You are on page 1of 4

Jurnal Teknik Elektro ISSN 2502-0986

STUDI ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI DAYA LISTRIK MESIN


PENETAS TELUR MERK CHICK MASTER TIPE S-2 871115 DENGAN
TERMOSTAT DAN SENSOR TEMPERATUR SUHU PT100
DI PT. SIERAD PRODUCE, Tbk
Abdullah Iskandar.1) , Arief Budi Laksono .2) Ali Ikhsan3)
1)
Dosen Fakultas Teknik Prodi Teknik Elektro Universitas Islam Lamongan
2)
Dosen Fakultas Teknik Prodi Teknik Elektro Universitas Islam Lamongan
3)
Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Lamongan

email : ariefbudila@gmail.com, iskandarteknokrat@gmail.com ikhsanly1312@gmail.com

ABSTRAK
Mesin penetas telur adalah sebuah mesin yang membantu proses penetasan telur. yang
berfungsi untuk menggantikan proses pengeraman yang dilakukan oleh indukan. Kestabilan suhu
dilakukan dengan alat pengatur suhu yang telah melekat pada mesin, kita kenal sebagai thermostat,
alat ini bekerja secara otomatis, sedangkan untuk mengetahui keadaan suhu digunakan thermostat.
Pembalikan telur, pengaturan ventilasi dan kelembaban udara diatur sedemikian rupa sehingga
tercipta kondisi yang sebenarnya. Untuk itu banyak perusahaan memproduksi mesin penetas telur,
salah satunya mesin penetas telur merk Chick Master. Mesin penetas telur merk Chick Master adalah
salah satu mesin mengutamakan mesin yang hemat daya listrik. Type S-2 adalah salah satunya mesin
model lama masih memakai (thermostat) dan yang sekarang sudah di perbarui (updrade) memakai
sensor suhu PT100 aggar lebih efisien. Dalam analisa ini kita dapat mengetahui bahwa presentase
perbandingan antara mesin penetas telur Chick Master type S-2 memakai termostat dengan type S-2
(upgrade) memakai sensor temperatur suhu PT100 adalah lebih tinggi efisien S-2 (upgrade) memakai
sensor temperatur suhu PT100 sebesar 1.27% dan pada mesin type S-2 memakai termostat dengan
presentase perbandingan efisiensi mesin 1.25 %. presentasi efisiensinya sebesar 0.02 % sementara
selisih arus pada mesin penetas type S-2 (upgrade) dan mesin S-2 termostat sebesar 141.41 A.

Kata Kunci : Thermostat, Sensor Suhu PT100, Efisiensi Daya


PENDAHULUAN dengan type S-2 (upgrade) memakai sensor
Latar Belakang Masalah temperatur suhu PT100 ?
Perkembangan teknologi serta lahirnya Tujuan
inovasi-inovasi baru mengakibatkan banyak 1. Untuk mengetahui peningkatan efisiensi daya
produk baru yang muncul. Salah satunya yang dibutuhkan pada mesin penetas telur
merk Chick Master type S-2 memakai
mesin penetas telur, yang kini sudah menjadi
termostat dengan type S-2 (upgrade) memakai
salah satu kebutuhan industri menengah dan ke sensor temperatur suhu PT100.
atas. Penggunaan listrik bisa menjadi boros ataupun 2. Untuk mengetahui kinerja mesin penetas telur
hemat tergantung oleh cara pemakaian. Banyak merk Chick Master type S-2 memakai
terjadi konsumsi listrik melambung tinggi untuk hal termostat dengan type S-2 (upgrade) memakai
yang seharusnya dapat dikurangi. Disamping itu, sensor temperatur suhu PT100.
penggunaan listrik yang tinggi banyak disebabkan
oleh pemakaian yang salah. Semakin majunya ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini, persaingan TINJAUAN PUSTAKA
persaingan di dalam dunia usaha menunjukan Gambaran Umum Sistem Mesin Penetas
peningkatan yang sangat pesat. Telur
Untuk mempertahankan kondisi tersebut
Rumusan Masalah maka telur diletakkan pada refrigerator
1. Apakah terdapat peningkatan efisiensi daya dengan kondisi diatas suhu -2C (28F ) untuk
antara mesin penetas telur merk Chick Master mencegah kerusakan telur karena pada suhu
type S-2 memakai termostat dengan type S-2 penyimpanan tersebut pelepasan CO2 dan air
(upgrade) memakai sensor temperatur suhu dari dalam telur dapat dihambat
PT100 berdasarkan pengukuran terhadap (Suradi,Kusmajadi.2006 ).
daya input dan output?
Pada tahap penetasan telur ada beberapa
2. Bagaimana kinerja mesin penetas telur merk
Chick Master type S-2 memakai termostat hal yang harus diperhatikan untuk menunjang

