Professional Documents
Culture Documents
A. Pengertian
Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue
haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi dan
disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan ditesis
hemoragik. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan
hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan dirongga
tubuh (Sudoyo Aru, dkk 2009 dalam Nurarif & Kusuma 2015).
Pertanyaan :
Apa yang dilakukan untuk mengurangi penyakit sampai eradikasi ?
Jawab :
Ada 2 hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi penyakit sampai eradikasi,
yaitu :
1. Tata Laksana Penanggulangan DBD
Setiap diketahui adanya penderita DBD, segera ditindaklanjuti dengan
kagiatan Penyelidikan Epidemiologis (PE) dan Penanggulangan Fokus,
sehingga kemungkinan penyebarluasan DBD dapat dibatasi dan KLB dapat
dicegah. Selanjutnya dalam melaksanakan kegiatan pemberantasan DBD
sangat diperlukan peran serta masyarakat, baik untuk membantu kelancaran
pelaksanaan kegiatan pemberantasan maupun dalam memberantas jentik
nyamuk penularnya.
a. Penyelidikan Epidemiologis
(PE) adalah kegiatan pencarian penderita DBD atau tersangka DBD
lainnya dan pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD di tempat tinggal
penderita dan rumah/bangunan sekitarnya, termasuk tempat-tempat umum
dalam radius sekurang-kurangnya 100 m. Tujuannya adalah untuk
mengetahui penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut serta tindakan
penanggulangan yang perlu dilakukan di wilayah sekitar tempat penderita.
PE juga dilakukan untuk mengetahui adanya penderita dan tersangka DBD
lainnya, mengetahui ada tidaknya jentik nyamuk penular DBD, dan
menentukan jenis tindakan (penanggulangan fokus) yang akan dilakukan.
b. Penanggulangan Fokus
Penanggulangan fokus adalah kegiatan pemberantasan nyamuk penular
DBD yang dilaksanakan dengan melakukan pemberantasan sarang
nyamuk demam berdarah dengue (PSN DBD), larvadiasasi, penyuluhan
dan penyemprotan (pengasapan) menggunakan insektisisda sesuai kriteria.
Tujuannya adalah membatasi penularan DBD dan mencegah terjadinya
KLB di lokasi tempat tinggal penderita DBD dan rumah/bangunan
sekitarnya serta tempat-tempat umum yang berpotensi menjadi sumber
penularan DBD lebih lanjut.
c. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah upaya
penanggulangan yang meliputi : pengobatan/perawatan penderita,
pemberantasan vektor penular DBD, penyuluhan kepada masyarakat dan
evaluasi/penilaian penanggulangan yang dilakukan di seluruh wilayah
yang terjadi KLB. Tujuannya adalah membatasi penularan DBD, sehingga
KLB yang terjadi di suatu wilayah tidak meluas ke wilayah lainnya.
Penilaian Penanggulangan KLB meliputi penilaian operasional dan
penilaian epidemiologi. Penilaian operasional ditujukan untuk mengetahui
persentase (coverage) pemberantasan vektor dari jumlah yang
direncanakan. Penilaian ini dilakukan melalui kunjungan rumah secara
acak dan wilayah-wilayah yang direncanakan untuk pengasapan,
larvasidasi dan penyuluhan. Sedangkan penilaian epidemiologi ditujukan
untuk mengetahui dampak upaya penanggulangan terhadap jumlah
penderita dan kematian DBD dengan cara membandingkan data
kasus/kematian DBD sebelum dan sesudah penanggulangan KLB.
d. Pemberantasan Sarang Nyamuk demam berdarah dengue (PSN DBD)
Pemberantasan Sarang Nyamuk demam berdarah dengue (PSN DBD)
adalah kegiatan memberantas telur, jentik dan kepompong nyamuk
penular DBD (Aedes aegypti) di tempat-tempat perkembangbiakannya.
Tujuannya adalah mengendalikan populasi nyamuk, sehingga penularan
DBD dapat dicegah dan dikurangi. Keberhasilan PSN DBD diukur dengan
Angka Bebas Jentik (ABJ). Apabila ABJ lebih atau sama dengan 95%
diharapkan penularan DBD dapat dicegah atau dikurangi. Cara PSN DBD
dilakukan dengan 3M, yaitu (1) menguras dan menyikat tempat-trempat
penampungan air, (2) menutup rapat-arapat tempat penampungan air, dan
(3) mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat
menampung air hujan.
e. Pemeriksaan Jentik Berkala
Pemeriksaan Jentik Berkala adalah pemeriksaan tempat-tempat
perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang dilakukan secara teratur
oleh petugas kesehatan atau kader atau petugas pemantau jentik
(jumantik). Tujuannya adalah melakukan pemeriksaan jentik nyamuk
penular demam berdarah dengue termasuk memotivasi
keluarga/masyarakat dalam melaksanakan PSN DBD.
Rahman, Deni Abdul. (2012). Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah dan Praktik
3M Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue ( DBD ) di Wilayah Kerja
Puskesmas Blora Kabupaten Blora. Unnes Journal of Public Health. 1-7.