Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Eddy Sumardi
Penyelidik Bumi Madya
Kelompok Program Penelitian Bawah Permukaan
Pusat Sumber Daya Geologi
SARI
Endapan emas epitermal dilingkungan batuan vulkanik adalah harnpir selalu berasosiasi dengan batuan
vulkanik calc-alkaline dan batuan intrusi, beberapa memperlihatkan suatu hubungan yang erat dengan
"batuan vulkanik alkali.
Endapan emas epiterrnal bentuknya adalah sangat bervariasi, dari vein-vein kuarsa tipis sampai deposit-
endapan disseminated yang besar, dan terdapat dalam lingkungan geologi yang berbeda, oleh karena
itu rnereka memperlihatkan suatu rentang yang lebar dari signatures geokimia dan geofisika, juga ciri-ciri
tonal pengindraan jauh
Di. Kelian, Indonesia, endapan berasosiasi dengan batuan andesit Oligosen Atas Miosen Bawah,
piroklastik Eosen Atas (?) dan sedikit riolit, dan beberapa basal Plio-Pleistosen. la terletak pada suatu tren
regional utara-tirnur yang juga mengandung mineralisasi epitermal signifikan diG. Muro dan G.
Masuparia. Mineralisasi terjadi di tepi dari suatu tubuh andesit yang mengintrusi satuan batuan
pyrbklastik Eosen, dan batuan andesit yang terkekarkan, batuan tufa, dan bermacam-macam breksi.
ABSTRACT
Epithermal gold deposits in volcanic terranes are mostly associated with calc-alkaline volcanic and
intrusive rocks, some show a close association with alkalic volcanics.
Epithermal gold deposits are highly variable in form, ranging from thin quartz veins to large dissemineted
deposits, and are located in a variety of geological environments. Consequently, they exhibit a wide range
of geochemical and geophysical signatures, as well as tonal characteristics of remote sensing.
In Kelian, the deposit is associated with Late Oligocene-Early Miocene andesite, Upper Eocene (?)
pyroclastics and minor rhyolites, and some Plio-Pleistocene basalt. It lies on a north-easterly regional
trend which also contains significant epithermal mineralization at Mt. Muro and Masuparia. Mineralisation
occurs in the margin of andesite intrusive, into the Eocene pyroclastic unit, and hosted by fractured
endesit, and tuff and a variety of breccias.
24 I
Buletin Sumber Oaya Geologi Volume4 N
mengusulkan suatu hubungan kedalaman yang Endapan Hishikari dapat diklasifikasikan
menerus endapan-endapan . epitermal dari sebagai suatu endapan vein epiterrnal gold-
endapan mata airpanas dekat' permukaan, silver-bearing quartz-adularia. Pad a saat
disseminated replacement deposits, (endapan sekarang, pengembangannya telah berfokus
penempatan diseminasi), dan sistem bonanza diatas sistem vein Hanko. Suatu sistem vein yang
yang lebih dalam. terpisah baru-baru ini telah ditemukan di daerah
Yamada, 1 km dari baratdaya endapan Hanko,
, Heald, dkk (1987) mengusulkan dua tipe
endapan-endapan logam dasar dan logam mulia hosted-nya adalah andesit Hishikari bagian
terutama hosted (berasal) dari batuan volkanik bawah dan terdiri dari beberapa vein-vein utama
Tersier. Oua tipe utama yang .dimaksud adalah dengan sejumlah vein-vein yang sejajar (lzawa
tipe acid-sulfate (goldfield, Nevada) dan tipe dkk.,1990). Oi endapan Hishikari , host (batuan
adularia-sericite (Creede, Colorado; Round induk) yang utama kemineralisasi bonanza yang
Mountain, Nevada). Kedua tipe ini kaya akan lebihdalam adalah serpih dari group Shimanto
emas dan perak. Kandungan logam dasar dalam dibawahnya. Mineralisasi vein terdiri dari suatu
endapan tipe acid-sulfate adalah relatif tinggi deretan vein yang luar biasa pada strike yang
dan relatif kaya akan tembaga; Terdapat suatu panjangnya paling sedikit 1100 m dan mungkin
rentang yang lebar dari kandungan logam dasar ditafsirkan sebagai suatu dilation jog dalam suatu
pada tipe adularia-sericite, walaupun umumnya transcurrent fault system (Henley, 1991).
