You are on page 1of 11

SPESIFIKASI TEKNIS

MARKA JALUR SEPEDA

A. FUNGSI MARKA
Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas
permukaan jalan yang meliputi tanda membentuk garis membujur, garis
melintang, garis serong, serta lambang lainnya yang berfungsi untuk
mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi kepentingan lalu lintas.

1. a. Cold applied plastic (coldplastic) system


- System Ini adalah : System 2 komponen (Binder and catalyst) binder
disini adalah coldplastic sedangkan catalyst adalah hardener.
- Coldplastic terbuat dari bahan dasar Methyl Methacrylate (MMA)
Resins. Kandungan MMA dalam resin MMA minimum 65 %
- Coldplastic yang dipergunakan untuk pewarnaan perkerasan jalan
(coloured pavement) ini adalah coldplastic berwarna (harus campuran
pabrik) yang diformulasikan khusus dan sangat flexible.
- Catalyst (hardener) yang harus dipergunakan adalah BPO (Benzyl
Peroxide) 50%
- Pewarnaan perkerasan jalan ini terdiri dari base coat (pelapisan dasar),
yang ditaburi secara merata dengan agregat anti-selip dan kemudian agar
agregat tersebut bertahan secara permanen sebagai anti-slip maka
dilakukan pelapisan ulang yaitu pelapisan penutup (top coat)
- Jenis bahan coldplastic yang digunakan harus dapat mengering dengan
cepat (tidak lebih dari 30 menit setelah aplikasi)
b. Daya tahan luntur warna material mencapai waktu lebih dari 2 (dua) tahun
c. Material bermutu tinggi dan tidak licin.
d. Material harus diproduksi oleh pabrik bersertifikat ISO 9001:2008

2. Properti fisik coldplastic


Coldplastic harus sangat fleksibel dan memiliki sifat fisik sebagai berikut :
Sifat-sifat yang disebutkan di atas berasal dari pengujian sistem yang dilakukan
untuk memenuhi spesifikasi teknis pekerjaan ini.
a. Lapisan Dasar (Base Coat) ketebalan 1.2 mm

b. Lapisan Penutup (Top coat) ketebalan1 mm

c. Anti-Selip Agregat
Karena produk ini akan diaplikasikan pada lokasi padat lalu lintas dan akan
dilalui oleh kendaraan beroda 4 atau lebih, maka untuk memenuhi nilai
anti- selip yang diperlukan, Agregat yang ditabur untuk tujuan anti-selip
harus terbuat dari bauksit yang dikalsinasi (calcined bauxite) atau
homogeny agregat keramik berwarna (homogenous coloured ceramic).

Komposisi Kimia Bauksit Kalsinasi (Calcined Bauxite) :

Properti fisik:
Warna

3. Persyaratan/Ketentuan lain lain :


a. Suhu permukaan asphalt/beton
Aplikasi system hanya dapat dilakukan ketika suhu permukaan jalan adalah
pada 10 C - 40 C.
b. Permukaan asphalt baru
Aplikasi pada permukaan aspal baru tidak dianjurkan.
Disarankan bahwa permukaan asphalt yang akan diaplikasi sudah berumur
minimal 2 minggu .
c. Performance Testing
Pengujian Anti-Selip
Uji anti-selip harus dilakukan secara tahunan menggunakan tester pendulum
sesuai dengan EN 13.036-4: 2003.
Hasilnya harus konsisten selama periode dengan table berikut :

d. Pengujian material
Pengujian material dilakukan secara random di laboratorium yang ditunjuk
oleh Panitia atas biaya calon penyedia jasa.
e. Jaminan/garansi
Dengan sistem ini Kontraktor harus memberikan garansi minimal 3
tahun.
Jaminan/garansi tersebut adalah jaminan secara khusus yaitu pada daya
tahan hasil aplikasi, antara lain garansi terhadap :

4. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Persiapan Bahan ( Menyerahkan contoh bahan/ Material ) & Uji Aplikasi
Sebelum memulai pekerjaan terlebih dahulu dilakukan trial ( uji
aplikasi)
Bahan/ material yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini
(Coldplastic& BPO 50%) ditest/ diuji dilaboratorium.
Setelah bahan disetujui dan hasil test laboratorium memenuhi syarat maka
bahan dapat dipergunakan.
b. Persiapan Peralatan Kerja, Keselamatan Kerja dan Tenaga Kerja
Peralatan Kerja :
Electric Hand Mixer, Kompresor/ Blower, Genset,meteran dll.
Masking Tape, rol cat, tarikan karet, sikat kawat, sapu dll.
Peralatan Keselamatan Kerja
Mobil material
Mobil pembawa peralatan keselamatan kerja
Peralatan Keselamatan Kerja :
Rambu RambuKerja
Terbuat dari plat besi/ aluminium reflektif. Ukuran rambu diameter 90
cm sesuai kebutuhan, lengkap dengan rangka rambu.Gambar/ lambang
sesuai dengan kebutuhan.
Kerucut pengatur lalin( Traffic Cone )
Terbuat dari campuran karet dan plastik. Warna dasar orange /
mencolok dengan slave putih reflektif.
Lampu Rotator/ Flashing Light
Rotator warna kuning. Daya kilat mampu terlihat dari jarak jauh.
Berdiameter 15 cm dan berkwalitas baik.
APD ( AlatPelindungDiri )
Pakaian warna mencolok ( merah )/ Rompi dilengkapi dengan bahan
reflektif. Sepatu Safety dan helm pengaman.
Bendera/ SenterLalin
Pemadam Api
c. Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengaturan lalulintas dan
pekerjaan Pewarnaan permukaan jalan Coldplastic. Kedua jenis pekerjaan
ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Hal ini demi menjaga
keselamatan baik pekerja maupun pemakai jalan. Penutupan dan
pembukaan jalur/ lajur yang akan diwarnai harus dilakukan dengan cepat
dan tepat, sehingga tidak membuat kemacetan / antrian kendaraan bagi
pemakai jalan.
Setiap kendaraan yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini harus
dilengkapi dengan lampu rotator / Flashing Light
Setelah penutupan jalur/ lajur dilakukan hal hal sebagai berikut :
1. Pembersihan Lahan
Bersihkan lahan yang akan diwarnai dari pasir, lumpur, kotoran,
minyak/ oli sehingga permukaan jalan benar- benar bersih dan
kering/ tidak lembab dengan menggunakan kompresor, sapu, sikat
kawat dll.
2. Pre Marking
Mengukur dan menentukan posisi permukaan perkerasan yang akan
diwarnai dengan mempergunakan tambang, atau cetakan dan kemudian
membuat titik titik dengan cat yang mudah hilang/ kapur
3. Pewarnaan/ Aplikasi
Aplikasi ini terdiri dari 2 lapisan :
Lapisan dasar ( Base Coat )
Siapkan lahan yang akan diaplikasi( yang sudah dibersihkan )
kemudian tutup tepi tepinya ( yang sudah dipremarking ) dengan
menggunakan masking tape sesuai dengan ukuran dan desain .
Buka kemasan coldplastic, kemudian tambahkan BPO 50%
kedalam kemasan coldplastic sesuai dengan berat coldplastic dengan
perbandingan 1 : 0,01 dan aduk sampai BPO 50% benar
benar bercampur dengan Coldplastic dengan menggunakan electric
hand mixer.
Tuangkan coldplastic ( yangsudahdicampurdengan BPO 50% ) pada
permukaan perkerasan ( yang sudah ditutup tepi tepinya dengan
masking tape ) kemudian ratakan dengan menggunakan tarikan
karet/ rol cat.
Bersamaan dengan itu taburkan colored aggregate (agregat
berwarna) pada permukaan yang sudah diratakan dengan merata (
pastikan seluruh permukaan ditaburi aggegat berwarna dengan
rata)
Pada kondisi setengah kering buka masking tape dengan hati
hati
Kemudian tunggu proses setting ( pengeringan ) tidak lebihdari
30 menit.
Setelah benar benar kering bersihkanlah andengan
menggunakan kompresor.
Lapisan penutup (top coat) siap untuk diaplikasikan.
Lapisan Penutup( Top Coat )
Siapkan lahan yang akan diaplikasi ( yang sudah dibersihkan dengan
compressor ) kemudian tutup tepi tepinya ( yang sudah
diaplikasi layer 1/ Base Coat ) dengan menggunakan masking tape.
Buka kemasan coldplastic kemudian tambahkan BPO 50% kedalam
bucket coldplastic sesuai dengan berat cold plastic dengan
perbandingan 1 : 0,01 dan aduk sampai BPO 50% benar
benar bercampur dengan Coldplastic dengan menggunakan electric
hand mixer.
Tuangkan coldplastic ( yang sudah dicampur dengan BPO 50% )
pada permukaan Base Coat ( yang sudah ditutup tepi tepinya
dengan masking tape ) kemudian ratakan dengan menggunakan
tarikankaret/ rol cat.
Pastikan seluruh permukaan tertutup dengan coldplastic
Pada kondisi setengah kering buka masking tape dengan hati hati
Kemudian tunggu proses setting ( pengeringan ) tidak lebih dari 30
menit.
Lalulintas dapat dibuka kembali.
Untuk pewarnaan pada permukaan elastic pavement (aspal)
pastikan bahwa umur aspal sudah cukup ( 2 minggu).
Untuk pewarnaan pada rigid pavement (beton) pastikan bahwa
umur beton minimum 2 minggu dan sudah cukup baik ( Fully Cured )
untuk diaplikasikan