1
Jurnal Teknik Elektro ISSN 2502-0986

telur tetas yang fertil, diantaranya pelaksanaan proposal ini. Hal ini bertujuan agar dapat
menejemen pemeliharaan unggas seperti : memehami dengan detail cara kerja alat dan
penyediaan bibit, dan penerapan sistem pembuatan proposal dengan benar.
penetasan yang baik dan efisien, faktor 4. Survei Data
keturunan, kualitas pakan, sistem Survei data dilakukan pada mesin penetas
pemeliharaan, iklim dan umur telur. Menurut telur merk Chick Master type S-2 memakai
Nurhadi, Dkk.(2006) Menjelaskan bahwa pada termostat dengan type S-2 (upgrade)
sistem menejemen penetasan telur, yang harus memakai sensor temperatur suhu PT100,
diperhatikan diantaranya: dengan mengambil data-data antara lain:
1. Suhu (Temperatur) kebutuhan daya listrik pada mesin peneta
2. Kelembaban Udara (Humidity) stelur untuksetiap harinya.
3. Ventilasi (Ventilation)
4. Frekuensi Pemutaran Telur (Egg Alat ukur dalam penelitian
Turning) 1. Multitester
5. Kebersihan (Cleanliness). Cara menggunakannya sama dengan
6. Bobot telur yang akan mempengaruhi multimeter analog, Hanya lebih sederhana dan
hasil bobot tetas DOC lebih cermat dalam penunjukan hasil
Daya Tetas dipengaruhi oleh penyiapan ukurannya karena menggunakan display 4
telur, faktor genetik, suhu dan kelembaban, digit sehingga mudah membaca dan
umur induk, kebersihan telur, ukuran telur, memakainya.
nutrisi dan fertilitas telur (Sutiyono dan 1. Putar sakelar pemilih pada posisi skala yang
Krismiati, 2006). Menurut Prasetyo dan kita butuhkan setelah alat ukur siap dipakai.
Susanti (2000) Hasil tetas telur dipengaruhi 2. Hubungkan probenya ke komponen yang
oleh faktor peralatan mesin tetas dalam akan kita ukur setelah disambungkan
menciptakan kondisi lingkungan (kelembaban dengan alat ukur.
dan temperatur) yang harus disesuaikan 3. Catat angka yang tertera pada multimeter
dengan persyaratan menetasan telur, dan faktor digital.
lingkungan diluar kemampuan pengelola 4. Penyambungan probe tidak lagi menjadi
misalnya terjadi perubahan tegangan listrik prinsip sekalipun probenya terpasang
maupun pemadaman listrik. terbalik karena display dapat memberitahu.

METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini dimulai pada awal bulan
April 2015 pada mesin setter, mesin penetas
telur merk Chick Master type S-2 memakai
termostat dengan type S-2 (upgrade) memakai Gambar 3.1 Multitester
sensor temperatur suhu PT100 di PT. Sierad
Produce Tbk. Ds Dumpi Agung , (file:TrainingTeknik/2009/20Okt13BasicElectr
Kembangbahu, Lamongan ical)
3.2 Metodologi penelitian 2. Tang Ampere
Metodologi penelitian yang di lakukan adalah : Pada dasarnya pengukuran arus
1. Metode Pustaka merupakan salah satu prosedur yang harus
Metode pustaka adalah proses pengumpulan dilakukan pada perawatan berkala suatu alat.
materi-materi yang terkaitr yang dapat berasal Nah salah satu alat yang digunakan dalam
dari buuku-buku atau sumber lainya seperti melakukan perawatan adalah tang ampere.
internet dan judul-judul yang terkait.
2. Pemahaman Komponen Mesin
Pemahaman komponen-komponen mesin
sebagai alat bantu yang sangat penting
untuk melakukan penganalisaaan.
3. Metode Penganalisaan
Analisa rangkaian dibuat dengan saran
yang di dapat dari beberapa konsultasi yang
telah dilakukan sebelum pembuatan

2
Jurnal Teknik Elektro ISSN 2502-0986

Gambar3.2 Tang Ampere Table 1. Tabel daya rata-rata pada mesin


(file:Training20Teknik/2009/20Okt13Basic20 penetas ayam
Electrical) No Alat S-2 S-2
termostat upgrade
1. Memutar swicth ke arah A (ampere) 1 Heater 1804 W 1804 W
2. Menekan tombol di sebelah kanan untuk 2 Cooling 66 W 66 W
membuka magnit yang berbentuk seperti
tang 3 Motor 528 W 528 W
3. Mengklemkan atau mengalungkan tang Kipas
ampere pada kabel
4 Motor 75 W 75 W
4. Kabel hitam jika pada kwh dan kabel
terning
kuning jika pada panel biasa
5 Lampu 40 W 40 W
5. Membaca nilai arus yang tertera pada
layar display
Table Perbandingan antara mesin S-2 yang
3.4 Alur penelitian
Pada flowchart di bawah dapat memeakai thermostat dan yang sudah di
dijelaskan langkah-langkah proses yang perbarui memakai sensor PT100 adalah
dilakukan adalah sebagai berikut : Mulai sebagai berikut :
adalah langkah pertama memulai analisa daya
mesin penetas, menyiapkan data tentang alat Table 2. analisis S-2 termostat dan S-2
yang akan dianalisa, menyiapkan alat ukur, (upgrade) sensor PT100
mencatat hasil analisa dan menganalisa data No Alat S-2 S-2
dari hasil pengukuran, mengetahui presentase sensor termostat
efisiensi mesin penetas dan proses selesai. PT100
(upgrade)
Alur penelitian 1 Heater 188 Kwh 121.9
Kwh
2 Cooling 5.4 Kwh 11.61
Kwh
3 Motor Kipas 1464.67 1464.67
Kwh Kwh
4 Motor 0.57 0.57 Kwh
terning Kwh
5 Lampu 18.24 18.24
Kwh
Jumlah 1676.88 1707.99
Kwh Kwh
Gambar3.3 Alur Penelitian
Efisiensi mesin penetas telur
HASIL DAN PEMBAHASAN Efisiensi daya adalah merupakan
perbandingan daya yang dapat dibangkitkan
PROFIL PERUSAHAAN oleh mesin penetas telur dengan energi input .
Di Sierad Produce, kami terus bertumbuh Efisiensi yang digunakan adalah efisiensi
untuk menciptakan masa depan yang lebih sesaat pada pengambilan data
baik, pertumbuhan yang bertanggung jawab (http://gustafparlindungan.blogspot.com). pada
dan berkelanjutan yang digerakkan oleh tanggal 20/6/2015.
produk-produk berkualitas dan insan-insan Diketahui : masukan 22 ampere
yang inovatif serta berbakat. Tentunya, kami mesin keadaan stunby di 220 volt.
akan terus memberikan produk-produk yang P=VxI .(4.1)
terbaik melalui diversifikasi usaha dan
investasi berkesinambungan untuk (4.2)
memperbesar kapasitas produksi sehingga P = 220 x 21
pada akhirnya akan memaksimalkan profit = 4686 W
sesuai dengan yang diharapkan. Dan 1 hari 14 jam mesin dalam keadaan
stundby, selama 19 hari di setter

