LANJUT Nomor Dokumen : / / / Nomor Revisi : SOP Tanggal Terbit : Tggl. Mulai Berlaku : Halaman :13 UPTD Puskesmas KAPUS ABCD NIP.
1. Pengertian 1. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai
Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker. 2. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker. 3. Tenaga Keperawatan meliputi perawat dan bidan. 4. Petugas Pengelola Obat adalah Apoteker dan dibantu Tenaga Teknis Kefarmasian dan Tenaga Keperawatan yang telah mendapatkan pendelegasian dari apoteker (ditetapkan oleh SK Kepala Puskesmas). 5. Formularium Puskesmas adalah daftar obat yang digunakan Puskesmas, yang berisi panduan terapi pasien, biasanya berisi nama obat generik dikelompokkan dalam terapi penyakit disertai dengan beberapa alternatif nama generik mereknya sekitar 2-3 item. Seiring perkembangannya, formularium diperbaharui setiap tahun dan ditambahkan / dikurangi item melalui prosedur. 6. Evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium, hasil evaluasi dan tindak lanjut adalah suatu kegiatan mengevaluasi penyediaan obat di puskesmas dengan Formularium Puskesmas. 7. Hasil Evaluasi adalah menjadi umpan balik program yang memerlukan perbaikan kebutuhan yang belum terlayani, kemampuan dalam melakukan program, dampak program terhadap perubahan prilaku, prestasi kerja, peningkatan mutu. 8. Tindak lanjut adalah memperbaiki hal-hal yang dipanang lemah, kurang tepat, kurang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai dan mengembangkan program dengan cara menambah atau merubah beberapa hal yang dipandang dapat meningkatkan kualitas atau efektivitas.
2. Tujuan 1. Menjaga ketersediaan obat agar tidak terjadi kekosongan
obat. 2. Mengawasi penyediaan obat sesuai dengan formularium.
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Nomor
tentang penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat.
2. SK Kepala Puskesmas Nomor
tentang penanggungjawab pelayanan obat.
4. Referensi 1. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tegah. Semarang; 2006.
Modul Pelatihan Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan lainnya bagi petugas pengelola obat di puskesmas. 2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta; 2014. Permenkes RI, Nomor 30 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. 3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta; 2013. Permenkes RI, Nomor 49 Tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit. 4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1455/Menkes/SK/X/2010 tentang Formularium Program Jaminan Kesehatan Masyarakat. 5. Keputusan Direktur Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Nomor HK.02.03/III/2014 tentang Pedoman Penerapan Formularium Nasional. 6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.03.01/Menkes/159/I/2010 tentang Pedoman dan Pengawasan Penggunaan Obat Generik di fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah. 5. Prosedur / 1. Petugas Pengelola Obat menyiapkan Formularium Langkah Puskesmas dan lembar Evaluasi Ketersediaan Obat Kerja terhadap Formularium. 2. Petugas Pengelola Obat menulis seluruh jenis obat di Gudang Obat. 3. Petugas Pengelola Obat mencocokan jenis obat di Gudang Obat terhadap Formularium Puskesmas ABCD. 4. Petugas Pengelola Obat mengisi lembar Evaluasi Ketersediaan Obat terhadap Formularium. 5. Petugas Pengelola Obat memberikan lembar Evaluasi kepada Kepala Puskesmas ABCD untuk ditindak lanjuti. 6. Kepala Puskesmas ABCD menginstruksi Petugas Pengelola Obat untuk melakukan pengadaan obat. 7. Petugas Pengelola Obat melakukan permintaan obat ke Instalasi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Kota XYZ atau pengadaan obat sendiri untuk memenuhi ketersediaan obat sesuai Formularium Puskesmas.
6. Unit 1. Gudang Obat UPTD Puskesmas ABCD
Terkait 2. Kepala Puskesmas 3. Instalasi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Kota XYZ