You are on page 1of 32

LEMBAR TUGAS

Judul Praktikum : Instrumentasi Pengukuran Tekanan

Laboratorium : Komputasi dan Instrumentasi Proses

Jurusan/Prodi : Teknik Kimia/ TK DIII

Nama : Muhammad Ridha

Kelas/semester : 2B/III (tiga)

NIM : 1424401050

Anggota Kelompok :

1. Muhammad Ridha

2. Rifi Arisandi

3. Muhammad Fadel Raja Lubis

4. Reva Ramadhana

5. Muharman Rizky

Uraian Tugas :

1. Lakukan praktikum sesuai prosedur

2. Pengukuran dengan barometer dan manometer U pengambilan sampai 12


kali.

3. Pengukuran mmHg, bar, psi, kg/cm2, dan dijadikan ke satuan N/m2

4. Buat grafik, pembahasan dan kesimpulan (tidak boleh sama dengan kawan
dalam hal pembahasan dan kesimpulan).

Buketrata, September 2015

Ka. Laboratorium Dosen Pembimbing

Ir. Syafruddin, M.Si Ir. Helmi, MT


NIP 19650819 199802 1001 NIP 19620921 199303 1001
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Instrumentasi Pengukuran Tekanan

Laboratorium : Komputasi dan Instrumentasi Proses

Nama : Muhammad Ridha

NIM : 1424401050

Kelas/semester : 2B/III (tiga)

Jurusan/Prodi : Teknik Kimia/ TK DIII

Dosen Pembimbing : Ir. Helmi, MT

NIP : 19620921 199303 1001

Ka. Laboratorium : Ir. Syafruddin, M.Si

NIP : 19650819 199802 1001

Tanggal Pengesahan:

Buketrata, September 2015

Ka. Laboratorium Dosen Pembimbing

Ir. Syafruddin, M.Si Ir. Helmi, MT

NIP 19650819 199802 1001 NIP 19620921 199303 1001


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengukuran adalah suatu perbandingan antara suatu besaran dengan besaran lain yang
sejenis secara eksperimen dan salah satu besaran dianggap standart. Pengukuran tekanan
cairan dan gas merupakan salah satu hal yang paling penting dan umum dalam proses
industry. Pengukuran tekanan baik itu fluida cair ataupun gas baiknya dilakukan di saluran
atau ruangan tertutup.
Banyak alat yang telah diciptakan untuk mengamati adanya tekanan dan mengukurnya,
dengan berbagai keuntungan dan kerugian. Manometr kolom raksa pertama kali di ciptakan
oleh Evangelista Toricceli pada tahun 1643.Manometer U-Tube pertama ditemukan oleh
Christian Huygens pada tahun 1661. Macam macam tekanan tebagi atas Tekanan Absolut,
tekanan gauge, tekanan vacuum dan tekanan deferential.

1.2 Tujuan
1. Mengenal Instrumentasi pengukuran tekanan
2. Dapat menggunakan alat Instrumentasi tekanan
3. Mampu mengkalibrasi alat ukur tekanan
4. Mumbuktikan rumus konversi tekanan
5. Menentukan linearitas alat ukur Tekanan Vs waktu.
6. Menentukan responsibilitas alat ukur tekanan.

1.3 Alat dan Bahan


1. Seperangkat peralatan pengukuran tekanan
2. Manometer pipa U
3. Barometer
4. Stopwatch
5. Selang
6. Isolasi
7. Pentul

1.4 Prosedur Kerja


A. Kalibrasi Manometer
1. Selang dimasukkan ke saluran udara
2. Manometer diambil dan dihubungkan
3. Skala dibaca dan catat
4. Ulangi langkah 2 dan 3 hingga 12 kali
5. Dihitung tekanan rata-rata
B. Kalibrasi Barometer
1. Selang dimasukkan ke saluran udara
2. Valve dibuka secara perlahan
3. Skala dibaca dan catat
4. Ulangi langkah 2 dan 3 hingga 12x
5. Hitung tekanan rata-rata
C. Linearitas Barometer
1. Dibuka aliran udara pada selang
2. Persimpangan selang ditutup dengan plaster
3. Barometer diletakkan pada ujung selang
4. Baca skalanya dan di catat
5. Persimpangan yang diplaster dilubangi dengan jarum
6. Baca skalanya
7. Lubangi dengan jarum hingga 12 kali dan setiap lubang dibaca skala manometer