5. Dokumentasi dan Laporan


Sebelum dilaksanakan pewarnaan diambilfoto (posisi 0%), pada saat pewarnaan
diambil foto ( posisi 50% ) dan pada waktu selesai pewarnaan diambil foto
(posisi 100% ). Semua foto dicetak dalam ukuran post card.
SPESIFIKASI TEKNIS
RAMBU JALAN

A. UMUM
bagian perlengkapan Jalan yang berupa lambang, huruf, angka, kalimat, dan/atau
perpaduan yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi
Pengguna Jalan.

B. PERENCANAAN
Perencanaan penyelenggaraan rambu lalu lintas jalan meliputi :
1. Inventarisasi tingkat pertumbuhan rambu lalu lintas jalan;
2. Survai untuk menentukan kebutuhan rambu lalu lintas jalan termasuk
penentuan lokasi penempatan/pemasangannya.
3. Perkiraan kebutuhan untuk 5 tahun.
4. Penyusunan program dan pengadaan rambu lalu lintas jalan.

C. SPESIFIKASI TEKNIS
1. Bahan Dan Ukuran
Persyaratan teknis daun rambu adalah sebagai berikut :
a) Bahan
Plat Alumunium
Plat alumunium memiliki ketebalan minimal 2,0 mm (termasuk reflective
sheeting).
b) Ukuran daun rambu mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia Nomor PM 13 TAHUN 2014 Tentang Rambu Lalu Lintas
c) Permukaan bagian depan harus dibubuhi inisial Perhubungan atau logo
perhubungan dan Pada bagian belakang daun rambu dibubuhi Stiker
perlengkapan jalan tulisan Sumber pendanaan, Tahun Anggaran

2. Lembaran Reflektif
Persyaratan teknis lembaran reflektif rambu lalu lintas sebagai berikut:
Rambu Lalu Lintas Standar
1) Memiliki nilai koefisien retroreflektif (RA) minimal sesuai dengan pembagian
jenis material retroreflektif tipe II berdasarkan tabel sebelumnya ;
2) Khusus untuk rambu larangan berupa kata-kata dengan warna dasar putih
dan tulisan warna merah, nilai retroreflektif untuk warna merah harus lebih
tinggi daripada nilai retroreflektif warna putih. Nilai retroreflektif warna
putih minimal 70 (Ra) (cd.lx-1.m-2);
3) Permukaan lembaran reflektif rata dan halus serta bagian belakang
dilengkapi dengan perekat;
4) Warna mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Nomor PM 13 TAHUN 2014 Tentang Rambu Lalu Lintas

