You are on page 1of 13

[21:45 07/02/2015] +62 896-1574-1676: Ustadzah Sarmini :

Segala puji dan kesyukuran ha ya untuk Alloh semata,


sholawat dan salam teruntuk bagunda Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam serta para
keluarganya dan sahabatnya. Amiin.
Akhwaty fillah wal ummahat asho sholihaat....perkenankan saya secara pribadi maupun mewakili
grup ini mengucapkan ahlan sahlan wa marhaban bikunna jamiian para ihqers dan seluruh jajaran
yang telah bahu membahu membentuk grup ini lahir. Semoga pahala jariyah mmegalir terua
hingga hari kiamat dan semua yang ada di dalamnya dilimpahi keikhlasan. Amiin ya Robbal
alamiin
Ummahat sholihaat.....
Sungguh kita layak dan harus bersyukur ketika Alloh pilih dan takdirkan kita berada di grup ini,
grup IHQ, yang insya Alloh memfasilitasi yang tergabung di dalam nya untuk menyiapkan dirinya
menjadi ibunda ibunda hafiddan hafidzoh alquran.Ini sungguh jamaah yang hebat ....yang luar
biasa...yang sangat dibanggakan Alloh dan para pwnghuni langit sekaligus sangat sibenci olwh
syaiton2.
Inilah langkah yang benar dan tepat ketika kita berniat membibit dan mencetak dzurriyah kita,
keturunan kita menjadi penjaga Alquran. Maka tidak bisa saya tahan untuk tidak mengucapkan
haniian, congratulation pada para ummahat...Alhamdulillah. ..langkah awal yang sederhana ini (
begabung dlm grup IHQ ) menunjukkan keseriusan niat kita.Dan Maha Rahim Alloh yang telah
memberikan 1 pahala untuk niat yang sholihah. Sekarang....tinggal kita buktikan dihadapan
Alloh....apakah kita ini sodiqoh dengan azam dan niat kita, ataukah kita hanyalah pembual belaka
Marhaban calon calon penyandang Taajul Waqoor ( mahkota kehormatan ), marhaban untuk para
keluarga yang telah bersiap menjadi keluarga Alloh di muka bumi, keluarga Alquran dan
spesialnya, mari kita bersama bahu membahu merealisasikan cita cita kita semua yang mulia ini
agar dunia yang singkat ini menjadi sebenar benar mazroah, ladang untuk kita panen di akherat,
karena dengan berjamaah seperti ini, menjadikan usaha sederhana kita yang dilakukan ratusan
atau bahkan ribuan orang mengantarkan kita memperolehi pahala sebanyak pelakunya. inilah jalan
singkat untuk menumpuk pahala.
Ummahat sholihaat....marilah kita membayangkan dari sekarang berapa mahkota kehormatan
yang akan kita hasilkan dan mari kita siapkan bekalnya, Sungguh ini perjalanan yang tidak
sebentar dan juga tidak pula perjalanan bertabur bunga berhampar sajadah merah, perjalanan
panjang nan berliku karena setan setan telah bersiap siaga untuk meminggirkan kita dari jalan
mulia ini.Setan sudah bersiap untuk meragu ragukan kita, membayangkan kelelahan di pelupuk
mata kita. Maka saya serukan....wahai calon2 pemakai mahkota, jangan ragu, jangan
gentar.....maju terus dan jangan menoleh ke belakang atau ke kanan dan ke kiri, ingat ada setan
dimana mana, Teruslah bersama gerbong ini hingga kita sampai di terminalnya, karena seberapa
pun jauhnya Allohlah yang akan menyampaikan pada tujuannya jika kita tetap melangkah.
Sungguh jarak 100km itu diawali dari langkah dii titik 0km.Barang siapa yang melangkah maka
dia boleh berharap akan sampai di tujuannya.
....
[21:46 07/02/2015] +62 896-1574-1676: Syukran Jazakillah Khair Ustadzah DR. Sarmini,M.A-Al
Hafidzah sudah meluangkan waktunya malam ini untuk Jamaah IHQ,
Selanjutnya kita minta kepada Ustadz DR. Muttaqien Said,MA, Al Hafidz Pembina Pondok
Pesantren Quran, Darul Abrar Bone untuk memberikan sepatah dua patah kata sambutan Grand
Launcing IHQ malam ini, Silakan Ustadz :
[21:47 07/02/2015] +62 896-1574-1676: Ustadz Muttaqien Sa'id, Al Hafidz :