relatif miskin tembaganya. Endapan tipe Oi Kelian, Indonesia, endapannya ber-
adularia-sericite dianggap lebih banyak dari pada asosiasi dengan batuan andesit Oliqoserr Atas
endapan tipe acid-sulfate. Miosen Bawah, Piroklastik Eosen Atas (?) dan
Evans (1987) juga mengatakan bahwa sedikit riolit, dan beberapa basal Plio-Pleistosen.
masalah utama yang berkaitan dengan genesa Ini terletak pada suatu trend regional utara-timur
epitermal adalah sumber dan larutan yang juga mengandung mineralisasi epitermal
signifikan di G. Muro dan G. Masuparia. Mine-
alamiahnya, sumber dari logam-Iogamnya,
kandungan sulfur dan tenaga pendorong yang ralisasi terjadi di tepi dari suatu set tubuh andesit
memindahkan larutan melahil kerak bumi, cara yang mengintrusi kedalam satuan batuan
transportasi bahan-bahan ini oleh larutan dan pyroklastik Eosen, dan hosted oleh andesit yang
mekanisme pengendaparmya. terkekarkan dan tufa, dan bermacam-macam
breksi yang rentangnya mulai dari piroklastik
Genesa dari endapan emas epitermal pada primer dan intrusi breksi sampai breksi
lingkungan batuan volkanik akan dibahas hidrotermal yang didukung oleh fragmennya
dibagian selanjutnya sebagai berikut. (Van Leeuwen, dkk., 1990).
Sumber dari Emas Henley (1991) telah menyatakan bahwa
Ada dua jalur pendekatan yang biasanya magma-magma level atas adalah surnber emas
diambil dalam mencoba untuk menetapkan di sistem emas epitermal dan juga dikebanyak-
sumber dari logam untuk endapan bijih an kasus adalah sumber dari sulfur yang di-
hidrotermal (Edwards dan Atkinson, 1986). Yang perlukan untuk tranportasi emas. Kemampuan
pertama pengenalan assosiasi yang kuat dari degassing magmas untuk me-nyuplai logam
endapan bijih dari suatu litologi tertentu . Yang terbentunya semangkin kuat. Oengan demikian
kedua anomali pengayaan atau pengurangan endapan alunite-kaolinite-style berhubungan
logam dalam suatu litologi demikian adalah dengan degassing dari magma level atas
biasanya ditafsirkan sebagi indikator yang (contohnya kubah riolit), dengan aliran hidro-
berpotensi sebagai suatu source rock (batuan termal yang kemudian digerakan oleh sistem
induknya). magma yang besar dan dalam. Sistem adularia-
kaolinite-style berkaitan dengan tubuh-tubuh
Endapan epitermal di lingkungan batuan magma yang lebih dalam degassing kedalam
volkanik adalah hampir selalu berasosiasi suatu sistem airtanah dalam diatasnya. Konveksi
dengan batuan volkanik kalk-alkalin dan batuan airtanah dalam berfungsi untuk menyebarkan
intrusi, beberapa memperlihatkan suatu hubung- fluida magma. Oalam sistem perrneabilitas yang
an yang erat dengan batuan volkanik alkali. tinggi, penyebarannya mungkin sangat kuat
Endapan Ladoman dan Cripple Creek Oistrik, sehingga menahan formasi dari suatu endapan
Colorado, adalah contoh-contoh dan mung kin bijih walaupun milyaran gram emas mungkin
dipertanyakan bahwa potensi untuk batuan yang tersebar pad a kadar yang rendah di berapa ratus
seperti itu bertindak sebagai sumber emas meter diatas sistemnya (contohnya Broadlands,
tergantung pada evolusi magmanya, khususnya New Zealand). Pada host rocks yang
dengan mempertimbangkan keadaan jenuh dari permeabilitasnya rendah, struktur utama
sulfidanya (Keays dan Scott, 1976; Wyborn, mengontrol aliran airtanah dalam dan meng-
1988). arahkan fluida-fluida ke suatu tempat peng-
endapan level atas (contohnya, Hishikari,
26 I
Buletin Sumber Daya Geologi Volume 4
(hydro dan biochemistry) memerlukan teknik - Penyelidikan Regional
analisis dengan sensltivitas yang sangat rendah
Penyelidikan regional adalah secara biasa
(0,1 ppb pada tanaman dengan INAA; 1ppt pada
yang telah direncanakan untuk melokalisasi
contoh air dengan NAA dan GF-AAS), juqa
lingkungan-lingkungan yang bersekala regional.