3. Tiang Rambu
a. Bahan Tiang Rambu
1) Bahan logam dengan syarat :
a) Berbentuk pipa bulat, pipa segi delapan, besi profil H atau besi profil U;
b) Tahan terhadap proses korosi dan oksidasi, dengan atau tanpa lapisan
anti karat pencegah korosi dan oksidasi, termasuk bagian berlubang
untuk sambungan baut;
c) Harus berbentuk batangan utuh tanpa sambungan.

b. Jenis konstruksi tiang rambu dengan bahan logam terdiri dari :


1) Tiang tunggal
a) Jenis dan Ukuran :
(a) Pipa bulat diameter minimal 55 mm (2), dengan tebal minimal 2 mm;
(b) Besi profil H Np.80 mm;
(c) Besi profil U ukuran 25x80x25 (Np.80 mm) tebal 5 mm.
b) Pipa bulat dapat diisi cor beton praktis 1 : 2 : 3 (sesuai standard
konstruksi Indonesia) atau ditutup dengan plat besi atau bahan sejenis,
sehingga air tidak dapat masuk ke dalam pipa;
c) Angkur bawah terdiri dari minimal 2 batang besi siku 3x30x30 mm
yang dilas pada tiang rambu dengan bersilang atau besi beton yang masuk
menyilang kepipa;
d) Rangka rambu tempat menempelkan daun rambu: Menggunakan besi siku
minimal 3x30x30 mm yang satu sisinya vertical menghadap kedepan, dan
sisi lainya horizontal masuk ketiang dan dilas rapat.

2) Bentuk tiang huruf F


a) Jenis dan ukuran:
(1) Pipa bulat diameter minimal 150 mm (4) dengan tebal minimal 2,8
mm;
(2) Pipa segi delapan dengan ukuran ekivalent pipa bulat.
b) Pipa bulat dapat diisi cor beton praktis 1 : 2 : 3 (sesuai standard
konstruksi Indonesia) atau ditutup dengan plat besi atau bahan sejenis,
sehingga air tidak dapat masuk ke dalam pipa;
c) Bagian bawah diberi sepatu (tapakan) dengan besi plat tebal minimal 12
mm lalu dilas ketiang secara penuh dengan diberi plat besi untuk
penegak yang dilas secara penuh ketapakan dan tiang, dipasang dengan
angkur baut. Bagian bawah terdiri dari minimal 4 buah angkur baut
dengan besi beton ukuran diameter 19 mm dan panjang 600 mm. Struktur
rangka beton pondasi sebagaimana gambar;
d) Rangka rambu tempat menempelkan daun rambu menggunakan besi siku
minimal 3x30x30 mm atau disesuaikan ukuran rambu yang dilas pada
tiang rambu secara bersilangan;
e) Sambungan tiang rambu dengan lengan daun rambu (flange dan rib plate)
menggunakan pengikat untuk memperkuat sambungan menjadi kaku dan
kuat.

3) Kupu-kupu dengan tiang tunggal menggunakan:


