Professional Documents
Culture Documents
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kekayaan alam, khususnya dalam
berbagai jenis flora. Menurut Yus (1002) dari empat puluh ribu jenis flora yang tumbuh di dunia,
tiga puluh ribu jenis diantaranya tumbuh di Indonesia dan 26% dibudidayakan serta sisanya
Nama lokal dari tanaman ini adalah Celery (Inggris), Celeri (Prancis), Seleri (Italia);
Selinon, Parsley (Jerman), Seledri (Indonesia), Sledri (Jawa), Saledri (Sunda) (UPT-Balai
informasi teknologi LIPI, 2009). Nama simplisia tanaman ini adalah Apii graveolentis Herba
(herba seledri), Apii graveolantis Radix (akar seledri), Apii graveolentis Foilum (daun seledri),
Pascal menerapkan nama umum ke beberapa seledri hijau. Di Eropa, seledri merupakan
istilah yang sering pada sayuran akar, Apium graveolens L. varitas Rapaceum, DC. Seledri liar
dapat mengacu pada Vallisneria spiralisl, merupakan tumbuhan akuatis yang tumbuh menahun
(Najib, 2009).
Tanaman ini kecil dengan tinggi dapat mencapai satu meter, daun majemuk berwarana
hijau atau hijau keputih-putihan, ujung runcing, tepi bergerigi, bertangkai, berpangkal pada
batang mendekati tanah, menyirip ganjil berbentuk lekuk tangan, panjang 2-7,5 cm dan lebar 2-5
cm, pertulangan daun menyirip, mempunyai anak daun 3-7 helai dan terkenal karena aroma
Batang seledri tidak berkayu, bersegi, beralur, beruas, dan bercabang tegak dengan warna
hijau pucat. Berbunga majemuk, berbentuk payung dengan tangkai 2 cm berjumlah 8-12, benang
sari berjumlah 5, berlepasan, berseling dengan mahkota, ujung runcing, mahkota berbagi 5 dan
bagian pangkal berlekatan berwarna putih. Buah kotak berbentuk kerucut dengan panjang 1-1,5
mm berwarna hijau kekuningan. Berakar tunggang dengan warna putih kotor (Badan POM,
2008).
Seledri dipanen setelah berumur enam minggu sejak ditanam. Tangkai daun yang sedikit
tua dipotong 1 cm diatas pangkal daun. Daun muda dibiarkan tumbuh untuk dipanen kemudian.
Tangkai daunnya yang berdaging dan berair dapat dimakan mentah sebagai lalap, sedangkan
daunnya digunakan untuk penyedap sup. Jika seledri ditanam di daerah tropik, ukuran batangnya
kurang besar sehingga seluruh bagian tanaman digunakan sebagai sayur. Seledri dapat
Seledri adalah salah satu dari sekian khasanah kekayaan alami yang memiliki berbagai
macam manfaat dalam kehidupan manusia. Seledri telah lama digunakan oleh manusia sebagai
penyedap masakan. Selain itu seledri dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk
menurunkan tekanan darah tinggi dan sebagai sampo yang dapat menghitamkan rambut (Raina
antihiperlidemia yang lain. Keuntungan atau manfaat seledri di banding obat antihipelidemia lain
antara lain (I) tanaman seledri mudah didapat, (2) proses meramunya lebih mudah dan cepat, (3)
hanya membutuhkan sedikit ketelitian dan kesabaran. Kandungan senyawa kimia pada daun
seledri adalah apiin, apigenin, manitol, inositol, asparagin, glutamin, kholin, dan linamarose
(Perry 1980). Seledri juga mengandung kandungan kimia tanin (Dalimarta 2000).
Seledri merupakan tanaman herbal yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai
obat hipertensi. Berdasarkan bentuk (habitus) pohonnya tanaman seledri dapat dibagi menjadi
tiga golongan, yaitu seledri daun, seledri potong, dan seledri umbi. Seledri daun (A. graveolus
l.var.secalinum alef) merupakan seledri yang banyak ditanam di Indonesia. Daun berbentuk bulat
telur terdiri atas tiga lobus dengan panjang 2-4,5cm. Daun seledri berwarna hijau tua, licin,
berbentuk baji, dengan pinggir bergerigi, terletak pada kedua sisi tangkai yang berseberangan.