1.5 Gambar Rangkaian Alat

Gambar 1.1 Rangkaian Alat Ukur Tekanan


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


Tekanan (Pressure) adalah gaya yang bekerja per satuan luas ,maka tekanan
didefinisikan sebagai besarnya gaya untuk tiap satuan luas. Tekanan dapat diukur dalam unit
seperti Psi (Pound per inci per segi), inci air, mmHg, Pascal (Pa atau N/m 2) atau bar. 1 bar
setara dengan 100.000 N/m2.
Tekanan terjadi karena adanya gaya yang bekerja terhadap suatu bidang luasan.
Tekanan (P) yang dilakukan suatu fluida per unit. Luas permukaan didefinisikan sebagai gaya
normal yang dilakukan fluida per unit atau dapat juga menggunakan persamaan berikut:
F m. g A . h . g
P= = = =h . . g
A A A
Dimana:
P = tekanan (N/m2)
F = gaya (N)
A= luas penampang (m2)
g= kecepatan gravitasi (m/s2)
h= tinggi (m)
= densitas (kg/m3)
Sesuai dengan definisi dari tekanan di atas, terdapat 4 terminologi penting yang biasa
digunakan tentang ukuran atau pengukuran tekanan, yaitu :
a. Absolute Pressure (tekanan absolut)
Gaya yang bekerja pada satuan luas, tekanan ini dinyatakan dan diukur terhadap tekanan
NOL.
b. Gauge Pressure (tekanan relatif)
Tekanan yang dinyatakan dan diukur relatif terhadap tekanan atmosfer. Jadi tekanan
relatif adalah selisih antara tekanan absolut dengan tekanan atmosfer (1 atmosfer = 760
mmHg = 14.7 psig)
c. Vacum Pressure (tekanan hampa)
Tekanan yang lebih rendah dari tekanan atmosfer
d. Differential Pressure (tekanan differential)
Tekanan yang diukur terhadap tekanan yang lain.
2.2 Pengelompokan dan Pemilihan Alat Ukur
Beberapa jenis pengukuran tekanan yang sering digunakan di dalam industri proses
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Manometer kolom cairan (U tube)
b. Bourdon Tube
c. Diaphragm Pressure Gage
d. Belows
e. McLeod Gages
Pemilihan alat ukur pressure (pressure device) tidaklah sesulit memilih alat ukur flow dan
level. Dalam pengukuran pressure, penekanan lebih sedikit pada karakteristik fluida, dan
lebih banyak pada pertimbangan akurasi, range pengukuran dan pemilihan material.

2.3. Alat Ukur Tekanan


A. U tube
1. Prinsip Operasi
Tabung U (U Tube) adalah contoh sederhana instrument pengukuran tekanan yang
menggunakan kolom zat cair. Alat ukur tekana ini terdiri dari air atau air raksa didalam U
Shaped, dan umumnya digunakan untuk mengukur tekanan gas.
Salah satu ujung dari tabung U dihubungkan ke bidang tekanan yang tidak diketahui dan
ujung yang lain dihubungkan dengan sumber tekanan acuan (umumnya tekanan atmosfer),
seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.1. Manometer tabung U dengan kolom zat cair


Dengan membandingkan level dari cairan pada kedua sisi dari tabung U, tekanan
yang tidak diketahui dapat diperoleh dari ilmu keseimbangan cairan.