Keutamaan mnntt ilmu, pelajaran dari Kisah Nabi Musa dalam Al Kahfi : 60-82



Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: "Aku tidak akan berhenti (berjalan)
sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun".
(QS: Al-Kahfi Ayat: 60)


Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan
itu melompat mengambil jalannya ke laut itu.
(QS: Al-Kahfi Ayat: 61)

Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: "Bawalah kemari
makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini".
(QS: Al-Kahfi Ayat: 62)





Muridnya menjawab: "Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka
sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku
untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang
aneh sekali".
(QS: Al-Kahfi Ayat: 63)



Musa berkata: "Itulah (tempat) yang kita cari". Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka
semula.
(QS: Al-Kahfi Ayat: 64)


Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami
berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi
Kami.
(QS: Al-Kahfi Ayat: 65)



Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku
ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?"
(QS: Al-Kahfi Ayat: 66)

Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku.
(QS: Al-Kahfi Ayat: 67)




Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang
cukup tentang hal itu?"
(QS: Al-Kahfi Ayat: 68)




Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak
akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun".
(QS: Al-Kahfi Ayat: 69)



Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang
sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu".
(QS: Al-Kahfi Ayat: 70)




Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidhr melobanginya.
Musa berkata: "Mengapa kamu melobangi perahu itu akibatnya kamu menenggelamkan
penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar.
(QS: Al-Kahfi Ayat: 71)

Dia (Khidhr) berkata: "Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan
sabar bersama dengan aku".
(QS: Al-Kahfi Ayat: 72)



Musa berkata: "Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu
membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku".
(QS: Al-Kahfi Ayat: 73)




Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka
Khidhr membunuhnya. Musa berkata: "Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan karena
dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar".
(QS: Al-Kahfi Ayat: 74)



Khidhr berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan
dapat sabar bersamaku?"
(QS: Al-Kahfi Ayat: 75)




Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah
kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur
padaku".
(QS: Al-Kahfi Ayat: 76)







Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka
minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka,
kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka
Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil
upah untuk itu".
(QS: Al-Kahfi Ayat: 77)




Khidhr berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu
tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.
(QS: Al-Kahfi Ayat: 78)





Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan
merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap
bahtera.
(QS: Al-Kahfi Ayat: 79)


Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir
bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran.
(QS: Al-Kahfi Ayat: 80)



Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang
lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).
(QS: Al-Kahfi Ayat: 81)






Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada
harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka
Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan
simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut
kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar
terhadapnya".
(QS: Al-Kahfi Ayat: 82)

1. Derajat kenabian dan kerasulan adalah yg plg tinggi diberikan Allah kpd mns, tp Musa ttp
dituntut utk mencari ilmu.

2. Mnntt ilmu hrs dilihat kpd siapa mnntutnya.

3. Mnntt ilmu butuh pengorbanan, dikisahkan bhw nb Musa sangat lama berjln utk mnmui sang
guru.

4. Setiap mnusia ada kelebihan dan ada kekurangan, mnsia hrs menutupi kekurangannya dg
menuntut ilmu.

5. Menuntut ilmu harus dengan sabar, sebagaimana digambarkan dalam kisah Nabi Musa yang
sangat sabar.

6. Apa yg dialami Nabi Musa merupakan ringkasan sejarah hidupnya, pelajari Surah Al Qashas.

[21:51 07/02/2015] +62 896-1574-1676: Alhamdulillah Ustadz DR. Muttaqien Said,MA, Al


Hafidz juga sudah memberikan kata sambutannya, Syukran Jazakallah Khair Ustadz, dan berikut
kita minta juga kepada
Ustadzah Aminah Binti Muhammad binti Abdillah Al Qutsamiy, MA , Al hafidzah dari Makkah Al
Mukarromah, silakan Ustadzah :
[21:52 07/02/2015] +62 896-1574-1676: Ustadzah Aminah bintu Muhammad :

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia
tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya.
(QS: Al-Kahfi Ayat: 1)

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil
Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan
kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(QS: Al-Israa' Ayat: 1)



Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang
dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
(QS: Al-'Ankabuut Ayat: 5)

Dan sesungguhnya (hari) pembalasan pasti terjadi.