Bunganya kecil dan berwarna abu-abu putih yang merekah dari bulan Juli hingga November.6,8
alkaloid, steroid dan glikosida dalam ekstrak metanol biji seledri. Seledri mengandung phenols
flavanoids (apiin, apigenin), isoquercitrin, tannins (3.89-4.39 mg /100 g) dan phytic acid (19.85-
22.05mg/g. Biji seledri, batang dan daun (2,5-3,5%) mengandung minyak atsiri, alkohol
seskuiterpen (1-3%) dan asam lemak, senyawa yang diisolasi terdiri atas selenine (10-15%),
palmitat, oleat, miristoleat, asam stearat, santalol, -eudesmol, -eudesmol, sedanenolide, 3-n-
butil phthalide dan phthalide. Akar seledri juga mengandung Methoxsalen (8-methoxypsoralen),
pertumbuhan sejumlah sel kanker termasuk sel limfoblastik leukemia CEM-C7H2. Menurut
Momin et al dan Sultana et al, efek antikanker seledri disebabkan kandungan phthalide di biji
seledri.
Selain itu dalam sebuah penelitian Dari hasil orientasi dosis, tidak ditemukan kematian
pada uji toksisitas akut fraksi etanol 70% akar seledri sampai dosis tertinggi yaitu 4000 mg/kg
BB, sehingga dapat disimpulkan bahwa fraksi etanol 70% akar seledri (Apium graveolens Linn.)
masuk dalam kategori praktis tidak toksik, karena jika lebih dari 2000 mg/kg BB tidak
menyebabkan kematian, maka dianggap sebagai LD50 semu. berdasarkan pengamatan autopsi
kasar organ hati dan ginjal mencit terlihat adanya perubahan warna pada ginjal menjadi lebih
pucat setelah pemberian fraksi dan, kemungkinan ginjal merupakan organ sasaran efek toksik.
Seledri memang banyak mempunyai banyak kelebihan dalam bidan kesehatan. Tetepi
tidak banyak di ketahui bahwa Seledri juga mengandung senyawa psoralen, yang termasuk ke
dalam golongan kumarin. Senyawa ini dapat menimbulkan sensitivitas pada kulit jika terkena
sinar matahari. sehingga bila berkontak yang lama dengan cahaya matahari akan menimbulkan
gejala dermatitis, dengan kata lain seseorang yang mengkonsumsi "psoralen" dalam jumlah
banyak yang terkandung dalam seledri, akan mudah terpengaruh oleh cahaya matahari. Untuk
menghindari hal tersebut maka sebaiknya masaklah seledri terlebih dahulu sebelum dikonsumsi
Seledri, yang bisa menghasilkan racun alami bernama furocoumarins. Psoralen adalah
sejenis racun yang digunakan seledri untuk memerangi serangga yang ingin melahap tanaman
tersebut. Semakin sering gangguan serangga datang, semakin banyak pula produksi psoralen.
Senyawa yang di sebut prosalen diketahui dapat melawan limfoma dan kondisi kulit
dengan merusak DNA dan menyebabkan kematian sel tumor ketika diaktifkan oleh sinar UV.
Penelitian baru di publikasikan dalam jurnal Public Library Of Science PLOS One,
menemukan bahwa prosalen menghalangi aksi dari molekul yang dikenal sebagai Reseptor
HER2 yang terlibat ke dalam 25% kangker payudara , ovarium, lambung dan tumor pada
lainnya. Ketika HER2 diproduksi berlebihan , maka itu akan mengisi pertumbuhan sel yang tidak
terkendali, mengarah ke bentuk kanker yang agresif Namun para peneliti menemukan bahwa
Jangan mengira Deoxyribonucleic acid atau DNA kita tak bisa rusak akibat makanan.
DNA merupakan zat yang menyimpan segala informasi biologis yang unik dari setiap makhluk
hidup. Karena itu, hindari atau kurangi makanan yang mengandung phytochemicals. Sebab,
sekali saja phytochemicals seperti psoralen menjadi aktif, zat itu akan menyasar DNA untuk
dirusak.
REFERENSI
http://arinsehat.blogspot.co.id/2009/07/racun-yang-terdapat-dalam-makanan-
alami_21.html
http://www2.pom.go.id/public/siker/desc/produk/racunalamitanaman.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39108/4/Chapter%20ll.pdf
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/UnnesJLifeSci
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/UnnesJLifeSci/article/download/991/1019/0
http://jukeunila.com/wp-content/uploads/2016/04/5.2-Ria-Arisandi-done.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20131/4/Chapter%20II.pdf
https://cantik.tempo.co/read/news/2016/07/25/332790212/5-makanan-perusak-dna
http://artikelkesehatan99.com/senyawa-dalam-seledri-mampu-melawan-kanker-payudara/
http://shochichah.blogspot.co.id/2010/09/kumarin.html