Professional Documents
Culture Documents
Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
Standar perancangan
Desain sistem proteksi katodik arus paksa mengikuti standar :
a) ISO 15589-1:2003 Petroleum and Natural Gas Industries Cathodic Protection Of Pipeline
Transporatation Systems. Part 1 : On-land Pipelines.
b) NACE Standards :
- NACE Standard RP-0169-2002 Control Of External Corrosion Of Underground or Submerged
Metallic Piping System,
- NACE Standard RP-0572-2001 Design, Installation, Operation, and Maintanance of Impressed
Current Deep Groundbeds,
- NACE Standard RP-0286-97 Electrical Isolation Of Cathodically Protected Pipelines
- A.W. Peabody, Control of Pipeline Corrosion, NACE International The Corrosion Society
c) BS 7361 Part 1 Cathodic Protection. Part 1 : Code Of Practice For Marine and Land Application.
1
PROF. DR. IR. SULISTIJONO, DEA T.Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
Metode utama untuk mengurangi korosi pada pipa bawah tanah adalah penggunaan lapis lindung
(coating) dan instalasi sistem proteksi katodik. Kombinasi terbaik antara lapis lindung berkualitas dan
proteksi katodik mengurangi biaya perlindungan pipa.Coaltar enamel merupakan salah satu jenis lapis
lindung anorganik yang digunakan sebagai sarana proteksi terhadap korosi pada bagian luar pipa bawah
tanah serta macam-macam struktur baja dan beton. Lapis lindung ini dihasilkan dari proses pemasakan
batu bara. Pada proses pemanasan hingga temperatur 1100C, batu bara akan terurai menjadi kokas dan
gas. Hasil kondensasi dari gas itulah disebut coaltar, yang memiliki kandungan karbon rendah.
Coaltar memiliki sifat yang keras, tangguh, dan tahan terhadap abrasi sehingga mampu
digunakan selama lebih dari delapan puluh tahun. Selain tahan terhadap cathodic disbondment dan
lingkungan asam juga memiliki adhesi yang baik terhadap baja. Kali pertama diaplikasikan, perlindungan
terbesar diberikan oleh coaltar enamel sedangkan arus proteksi katodik menyediakan perlindungan
terhadap cacat atau kerusakan yang ada pada lapis lindung. Sejalan dengan perkembangan waktu, coaltar
enamel akan mengalami penurunan kualitas secara kimia dan mekanis. Oleh sebab itu terjadi peningkatan
baik jumlah cacat maupun arus yang diperlukan untuk melindungi luasan kecil dari pipa baja yang
terekspos. Tingkat kerusakan tergantung kualitas lapis lindung dan kondisi lingkungan, yang dinyatakan
dalam per sen per tahun. Pipa ini memiliki tingkat kerusakan lapis lindung sebesar lima per sen per tahun,
maka jangka waktu proteksi yang mampu diberikan oleh coaltar enamel paling lama bertahan selama dua
puluh tahun. Setelah melewati ambang waktu tersebut, permukaan pipa merupakan struktur yang
telanjang tanpa lapis lindung. Artinya, sistem proteksi yang terpasang harus memiliki cadangan cukup
untuk meyediakan arus ekstra. Sistem proteksi katodik arus paksa mampu mengakomodasi kebutuhan ini.
Tegangan keluaran dari transformer rectifier dapat dinaikkan untuk menyediakan arus yang diperlukan.
Kelemahan coaltar enamel adalah rentan terhadap sinar ultraviolet sehingga tidak cocok dijadikan
pelindung korosi untuk lingkungan terbuka. Pada pipa ini pengunaannya dikombinasikan dengan
protective wrappers Densopol 60 HT dan Densoclad 50. Disamping itu, proses produksi coaltar enamel
menghasilkan asap dengan berat jenis tinggi yang mengancam kesehatan lingkungan. Oleh karena itu
penggunaannya di masa depan diharapkan tidak meningkat, seiring dengan semakin diterimanya Fusion-
Bonded Epoxy (FBE), extruded polyolefin dan jenis lapis lindung yang lain.
Pada gambar di atas ditunjukkan proses pelapisan coaltar dengan pemanasan awal mencapai
temperatur 175 245C sehingga coaltar bersifat viskos.