p+ A ( h+ h )= B g h+ C g h+ pref
p= pref + ( B + A ) g h+ ( C + A ) g h
Jika cairan C adalah atmosfer, cairan B adalah cairan di dalam tabung U (air atau air
raksa), dan cairan A adalah suatu gas, kemudian diasumsikan bahwa B A, C. maka
tekanan gage dari gas dapat didekati dengan,
p p ref + B g h
p gage= pRef = B q h
2. Spesifikasi Umum
Tabung U adalah manometer standard yang digunakan untuk pengukuran tekanan gauge,
tekanan ruang hampa, perbedaan tekanan, baik di dalam industri maupun di dalam
laboratorium dimana ketelitian tertentu diperlukan,
Alat ukur ini tersedia dalam jenis pemasangan wall mounted dan stand mounted dengan
range pengukuran : 0 - 3000 mm WC/ HG.
Gambar 2.2. Manometer U tube

Gambar 2.3 Ilustrasi skema Manometer Kolom cairan

Gambar A:
Merupakan gambaran sederhana manometer tabung U yang di isi cairan
setengahnya,dengan kedua ujung tabung terbuka berisi cairan.
Gambar B :
Bila tekanan positif di terapkan pada salah satu sisi kaki tabung,cairan di tekan ke bawah
pada kaki tabung tersebut dan naik pada sisi tabung yang lainnya.Perbedaan pada ketinggian
h merupakan penjumlahan hasil pembacaan di atas dan di bawah angka nol yang
menunjukan adanya tekanan.
Gambar C :
Bila keadaan vacuum di terapkan pada satu sisi kaki tabung,cairan akan meningkat
pada sisi tersebut dan cairan akan turun pada sisi lainnya.Perbedaan ketinggian h
merupakan hasil penjumlahan pembacaan diatas dan dibawah nol yang menunjuakn jumlah
tekanan vacuum
3. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
Biaya pengadaan awal : rendah
Sederhana dan handal
Accuracy dan sensitivity : tinggi.
Sesuai untuk aplikasi low pressure dan low differential pressure.
Kekurangan
Dynamic response rate : rendah
Tidak bisa digunakan di dalam lingkungan tanpa bobot.
Tidak ada proteksi over range.
Cairan dalam tabung U harus tidak saling bercampur dengan cairan yang diukur (gas
atau cairan).
Dapat terjadi kontaminasi antara air raksa dengan uap air, terutama pada pengukuran
tekanan rendah.

B. Bourdon Tube
1. Prinsip Operasi
Bourdon Tube adalah alat ukur tekanan nonliquid. Alat ukur ini secara luas digunakan
didalam industri proses untuk mengukur tekanan statis pada beberapa aplikasi. Prinsip
operasinya yaitu tekanan dipandu ke dalam tabung, perbedaan tekanan di dalam dan di luar
tabung bourdon akan menyebabkan perubahan bentuk penampangnya. Perubahan bentuk
penampang akan diikuti perubahan bentuk arah panjang tabung, dimana perubahan panjang
tabung akan dikonversikan menjadi gerakan jarum penunjuk pada skala.
Ada tiga tipe tabung bourdon, yaitu : C-type, Spiral dan Helical. Perbedaan masing-
masing tipe terletak pada harga tekanan yang ingin diukur.
C-type Bourdon Tube
Digunakan untuk range 15 ~ 100.000 psig dengan range akurasi ( 0.1 ~ 5) % span.

Gambar 2.4. Bourdon Tube (C-type)


Spiral Bourdon Tube
Digunakan secara umum pada range tekanan menengah (medium pressure), tetapi untuk
tugas berat juga tersedia dalam range hingga 100.000 psig. Range akurasinya sekitar 0.5 %
dari span.
Gambar 2.5. Bourdon Tube (Spiral)
Helical Bourdon Tube
Digunakan pada range dari 100 ~ 80.000 psig dengan akurasi sekitar ~ 1 % dari
span.

Gambar 2.6. Bourdon Tube(Helical)


2. Spesifikasi Umum

(a) Bourdon Tube C-Type

(b) Bourdon Tube Tipe Spriral


(c) Bourdon Tube Tipe Helical
Gambar 2.7. Bourdon Tube (C-Type, Spiral dan Helical)

3. Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan
Biaya pengadaan awal : rendah
Konstruksi sederhana
Dapat dikalibarsi dengan mudah (menggunakan mercury barometer).
Tersedia range yang bervarisai, termasuk range yang sangat tinggi

Kekurangan
Peka terhadap goncangan dan getaran
Mempunyai sifat histerisis
Akurasi : sedang (tidak cukup baik untuk beberapa aplikasi)..

