Professional Documents
Culture Documents
SPESIFIKASI TEKNIS
A. U M U M
2. PERALATAN KERJA
2.1. Alat-alat untuk melaksanakan pekerjaan harus disediakan oleh
kontraktor dalam keadaan baik dan siap pakai dalam jumlah cukup.
2.2. Guna kelancaran pekerjaan, alat-alat mekanis/mesin, harap
disiapkan tenaga operator yang mampu mengoperasikan dan
memperbaiki bila mengalami gangguan operasional.
B. PERATURAN TEKNIS
6. UMUM
Pedoman pelaksanaan yang diatur oleh Peraturan Pembangunan yang sah
dan berlaku di Indonesia sepanjang tidak ditetapkan lain dalam Rencana
Kerja dan Syarat-syarat yang harus ditaati selama pelaksanaan, yaitu :
a. Keppres No. 80 tahun 2006 dan perubahannya.
b. Peraturan Mentri RI no.14 dan 49 Th 2014 tentang alat pemberi isyarat
lalu lintas
7. KHUSUS
Untuk melaksanakan pekerjaan seperti yang tersebut dalam Lingkup
Pekerjaan ini, maka berlaku dan mengikat :
a. SK. Penanggung Jawab Kegiatan tentang Penunjukan Kontraktor
(Gunning).
b. Surat Kesanggupan Kerja.
c. Surat Perintah Kerja.
d. Surat Penawaran beserta Lampiran-lampirannya.
e. Gambar Bestek.
f. RKS. beserta Lampiran-lampirannya.
g. Kontrak Pelaksanaan dan Addendumnya (bila ada).
h. Shop drawing yang diajukan oleh Kontraktor yang disetujui Konsultan
Pengawas dan/atau Direksi Teknik.
i. Time Schedule yang diajukan oleh Kontraktor yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas dan Pengelola Kegiatan.
8. PENJELASAN GAMBAR
8.1. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dan gambar
detail, maka yang harus diikuti adalah gambar detail
8.2. Bila terdapat skala gambar dan ukuran yang tertulis dalam
gambar berbeda, maka ukuran dalam gambar yang berlaku.
8.3. Bila rekanan meragukan tentang perbedaan antara gambar yang
ada, baik konstruksi maupun ukurannya, maka rekanan berkewajiban
untuk menanyakan kepada Konsultan Pengawas secara tertulis
8.4. Dalam hal terjadi penyimpangan detail antara gambar bestek
dan keadaan di lapangan, kontraktor dapat mengajukan gambar kerja
(shop drawing) yang sesuai dengan kondisi di lapangan dan
mempergunakannya dalam pelaksanaan dengan persetujuan tertulis
Konsultan Pengawas.
8.5. Di dalam semua hal, bila terjadi pengambilan ukuran yang salah
adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.
8.6. Apabila dalam gambar disebutkan lingkup pekerjaan atau
ukuran, sedangkan RKS tidak disebutkan, maka gambar yang harus
dilaksanakan
9. PENJELASAN RKS
9.1. Pada RKS tentang Syarat-syarat Teknis, termuat lingkup
pekerjaan, spesifikasi bahan yang digunakan dan Syarat-syarat
Pelaksanaan.
9.2. Apabila dalam gambar tidak tercantum lingkup pekerjaan,
ukuran dan jumlah, sedangkan dalam RKS pada lingkup pekerjaan
tercantum, maka Kontraktor terikat untuk melaksanakannya.
C. LINGKUP PEKERJAAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
II. PEKERJAAN PEMBONGKARAN
III. PEKERJAAN PENGUKURAN
IV. PEKERJAAN TANAH
V. PEKERJAAN PENGEBORAN JALAN DAN PASANG PIPA
VI. PEKERJAAN PEMASANGAN DAN INSTALASI
14. PENJAGAAN
14.1. Kontraktor harus melakukan pengamanan barang-barang di
seluruh halaman pekerjaan bangunan, baik selama maupun pada
waktu tidak dilakukan pekerjaan.
14.2. Barang-barang dan bahan-bahan bangunan yang hilang, baik
yang belum maupun yang sudah dipasang, tetap menjadi
tanggungan kontraktor dan tidak diperkenankan untuk
diperhitungkan dalam biaya borongan tambahan.
14.3. Kontraktor diharuskan melaporkan personil yang tinggal di
proyek diluar jam kerja pada petugas keamanan setempat.
TAHAP PEMBORAN
19.2. Bahan/Material
a. Portland Cement (PC)
Semen yang dipergunakan sebagai bahan beton
adalah Portland Cement (PC) setara produk Type 1
Satu komponen struktur beton tidak boleh dikerjakan
dengan menggunakan lebih dari satu merek semen.
b. Agregat Halus (Pasir)
Pasir beton harus bermutu baik, berbutir tajam dan keras tidak
mengandung bahan organis dan sejenisnya dan dapat
memenuhi persyaratan SK SNI-1991.