(QS: Adz-Dzaariyat Ayat: 6)

Ustadz Abdul Aziz Abdur Ro'uf :

"Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa
derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia" (QS. Al-
Anfaal : 4)

Setiap kali kita mendengar kata rizki, selalu yang terpikir di hati ini adalah uang dan uang, kita
jadi bahagia bersemangat mencarinya, bahagia mendapatkannya.

Begitulah sampai akhir hayat, sampai kematian akhirnya yang mengingatkan kita bahwa rizki
berupa uang tidak abadi bahkan bisa menyengsarkan jika tidak digunakan sesuai petunjuk Allah.

Ayat di atas mengingatkan kita. Bahwa ada rizki lain yang jaaaauh lebih besar dan mulya. Itu lah
rizki yg berbentuk pahala yg ada di sisi Allah. Butuh iman haqqo utk mendaptkannya.

Dan sumber terbesar utk mendaptkan rizqun kariim adalah Al Qur'an. Jangan biarkan diri kita
begitu bersemangatnya mencari rizki. Dan malas meraih rizki Al Qur'an.

Oleh karena itulah panjatkan dalam setiap doa kita adalah :


warzuqna tilawatahu....dan berilah kami rizki senang membacanya.

= huruf
= fiil
= huruf
= isim
= isim
= huruf
= isim
= huruf
= fiil
=isim
= isim

[Surat Al-Insan : 1]

= huruf
= fiil
= isim
= huruf
= isim

= isim

= isim dhamir + fiil


= isim dhamir + fiil madhi + huruf jer
= isim
= isim

[Surat Al-Insan : 2]

Ummu arkan

Juara Pemanasan Pekan Percobaan

Selamat kepada Ukh Dewi Atikah kelas 12-07 Akhawat

1.Perbedaan
ilmu nahwu adalah ilmu yang mempelajari kaedah-kaedah mengenai perubahan keadaan suatu
kata, dimana biasanya perubahan ini bisa berupa harokat akhir suatu kata atau bentuk akhir dari
suatu kata.
ilmu shorof adalah ilmu yang mempelajari kaedah-kaedah perubahan kata, dimana dengan
berubahnya kata menjadikan perubahan pada artinya.

jika kita ringkas maka,


ilmu nahwu adalah ilmu mengenai suatu kata ketika telah masuk kalimat bisa berupa keadaan kata
sebagai subjek, objek dll, adapun
ilmu shorof adalah ilmu mengenai suatu kata sebelum masuk kalimat yang meliputi perubahan
bentuk katanya.

2. fi'il, ismi, huruf


# Ciri-ciri fi'il
1. Didahului oleh huruf artinya sungguh dan juga terkadang jika huruf bertemu dengan fi'il
madhi artinya sungguh, namun apabila huruf bertemu dengan fi'il mudhori' maka artinya
terkadang. Semua kata yang didahului huruf merupakan fi'il.
Contohnya :
1. dalam lafadz iqomah , maka lafazh
merupakan fi'il

2. Qod aflahal mu'minun ( sungguh beruntung orang-orang yang beriman), maka kata
merupakan fi'il.
2. Didahului oleh huruf , yang artinya adalah akan
contohnya:


sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui (An Naba: 4)
maka kata merupakan fi'il. Contoh lain:

orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata.. (Al Baqarah : 142)
maka kata merupakan fi'il
3. Didahului oleh huruf , artinya sama dengan
( akan)
Contoh:


janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu) ( At Takatsur: 3)

maka kata merupakan fi'il


4. Diakhiri oleh huruf ta tanits ( ) yang berharokat sukun
contoh dalam lafazh iqomah


karna kata diakhiri oleh huruf ta yang berharokat sukun maka kata
merupakan fi'il.
Jadi ini berlaku untuk semua kata yang diakhiri oleh ta berharokat sukun, maka itu termasuk fi'il.

# Ciri-ciri Isim
1. didahului oleh , semua kata yang didahului oleh huruf , maka termasuk isim.
contoh:



Ar rohiim adalah juga isim karna didahului
kemudian juga isim karna didahului oleh . Alif lam di sini termasuk alif lam qomariyyah
maupun alif lan syamsyiyyah
2. Bertanwin
semua kata dalam bahasa arab yang berharokat tanwin, baik dhommahtain, fathahtain atau
kasrohtain maka kata tersebut sudah pasti isim.
Contoh dalam Alqur'an:

Muhammad adalah utusan Allah (A; Fath : 29)

maka lafazh merupakan isim karna berharokat tanwin.