2
PROF. DR. IR. SULISTIJONO, DEA T.Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
dengan:
= tahanan jenis tanah (Ohm-cm)
a = jarak antar pin (cm)
R = hambatan yang terukur (Ohm)
= 3.14159
3
PROF. DR. IR. SULISTIJONO, DEA T.Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
Metode analisa di atas kurang sempurna, karena lapisan tanah mempunyai ketebalan yang
berbeda-beda, sehingga total konduktifitas tanah di bawah berbeda dibandingkan dengan konduktifitas
tanah pada permukaan. Hal ini dapat dikoreksi dengan metode Barnes :
Kemudian pada tiap lokasi pengukuran, dihitung harga rata-rata tahanan jenis tanah menggunakan rumus
:
dengan :
rata-rata = tahanan jenis tanah rata-rata (Ohm-cm)
a = faktor empiris pengukuran pertama
b = faktor empiris pengukuran kedua
c = faktor empiris pengukuran ketiga
SRa = tahanan jenis tanah pengukuran pertama (Ohm-cm)
SRb = tahanan jenis tanah pengukuran kedua (Ohm-cm)
SRc = tahanan jenis tanah pengukuran ketiga (Ohm-cm)
Hasil survei di atas mengindikasikan terjadinya penurunan tahanan jenis tanah di area Lamongan
dan Gresik terhadap pertambahan jarak antar pin. Dengan demikian, pada lapisan tanah yang semakin
dalam aktifitas korosi semakin meningkat. Korosi merupakan suatu fenomena elektrokimia, maka tahanan
4
PROF. DR. IR. SULISTIJONO, DEA T.Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
jenis tanah yang rendah menghasilkan tahanan sirkuit yang rendah pula sehingga sel korosi mampu
menghantarkan aliran arus korosi lebih mudah, akibatnya laju korosi dipercepat.
Akan tetapi, tahanan jenis tanah merupakan faktor kunci dalam menentukan lokasi instalasi
anoda groundbed. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh nilai tahanan total serendah mungkin agar
arus keluaran dari anoda memerlukan sedikit daya. Semakin besar tahanan jenis tanah menunjukkan
bahwa tahanan total yang dihasilkan juga bertambah tinggi, dengan demikian nilai tegangan dorong untuk
mengatasi sel korosi semakin bertambah besar. Meningkatnya kapasitas tegangan dari transformer
rectifier bermakna meningkatnya biaya operasional.
Di seluruh dunia, tahanan jenis tanah bervariasi terhadap perubahan musim tak terkecuali di
Lamongan dan Gresik. Tahanan jenis tanah banyak ditentukan oleh kandungan elektrolitnya, yang terdiri
atas kelembaban, mineral dan garam-garam terlarut, serta temperatur. Oleh karena tahanan jenis tanah
terkait secara langsung dengan kandungan uap air dan temperatur, masuk akal untuk mengasumsikan
terjadinya variasi hambatan sistem pentanahan (grounding) terhadap perubahan musim dalam satu
tahunnya. Agar sistem pentanahan berjalan efektif sepanjang waktu, sebaiknya konstruksi anoda
groundbed dilakukan hingga kedalaman tertentu di bawah permukan tanah, sebab kandungan uap dan
temperatur menjadi lebih stabil pada tanah yang lebih dalam.
Dari data tahanan jenis tanah yang diperoleh pada lokasi pemasangan groundbed, juga dapat
ditentukan nilai densitas arus yang diperlukan untuk melindungi pipa yang terpendam dalam tanah.
Secara umum, range tahanan jenis tanah yang dapat diterima berkisar pada nilai minimal 10 Ohm-cm dan
maksimal 500.000 Ohm-cm.
997.842 +994.952
rata-rata Lamongan = = 996.397 Ohm-cm
2
Menurut tabel 2.4 yang bersumber dari British Standard 7361, kedua nilai tahanan jenis tanah di
atas mengindikasikan tipe tanah sangat korosif dengan densitas arus yang diperlukan untuk melindungi
pipa sebesar 20 mA/m2
Pada bab-bab berikutnya dapat diketahui densitas arus merupakan parameter perancangan yang
fundamental terhadap perhitungan selanjutnya, terutama berpengaruh pada jumlah anoda yang
dibutuhkan, panjang dan diameter kolom backfill.
SA = x OD x L... (3.1)
5
PROF. DR. IR. SULISTIJONO, DEA T.Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
I = SA x CD x CB x (1 + SF1)
1000 ... (3.2)
Dalam sistem proteksi katodik arus paksa, densitas arus merupakan fungsi dari nilai tahanan jenis
tanah rata-rata hasil pengukuran. Nilai tersebut disesuaikan dengan tingkat kekorosifan tanah yang dilalui
pipa. Tipe tanah ini selanjutnya menentukan densitas arus yang dibutuhkan untuk mempolarisasikan pipa
pada suatu nilai potensial perlindungan. Nilai ini dapat dilihat pada tabel 2.4 Hubungan Tahanan Jenis
Tanah dengan Korosifitas.