A. Diaphragm Pressure Gage


1. Prinsip Operasi
Diaphragm Pressure Gage menggunakan prinsip perubahan bentuk yang elastis (elastic
deformation) dari suatu diaphragm (membrane) untuk mengukur perbedaan suatu tekanan
yang tidak diketahui dengan suatu tekanan acuan.
Bentuk dari diaphragm pressure gage terdiri dari kapsul (capsule) yang dibagi oleh suatu
sekat rongga (diapraghm), seperti ditunjukkan pada gambar di bawah. Satu sisi diaphragm
terbuka bagi tekanan target (eksternal) PExt, dan sisi yang lain dihubungkan dengan tekanan
diketahui (reference pressure), PRef. Beda tekanan, PExt - PRef, secara mekanik
membelokkan diaphragm.
Gambar 2.8. Prinsip operasi Diaphragm Pressure Gage

2. Spesifikasi Umum
Range normal untuk diaphragm elemen mulai dari vacuum hingga 200 psig, dengan
akurasi ( ~ 1) % full span. Gambar berikut memperlihatkan berbagai bentuk disain dari
diaphragm yaitu single capsul dan multiple capsul.

Gambar 2.9. Bentuk disain diaphragm (single capsul dan multiple capsul)

Gambar 2.10. Bentuk Desain Diaphragm Pressure Gage

3. Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan
Biaya pengadaan awal : sedang
Karakteristik overrange : tinggi
Linearitas : baik
Akurasi : baik
Dapat digunakan untuk pengukuran tekanan asolut, tekanan relative (gage) maupun
tekanan differential.
Tersedia dalam berbagai macam bahan (tahan terhadap korosi)
Kekurangan
Sangat peka terhadap getaran dan kejutan
Jika rusak sulit diperbaiki.

D. Bellows Elements
1. Prinsip Operasi
Element bellows merupakan elemen elastis yang fleksibel pada arah aksial. Dengan
element ini dapat diperoleh hubungan yang linear antara tekanan dan simpangan (perubahan
volume).
Gambar di bawah ini menunjukkan prinsip pemakaian bellows untuk pengukuran tekanan
absolute, tekanan relative (gage) dan tekanan diferensial.

(a) Absolute Pressure

(b) Relative Pressure (Gauge) (c) Differential Pressure


Gambar 2.11. Prinsip pengukuran tekanan (Bellows Elements)

2. Spesifikasi Umum
Sebagian besar bellows element digunakan untuk pengukuran tekanan rendah (absolute
atau relative) dan tekanan diferensial, beroperasi untuk tekanan vacuum sampai tekanan 0
400 psig.
Penggunaan yang terbesar untuk unit bellows adalah sebagai elemen penerima untuk
pneumatic recorders, indicators dan controllers. Bellows juga secara luas digunakan sebagai
unit diferensial pressure untuk pengukuran aliran (flow) serta recorder dan controller
pneumatic yang dipasang di lapangan. Ketelitian bellows element adalah sekitar %.

Gambar 2.12. Pressure Differential indicator (Bellows Element)

3. Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan
Biaya pengadaan awal : rendah
Konstruksi kuat dan sederhana
Dapat digunakan untuk tekanan rendah dan menengah.
Dapat digunakan untuk mengukur tekanan absolut, tekanan relative (gauge) dan
tekanan diferensial.
Kekurangan
Memerlukan kompensasi temperature
Tidak dapat digunakan untuk mengukur tekanan tinggi.
Mempunyai histeresis dan drift yang besar.
Tidak cocok untuk mengukur tekanan yang dinamis.

