Nyamuk adalah hewan yang menjadi vektor beberapa penyakit, salah
satunya adalah Demam berdarah atau lebih dikenal sebagai Demam Berdarah Dengue (DBD). Banyaknya tanah berawa-rawa, lingkungan yang lembab, genangan air, dan kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan menjadi faktor utama penyebaran penyakit DBD. Alternatif yang biasa dilakukan untuk melindungi tubuh dari gigitan nyamuk adalah dengan menggunakan obat pengusir nyamuk. Namun, Jenis insektisida sintesis biasa digunakan dapat berdampak negatif bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu, dibuatlah alternatif insektisida yang berbahan dasar dari tumbuhan yaitu insektisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak bunga kecombrang sebagai obat pengusir nyamuk yang sehat bagi tubuh. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang dilaksanakan di Laboratorium SMAN CMBBS. Populasi pada penelitian ini yaitu nyamuk di SMAN CMBBS dengan menggunakan sampel sebanyak 60 nyamuk. Bunga kecombrang diekstraksi menggunakan metode maserasi yang dilarutkan dengan ethanol. Hasil ekstrak bunga kecombrang tersebut digunakan dengan cara diuapkan menggunakan electric mat. Ekstrak bunga kecombrang dengan konsentrasi 65%, 80%, dan 95% digunakan sebagai variabel bebas. Sedangkan, ethanol 0% digunakan sebagai kontrol percobaan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 sampai 23 Februari 2016. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak bunga kecombrang dapat digunakan sebagai obat pengusir nyamuk. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak bunga kecombrang, maka semakin berpengaruh terhadap keberadaan nyamuk. Ekstrak bunga kecombrang tersebut juga tidak berbahaya bagi tubuh, karena tidak menyebabkan sesak napas. Kata Kunci :Nyamuk, Kecombrang, Maserasi.