kesalahan, di lempar-lempar permasalahan mengenai STNK kemarin. Jadi rakyat diajak main
tebak-tebakan, ujarnya. Fauzi menuturkan aksi mahasiswa ini menginginkan pemerintah bisa
menyelesaikan persoalan-persoalan yang malah membebani masyarakat. Kalau, misalnya, kami tidak
didengar, kemungkinan kami akan menggelar aksi lagi, dengan massa yang lebih banyak ucapnya.

Dia mengklaim aksi kali ini diikuti perwakilan BEM dari delapan kampus di Jawa Barat, di antaranya
Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Islam Indonesia, Universitas
Swadaya Gunung Jati Cirebon, dan Universitas Pasundan. Aksi itu dijaga puluhan polisi berseragam yang
berjajar di depan pintu gerbang Gedung Sate.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kelima tuntutan itu meliputi kebijakan Pemerintahan Joko Widodo
(Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) yang dinilai tak pro rakyat berkaitan kenaikan harga barang serta jasa
kebutuhan dasar rakyat. Para mahasiswa juga meminta, supaya Jokowi - JK tak cuci tangan efek dari
kebijakan yang ditekennya

Berikut lima tuntutan BEM SI dalam aksi yang dinamakan 121. Yang di gelar di 19 titik semua Indonesia
secara serantak, yaitu :

1. Menolak dengan tegas PP No. 60 Th. 2016 serta menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) -Jusuf
Kalla (JK) untuk mencabut PP itu.
2. Menuntut Presiden Jokowi-JK untuk membuat kebijakan yang pro pada rakyat.
3. Mengecam keras pemerintah dan jajarannya yang saling cuci tangan dengan kebijakan yang
dibuatnya.
4. Menuntut pemerintah untuk transparansi dan sosialisasi dalam setiap menentukan suatu
kebijakan.
5. Menolak kenaikan tarif listrik golongan 900 VA serta mendesak dikembalikannya subsidi untuk
tarif listrik golongan 900 VA.

Adapun ke 19 Titik Aksi Bela Rakyat 121 sebagai berikut :


1. Aceh : DPRD Aceh serta DPRD Lhokseumawe
2. Padang : DPRD Sumbar
3. Riau : DPRD Riau
4. Jambi : DPRD Jambi
5. Palembang : DPRD Sumsel
6. Bengkulu : Simpang Lima
7. Lampung : Tugu Adipura
8. Bangka Belitung : DPRD Babel
9. Jakarta : Istana Negara
10. Bandung : Gedung Sate
11. Yogyakarta : DPRD Yogyakarta
12. Semarang : Kantor Gubernur
13. Surabaya : DPRD Jawa Timur
14. Samarinda : DPRD Kaltim
15. Banjarmasin : DPRD Kalsel
16. Pontianak : DPRD Kalbar
17. Mataram : DPRD NTB
18. Gorontalo : DPRD Provinsi dan Kabupaten Gorontalo
19. Merauke : DPRD Papua
KESIMPULAN :

Aksi 121 ini diikuti oleh mahasiswa di berbagai daerah, salah satunya mahasiswa Bandung. Aksi ini
mengatasnamakan Aksi Bela Rakyat. Massa aksi membawa spanduk yang berisikan mengkritik Presiden
dan Wakil Presiden. Ada lima tuntutan yang diajukan dalam aksi ini, yaitu :
1. Menolak dengan tegas PP No. 60 Th. 2016 serta menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) -Jusuf
Kalla (JK) untuk mencabut PP itu.
2. Menuntut Presiden Jokowi-JK untuk membuat kebijakan yang pro pada rakyat.
3. Mengecam keras pemerintah dan jajarannya yang saling cuci tangan dengan kebijakan yang
dibuatnya.
4. Menuntut pemerintah untuk transparansi dan sosialisasi dalam setiap menentukan suatu
kebijakan.
5. Menolak kenaikan tarif listrik golongan 900 VA serta mendesak dikembalikannya subsidi untuk
tarif listrik golongan 900 VA.

TANGGAPAN :

Tanggapan saya sebagai mahasiswa, ya memang seharusnya mahasiswa bersikap demikian, peduli dan
tanggap kepada masyarakat yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang dirasa
meresahkan dan memberatkan rakyat, mahasiswa wajib turut andil dalam memperjuangkan hak-hak
rakyat, karena kita semua juga bagian dari rakyat. Jelas sudah tertulis pada point ketiga Tridharma
Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat. Sampai sekarang yang katanya merdeka, namun
hanya segelintir orang saja yang merasakan merdeka, banyak rakyat dipelosok negeri yang masih jauh
dari kata merdeka. Sebagai agen perubahan inilah yang harus dirubah oleh kita generasi penerus bangsa
dengan bertindak sesuai landasan konstitusional kita.

You might also like