E. McLeod Gages
1. Prinsip Operasi
McLeod gage adalah alat ukur tekanan rendah (vakum) dimana tekanan di bawah 10-
4 torr (10-4 mmHg, 1.3310-2 Pa, 1.9310-6 psi) yang bekerja berdasarkan tinggi kolom
cairan. Alat ukur ini sering digunakan sebagai kalibrator alat ukur tekanan vakum lainnya.
Skema McLeod gage dapat dilihat pada gambar 2.13. Alat ini mempunyai dua kaki,
dimana pada kaki yang satu terdapat suatu volume yang ukurannya jauh lebih besar dari pada
volume pipa. Ujung pipa pada kaki tersebut di atas tertutup. Alat ini mempunyai torak
(piston), yang digunakan untuk mengatur tinggi cairan dalam pipa.
Sebelum pengukuran dilakukan torak ditarik sehingga tinggi cairan berada di bawah
lubang yang menghubungkan kedua pipa (gambar 3.68.a). Kemudian tekanan vakum yang
akan diukur dihubungkan pada pipa lainnya, sehingga tekanan vakum yang diukur mengisi
semua pipa.
Setelah pengisian terjadi, torak ditekan sehingga cairan memasuki semua pipa.
Tekanan vakum yang berada pada kaki pertama akan terperangkap pada pipa yang tertutup
(gambar 2.13.b). Torak terus ditekan sehingga tinggi cairan pada pipa kedua mencapai skala
0, yaitu sama dengan tinggi pipa tertutup. Tinggi cairan pada kaki pertama lebih rendah dari
kaki kedua, karena tekanan vakum di kaki tersebut akan terkompresi menjadi lebih tinggi dari
tekanan vakum yang diukur.

(a). (b). (c).


Gambar 2.13. Prinsip Kerja McLeod Gages

Hukum boyle, yang diusulkan oleh Robert Boyle pada tahun 1662, menyatakan
bahwa pada sistem isothermal yang tertutup (temperatur yang tetap), maka produk dari
pressure (P) dan volume (V) adalah tetap.

p.V= konstan
Atau setara dengan :
P1 . V 1=P2 .V 2
Umpamakan bahwa tekanan awal dan volume di dalam McLeod Gage diberi oleh,
P1=P I
V 1=V + A . h0
dimana V adalah volume reservoir dan A adalah luas penampang dari tabung yang
disegel (tertutup).
Misalkan volume dan tekanan yang akhir pemampatan diberi oleh persamaan,
P3=P gage
V 2= A . h
Menurut Hukum Boyle, maka :
P1 . ( V + A . h0 ) =Pgage . A . h 0
Untuk bentuk manometer, Pgage =PPRef =g hP1 , maka tekanan yang tidak
diketahui Pi dapat turunkan menjadi suatu fungsi dari perbedaan tingginya h.

g h2
P 1=
V + A ( h0h )
Selanjutnya, volume dari reservoir pada umumnya lebih besar dari tabung,
V A(h0-h)
Sehingga persamaan dapat disederhanakan menjadi :
g h2
Pi
V

