Professional Documents
Culture Documents
AbstrakPerkembangan pusat kota yang merupakan lingkungan kumuh yang dapat diindikasikan dengan
sentra dari kegiatan ekonomi membawa pengaruh bagi tingginya kemunculan permukiman kumuh (slum). Dengan adanya
arus tenaga kerja, sehingga menjadi daya tarik yang tinggi bagi lingkungan slum di kawasan sekitar, maka diperlukannya cara
masyarakat. Jumlah permukiman yang layak huni tidak untuk mengatasi permasalahan tersebut, agar nantinya dapat
sebanding dengan meningkatnya jumlah penduduk sehingga mengurangi permasalahan lingkungan (Abrams, 1964) [2].
mengakibatkan permasalahan lingkungan khususnya pada
kawasan pusat kota. Dengan adanya pernyataan tersebut
Kelurahan Tlogopojok merupakan salah satu permukiman
merupakan gamabaran yang terjadi di kawasan permukiman kumuh yang terdapat di Kecamatan Gresik, dengan luas
kumuh yang terletak di Kelurahan Tlogopojok (Gresik). Selain wilayah 78 Ha (RDTRK Gresik, 2008) [3]. Penggunaan
itu, berdasarkan syarat Keputusan Bupati Kabupaten Gresik tanah untuk permukiman kumuh 11,70 Ha terdiri dari 6 RW
tahun 2011 tentang penetapan lokasi lingkungan perumahan dan dari beberapa RW yang ada, serta kepadatan penduduk di
permukiman kumuh di Kabupaten Gresik, Kelurahan Kelurahan Tlogopojok mencapai 6.968 jiwa. Ditinjau dari
Tlogopojok merupakan salah satu permukiman kumuh yang aspek sosial ekonominya masyarakat di sekitar Kelurahan
terdapat di Kecamatan Gresik, dengan luas wilayah 78 Ha Tlogopojok dapat dikategorikan sebagai masyarakat
(RDTRK Gresik, 2008). Dengan adanya permasalahan menengah kebawah, dengan sebagian besar bermata
lingkungan permukiman yang teletak di Keluarahan Tlopojok
(Gresik), perlu adanya suatu identifikasi karakteristik
pencaharian sebagai pedagang (Profil Kelurahan Tlogopojok,
lingkungan permukiman kumuh berdasarkan persepsi 2011) [4]. Kelurahan Tlogopojok merupakan kawasan pusat
masyarkat di Kelurahan Tlogopojok. Dalam mencapai tujuan kota dan berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang Kota
penelitian dilakukan analisa deskriptif kualitatif, sehingga (RDTRK) Gresik Tahun 2008 kawasan Kelurahan Tlogopojok
nantinya dapat diketahui, karakteristik lingkungan berdasarkan termasuk dalam Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) 1
persepsi masyarakat. Dari hasil yang didapatkan dari penelitian dimana fungsi utamanya adalah sebagai pusat perdagangan
ini yaitu diketahui bahwa karakteristik lingkungan permukiman dan jasa. Fungsi kawasan Kelurahan Tlogopojok selain
berdasarkan persepsi masyarakat di Kelurahan Tlogopojok digunakan untuk permukiman serta perdagangan dan jasa juga
menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat yang terdapat digunakan untuk kawasan industri. Penggunaan untuk lahan
di wilayah penelitian adalah masyarakat pendatang. Selain itu,
kurang meratanya penyediaan prasarana lingkungan di wilayah
industri adalah seluas 64,85 Ha (Profil Kelurahan, 2012)
penelitian. [5].
Beberapa permasalahan yang terjadi di Kecamatan Gresik
Kata Kunci, permukiman kumuh, karakteristik khususnya Kelurahan Tlogopojok mengalami permasalahan
lingkungan, persepsi masyarkat. lingkungan permukiman, yang ditandai dengan ciri
perkembangan penduduk yang tinggi, tidak seimbangnya
I. PENDAHULUAN dengan ketersediaan lahan, kurang optimalnya ketersedian
prasarana lingkungan permukiman dan kurang sadarnya
P ERKEMBANGAN pusat kota yang merupakan sentra
dari kegiatan ekonomi, dapat membawa pengaruh bagi
masyarakat di menjaga serta memelihara lingkungan
permukimannya. Sehingga dengan adanya permasalahan
tingginya arus tenaga kerja, sehingga menjadi daya tarik yang
lingkungan yang terjadi di kelurahan Tlogopojok, dapat
tinggi bagi masyarakat. Masalah lingkungan tidak berdiri
teridentifikasinya karakteristik lingkungan permukiman
sendiri, tetapi selalu saling terkait erat. Keterkaitan antara
kumuh berdasarkan persepsi masyarakat.
masalah satu dengan yang lain disebabkan karena sebuah
faktor, yang merupakan sebab berbagai masalah, sebuah faktor
II. URAIAN PENELITIAN
mempunyai pengaruh yang berbeda dan interaksi antar
berbagai masalah dan dampak yang ditimbulkan bersifat Untuk mecapai tujuan penelitian, maka dilakukan
kumulatif (Soedradjad, 1999) [1]. Masalah lingkungan yang dengan pendekatan rasionalistik dan bersifat deskriptif. Teknik
saling terkait erat antara lain adalah populasi manusia yang pengumpulan data pada penelitian ini dapat diperoleh melalui
berlebih, polusi, penurunan jumlah sumberdaya, dan observasi ataupun pengamatan lapangan, dan pengisian
perubahan lingkungan. Hal tersebut menciptakan kawasan dan
2
adanya hal tersebut, menunjukkan bahwa jumlah migrasi yang Berdasarkan hasil diagram diatas dapat disimpulkan
masuk ke wilayah penelitian cukup besar dan memberi cukup bahwa jumlah responden terbesar berada pada tingkat
memberi pengaruh pada wilayah penelitian. pendidikan tamat SLTP yaitu sebesar 34 reponden atau 36%
Jumlah Anggota Keluarga dari total kuesioner, sehingga dengan rendahnya taraf tingkat
Berdasarkan data karakteristik kependudukan tentang pendidikan masyarakat yang dimiliki di permukiman kumuh
jumlah anggota keluarga, dari hasil penyeberan kuesioner Kelurahan Tlogopojok., nantinya dapat berpengaruh pada pola
secara acak, dapat dilihat pada diagram 1.2 di bawah ini. pikir mereka terkait kebersihan lingkungan permukiman.
