You are on page 1of 2

ABSTRAK

Nama : Astrid Darnirati Achsyana

NIM : 2011-11-026

Fakultas : Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta

Judul : Perawatan Terhadap Penderita Halitosis Pada Pemakai Gigi Tiruan

Jumlah Bab : V

Jumlah Halaman : 41

Jumlah Gambar : 13

Jumlah Referensi : 52

Tahun Penulisan : 2016-2017

Nama Pembimbing : drg. Ricky Setiawan, MM, Sp. Pros

Gigi tiruan adalah protesa gigi lepasan yang berfungsi untuk menggantikan sebagian atau

seluruh gigi asli yang sudah hilang serta mengembalikan perubahan-perubahan struktur jaringan

yang terjadi akibat hilangnya gigi asli. Menurut Kennedy pembuatan desain gigi tiruan

digolongkan menjadi beberapa klasifikasi berdasarkan daerah yang tidak bergigi yaitu klas I,

klas II, klas III, dan klas IV. Pembuatan gigi tiruan dapat digolongkan menjadi bebebrapa macam

yaitu berdasarkan jumlah gigi yang diganti (partial denture dan full denture), berdasarkan cara

pemasangan gigi tiruan di dalam mulut (removable denture dan gigi tiruan cekat) dan

berdasarkan dukungan yang terima (pradental, gingival, dan kombinasi keduanya). Seseorang

yang kehilangan gigi dan tidak menggunakan gigi tiruan dapat menyebabkan terjadinya

pergeseran gigi, rotasi diastema, gigi anatagonis supraklusi, premature kontak, food impaction,

karies atau penyakit periodontal, resorbsi dari processus alveolaris dan TMJ. Penggunaan gigi
tiruan dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada rongga mulut salah satunya halitosis.

Halitosis adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk menerangkan adanya bau atau odor

yang tidak disukai sewaktu terhembus udara, tanpa melihat apakah substansi odor berasal dari

oral ataupun berasal dari non-oral. Volatile Sulfur Compounds (VSC) merupakan penyebab

utama terjadinya halitosis. Halitosis pada pengguna gigi tiruan dapat dicegah dengan menjaga

kebersihan gigi dan mulut, konsumsi makanan berserat, konsumsi air putih, hindari rokok dan

alkohol, menggunakan obat kumur serta membersihkan lidah. Sedangkan perawatan yang dapat

dilakukan adalah pemeriksaan rutin ke dokter gigi, penggunaan dentalf floss, menyikat gigi

teratur, konsumsi air putih, menggunakan obat kumur, mengkonsumsi permen karet bebas gula

dan merendam gigi palsu dengan antiseptik.

You might also like