Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Demensia Pada Lansia Desa
Peguyangan Kangin Puskesmas III Denpasar Utara
I Kadek Ariyasa Putra1, Ns.Ni Wayan Sunia Dewi,S.Kep,M.Kes2, Ns.Nurul
Faidah,S.Kep,M.Kes3
Demensia merupakan sindrom klinis yang meliputi hilangnya fungsi intelektual
dan memory yang sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Gaya hidup adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan antara lain makanan dan olahraga. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antara gaya hidup dengan kejadian demensia pada lansia. Jenis penelitian ini adalah dengan teknik cross sectional dengan metode non probality sampling dengan teknik purposive sampling. Populasi penelitian adalah lansia dengan demensia sebanyak 41 orang yang berada di desa Peguyangan Kangin Puskesmas III Denpasar Utara yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Total sampel berjumlah 38 orang dengan laki-laki 16 orang dan perempuan sebanyak 22. Gaya hidup dinilai menggunakan questioner Gaya Hidup dan tingkat demensia menggunakan Mini Mental State Examination (MMSE). Data diolah dengan Spearman rank (Rho). Hasil Univariat didapat presentase lansia dengan gaya hidup baik sebanyak 68,4% dan yang tidak baik sebanyak 31,6%. Presentase lansia dengan Demensia Normal sebanyak 21,1% dan Probable Gangguan Kognitif sebanyak 47,4% dan Defenitive Gangguan sebanyak 31,6%. Hasil Bivariat didapat ada hubungan antara gaya hidup dengan kejadian demensia dengan nilai p = 0.003 (p< 0,005). Penelitian ini menunjukan terdapat hubungan antara Gaya Hidup Dengan Kejadian Demensia Pada Lansia Di Desa Peguyangan Kangin Puskesmas III Denpasar Uatara.