Diagram 1.2 c. Ekonomi
Jumlah Anggota Keluraga Berdasarkan Pembahasan mengenai indikator karakteristik
Rekapitulasi Kuesioner ekonomi di permukiman kumuh Kelurahan Tlogopojok,
berdasarkan kajian teori dapat di jelasakan berdasarkan
variabel jenis pekerjaan dan pendapatan masyarakat.
Jenis Pekerjaan
Berdasarkan data karakteristik ekonomi tentang Jenis
pekerjaan, dari hasil penyeberan kuesioner secara acak, dapat
dilihat pada diagram 1.4 di bawah ini:
Diagram 1.4
Jenis Pekerjaan Masyarakat di Wilayah Penelitian
Berdasarkan Rekapitulasi Kuesioner
sebagian besar masyarakat di Kelurahan Tlogopojok adalah - Kondisi prasarana sanitasi berupa toilet/ MCK
pendatang. Keadaan tersebut membuat semakin sempitnya komunal ataupun milik sendiri, masih terdapat
ruang gerak masyarakat, karena dengan bertambahnya kurang sehat untuk digunakan.
masyarakat membuat semakin banyaknya bangunan rumah.
Hal tersebut, mengakibatkan kepadatan bangunan yang hampir
tidak ada jarak antara bangunan satu dengan bangunan yang DAFTAR PUSTAKA
lainnya. [1] Soedradjad, R. (1999). Lingkungan hidup: suatu
pengantar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
[2] Abrams, C. (1964). Housing In The Modern World.
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN London: Faber and. Faber
Berdasarkan penelitian ini, Kesimpulan yang dapat [3] Dinas Cipta Karya. (2008). Rencana Retail Tata Ruang
diambil dalam indentifikasi karakteristik lingkungan Kawasan Gresik (RDTRK). Gresik: Dinas Cipta Karya
permukiman kumuh berdasarkan persepsi masyarakat di [4] Kelurahan Tlogopojok. (2011). Profil Kelurahan
Kelurahan Tlogopojok adalah sebagai berikut: Tlogopojok. Kabupatan Gresik
a. Diketahui bahwa karakteristik penduduk yang terdapat di [5] Kelurahan Tlogopojok. (2012). Profil Kelurahan
area kawasan permukiman kumuh Klurahan Tlogopojok Tlogopojok. Kabupatan Gresik
cukup banyak mayarakat pemdatang. Dilihat dari taraf
jenjang penndidikan yang dimiliki masyarakat sekitar
tergolong rendah, dikarenakan tingkat pendidikan
masyarakat sekitar hanya sebatas tamat SLTP. Serta
berdasarkan jenis pekerjaannya , sebagian besar
masyarkat di wilayah penelitian bermata pencaharian
sebagai pedagang dan jasa, Hal tersebut dikarenakan
Kelurahan Tlogopojok yang terletak di pusat Kota
Gresik, Sehingga dengan adanya hal tersebut banyak
sekali aktifitas kegiatan komersial seperti pasar,
pedagang kaki lima, jasa bengkel, lembaga keuangan dan
kegiatan industri yang dilakukan oleh masyarakat sekitar.
b. Berdasarkan hasil analisa ataupun rekapitulasi kuesioner
yang disebarkan kepada masyarakat setempat, diketahui
bahwa karakteristik lingkungan pada aspek prasarana
lingkungan permukiman kumuh di Kelurahan
Tlogopojok mengalami permasalahan. Hal tersebut
dikarenakan kurang optimalnya pemeliharaan serta
penyediaan prasarana lingkungan permukiman di
wilayah penelitian, antara lain:
- Kurangnya ketersediaan jaringan air bersih seperti
PDAM dan hipam, hal tersbut dikarenakan pasokan
jaringan air tersebut hanya dapat memenuhi
kebutuhan pokok air bersih masyarakat sekitar,
hanya mencapai kurang dari (<) 60 liter/hari.
Sehingga hal tersebut yang menyebabkan kurangnya
pasokan air bersih berupa PDAM maupun hipam
yang terdapat di wilayah penelitian.
- Kurangnya penyediaan prasarana persampahan,
dikarenakan sebagian besar warga tidak memiliki
tong sampah pribadi.
- Terjadi permasalahan pada kondisi prasarana saluran
drainase. Masyarakat yang berpendapat kurangnya
atau buruknya prasarana saluran drainase,
dikarenakan saluran drainase sering mengalami
genangan air lebih dari (<) 30 cm, dan volume
prasarana saluran drainase seperti selokan lingkungan
sangat kecil. Degan adanya hal tersebut, sering terjadi
penyumbatan saluran drainase dan menyebabkan
banjir pada saat hujan di area permukiman kumuh
Kelurahan Tlogopojok.