F. Barometer
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer. Contoh
barometer sederhana adalah barometer air raksa,barometer toricelli. Pengukuran tekanan
dengan barometer ini dengan cara menghitung tinggi permukaan raksa di bejana atau selisih
tinggi permukaan raksa pada bejana atau selisih tinggi permukaan raksa pada bejana.
1. Barometer mercury
Sebuah barometer raksa memiliki tabung gelas tertutup pada salah satu ujungnya.
Raksa di dalam tabung besarnya disesuaikan dengan gaya atmosfer yang di berikan,
Atmosfer bertekanan tinggi ketempat tinggi gaya reservoir > Karna suhu yang lebih tinggi
dalam kolom dengan menurunnya gaya ditempatkan reservoir.
Prinsip barometer mercury ditemukan oleh fisikawan Italia Evangelista Torricelli
sekitar tahun 1643. Prinsip kerjanya yaitu pada suhu dan tekanan normal, tinggi air raksa
berkisar pada 76 cm. Karena terdapat daerah hampa di bagian atas barometer, kolom merkuri
tidak mengalami tekanan dari ujung atas tabung kaca. Jadi, kolom merkuri di tabung kaca
naik atau turun karena efek tekanan atmosfer pada permukaan wadah air raksa sehingga
mencerminkan tekanan atmosfer total pada tempat tersebut.
Gambar 2.14 Barometer mercuri
2. Barometer Aneroid
Barometer aneroid adalah wadah yang memegang ruang tertutup dari udara yang telah
dihapus, menciptaknan vakum parsial. Barometer ini merupakan instrumen digital yang
mengukur tekanan atmosfer dengan muatan listrik.
Barometer aneroid terdiri atas cakram atau kapsul yang terbuat dari lembaran tipis
logam. Logam tersebut memiliki dua strip logam kecil pada kedua sisi interiornya. Strip
logam ini dihubungkan dengan arus listrik. Saat tekanan udara naik atau turun, logam akan
ikut memuai atau menciut. Ketika logam memuai, jarak antara dua strip logam dan waktu
kontak dengan arus listrik juga akan bervariasi. Barometer lantas mengukur panjang muatan
listrik dan mengkonversikannya menjadi pembacaan tekanan udara.

Gambar 2.15. Barometer aneroid


2.4 Teknik Pengukuran Tekanan
1. Tekanan Atmosphere
Tekanan udara 76 cmHg atau 14,7psi

2. Tekanan Absolute

Tekanan diukur dari titik 0 cm Hg


Absolute Pressure

3. Tekanan Relatif (Gauge Pressure)


Tekanan pada pengukuran/ alat ukur, yang dihitung dari atmosphere (14,7psi)
Tekanan yang lebih besar atmosphere disebut Gauge Pressure. (20PSIA =
5,3PSIG)
4. Tekanan Differential
Perbedaan tekanan diantara dua pengukuran

5. Tekanan Vacuum
Tekanan yang lebih kecil dari tekanan atmosfer

Absolute Pressure (PSIA)

Tabel 2.1 Konversi Satuan Tekanan


2.5 Sumber Tekanan
A. Tekanan Statis
Dalam atmosfer pada titik tertentu, tekanan statis yang diberikan sama ke segala arah.
tekanan statis adalah hasil dari berat semua molekul udara di atas titik yang menekan tekanan
statis tidak melibatkan gerakan relatif udara.

Gambar 2.16 Static Pressure

B. Tekanan Dinamis
Tekanan Dinamis terjadi jika sebuah benda bergerak melalui udara, atau udara
mengalir melewati tubuh.

Tekanan dinamis tergantung pada dua faktor:


1. Kecepatan tubuh relatif terhadap flowstream tersebut. Semakin cepat bergerak mobil atau
semakin kuat angin bertiup, maka tekanan kuat dinamis yang Anda merasa di tangan Anda.
Hal ini karena jumlah yang lebih besar dari molekul udara yang berdampak pada itu per
detik.

Gambar 2.17 Dinamic Pressure


increase with airspeed

2. Kerapatan udara. Tekanan dinamis juga tergantung pada kerapatan udara. Jika laju
aliran adalah sama, dan udara kurang padat, maka akan ada kekuatan kurang dan
akibatnya tekanan dinamis yang lebih rendah.

Gambar 2.18 Dinamic Pressure tergantung kerapatan udara


C. Jumlah Tekanan
Tekanan total adalah jumlah dari tekanan statis dan tekanan dinamis.
Total tekanan juga dikenal dan disebut sebagai dampak tekanan, tekanan pitot atau bahkan
tekanan ram.