3
Jurnal Teknik Elektro ISSN 2502-0986

( 4686 / 1000) x 24 = 112.46 Kwh lebih tinggi efisien S-2 (upgrade) memakai
112.46 x 19 = 2136.81 Kwh sensor temperatur suhu PT100 sebesar 1.27%
1. Efisiensi mesin setter yang memakai dan pada mesin type S-2 memakai termostat
thermostat : dengan presentase efisiensi mesin 1.25 %,
presentasi efisiensinya sebesar 0.02 %
sementara selisih arus pada mesin penetas type
S-2 (upgrade) dan mesin S-2 termostat sebesar
141.41 A.
2. Mesin Chick Master untuk saat ini yang
2. Efisiensi mesin setter memakai sensor diutamakan adalah mesin yang hemat daya
temperatur suhu PT100 : listrik. Berdasarkan hasil pengujian analisis
efisiensi daya di atas pada table perbandingan
antara 2 mesin S-2. kinerjanya sama tapi untuk
yang S-2 (upgrade) lebih efisien 1.27% dalam
perhitungan daya dan pengaturan suhu. Karena
yang S-2 (upgrade) untuk Cooling di bagi
Jadi perbandingan presentase efisiensi mesin menjadi 2 atau zona 1 dan zona 2. Sedangkan
setter type S-2, lebih efisien yang sudah untuk Cooling yang S-2 termostat langsung jadi
diperbarui (upgrade) memakai sensor 1. Jadi kurang efisien karena suhu dalam
temperatur suhu PT100 sebesar 1.27% dan ruangan sebelah depan dan belakang kadang
pada mesin type S-2 memakai termostat berbeda .
dengan presentase 1.25 %.
Dan pada bentuk amper diketahui masukan PUSTAKA
2136.81 kwh dijadikan watt: Asaz. 2012. Daya dan efisiensi,Ciputra,
2136.81 x 1000 = 2136810 watt. Ahmad. 2009. Sensor Kelembaban
Chick Master Company. 1996 Juni. Hwatchry
management And Practis
Chick Master Company .1996. Manual Book
Chick Master
= 7763.59 A
Febrianto, Rusdi, 2011, Sensor Suhu PT100
Mesin setter yang memakai thermostat:
Friday, June 2012, 29th. | Artikel Elektronika,
Di ketahui: 1707.99 kwh dijadikan watt
Komponen, Teori Elektronik
1707.99 x 1000 = 1707990 watt
Ningtyas, Maulidya Siella. Ismoyowati, Ibnu
Hari Sulistyawan 2013. Pengaruh
Temperatur Terhadap Daya Tetas Dan
Hasil Tetas Telur Itik (Anas
= 7763.59 A Plathyrinchos) (The Effect Of
Mesin setter memakai sensor temperatur suhu Temperature On Hatchability And Egg
PT100: Hatching Yield Duck (Anas
Di ketahui: 1676.88 kwh dijadikan watt Platyrinchos)). Jurnal Ilmiah Peternakan
1676.88 x 1000 = 1676880 watt 1(1):347-35
Paimin, F.B. 2004. Membuat dan Mengelola
Mesin Tetas. Penebar Swadaya, Jakarta.
Seminar modul diktat heatchry (2013)
= 7622.18 A troubleshooting CHICK MASTER 2013-
Jadi perbandingan amper antara mesin penetas 2014. Lamongan
type S-2 termostat dan S-2 PT100 adalah Seminar modul diktat heatchry 09 0kt
7763.59 - 7622.18 = 141.41 A 2013_Basic Electrical for mancine
incubator. Lamongan
PENUTUP Tim Skripsi, 2014 Pedoman Penulisan Skripsi.
Simpulan Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan
Berdasarkan pengolahan data yang diambil,
ada beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kita dapat mengetahui perbandingan presentase
pada mesin penetas telur Chick Master type S-2
memakai termostat dengan type S-2 (upgrade)
memakai sensor temperatur suhu PT100 adalah

You might also like