Dan mungkin pernah akan kita jumpai fi'il bertanwin dan juga fi'il yang ada nya di depannya
karna memang dan tanwin merupakan ciri khusus untuk isim.
3. Didahului oleh huruf jarSemua kata yang didahului oleh huruf jar disebut dengan isim. Lalu
apa itu huruf jar? Secara sederhana kita bisa mengatakan huruf jar adalah buruf yang membuat
kata setelah huruf tersebut wajib dibaca kasroh. Sementara kita pahami bahwa huruf jar adalah
huruf yang membuat kata setelahnya menjadi kasroh. Lalu apa saja huruf jar tersebut? Huruf jar
ada banyak, diantaranya:

min yang maknanya dari.


Contoh dalam Alqur'an , maka lafazh Allah lafzhul jalalah (merupakan nama bagi

Pencipta kita yang Agung), merupakan isim karna didahului oleh maka lafazh Allah
merupakan lafazh yang agung termasuk isim
Kemudian huruf selanjutnya adalah
ila ,artinya adalah ke
contohnya dalam Alqur'an
( dan kepada langit, bagaimana dia diangkat). Kenapa
dibaca kasroh? Karna didahului oleh huruf jar dan karna didahului oleh huruf jar maka
merupakan isim.
Kemudian huruf jar yang selanjutnya adalah
'an artinya sama dengan yaitu dari
contohnya dalam Alqur'an , kita lihat
dibaca kasroh, kenapa? Karna

didahului oleh huruf dan karna didahului oleh huruf maka
merupakan isim.
Selanjutnya, huruf jar adalah...
'alaa artinya di atas
dalam surat Thoha (Allah yang Maha Rohman/Maha Pengasih
contohnya
beristiwa di atas 'arsy, maka , lafazh
merupakan isim karna didahului oleh
Kemudian selanjutnya huruf jar adalah...
fii artinya di atau di dalam
contohnya dalam Alqur'an , kata merupakan isim

Kemudian huruf jar yang selanjutnya adalah
bi yang artinya adalah dengan
, ismi merupakan isim karna didahului huruf jar
contohnya
Kemudian
ka artinya seperti, misal dalam syair terkenal kita dengar ( waktu itu bagaikan

pedang), maka merupakan isim karna didahului oleh huruf jar
Kemudian huruf jar yang terakhir adalah
li yang artinya untuk atau bagi
contohnya ( segala puji untuk/bagi Allah), maka lafazh Allah merupakan lafazh yang agung
lafzhul jalalah termasuk isim.
Kemudian kita membahas

# ciri-ciri huruf
Apakah huruf memiliki ciri-ciri? Jawabannya tidak, justru huruf itu menjadi ciri isim atau ciri fi'il.
Ada huruf yang menjadi ciri-ciri fi'il dan ada huruf yang menjadi ciri-ciri isim.
Catatan: Semua yang memiliki ciri fiil pasti fiil tetapi tidak sebaliknya begitupun dengan
isim. Semua yang memiliki ciri isim pasti isim tetapi tidak sebaliknya. Banyak fiil atau isim yang
ada dalam kalimat yang datang tanpa memiliki ciri-ciri fiil atau isim. Terkadang, Kita bisa
mengetahui suatu kata termasuk fiil atau isim dari maknanya.

Rekapan tanya - jawab pekan ke - 1:


aUkhty Uni: Afwan, mau tnya dars 2 tentang huruf, dsebutkan
huruf bisa tersusun atas 2 huruf. Ex: , kalau dan apakah juga termasuk dalam huruf?

Dan kata ganti untk apakah termasuk huruf, apa termasuk isim? Mhon penjelasanya.
Sukron
Ukhty Fatim: juga termasuk huruf ukhty. Untuk lebih mengenal huruf2 itu apa saja, sering2
buka kamusnya ya ukhty.
untuk kata ganti anta, termasuk isim. Jd setiap kata ganti orang, itu termasuk isim ukhty,
meskipun ia berdiri seperti huruf. Jd jangan terkecoh! selain coba yg termasuk kata ganti
apa saja ukh Uni?
Ukhty Ifa:
itu huruf
huruf
isim
Ukhty Uni: harfu jer ya?
Selain kata ganti, juga termasuk huruf jer, salah ya?
Ukhty Fatim: Tidak ukhty, klo dia sudah menempati isim, berarti dia mutlak isim. Tdk bisa
double job. Nanti "ka" nya ndak bingung.
Ukhty Uswatun - bekasi: Ukh nur fatim kalo harful jar apa saja
Ukhty Afi: Berarti kalo nya diblkg trmasuk kt ganti, yg selain itu adalah huruf.bgitukah ?
Ukhty Uki: mgk bs tlng dibedakn dln bentuk kata ato kalimat biar jelas bedanya?
Ukhty unaisah:
Itu isim, isim dhomir muttashil
Ukhty Afi:
Yg di surat Al Fiil ayat 5, ka nya adl huruf