Gambar 2.18 Total pressure as


measured by a pitot tube
BAB III
DATA PENGAMATAN
3.1 Data pengamatan
3.1.1 Data Pengukuran Tekanan pada Manometer dan Barometer
Manometer Barometer
Percobaan
mmHg Bar Psi Kg/cm2
1 25-10=15 0.13 1 0,10
2 28-10=18 0,20 1 0,12
3 44-10=34 0,30 2 0,19
4 45-10=35 0,40 5 0,34
5 45-10=35 0,30 4 0,22
6 55-10=45 0,30 4,5 0,38
7 65-10=55 0,40 5 0,42
8 75-10=65 0,45 6 0,48
9 76-10=66 0,50 7 0,51
10 83-10=73 0,51 7,5 0,55
11 94-10=84 0,60 9 0,65
12 105-10=95 0,75 11 1

Contoh Perhitungan
mmHg N/m2

N
1
20 mmHg 14 , 7 Psi 6895 Pa m2
x x =2667 ,28 N /m2
760 mmHg 1 Psi 1 Pa

3.1.2 Data pengamatan pengukuran tekanan.

Per Manometer Barometer


mmHgN/m2 Bar N/m2
cobaan
1 15 2000,45 0.13 13007,25
2 18 2400,55 0,20 20011,16
3 34 4534,37 0,30 30016,73
4 35 4667,73 0,40 40022,30
5 35 4667,73 0,30 30016,73
6 45 6001,37 0,30 30016,73
7 55 7335,01 0,40 40022,30
8 65 8668,64 0,45 45025,09
9 66 8802,01 0,50 50027,88
10 73 9735,56 0,51 51028,44
11 84 11202,56 0,60 60033,46
12 95 12669.56 0,75 75042,83

Contoh Perhitungan
Bar N/m2
1 Pa = 1 N/m2
N
6895
x 14 , 7 psi x m2 2
0,10Bar 1 ,013 =10005 , 58 N /m
1 atm 1 psi
1 atm

Psi N/m2
98066 , 5 N / m2
1 x 2
=8279 ,87 N /m2
1 kg /cm
1,2 Psi 1 , 0197 kg /cm 2
0 , 069 x
1 Psi

Manometer Barometer
Percobaan
PsiN/m2 Kg/cm2 N/m2
1 1 6899,89 0,10 9862,64
2 1 6899,89 0,10 11835,17
3 4 13799,70 0,19 18739,02
4 6 34499,45 0,40 33532,98
5 4,5 27599,56 0,22 21697,81
6 4 31049,50 0,34 37478,04
7 5 34499,45 0,42 41423,01
8 5 41399,34 0,45 47340,67
9 7 48299,23 0,48 50299,47
10 7,5 51749,17 0,55 54244,53
11 9 62099,01 0,65 64107,17
12 11 75041,83 1 98626,41

Contoh Perhitungan

Kg/cm2 N/m2
1 Pa = 1 N/m2
N
6895 2
m N
1 ,013 x =9862 ,64 2
0,1 kg/cm2 1 Psi m

14 , 7 psi
0 , 069 x
0 ,07 kg/cm 2

Manometer Barometer
Percobaan Bar N/m2 psi N/m2 Kg/cm2 N/m2
mmHg N/m2
1 2000,45 13007,25 6899,89 9862,64
2 2400,55 20011,15 6899,89 11835,17
3 4534,37 30016,73 13799,70 18739,02
4 4667,73 40022,30 34499,45 33532,98
5 4667,73 30016,73 27599,56 21697,81
6 6001,37 30016,73 31049,50 37478,04
7 7335,01 40022,30 34499,45 41423,01
8 8668,64 45025,09 41399,34 47340,67
9 8802,01 50027,88 48299,23 50299,47
10 9735,56 51028,44 51749,17 54244,53
11 11202,56 60033,46 62099,01 64107,17
12 12669.56 75041,83 75041,83 98626,41

3.2 Pengolahan data


a. Pengolahan data
i. Grafik Pengukuran Tekanan dengan Manometer (mmHg)
Manometer U
14000
12000
10000
Tekanan (N/m2 )

8000 mmHg
6000 N/m2
4000
2000
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Waktu

3.2.2 Grafik Pengukuran Tekanan dengan Barometer (Bar)

Barometer
80000
70000
60000
Tekanan (N/m2 )

50000
Bar
40000
30000 N/m2
20000
10000
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Waktu

3.2.3 Grafik Pengukuran Tekanan dengan Barometer (Psi)


Barometer
80000
70000
60000
Tekanan(N/m2 )