Faktor keamanan turut dilibatkan dalam perhitungan untuk memberikan penyesuaian terhadap
penambahan luas permukaan karena adanya suaian (fitting), lengkungan (bending) dan lain sebagainya.
Dalam perencanaan, lapis lindung diasumsikan mengalami penurunan kualitas selama masa
pakainya. Pada kasus ini, tingkat kerusakannya lima per sen per tahun. Dihitung dua tahun setelah
instalasi sistem proteksi katodik terdahulu, maka nilai kerusakan atau kemunduran kualitas dari lapis
lindung diasumsikan sebesar sepuluh per sen.
2.2 x 10-7
RL =
x 0.00635 x (0.7112-0.00635)
= 1.57 x 10-5 Ohms/m
6
PROF. DR. IR. SULISTIJONO, DEA T.Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
Ed = Ed ENAT... (3.7)
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, arus perlindungan akan mencapai kedua ujung pipa baik
yang ada di Babat maupun Gresik sejauh 29,634.66 meter tanpa menyebabkan terjadinya potensial
berlebih pada drainage point yang dapat menyebabkan kerusakan pada lapis lindung.
7
PROF. DR. IR. SULISTIJONO, DEA T.Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
Bentuk : tubular
Dimensi : panjang = 1 m
diameter luar = 0.0254 m
tebal = 0.001 m
Berat : 0.30 kg/m ( 0.070 kg/m tanpa
kabel)
Masa pakai : 30 tahun
Tahanan jenis listrik : 6 x 10-5 Ohm-cm
Laju konsumsi : 1 mg/ampere-tahun
Tebal lapis lindung : 14 gram/m2
Selain anoda MMO, anoda grafit dan anoda besi silikon tinggi (14-18% Si) dapat digunakan pada
proteksi katodik metode arus paksa untuk struktur yang terpendam dalam tanah. Dalam kesempatan ini
anoda yang digunakan berupa pipa (tube) titanium yang diberi lapisan mixed metal oxide. Mixed metal
oxide merupakan pelapis dari kristalin yang mampu menghantarkan listrik secara sempurna dan berperan
sebagai penggerak titanium agar menjalankan fungsinya sebagai anoda.
Mixed metal oxide memiliki laju konsumsi yang sangat rendah, yang terukur dalam satuan
milligram per ampere-tahun. Dengan laju konsumsi yang sangat rendah, dimensinya hampir tetap konstan
selama masa pakainya. Bahkan apabila tidak melebihi kapasitas keluaran arus maksimalnya, dapat
digolongkan sebagai anoda inert. Selain itu secara konsisten mampu menyediakan tahanan yang rendah.
Baik saat beroperasi di tanah, air tawar, lumpur maupun air laut, lapisan mixed metal oxide
menunjukkan kestabilan yang sangat tinggi terhadap zat kimia bahkan tahan pada lingkungan dengan pH
sangat rendah. Tidak seperti anoda impressed current lainnya, lapisan mixed metal oxide tidak rusak
akibat terbentuknya klorin.
Pada metode arus paksa, anoda tidak dipilih dari logam dengan potensial elektrode (emf) lebih
negatif dari logam yang dilindungi, tetapi justru dipilih dari logam mulia. Meskipun potensial elektrode
titanium lebih besar daripada pipa baja, elektron tetap mengalir dari anoda menuju pipa karena dipaksa
oleh arus searah (DC) yang diperoleh dari transformer rectifier. Dengan demikian suatu struktur yang
memiliki luasan besar dapat dilindungi oleh sebuah anoda tunggal dan karena tegangan dorong yang
dimiliki tinggi, anoda dapat ditempatkan jauh dari struktur.
8
PROF. DR. IR. SULISTIJONO, DEA T.Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
Io = SA x ID . (3.10)
= (0.314 x 0.0254 x 1) x 99.763
= 7.961 A
Jumlah minimal anoda yang diperlukan (Qmin) dihitung dengan mempertimbangkan arus keluaran
maksimal anoda dengan umur perencanaan selama dua puluh tahun.