dengan teknik preparasi contoh yang khusus.
seperti: jalur-jalur greenstone, intracratonic basin
Eksplorasi Geofisika margin, zona-zona rift, plate boundaries dan
pola-pola sesar regional (Paterson dan Hallof,
Disebabkan karena tubuh-tubuh epitermal
1991 ).
secara alamiah bentuknya sangat bermacam-
macam host rocks (batuan induknya) dan Magnetik dan penyelidikan gaya berat udara
structure settings-nya (kedudukan strukturnya), (airborne) adalah yang paling membantu pad a
hal ini tidak memungkinkan untuk membuat tahap ini. Data yang demikian tersedia pad a
prediksi secara umum mengenai ciri-ciri secara daerah yang luas atau lingkungan yang belum
geofisika. Akan tetapi, pengenalan yang baik dari terpetakan., atau dapat diperoleh dengan harga
geologi regional dan lokal, pengertian yang jelas yang pantas jika diperlukan. Program-program
dari objektifnya survey, dan penafsiran yang hati- yang khusus yang dernikian adalah penyelidikan
hati dari data adalah sangat diperlukan untuk magnetik udara jalur-jalur grenstone di Australia
penggunaan yang bermanfaat dari geofisika Barat oleh Australian Bureau of Mineral
dalam eksplorasi emas epitermal. Resources (Edward danAtkinson, 1986).
Seperti yang telah didiskusikan oleh Irvine Penyelidikan regional sering dilaksanakan
dan Smith (1990) pengaruh dari ubahan dengan kombinasi penyelidikan magnetik dan
hidrotermal yang berasosiasi dengan endapan EM, dengan dua objektifitas yaitu langsung
emas epitermal berbeda dari satu prospek ke melokalisir tubuh-tubuh sulfida masif dan
prospek yanf lainnya, tergantung dari faktor- memetakan struktur geologi dan litologinya.
faktor seperti umur geologi, tipe batuan, asal dari Palacky (1989) telah rnendernoristrasikan
fluida hidrotermal dan tingkat erosinya. Dalam peranan airborne EM dalam mengidentifikasi
kebanyakan kasus ada perubahan yang litologi dengan kualitas yang baik (virtue) dari
signifikan dalam parameter fisiknya yang dapat signatures konduktivitas yang dihasilkan oleh
terditeksi oleh teknik-teknik geofisika. pelapukan dipermukaan. Paterson dan Hallof
(1991) telah menunjukan bahwa sistem EM yang
Teknik-teknik geofisika adalah sangat
mempunyai band-lebar, baik yang Fixed-Wing
berharga pad a tahap pendahuluan, regional dan
maupun yang dipasang di helikopter, sekarang
rinci dalam eksplorasi endapan emas. Objektif-
digunakan secara rutin untuk rnelokallsasi
nya mung kin bervariasi dan termasuk dalam
aspef-aspek berikut: kenampakan-kenampakan yang konduktif
seperti zona-zona shear utama dan zona-zona
- Penyelidikan Pendahuluan ubahan argilik. Penemuan dari endapan emas
Bila eksplorasi untuk emas dimulai di suatu epitermal Hishikari yang kaya adalah dikarena-
fisiografi, metalogenik atau lingkungan tektonik kan penggunaan teknik ini yang berhasil.
yang baru, mungkin terlalu dini untuk memulai Selanjutnya, Paterson dan Hallof (1991)
suatu penyelidikan yang sistimatik, akan tetapi telah menyarankan penggunaan kombinasi
penyelidikan dalam scope regional, tanpa penyelidikan magnetik udara dan VLF-EM pada
memperoleh beberapa pengetahuan dasar dari tahap awal dalam melokalisir target-target emas,
respon geofifika didaerah ini. Seperti yang karena mereka dapat dilaksanakan pad a skala
dinyatakan oleh Paterson dan Hallof (1991) fase regional atau rinci, biasanya pad a jarak lintasan
ini disebut "orientasi" dan akan termasuk yang kecil dari 100 m. Selain dari itu juga bahwa
penentuan nilai-nilai (signatures) geofisikanya dengan menggunakan pendekatan ini ongkos-
dari satuan litostratigrafi yang signifikan dan nya relatif rendah, hal ini yang menyebabkan
struktur daerahnya dan sifat-sifat fisiknya digunakannya metoda VLF ini secara luas di
(contohnya suceptibilitas magnetik, densitas, daerah-daerah dimana respon VLF tidak
konduktivitas listrik dari litologi-litologi yang terselimuti oleh konduktivitas permukaan yang
mewakilinya dan bila tersedia bijihnya. Orientasi tinggi.
