Professional Documents
Culture Documents
Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk
mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy,
Ardaya, Suwanto, 2001)
Apabila kreatin serum terus menerus di atas 0,9 mg/dl (75 mol/1),
perlu dicurigai penyakit ginjal intrinsik. Spesimen urin yang diambil secara
cermat dan dengan rentang waktu tertentu dapat digunakan untuk
memperkirakan laju filtrasi glomerulus bedasarkan klirens kreatin.
Ultrasonografi menghasilkan citra ukuran ginjal dan konsistensi relatifnya,
serta elemen-elemen obstruksi. Pielografi intravena sekuensial lengkap tidak
dilakukan secara rutin, tetapi situasi klinis tertentu mungkin mengindikasikan
penyuntikan media kontras dengan satu atau dua foto polos abdomen.
Sistoskopi dilakukan sesuai indikasi klinis yang biasa untuk tindakan ini.
Walaupun (Packham dan Fairley., 1987) melaporkan bahwa biopsi ginjal
aman dan bermanfaat untuk mengarahkan terapi pada 111 wanita hamil
dengan penyakit ginjal, kami sependapat dengan yang lain bahwa prosedur ini
biasanya dapat ditunda sampai kehamilan selesai (Lindheimer dkk., 2000).
Apabila terapi dapat diubah sesuai hasil biopsi, tindakan tersebut dapat
dipertimbangkan.
2. Prinsip dasar
Infeksi saluran kemih dapat terjadi mulai infeksi pada kaliks renalis
sampai meatus uretra.
Status sosioekonomi dan kelemahan (malnutrisi, defisiensi gizi anemia),
erat kaitannya dengan peningkatan insidensi infeksi saluran kemih.
Sebagian besar infeksi tersebut adalah asimptomatik, angka kejadiannya
pada wanita hamil adalah 5% samapi 6% dan meningkat menjadi 10%
pada golongan resiko tinggi.
Perubahan fisologi saluran kemih selama kehamilan, merupakan resiko
tinggi untuk pielonefritis akut.
Penyebab infeksi saluaran kemih, 85% sampai 90% disebabkan oleh E.coli
dan klebsiela-enterobacter. Jarang sekali disebabkan oleh bakteri anaerob.
3. Masalah
Infeksi saluran kemih merupakan komplikasi medik utama pada wanita
hamil. Sekitar 15% wanita, mengalami (paling sedikit) satu kali serangan
akut infeksi saluran kemih selama hidupnya. Akibat infeksi ini dapat
mengakibatkan masalah pada ibu dan janin
E. Manifestasi Klinis
Disuria,urgensi dan frekuensi urine yang sering, nyeri abdomen rendah atau
area suprapubik, ketidaknyamanan punggung bagian bawah, dan
kemungkinan hematuria. Sebagai tambahan tanda dan gejala sistitis,
pielonepritis dicirikan dengan kekeruhan urine dan tanda sistemik seperti
demam tinggi, menggigil,mual, dan muntah-muntah, malaise,
kelelahan,nyeri panggul berat, dan nyeri tekan pada sudut kostovertebral
F. Patofisiologi
Urinalisis
- Leukosuria: bila terdapat 5 leukosit/ lapang pandang besar
- Hematuria: bila terdapat 5-10 eritrosit/lapang pandang besar
Bakteriologis
- Mikroskopis: bila terdapat > 105 organisme koloform/ml urin
pada urin porsi tengah dan terdapat > 103 organisme koloform
pada pengambilan urin melalui aspirasi suprapubik
- kultur kuman : menetukan keberadaan kuman, jenis kuman dan
menentukan jenis antibiotik yang cocok
Pemeriksaan darah
- lekositosis
- peningkatan LED
- pada infeksi berat diperlukan pemeriksaan faal ginjal
Pencitraan
- Foto polos abdomen
- PIV (pielogravi intra vena)
- USG dan CT scan
H. Terapi
a. Urinalisis
Lakukan analisis air kemih dan analisis untuk kadar protein, darah, dan
organisme. Urine yang mengandung kadar SDP yang meningkat (100000/ml
organisme), serta didapati protein dan atau darah, mengindikasikan ISK.
Kultur dan sensitifitas urine diambil, sehingga penentuan antibiotic
organisme khusus dapat diidentifikasi.
c. Penatalaksanaan Pielonefritis.
I. Pemeriksaan fisik
A. Pengkajian
a. Riwayat kesehatan dahulu
Obstruksi traktus urinarius
Hiperplasi prostat benigna
Batu urinarius
Infeksi saluran kemih
Kelainan kongenital pada kandung kemih
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
- Demam
- Mengigil
- Nyeri Panggul
- Nyeri tekan CVA
- Disuria
- Sering berkemih
- Keletihan
- Sakit kepala
- Poliuri
- Haus berlebihan
- Kehilangan berat badan
- Mual dan muntah.
c. Riwayat obstetric
d. Riwayat KB :
Rencana Keperawatan
Rencana Keperawatan
DO:
wajah tegang 2. Kaji lokasi nyeri, karakteristik nyeri, - Membantu mengevaluaisi derajat
meringis intensitas nyeri ketidaknymanan nyeri
perilaku distraksi
gelisah 3. Dorong pasien mengatakan masalah, - Penurunan ansetas dan takut,
intensitas nyeri, frekuensi, mendengarkan dengan aktif dan memberi menungkatkakn relksasi sam kenyamanan
lokasi nyeri dukungan serta informasi yang tepat
DS: - Menurunkan ketegangan oot,
klien mengeluh nyeri 4. Berikan kenyamanan contohnya pijayan meningkatkan relaksasi dan dapat
punggung meningkatkan kemampuan koping
klien mengeluh susuah
tidur
- Membantu pasien untuk istirahat
klien mengeluh rasa cemas
5. Dorong penggunaan teknik relaksasi, lebih efektif da memfokuskan kembali
dan gelisah
contohkan pedoman imajinasi, visulaisasi, dan perhatian, dapat meningkatkan kemampuan
aktivitas terapeutik koping, menurunkan nyeri dan
Kriteria hasil : klien mengatakan
ketidaknyamanan serta mengurangi spasme
nyeri yang dialami berkurang /
otot.
hilang dan menunjukan
kemampuan untuk membantu
dalam tindakan kenyamanan
umum dan mampu dalam tindakan
kenyamanan umum dan mampu - Menghilangkan nyeri, meningkatkan
untuk tidur / istirahat dengan tepat Kolaborasi kenyamanan, dam istirahat
1. berikan obat sesuai indikasi ; aspirin,
antimirkobaial, antispasmolidik - Menurunkan kedikanyamanan local
2. berikan mandi rendam panas bila dan mengurangi spasme otot
diindikasikan