It
Qmin = Io ........................(3.11)
Dengan :
It = total arus yang diperlukan untuk melindungi pipa (A)
Io = arus keluaran dari masing-masing anoda (A)
165.763
Qmin = = 20.823 21 buah
7.961
Dengan tingkat kerusakan lapis lindung sebesar lima per sen per tahun, maka jumlah anoda yang
digunakan adalah :
SF2 = 15 % umumnya digunakan pada perhitungan jumlah anoda untuk mengantisipasi terjadinya
perubahan tahanan karena tahanan jenis tanah pada lokasi anoda groundbed juga mengalami perubahan
karena pergantian musim.
Anoda-anoda tersebut akan ditanam secara vertikal dalam tiga deep well groundbed dengan
jumlah yang sama. Jadi, pada Unit Booster Pump di Lamongan terdapat dua buah deep well groundbed
dimana masing-masing mengandung delapan buah anoda di dalamnya. Sedangkan, sebuah anoda
groundbed lagi diusulkan untuk diletakkan di area Gresik pada lingkungan pabrik.
Adanya tiga lokasi penanaman anoda groundbed menyebabkan arus perlindungan yang
dibutuhkan dibagi pada masing-masing lokasi penanaman anoda. Dengan demikian harga arus
perlindungan dari masing-masing transformer rectifier (TR) adalah :
Pada lokasi TR 01 (di Lamongan)
I1 = x 165.763 A = 110.509 A
9
PROF. DR. IR. SULISTIJONO, DEA T.Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
d. Meskipun tahanan jenis tanah pada kawasan unit booster pump belum tentu yang paling rendah anoda
groundbed tetap dipasang pada lokasi tersebut berdasarkan pertimbangan ekonomi bahwa
pemasangan pada lokasi yang lain akan membebani PT. Petrokimia untuk melakukan pembebasan
lahan sekaligus membangun fasilitas yang diperlukan. Apabila hal ini dilaksanakan biaya yang
dihabiskan jauh lebih mahal.
Sedangkan pemilihan penempatan groundbed di area Gresik, didasarkan pada faktor-faktor berikut ini :
a. Sebagian besar panjang pipa yang terpendam dalam tanah berada di sebelah timur Lamongan atau
kawasan yang padat penduduk. Dengan demikian tahanan jenis tanah di kawasan tersebut dapat
dipastikan sangat korosif, bahkan melebihi tanah yang berada di kawasan unit booster pump. Oleh
sebab itu untuk lebih menjamin distribusi arus proteksi, perlu ditempatkan sebuah anoda groundbed
sekaligus transformer rectifier di lingkungan pabrik.
b. Ketersediaan pasokan energi listrik dan pengawasan keamanan di lingkungan pabrik terhadap
komponen anoda groundbed dan transformer rectifier tidak perlu diragukan.
It 165.763
J= Q
= 24 = 6.922 A/anoda
Pengecekan dilakukan dengan cara membandingkan luas aktif permukaan anoda yang menyentuh tanah
dengan luasan anoda minimal yang diperbolehkan pada jangka waktu proteksi.
J
SAmin = ID(3.14)
6.922
SAmin = 99.763
= 0.069 m
Hasil perbandingan menunjukkan luas permukaan anoda yang diperbolehkan lebih kecil terhadap luasan
aktif anoda yang menyentuh tanah. Dapat disimpulkan tipe dan ukuran anoda MMO tubular dari
pabrikan SAP memadai dalam menyuplai arus yang dibutuhkan untuk memproteksi pipa dari ancaman
korosi.
10
PROF. DR. IR. SULISTIJONO, DEA T.Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
Bagian-bagian berikut akan menunjukkan perhitungan dari masing-masing nilai resistansi di atas.
Active length merupakan bagian dari panjang groundbed yang diisi dengan backfill dimana juga terdapat
delapan buah anoda pada masing-masing groundbed dengan jarak tertentu antar anoda yang seragam.
Rumus Dwight digunakan untuk memperkirakan nilai hambatan dari sebuah anoda tubular relatif
terhadap backfill.
b 8La
Ra = ln -1
2 La . (3.15)
da
0.1 8x1 -1
Ra = ln = 0.092 ohm
2xx1 0.0254
11
PROF. DR. IR. SULISTIJONO, DEA T.Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
Karena pada groundbed terdapat lebih dari satu anoda yang terhubung secara paralel maka faktor
interferensi (koefisien interaksi antar anoda) dapat dihitung dengan rumus berikut :
2 La
ln (0.656 Na)
Sa
fa = 1 + (3.16)
8La
ln -1
da
2x1
ln (0.656 x 8)
2.74
fa = 1 + = 1.210
8x1
ln -1
0.0254
Pada sistem proteksi katodik ini, backfill yang ditempatkan di sekitar anoda adalah coal coke breeze.