Agregat halus harus bersih dan tidak boleh mengandung Lumpur
lebih dari 5% (terhadap berat kering) serta memenuhi gradasi
yang baik.
c. Agregat Kasar (Kerikil)
Rumah Lampu
Material Terbuat dari UV-stabilized polycarbonate
Dokumen Pendukung
Prasyarat Harus memiliki dukungan dari agen tunggal
yang ditunjuk oleh pabrik dan dibuktikan
dengan Surat penunjukan agen tunggal yang
dikeluarkan oleh pabrik atau didukung oleh
produsen dan dibuktikan dengan
mencantumkan Surat keterangan dari
departemen perindustrian.
2 PERANGKAT KENDALI
APILL ATCS
Spesifikasi Memiliki kemampuan untuk mengatur lalu
lintas minimal 16 kelompok sinyal (sinal
group)
Menyediakan minimal 16 pengaturan lampu
lalu lintas (traffic plans)
Dapat mengatur hingga empat
persimpangan
Dapat memantau konflik lampu warna hijau
atau semua warna
Dapat memantau urutan waktu signal
3 PERANGKAT
DETEKTOR PRESENCE
Kemampuan Deteksi keberadaan kendaraan di
persimpangan
Satu kesatuan sensor (deteksi kamera dan
video)
Monitoring dan verifikasi secara langsung
(real time)
Melihat keadaan lalu lintas secara langsung
(real time)
Jumlah area (zona) Minimal 4 (empat) lajur jalan.
deteksi
Keluaran (output) Jumlah keluaran (output) : minimal 4 (empat).
Resolusi gambar Minimal 640 x 480 pixel
Frame rate Minimal 20 FPS
Kompresi JPEG
Tipe CMOS hitam dan putih
Communication PC - Melalui antar muka (interface)
Sensor
Interface (antar muka) 1TI, 4TI ETH,4TI ETH EDGE
Material Tahan cuaca (weatherproof)
Tingkat keamanan Standard minimal IP 67.
(protectection grade)
4 KAMERA PTZ
Sensor gambar Minimal 1/1.9 Progressive Scan CMOS.
Resolusi Minimal 2 MP (Mega Pixel). 1920x1080
Min. Illumination 0,002 Lux (warna)
Optical zoom 36x
Digital zoom 16x
Pan range 360 derajat.
5 KOMPUTER
Processor Intel Core i5, speed min 3,2 Ghz
Chipset Intel H110
Tipe Grafis (Primary) Intel HD Graphics 530
Tipe Grafis (Secondary) NVidia Quadro min. 2GB
Operating System Windows 7 Proffesional 64 bit
Memory Minimal 4 GB DDR4
Slot Memory 2 x DIMMS
HDD Minimal 500 Gb
Optical drive DVD RW
Expansion slot Minimal 1 PCIe x 1
Audio Terintegrasi
Networking Terintegrasi
Monitor 18,5 Inch
6 O-RING SWITCH
Ethernet port Minimal 4 x 10/100 BaseTX, auto speed.
Fiber Optic port Minimal 2 x Single Mode 100 Base-FX.
Redundancy Ring topology.
Referensi standard IEEE 802.3 ; 802.3u ; 802.3x
IEEE 802.1D ; 802.1w ; 802.1p ; 802.1Q
Fasilitas management MIB, VLAN, IGMP
Catu Daya 12~48 VDC, dual input redundant.
Kondisi kerja Operasional Temperatur 0 - 40 derajat Celcius.
Kelembaban nisbi 0 sampai dengan 90%.
7 KABEL SFTP
Spesifikasi Teknis SFTP cable category 6
Bare copper
AWG 23
Diameter Konduktor 0.56 0.02
Foam-skin PE
8 KABEL FO
Jumlah core Min 12 core
Jenis Aerial
Tipe Single Mode
10 TERMINATION KABEL
FO
Kapasitas Jumlah port, minimal 24 port FO
Jenis konektor ST atau SC atau LC
11 KABEL NYYHY 2x2,5
Spesifikasi Teknis Kabel fleksibel digunakan pada luar ruangan
Bungkus konduktor dari bahan PVC
Bungkus luar dari bahan PVC
Spesifikasi Kelistrikan Hambatan konduktor max 7,98 Ohm/km
Hambatan isolasi 50 Mega Ohm/km
Arus maksimum 20 Amper
12 KABEL NYYHY 4x0,75
Spesifikasi Teknis Kabel fleksibel digunakan pada luar ruangan
Bungkus konduktor dari bahan PVC
Bungkus luar dari bahan PVC
Spesifikasi Kelistrikan Hambatan konduktor max 26,0 Ohm/km
Hambatan isolasi 50 Mega Ohm/km
Arus maksimum 6 Amper
Semua yang belum tercantum dalam peraturan ini (RKS) akan ditentukan
kemudian dalam rapat penjelasan (Aanwijzing).
22. PENUTUP
Untuk hal tersebut di atas tidak diterima permohonan untuk menambah
harga borongan. Dengan demikian harus dianggap bahwa penawaran
adalah untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan yang secara teknis
maupun fungsinya dapat dipertanggungjawabkan.
Hal-hal yang belum tercantum dalam Peraturan dan syarat-syarat ini akan
diatur secara musyawarah berdasarkan A.V. 1941 dan Peraturan-
peraturan lain yang lazim dipergunakan dalam suatu Pekerjaan
pemborongan Bangunan sepanjang tidak bertentangan dengan Rencana
Kerja dan Syarat-syarat