airborne dan/atau penyelidikan darat harus
- Penyelidikan Rinci
diikuti oleh pengamatan singkapan lapangan
yang lebih dekat disekitar anomali-anomali yang Eksplorasi rinci berbeda dari regional
dipilih dan mewakili. Prosedure ini dinamakan . terutama dalam skala penelitian, program-
oleh Paterson dan Hallof (1991) sebagai "ground program yang khusus yang berada pada kualitas
truth". Berdasarkan pengetahuan ini, suatu ukurannya (beberapa km2 sampai beberapa
program geofisika yang masuk akal dapat puluh km2). Seperti juga yang disarankan oleh
direncanakan. Paterson dan Hallof (1991) penyelidikan
rnunqkin airborne (udara) atau darat tergantung
28 I
Buletin Sumber Daya Geologi Volume 4 N
menggunakan teknik yang tradisional yaitu dan karbonat memberikan suhu sekitar 270-
stream sediment, pan concentrate, rock float dan 3100C dan umumnya salinitasnya rendah, mulai
outcrop sampling. Selanjutnya penyelidikan rinci dari 0,5 sampai 4,2 wt. % ekivalen NaCI.
meliputi, pengambilan contoh tanah, trenching,
Seperti yang disarankan oleh Van Leeuwen
pengeboran auger dalam, penyelidikan magnetik
. (1990) bahwa Kelian mempunyai afinitas
darat, IP dan 60.000 meter pengeboran diamond mineralisasi berupa (styles) porpiri dan
Secara geologi endapan ini terdiri dari epitermal, dan rnunqkin mewakili suatu tipe
sederetan endapan piroklastik silisik yang endapan transisi.
gradasinya mengkasar keatas ke suatu Iapisan
KESIMPULAN
sedimen berumur Eosen Atas. Lapisan sedimen
ini telah mengalami perlipatkan dan persesarkan Endapan ernas epitermal adalah hasil dari
di sepanjang arah utara dan arah tirnurlaut dan sistem hidrotermal yang berskala besar di
diintrusi oleh sejumlah tubuh-tubuh andesit lingkungan volkanik. Dalam suatu sumber panas
subvolkanik dan trachy-andesitik pada Miosen magmatik, suatu sumber airtanah dalam, metal
Bawah. Selanjutnya, setelah penempatan dan penurunan sulfur, dan zona-zona rekahan
(emplacement) andesit, terbentuklah suatu yang regas di kerak bumi bagian atas adalah
sistem hidrotermal dan mengakibatkan material-material yang paling penting. Karena
terjadinya ubahan yang intensif, mineralisasi dan material-material ini tersedia sepanjang sejarah
breksiasi hidrotermal. Bagian yang terawetkan kerak bumi, dengan demikian tidak ada
dari sistem ini seluas 1 km2, dan mempunyai pembatasan dalam umurnya. Pencampuran dari
pelamparan vertikal paling sedikit 600 m. Dari material-material ini menyebabkan terbentuknya
data pengukuran umur radiometri umurnya dapat endapan-endapan emas epitermal.
diketahui sekitar 20 Ma untuk batuan ubahan- Dari bukti-bukti tubuh-tubuh batuan dilapang-
nya. Gambar 1 memperlihatkan geologi dari an dan data geokimia bahwa magma-magma
endapan emas epitermal Kelian. Termasuk juga Idibagian atas adalah sumber emas dari sistem
didalamnya mineralisasi epitermal yang emas epitermal, juga sebagai sumber dari sulfur
signifikan di G. Muro dan G. Masuparia. yang diperlukan untuk men-trasportasi emas.