Sebagaimana fungsi yang melekat pada backfill, terjadi perpindahan arus dari anode melalui tanah.
Adapun spesifikasi dari backfill adalah sebagai berikut :
5 8 x 28 -1
Rb = ln = 0.197
2 x 28 0.219
12
PROF. DR. IR. SULISTIJONO, DEA T.Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
Faktor interferensi yang timbul antara dua groundbed yang terhubung secara paralel dihitung dengan cara
berikut :
2 Lb
ln (0.656 Ngb)
Sgb
fgb = 1 + (3.19)
8Lb
ln -1
db
13
PROF. DR. IR. SULISTIJONO, DEA T.Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
Dengan demikian tahanan tunggal dari deep well groundbed relatif terhadap tanah adalah :
0.092
Rgb = X 1.210 + 0.394 = 0.408 Ohm
8
2 x 28
ln (0.656 x 2)
126.67
fgb = 1 + = 1.017
8 x 28
ln -1
0.219
Maka total tahanan kolom backfill relatif terhadap tanah dari dua buah deep well groundbed yang ada di
Lamongan adalah :
0.408
Rgbt = x 1.017 = 0.207 ohm
2
Sedangkan untuk area Gresik yang hanya terdiri atas sebuah deep well groundbed, tahanan total
groundbed terhadap tanah tidak terpengaruh oleh faktor interferensi
0.092
Rgb = X 1.210 + 0.197 = 0.211 Ohm
8
Rgbt = 0.211
= 0.211 ohm
1
14
PROF. DR. IR. SULISTIJONO, DEA T.Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
Lc x Re
Rc = Nxc (3.21)
218.8 x 0.000493
Rtail = 8x1
= 0.014 Ohm
Tahanan dari sirkuit kabel positif merupakan jumlah dari tahanan kabel anoda dan tahanan kabel dari
PJB menuju TR. Karena terdapat dua unit PJB yang terpasang secara paralel, maka tahanan total dari
kabel positif pada area Lamongan adalah :
15
PROF. DR. IR. SULISTIJONO, DEA T.Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
Sambungan kabel negatif menuju pipa menggunakan las thermit (cadweld) yang diletakkan
dalam ruangan unit booster pump di Lamongan, dekat dengan lokasi rectifier. Panjang kabel negatif dari
TR menuju pipa dapat diabaikan apabila dibandingkan terhadap panjang kabel positif.
Oleh karena itu, tahanan total sirkuit DC adalah :
16
PROF. DR. IR. SULISTIJONO, DEA T.Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
IDC x VDC
IAC = VAC x eff x 3 .(3.26)
Pada perancangan ulang diperlukan dua buah transformer rectifier yang ditempatkan pada lokasi
booster pump, Lamongan dan area pabrik di Gresik. Rectifier ini menggunakan elemen penyearah dari
silikon (silicon controlled rectifier) berpendingin minyak (oil cooled) yang dipasang di atas alas beton.
Transformer rectifier dilengkapi dengan sensor over temperature device yang akan memutus
masukan arus AC dalam kabinet rectifier apabila temperaturnya mencapai nilai yang tidak aman. Kabinet
rectifier terbuat dari baja galvanis yang dicat bubuk epoxy.
17
PROF. DR. IR. SULISTIJONO, DEA T.Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
Peralatan ini digunakan untuk mengakhiri masing-masing ujung kabel anoda agar dapat disatukan
menjadi satu kabel sebelum dihubungkan dengan kutub positif transformer rectifier. Pada gambar di atas
terdapat enam terminal kabel dari masing-masing anoda dengan luas penampang kabel 50 mm2. Tujuan
penggunaan dari kotak ini adalah menyediakan fasilitas untuk memeriksa arus keluaran dari masing-
masing anoda menggunakan ammeter clamp, sehingga dapat dideteksi apabila ada salah satu anoda yang
tidak bekerja.
Positive
junction Positive
box Junction
Box
Anoda
Ground
bed
18
PROF. DR. IR. SULISTIJONO, DEA T.Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
19
PROF. DR. IR. SULISTIJONO, DEA T.Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
20
PROF. DR. IR. SULISTIJONO, DEA T.Material&MetalurgiFTIITS
ssulistijono@mat-eng.its.ac.id
21