You are on page 1of 1

MENELADANI PERBUATAN RASULULLAH SAW

Perbuatan Rasulullah saw dibagi menjadi dua, yakni jibliyah (perbuatan manusia biasa) seperti
berdiri, duduk, makan, minum dan lain sebagainya (hukum perbuatannya mubah) dan perbuatan selain
jibiliyah (khusus) yang tidak diperkenankan orang lain mengikutinya seperti melanjutkan shaum tanpa
berbuka, menikah lebih dari 4 wanita (berdasarkan ijma sahabat).
Namun, jika perbuatan itu pernah disabdakan Rasulullah SAW maka itu adalah dalil bagi setiap
perbuatan seperti cara shalat, dan manasik haji (ini merupakan qarain al ahwal (menerangkan bentuk
perbuatan).
MELEGALISASI HUKUM SYARIAT ISLAM
Sejak masa sahabat hingga amirul mukminin terdahulu selalu menggali sendiri hukum syara dalam
memecahkan persoalan hidup yang mereka hadapi seperti Asyari dan Syuraih (sebagai Qadli), Muadz bin
Jabal, Abu Bakar dll untuk menetapkannya melalui Ijtihad. Dan seluruh rakyat wajib meninggalkan
pendapat dan ijtihad masing masing karena hukum syara menegaskan bahwa perintah Imam wajib
dilaksanakan secara lahir dan bathin.
\
UNDANG UNDANG DASAR DAN UNDANG UNDANG
Sumber pengambilan hukum, adalah adat istiadat, agama, pendapat ahli, yuriprudensi, norma norma
keadilan dan kebijaksanaan (sumber yuridis) sedangkan sumber yang berasalah dari UUD Prancis, UUD
negara lain disebut dengan sumber historis.
Kita tidak boleh menggunakan istilah undang undang jika bertentangan dengan istilah kaum muslim,
seperti keadilan sosial yang berasal dari pendangan tertentu. Namun jika makna dari sitilah tersebut sesuai
dengan kaum muslim maka tak mengapa mempergunakannya.
Membuat undang undang yang sangat rinci akan menghancurkan kreatifitas atau kemampuan
berijtihad, maka dalam Islam tidak ada Kodefikasi Undang Undang. Namun Undang undang yang tidak
berkaitan dengan Thoriqoh dan fikroh, seperti administrasi negara, kantor, teknis, dll boleh diambil dan
dinmanfaatkan untuk mengatur urusan negara.

You might also like