Pad a skala peta endapan emas di daerah ini , Perbedaan antara wujud (styles) endapan
mineralisasinya terjadi pada tepi tubuh andesit rnungkin berkaitan dengan kedalaman dari
yang mengintrusi satuan endapan piroklastik intrusinya. Maka wujud (style) endapan alunit-
Eosen. Mineralisasi terdapat pada batuan kaolinit adalah berasal dari degassing magma-
andesit, tufa yang terkekarkan dan pad a magma level atas, derigan aliran hidroterrnal
bermacam macam breksi mulai dari breksi yang kemudian didorong oleh sistem magma
volkanik dan breksi intrusi sampai breksi-breksi yang dalam dan besar. Sedangkan, bentuk
hidrotermal yang didukung oleh fragmen- sistem adularia-sericite adalah aslinya berasal
fragmen. Ubahannya sangat intensif. Kumpulan dari tubuh magma yang dalam kemudian
Klorit-karbonat-serisit terawetkan dalarn tubuh- degassing kedalam sistern airtanah dalam
~buh andesrt yang besa~ Sedangkab pada diatasnya. Konveksi airtanah dalarn berfungsi
zona-zona bijih Pram pus Timur dan Barat, untuk menyebarkan fluida magma. Pada sistem
ubahan terjadi dalam tahapan berikut: serisit - yang permeabilitasnya tinggi seperti ti
pirit, kuarsa serisit adularia - pirit, karbonat - Broadlands, New Zealand, endapan emas
pirit- logam dasar. Ubahan ini ditutupi oleh diseminasi kadar rendah terjadi karena
lapisan kaolin + Fe Mn karbona! yang tersebar penyebaran yang sangat kuat. Sedangkan pada
luas. Adularianya diketahui umurnya 20,2 +/- 0,3 batuan induk yang permeabilitasnya rendah, hal
Ma (Henley, 1991). ini disebabkan oleh kontrol struktur utamanya,
aliran airtanah dalam dan lokasi fluida terhadap
Mineralisasinya berasosiasi erat dengan pirit,
tempat pengendapannya pada level yang tinggi
yang menghasilkan beberapa persen bijih, dan
(Contohnya Hishikari, Jepang). Breksiasi yang
hadir sebagai suatu diseminasi atau stockwork
ektensif sebagai suatu hasil dari proses
yang halus diseluruh tubuh bijihnya. Sulfida
magmatik, dalam beberapa hal berasosiasi
lainnya termasuk sphalerit, galena dan sejumlah
dengan stuktur-struktur regional yang utama,
kecil kalkopirit, tenantit-tetrahedrit, cinabar dan
dengan demikian nampaknya memberikan suatu
arsenopirit. Secara umum emasnya telah lingkungan yang optimal (contohnya di Kelian
dianalisis secara mikrokopis dari sayatan
Indonesia).
polesnya dan urnumnya berasosiasi dengan
kumpulan karbonat-Iogam dasar sulfida sebagai Dalam beberapa kasus, program eksplorasi
inklusi atau pembatas butiran. Akan tetapi, yang modern telah dilaksanakan diberbagai
kebanyakan emasnya adalah submikroskopis, macam lingkungan epitermal, secara regional
kemungkinan ber-asosiasi dengan pirit (Henley, maupun rinci. Pengindraan jauh, geokimia,
1991). Fluid inklusi darimineral kuarsa, sphalerit geologi dan geofisika adalah metode-metode
ACUAN
Auspec Gold N.L., 1988. Annual report for 1988. Auspac gold N.L., GPO Box 5297, Sydney, NSW 2001,
Aust. 49 p.
Berger, B.R, dan Eimon, P.I., 1983. Conceptual models of epithermal precious metal endapans. Di dalam:
Shanks, W.C., (ed.). Cameron volume on unconventional mineral endapans, pp. 191-205. Am Inst.
Mining Metal Petroleum Engineers, New york.
Bonham, H.P., 1988. Model for volcanic-hosted epithermal precious metal endapans. Di dalam : Scater,
RW., Cooper, J.J., dan Vikre, P.G., (eds.) Bulk mineable Precious Metal Endapans of the Western
United States, Symp. Proc. Reno, Nevada Geol. Soc. Nevada, 259-271.
Craig, J.R, dan Vaughan, D.J., 1981. Ore Microscopy and Ore Petrography. John Wiley & Sons, New
York, 406 p.
Edwards, R, dan Atkinson, K., 1986. Ore Endapan Geology: and its influence on mineral exploration.
Chapman and Hall Ltd., London, 143-173.
Evan, A.M., 1987. An Introduction to Ore Geology. A Geoscience Text, 2nd edition, Blackwell Scientific
Publication, Melbourne, 358 p.
