Professional Documents
Culture Documents
a. Latar Belakang
b. Tujuan Pembahasan
a. Mengetahui definisi belajar serta factor-faktor yang mempengaruhinya.
b. Mengetahui proses dan fase yang terjadi dalam belajar.
c. Mengenal ciri-ciri belajar.
d. Mengenal perubahan-perubahan yang terjadi ketika belajar.
1
BAB II PEMBAHASAN
KONSEP BELAJAR
1. Definisi Belajar
Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha
pendidikan. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu tergantung pada
proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah, rumah ataupun
lingkungan keluarganya sendiri, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah
ada pendidikan.
2
Faktor internal meliputi aspek fisiologis seperti keadaan mata, telinga, dan
anggota tubuh lainnya dan aspek psikologis seperti inteligensi, sikap, bakat, minat
dan motivasi siswa.
Proses adalah kata yang berasal dari bahasa Latin processus yang berarti
berjalan ke depan. Menurut Chaplin (1972), proses adalah Any change in any
3
object or organism, particularly a behavioural or psychological change (proses
adalah suatu perubahan yang menyangkut tingkah laku atau kewajiban).
4
di dalam memori berupa informasi, symbol, pemahaman, dan perilaku tertentu
sebagai respons atau stimulus yang sedang dihadapi.
Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik.
Karakteristik seperti ini disebut juga sebagai prinsip-prinsip belajar. Di antara ciri-ciri
terpenting yang menjadi karakteristik perilaku belajar yang terpenting adalah:
a. Perubahan itu intensional, yakni perubahan yang terjadi adalah berkat pengalaman
atau praktik yang dilakukan secara sengaja dan disadari, bukan secara kebetulan.
Sekurang-kurangnya siswa merasakan adanya perubahan dalam dirinya, seperti
penambahan pengetahuan, kebiasaan, sikap dan pandangan sesuatu, keterampilan,
dan lain-lain.
b. Perubahan positif dan aktif, yakni mendapatkan sesuatu yang baru yang lebih baik
dari sebelumnya yang terjadi karena usaha siswa itu sendiri, bukan terjadi dengan
sendirinya.
c. Perubahan efektif dan fungsional, yaitu perubahan tersebut membawa pengaruh,
makna, dan manfaat tertentu bagi siswa kapanpun diperlukan.
Kebiasaan.
Setiap siswa yang telah mengalami proses belajar, kebiasaannya akan tampak
berubah karena terjadi pnyusutan perilaku yang kurang baik dan muncul perilaku
baru yang relative menetap dan otomatis.
Keterampilan
5
Siswa melakukan kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot
yang lazimnya nampak dalam kegiata jasmaniah seperti mengetik, menulis, olah
raga, dan sebagainya.
Pengamatan
Pengamatan yaitu proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan
yang masuk melalui indera-indera seperti mata dan telinga. Berkat pengalaman
belajar, seorang siswa akan mampu mencapai pengamatan yang benar objektif
sebelum mencapai pengertian.
Berpikir asosiatif dan daya ingat
Siswa mengalami proses belajar akan ditandai dengan bertambahnya simpanan
materi (pengetahuan dan pengerti) dalam memori, serta meningkatnya kemampuan
menghubungkan (mengasosiasikan) materi tersebut dengan situasi atau stimulus
yang ia hadapi.
Sikap
Perwujudan perilaku belajar siswa akan ditandai dengan munculnya
kecenderungan-kecenderungan (sikap) baru terhadap objek, tata nilai, peristiwa
dan sebagainya.
Inhibisi
Yaitu siswa mampu mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu, lalu
memilih atau melakukan tindakan lainnya yang lebih baik ketika ia berinteraksi
dengan lingkungannya.
Apresiasi
Yaitu siswa memiliki memiliki penilaian atau penghargaan terhadap sesuatu, baik
abstrak maupun konkret yang memiliki nilai luhur. Apresiasi adalah gejala ranah
afektif yang pada umumnya ditujukan pada karya-karya seni budaya seperti: seni
sastra, seni music, seni lukis, drama, dan sebagainya.
Tingkah laku afektif
6
Seorang siswa dikatakan sukses secara afektif jika ia memilki perilaku belajar
yang baik, dimana ia memiliki system nilai diri yang terbentuk dari nilai-nilai
yang telah dipelajarinya.
1
Fardhu ain artinya ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap individu muslim, sepeti ilmu tentang tata
cara shalat, puasa; sedangkan fardhu kifayah adalah ilmu yang bila sebagian ummat islam telah
mempelajarinya, maka yang lain tidak tertuntut kewajiban mempelajarinya, seperti ilmu kedokteran,
perdagangan dan lain-lain.
7
6. Menyampaikan materi pengajarannya sesuai dengan tingkat pemahaman
peserta didiknya.
7. Terhadap peserta didik yang berkemampuan rendah, guru menyampaikan
materi yang jelas, konkret dan sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik
dalam mencernanya.
8. Guru mau mengamalkan ilmunya.
Berdasarkan kode etik diatas ada beberapa konklusi edukatif yang mencirikan
pola umum pemikiran Al-Ghazali dalam pendidikannya:
1. Kegiatan menuntut ilmu tiada lain berorientasi pada pencapaian ridha Allah.
8
2. Kode etik tersebut memperkuat teori ilmu ilhami yang oleh Al Ghazali dijadikan
sebagai landasan teori pendidikannya.
3. Peneguhan tujuan agamawi dalam kegiatan menuntut ilmu.
4. Terdapat poin penting berupa pembahasan term al-ilm hanya pada ilmu tentang
Allah.
9
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan
Belajar merupakan key term yang paling vital dalam usaha pendidikan. Proses
pembelajaran dipengaruhi oleh factor internal, factor eksternal dan factor pendekatan
belajar. Belajar harus melalui proses dan fase-fase tertentu dan memilki ciri-ciri
tertentu. Perubahan dan perkembangan tertentu akan terlihat pada siswa yang melalui
proses belajar. Menurut Imam Al Ghazali tujuan utama dalam menuntut ilmu adalah
pencapaian ridha Allah.
b. Saran
Dalam belajar hendaknya kita tidak lupa dengan tujuan utama kita yaitu untuk
mendekatkan diri kepada Allah. Jauhi maksiat agar kita dipermudahkan oleh Allah
dalam menuntut ilmu.
10
DAFTAR PUSTAKA
11