Abuka : ka nya isim krn trmasuk kt ganti anta


Betul nggak ya....
Ukhty Unaisah:
Huruf nasikh
Ukhty Afi: Apa itu huruf nasikh ukh..
Ukhty Fatim: Na'am ukhty Unaisah, minggu dpn in syaaAllah akan kita pelajari
Ex huruf jar :
Ukhty Uswatun - bekasi:

Afwan, berikut lanjutan rekap tanya - jawab pekan ke -1:


Ukhty uswatun - bks:
itu asal kata apa,sebutin semua ukh
jmlnya ada 9bkn
Ukhty Ifa: huruf jar

Ukhty Ummu Sayed: Oya bukan 19 ya ukh?
Ukhty Tiyara: Afwan, ana masih bingung dg isim yg kata ganti
Ukhty Uswatun:
itu kata ganti orang kedua ukh...masing masing dhomir mmpunyai kata ganti yg berbeda
Ukhty Afi: Dhomir itu apa ya
Ukhty Uswatun: dhomir contohnya seperti huwa huma hum sampai nahnu
Ukhty Fatim: Afwan ukh Unaisah, untuk huruf nasikh. Kenapa disebut huruf nasikh maksudnya
adl jika inna ini masuk ke mubtada khobar maka ia menasakh/menghapus hukum mubtada khobar
Mubtada nya mjd ism inna, khobarnya mjd khobar inna
Makanya dsbt huruf nasikh

In syaaAllah kaidah lebih lanjut akan kita pelajari di ilmu Nahwu ukh
Ukhty Tiyara: Tentang ciri fiil didahului huruf Sa dan Saufa, hal ini bukan diartikan kalau
semua fiil harus didahului dg Sa dan Saufa kan ukhty?

MENDULANG
N PAHALA DISAAT HUJAN

Hujan adalah karunia dan rahmat-Nya.....


Manfaatkanlah untuk menambah keimanan dan amal sholeh,diantaranya dg memperbanyak do'a

1. Doa Ketika mendung dan langit diselimuti awan hitam

Allohumma innii a'uudzu bika min syarri maa fiihi

"Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari keburukan yang terkandung di dalam
awan ini."
(HR. Bukhari)

n2. Do'a Ketika Hujan Pertama Kali Turun

Allohumma shoyyiban nafian

"Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat."


(HR. Bukhari)

3. Do'a Ketika Hujan Turun Dengan Sangat Lebat

Allohumma hawaalainaa wa laa alainaa. Allohumma alal aakaami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa
buthuunil audiyati, wa manaabitisy syajari.

"Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, namun jangan untuk menghancurkan dan merusak
kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan
tempat tumbuhnya pepohonan."
( HR. Bukhari)

g4. Do'a Ketika Angin Bertiup Kencang

Allohumma innii as aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bihi, wa a'uudzu
bika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bihi.

Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon kepadaMu kebaikan angin (ribut ini), dan kebaikan apa
yang ada di dalamnya dan kebaikan dari tujuan angin itu dihembuskan. Dan Aku berlindung
kepadaMu dari kejahatan angin ini, dan kejahatan apa yang ada di dalamnya dan kejahatan dari
tujuan angin itu dihembuskan. (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Ketika Mendengar Petir

Subhaanalladzi yusabbihur ro'du bihamdihii wal malaaikatu min khiifatihi

Maha Suci Allah yang halilintar/petir bertasbih dengan memujiNya, begitu juga para malaikat,
karena takut kepada-Nya."

6. Ketika Hujan Berhenti

Muthirnaa bi fadhlillaahi wa rohmatihi.

Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah. (Muttafaq 'alaih)

7.Perbanyak do'a yg lain ,terutama untuk kebaikan dunia n akherat kita.karna saat hujan turun
merupakan waktu mustajab.

You might also like