Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Venysunny Kusnadi
Pembimbing:
dr. Victoria Juliana Trisno, MARS
A. PENDAHULUAN
Mengacu kepada visi Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi yaitu Rumah sakit terpercaya
pilihan masyarakat dan Misi Meningkatkan pengelolaan management yang profesional dan
akuntabel, meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas pendukung pelayanan Rumah Sakit,
meningkatkan potensi layanan kesehatan dengan menggalang kerjasama dan meningkatkan
kapasitas sumber daya Rumah Sakit. Maka rumah sakit harus bisa mengkoordinir tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu.
Tuntutan hukum atas malprakik tidak muncul begitu saja. Awalnya sering disebabkan
adanya ketidakpuasaan sebelumnya. John Ross dalam buku Ambulatory Care Organization and
management melaporkan 7 keluhan yang sering dilontarkan pasien. Salah satu keluhan itu
diantaranya adalah tidak diberi informasi lengkap tentang penyakitnya.
Pemberian pendidikan kepada pasien dan keluarga diperlukan dalam rangka meningkatkan
kesadaran pasien dan keluarga akan pentingnya menjaga kesehatan. Penyakit Bells palsy
merupakan penyakit saraf yang seringkali ditemui di klinik. Penyakit ini sering menyerang usia
muda. Sering kali masyarakat menganggap bells palsy sebagai penyakit stroke.
Sangatlah penting untuk mengetahui perbedaan antara stroke dan bells palsy supaya
penanganan yang tepat dan selanjutnya terapi dapat dilakukan dengan tepat. Oleh karena itu,
dirasa penting untuk masyarakat mengetahui tanda dan gejala awal pada bells palsy dan
penanganan yang tepat untuk penyakit ini.
B. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan yang baik harus berfokus pada pasien dalam hal ini memberikan
pendidikan berupa informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga dengan tujuan pasien
mampu merawat dan menjaga kesehatan anggota keluarganya. Dalam hal ini yaitu mengenali
tanda dan gejala penyakit Bells palsy.
Hingga 20% populasi di dunia mengalami penyakit Bells palsy. Menurut data
epidemiologi penyakit ini banyak menyerang pada usia muda, orang dengan imunokompromais,
orang dengan diabetes mielitus.
Oleh karena itu dirasa perlu dilakukan sosialisasi kepada pasien dan keluarga akan
pentingnya mengenali tanda awal Bells palsy.
E. MATERI
Terlampir
F. METODE
Presentasi
Tanya jawab
G. KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dalam bentuk penyampaian materi melalui presentasi
oleh pembicara dan tanya jawab.
Rincian kegiatan:
1. Pelaksana : Koas Bedah Venysunny Kusnadi (406148104)
2. Tempat: Ruang tunggu poliklinik lt. 2 RSUD Ciawi
3. Waktu : 08.15 s/d 09.00 WIB
4. Pendamping : dr. Victoria Juliana Trisno, MARS
A. KEGIATAN PENYULUHAN
NO. LANGKAH KEGIATAN WAKTU
1 Kegiatan Pendahulan:
3 Kegiatan penutup:
Jumlah : 30 menit
SOAL JAWAB :
1. Bagaima cara yang cepat untuk mengetahui jika saya sedang terkena stroke atau
bells palsy?
Pada stroke akan menyebabkan kelemahan 1 sisi tubuh secara keseluruhan,
sedangkan bells palsy hanya akan menyerang saraf di wajah sehingga tidak akan
kelemahan pada tubuh.
2. Adakah obat-obat tradisional untuk mengobati penyakit ini?
Hingga saat ini, penyakit ini masih diketahui secara jelas penyebab spesifiknya
sehingga untuk obat-obat tradisional belum ada bukti yang jelas untuk mengobati
penyakit ini.
3. Apakah penyakit ini bisa sembuh tanpa obat?
Sebenarnya penyakit ini masih mungkin untuk sembuh sendiri tanpa obat tetapi hal
ini bergantung dengan daya tahan tubuh dan akan memakan waktu lebih lama.
Kemudian yang lebih penting lagi penyembuhan tanpa obat bergantung pada setiap
tubuh orang terkait dengan factor resiko.
4. Apakah penyakit ini bisa berulang?
Penyakit ini masih mungkin terjadi berulang maka dari itu harus dilakukan
pencegahan terhadap factor resiko yang dapat diubah, misalnya hindari paparan
udara dingin dalam waktu yang lama.