Professional Documents
Culture Documents
fragmen batuan. Sebagian energi diteruskan pada massa batuan dalam bentuk energi
gelombang seismik (Warneke dkk., 2007). Potensi kerusakan dalam bentuk mikro ini akan
signifikan yang timbul adalah potensi terjadinya kelongsoran lereng (Monjezi dkk., 2009)
karena retakan-retakan yang ditemukan di sekitar lokasi peledakan merupakan salah satu
indikasi telah melemahnya kekuatan batuan dalam bentuk perubahan struktur. Menurut Sato
dkk. (2000), perubahan struktur tersebut akan memunculkan kerusakan yang lebih parah
akibat adanya faktor eksternal dengan terbentuknya retakan-retakan baru atau melebarnya
retakan awal yang sudah ada. Beberapa kasus yang diungkapkan oleh para peneliti tersebut
Besar getaran pada suatu lokasi akan tergantung pada jarak lokasi tersebut dari pusat
peledakan dari jumlah bahan peledak yang dipakai per periode (delay). Peneliti dari U.S.
Bureau of Mines untuk pertama kali mengembangkan model matematis yang disebut the
propagation law yang berkaitan dengan kecepatan partikel puncak (peak particle velocity,
PPV). Laporannya ditulis pada Buletin U. S. Bureau of Mines No.656 tahun 1971 dari bentuk
v = H (D /wa ) b
di mana:
Menurut rumus empiris U. S. Bureau of Mines di alas harga H, a dari b ditentukan oleh
parameter tersebut sedikit berbeda yang hasilnya seperti pada persamaan terlihat di bawah
ini:
W dari b masing-masing diasumsikan 0,5 dari -1,6. Kemudian untuk harga H tidak lagi
dihitung jarak dibagi seratus, namun langsung berharga 100, sehingga persamaan umumnya
menjadi:
v = 100 (d/WO,5)-1.6
2.2. Konsep Energi Spesifik
Suatu energi yang dibutuhkan untuk memindahkan satu unit volume batuan
disebut sebagai energi spesifik (Teale, 1965). Dan dinyatakan dalam MJ/ m3 atau MPa
teoritik. Akan tetapi hal ini sangat bergantung pada kondisi massa batuan, dimana
menyatakan besarnya energi bahan peledak yang dibutuhkan untuk memberai satu
meter kubik batuan untuk suatu kondisi fragmentasi tertentu. Energi spesifik
peledakan dinyatakan dalam MJ/m3. Berikut cara untuk menghitung energi spesifik
peledakan.
= /...(2.25)
Keterangan :