Professional Documents
Culture Documents
Teori konflik telah diasaskan. Beliau ialah seorang ahli sains sosial dan ahli
ekonomi yang berasal dari Jerman. oleh Karl Marx yang kemudiannya diikuti oleh
Weber. Antara karya yang telah dihasilkan dalam memperkatakan mengenai teori
konflik ini adalah melalui karyanya terkenal iaitu the Communist Menifesto.
institusi agama dan sebagainya. konflik ialah sesuatu yang semulajadi dalam
andaian penting mengenai teori konflik iaitu konsep dialektik, determinisme dan
Manakala aktivisme sosial bermaksud tugas utama analisisi sosial adalah kritikan.
sebagai satu cara menganalisis struktur masyarakat tetapi lebih kepada cara
satu teori atau kaedah ilmiah, merupakan satu ajaran politik dan satu pegangan
pengeluaran ekonomi. Faktor lain seperti agama, institusi politik, kekeluargaan dan
Tokoh yang membawa aliran teori konflik aliran ini ialah Max Weber.
Walaupun teori konflik berasaskan daripada teori konflik Marx, namun pandangan
aliran ini banyak bercanggah pendapat dengan teori konflik aliran Marx. Weber
kelas, status dan parti. Konsep kelas weber menyerupai konsep Marx kerana turut
Marx yang menyatakan kuasa hanya berpunca daripada faktor ekonomi, tetapi
turut dipengaruhi oleh faktor lain iaitu status dan parti. Status merupakan
tersendiri.
tetapi ditentukan oleh gaya hidup. Kuasa pula merupakan bentuk kepimpinan yang
dalam hubungan sosial dan parti wujud dalam hubungan politik. Kumpulan status
objektif mereka.
otoritas terhadap posisi yang lain. Fakta kehidupan sosial ini mengarahkan
menjadi faktor yang menentukan konflik sosial sistematis (George Ritzer dan
sosiologi dan mereka adalah agen sesungguhnya dari konflik kelompok. Mereka
memiliki struktur, bentuk organisasi, program atau tujuan dan personel anggota.
Kelompok konflik, atau yang benar-benar terlibat dalam konflik kelompok, muncul
dari sekian banyak kelompok kepentingan tersebut (George Ritzer dan Douglas J.
yang tampak atau terlihat), kelompok semu, kelompok kepentingan dan kelompok
konflik menjadi dasar bagi penjelasan konflik sosial. Aspek terakhir dalam teori
konflik semakin intens, perubahan yang terjadi pun semakin radikal. Jika konflik
yang intens itu disertai pula dengan kekerasan, perubahan struktur akan terjadi
Menurut Simmel masalah mendasar dari setiap masyarakat adalah konflik antara
setiap individu dan, kedua, sosial dan unsur-unsur individu dapat berbenturan
dalam individu, meskipun pada sisi lain dari konflik merupakan sarana
kebutuhannya, dari sikap yang nampak ini Simmel memiliki sebuah pemikiran
pembagian kerja
Sumbangan utama Simmel terhadap teori organisasi adalah tentang teori konflik
modern yang berusaha menjembatani antara konflik dalam bentuk abstrak dan
menunjukkan terjadinya konflik pada tingkatan yang lebih umum. Bukan hanya
sekedar konflik yang dijelaskan terhadap teori Marxist yaitu pertentangan kelas.
Menurut Simmel teori konflik pada waktu itu merupakan pemahaman yang
pembahasan dalam organisasi yang berskala luas (macro). Teori konflik seperti
ini tidak menjawab mengapa terjadi dan kondisi apa yang merubah keadaan pada
Dalam konsep yang negatif, masyarakat atau kelompok dipahami sebagai entitas
tanpa keperbedaan atau terisolir dari keberagaman. Konflik dalam teori Simmel
kemenangan harus terjadi akan tetapi bukan merupakan tujan akhir dan
2. Untuk melindungi dirinya sendiri dari konflik dalam kelompok yang lebih
besar, konflik dilokalisir pada kelompok kecil karena dalam kelompok kecil
terdapat solidaritas yang lebih organis yang bisa mentolerir konflik atau
mencegah konflik yang lebih besar. Konflik dibatasi oleh norma-norma dan
seperti ini secara tidak langsung meningkatkan manfaat bagi yang lain.
musuh.
Georg Simmel membedakan beberapa bentuk konflik antara lain : konflik hukum,
hubungan intim, dan kelompok. Pertama kesatuan itu ada karena persetujuan
mereka akan peraturan dasar atau prinsip-prinsip yang mengatur konflik atau yang
karenanya konflik itu ada. Simmel juga membedakan konflik antara kelompok
dalam dan kelompok luar. Para anggotanya bersatu memusatkan perhatian pada
Tidak ada kehidupan tanpa konflik. George Simmel menyatakan bahwa konflik
tidak akan pernah lenyap dari panggung kehidupan masyarakat, kecuali lenya