a) jenis dan ukuran:
(1) Pipa bulat diameter minimal 110 mm dengan tebal 2.8 mm atau
disesuaikan ukuran rambu;
(2) Pipa segidelapan dengan ukuran ekivalent pipa bulat.
b) Pipa bulat dapat diisi cor beton praktis 1 : 2 : 3 (sesuai standar konstruksi
Indonesia) atau ditutup dengan plat besi atau bahan sejenis, sehingga air
tidak dapat masuk ke dalam pipa;
c) Bagian bawah diberi sepatu (tapakan) dengan besi plat tebal minimal 12
mm lalu dilas ketiang secara penuh dengan diberi plat besi untuk
penegak yang dilas secara penuh ketapakan dan tiang, dipasang dengan
angkur baut. Bagian bawah terdiri dari minimal 4 buah dengan besi beton
diameter 19 mm dan panjang 600 mm. Atau disesuaikan ukuran rambu;
d) Rangka rambu tempat menempelkan daun rambu menggunakan besi siku
minimal 3x30x30 mm atau disesuaikan ukuran rambu yang dilas pada
tiang rambu secara bersilangan;
e) Sambungan tiang rambu dengan lengan daun rambu (flange dan rib plate)
menggunakan pengikat untuk memperkuat sambungan menjadi kaku dan
kuat;
f) Ketinggian rambu mengacu padaPeraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia Nomor PM 13 TAHUN 2014 Tentang Rambu Lalu Lintas
g) Bentuk dan ukuran rambu sebagaimana gambar terlampir.

4. Uji Laboratorium
Setiap bahan Rambu yang akan dipergunakan harus lulus uji laboratorium dengan
menunjukkan sertifikat uji Laboratorium berskala Nasional atau Internasional.

5. Umur Teknis
Umur teknis rambu lalu lintas selama 5 tahun.

6. Tata Cara Penempatan


Tata cara penempatan rambu lalu lintas mengacu pada Keputusan Peraturan Menteri
Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 13 TAHUN 2014 Tentang Rambu Lalu
Lintas

7. Tata Cara Pemasangan


Pemasangan rambu lalu lintas jalan meliputi kegiatan :
a. Peletakan daun rambu pada tiang rambu;
Daun rambu yang telah dilapisi dengan lembaran reflektif, diletakan pada tiang
rambu dengan menggunakan baut yang dikencangkan.
b. Pembuatan pondasi dan peletakan rambu untuk rambu tiang tunggal dengan
syarat :
1) Ukuran pondasi rambu dibentuk dengan papan untuk bekesting dan setiap
tiang masing-masing berukuran :
a) Pengecoran di luar
(1) Sisi bagian atas : 150 mm
(2) Sisi bagian bawah : 650 mm
(3) Kedalaman : 800 mm
b) Pengecoran setempat
(1) Sisi bagian atas : 150 mm
(2) Sisi bagian bawah : 650 mm
(3) Kedalaman : 800 mm
2) Bagian tiang rambu yang terbenam pada pondasi sedalam 600 mm;
3) Bagian dasar galian pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan dengan
ketebalan 100 mm;
4) Pondasi beton kurang lebih setara dengan Beton Mutu K-175 atau dengan
kata lain mempunyai kuat tekan 175 kg / cm2;
5) Bagian pondasi diatas permukaan tanah setinggi 100 mm.
c. Pembuatan pondasi dan peletakan rambu sebagaimana untuk jenis konstruksi
tiang rambu tiang F, kupu-kupu:
1) Ukuran pondasi rambu dibentuk dengan papan untuk bekesting dan setiap
tiang masing - masing berukuran :
(1.) Sisi bagian atas : 600 mm;
(2.) Sisi bagian bawah : 600 mm;
(3.) Kedalaman : 1150 mm.
atau disesuaikan dengan ukuran rambu
2) Bagian dasar pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan setebal 50 mm.
3) Pondasi beton kurang lebih setara dengan Beton Mutu K-175 atau dengan
kata lain mempunyai kuat tekan 175 kg/ cm2 dengan ukuran 500 x 500 x
800 mm.
4) Pada bagian atas pondasi dipasang plat logam sejenis dengan tiang rambu
ukuran 400x400x12 mm serta 4 buah angkur baut dengan diameter 19 mm
dan panjang 600 mm.
5) Pondasi untuk rambu dengan ukuran dan bentang rangka baja yang besar
disesuaikan dengan kondisi kekuatan daya dukung tanah setempat serta
beban yang terjadi sehingga dapat dipertanggungjawabkan kekuatannya;
6) Bagian pondasi diatas permukaan tanah setinggi 200 mm atau disesuaikan
dengan permukaan tanah dan jalan.

You might also like