Giles, D.L., dan Nelson, C.E., 1984. Principal features of Epithermal Lode Gold Endapans of the Circum
Pacific Rim. Circum Pacific Energy and Mineral Resources Cont., 3rd, Honolulu, Hawaii, August 22-
28,1982, Trans., 273-278.
Hall, G.E.M., dan Bonham-Carter, G.F., 1988. Review of methods to determine gold, platinum and
palladium in production-oriented geochemical laboratories; with application of a statistical procedure
to testforbias. J. Geochem. Explor., 30,1-27.
Heald, P., Foley, N.K., dan Hayba, D.O., 1987. Comparative anatomy of volcanic-hosted epithermal
endapans: Acid-sulfate and adularia-sericite types. Econ. Geol., 82, 1-27.
Henley, RW., 1991. Epithermal gold endapans in volcanic terranes. Di dalam: Foster, RP., (ed.). Gold
Metallogeny and Exploration. pp.133-164. Blackie, Glasgow and London.
Irvine, RJ., dan Smith, M.J., 1990. Geophysical exploration for epithermal gold endapans. J. Geochem.
Explor., 36, 375-412.
Izawa, E., Urashima, Y, Ibaraki, K., Suzuki, R, Yokoyama, T., Kawasaki, K., Koga, A., dan Taguchi, S.,
1990. The Hishikari gold endapan: high-grade epithermal veins in Quarternary volcanic soputhern
Kyushu, Japan. J. Geochem. Explor., 36,1-56.
label I. Karak1eristik umum dari depos~ ep~rmal (Setelah lindgren, 1933). Dari Evan, 1987
Table 10.3 Geochemical exploration fo7 gold: summary of different sampling media and
intervals, size fractions retained for analysix, Au geochemical responses obtained. and significant
'pathfinder elements, in relation to various climatic and morphological environments
.. ...- ~~--------~----
_Ref. Climate Relief Stage of Sampling Sampling Size
. exploration media - ",Interval '.I" fraction
Sampling media: SS, stream-sediments: He, heavy concentrates (with determination, ,of visible gold); SO, soils;
PL, pisolitic laterite; SA, saprolite: W8, weathered bedrock; Rq, bedrock,'
Reference: (1) Vasquez-Lopez et al, (1987); (2) Braux et ai, (1989); (3) Janatka and Moravek (1987); (4)
Chaffee and Hill (19R9); (5) Salpetcur and Sabi r (19l'9); (6) Smith et (II. (1989): (7) Dommanget ('I al. (I 9R7):
."(8) Oucdraogu (1988);(9) B!l~[heleTY er al . (L987): (10) Colin and Lecomte (1988); ([ 1) Zecgcrs (l987); (12)
Ni.S-FA NAA 25
ICP-:-MS 25
AR or ~Br-Bri GF-AAS 1 10
INAA 5 1()....30 ...
Explanation: r~FA, lead fire assay: NiS-FA, nickel sulphide fire assay; AR, aqua regia; F-ASS, flame atomic
absorptionspectrometry; FG-AAS, graphite furnace atomic absorption spectrometry; )CP, inductively coupled:
plasma; DCP, direct current plasma; ES. emission spectrometry: MS, mass spectrometry; AFS, .atomic
I fluorescence spectrometr)';NAA~ neutron activation analysis; H~AA, instrumental neutron activatIon analY'sls~"
(From Hall and Bonham-Carter, J988.)
34 I
BUletin Sumber Oaya Geologi Volume 4
GOLD METALLOGENY AND EXPLORATION
--
l. (GEND,
+
-~ 'o'v,iternary ~imenfS
_ i<
LEGEND:
f:i(;:,,':J Super~oe cloy
Ic~ Chlorite-carbo
, ,
L __ ncre-senc.re
l~ 01 Sericue-qoor rz
r~~tutI!odoloflo.
Weak
MooerOle
Strong
., WES-r PRA.MPUS
r LEGEND-
-i ooo .__ORE ZONE.. _
-A-.._
I
Lirmt of main
___
/ v" ,-- or'e zones -
'f
\ //
\ 7/
Gambar 1. Endapan Kelian, Kalimantan, Indonesia. (a) geologi dan lokasi dari zona-zona bijih,
Kalimantan. (b) Penarnpanq memperlihatkan geologi, mineralisasi dan alterasi di endapan Kelian. (Dari
Van Leeuwen dkk., 1990).