You are on page 1of 1

[CASE REPORT]

Pemfigoid Bulosa

Rembulan Ayu NP1, Zelta Pratiwi Gustimigo1, Muhammad Syafei Hamzah2, Arief
Effendi2, Yulisna2, Hendra Tarigan Sibero2
1
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2
Departemen Ilmu Kulit dan Kelamin, RSUD dr. H. Abdul Moeloek

Abstrak

Latar Belakang: Pemfigoid bulosa adalah penyakit autoimun yang bersifat kronik dan
dapat remisi spontan, yang ditandai dengan eritem, papul atau tipe lesi urtikaria mungkin
mendahului pembentukan bula; bula berukuran besar, tegang, oval atau bulat; dapat berisi
cairan serosa atau hemoragik dan jika terjadi erupsi dapat bersifat lokal maupun
generalisata. Tujuan: mengetahui etiologi, epidemiologi, gejala klinis, cara
mendiagnosis, tatalaksana, dan komplikasi terkait pemfigoid bulosa. Case: Tn. N, 62
tahun,datang dengan keluhan timbul gelembung berisi cairan di bagian perut dan
dada, diawali timbul bengkak dan kemerahan seperti biduran, kemudian timbul
bintil-bintil kecil yang membesar membentuk gelembung berisi cairan,
dindingnya tegang, disertai gatal dan demam. Gelembung berisi cairan tersebut
lama kelamaan melebar lalu pecah. Pemeriksaan fisik, didapatkan keadaan umum
tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, status gizi cukup, tanda vital dalam batas
normal.. Pada status dermatologis tampak bula cairan jernih yang sebagian
berdinding tegang, sebagian berdinding kendur, dan sisanya tampak mengalami
erosi ukuran miliar hingga plakat, batas tidak tegas, bentuk ireguler. Tatalaksana
yang diberikan Metilpredinisolon 62,5 mg/ 12 jam IV , Metronidazole 2x500 mg,
dan Benosone 10 g + tincture vaseline 40 g, dioleskan pada lesi. Kesimpulan:
Penyakit kusta merupakan penyakit infeksi menular yang angka kejadiannya tinggi di
Indonesia, tujuan utama tatalaksana, yaitu memutuskan mata rantai penularan untuk
menurunkan insiden penyakit, mengobati dan menyembuhkan penderita, serta mencegah
timbulnya komplikasi.

Kata kunci: Pemfigoid bulosa

iv

You might also like