50000
40000 psi
30000 N/m2
20000
10000
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Waktu

3.2.4 Grafik Pengukuran Tekanan dengan Barometer (kg/cm2)

Barometer
120000
100000
Tekanan (N/m2 )

80000
60000 kg/cm2
N/m2
40000
20000
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Waktu
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan

Pada praktikum ini, kami melakukan percobaan instrumentasi dan pengukuran


tekanan, jadi yang dimaksud tekanan itu sendiri adalah pengukuran gaya yang bekerja di
dalam suatu bidang.
Dari data pengamatan diatas dapat dibahas bahwa, Pada Praktikum Instrumenstasi
proses ini , diukur tekanan yang berasal dari kompressor yang dihubungkan kedalam satu
pipa dari saluran udara yang dialirkan melalui selang dan kemudian dihubungkan ujungnya
kedalam masing-masing alat ukur tekanan. Alat ukur tekanan yang digunakan berupa
Manometer U dan Barometer. Satuan yang digunakan pada manometer U ialah mmHg dan
pada Barometer ialah Psi,Bar, kg/cm3 . Pada selang yang dialirkan dilakukan tusukan dengan
jarum sebanyak 12 kali tusukan.
Grafik Pengukuran Tekanan dengan Manometer (mmHg)

Manometer U
14000
12000
10000
Tekanan (N/m2 )

8000 mmHg
6000 N/m2
4000
2000
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Waktu

Grafik 4.1 Grafik Pengukuran Tekanan dengan Manometer (mmHg)


Grafik 4.1 menunjukkan hubungan antara tekanan dan waktu setelah dikonversikan kesatuan
N/m2 dari mmHg, Grafik tersebut menunjukkan bahwa tekanan mengalami pola naik yang
signifikan. Hal ini disebabkan karena range tekanan yang dihasilkan antar tiap tusukan tidak
begitu besar, pada satuan mmHg pola kurva yang sama rata. Ini menunjukkan ketidakstabilan
perubahan tekanan pada saat pengukuran. Hal ini karena disebabkan ketidaktelitian alat pada
saat penusukan.

Barometer
80000
70000
60000
Tekanan (N/m2 )

50000
Bar
40000
30000 N/m2
20000
10000
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Waktu

4.2 Grafik Pengukuran Tekanan dengan Barometer (Bar)


Grafik 4.2 menunjukkan hubungan tekanan dan waktu dari alat ukur tekaan yaitu Barometer
setelah dikonversikan dari Bar kesatuan N/m 2. Dimana grafik yang dihasilkan dari satuan Bar
mengalami pola tetap sama dengan pola pada grafik1 satuan mmHg. Ini disebabkan karena
ketidakstabilan dalam penusukan disaat praktikum dimulai, sehingga tekanan yang terjadi
tetap(statis) atau tidak ada perubahan , untuk satuan N/m 2 mengalami pola naik turun yang
tidak beraturan dengan range yang besar. Hal ini terjadi karena kurang tepatnya pada saat
penusukan jarum pada saluran selang udara, sehingga prngukuran menjadi atau mendapatkan
hasil yang tidak beraturan.

Barometer
80000
70000
60000
Tekanan(N/m2 )

50000
40000 psi
30000 N/m2
20000
10000
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Waktu

4.3 Grafik Pengukuran Tekanan dengan Barometer (Psi)


Grafik 4.3 menunjukkan hubungan tekanan dan waktu dari alat ukur tekanan yaitu
barometer , setelah dikonversikan dar psi ke satuan N/m2 Dimana di dapatkan grafik psi
dengan pola yang sama dengan grafik 1 dan 2 yang tidak ada perubahan pola . Ini disebabkan
karena ketidakstabilan dalam pensukan, sehingga tekanan yang didapatkan tidak stabil. Pada
satuan N/m2 mengalami pola naik turun yang tidak beraturan dengan range yang besar Hal
ini disebabkan karena kurang ketelitian dalam penusukan jarum.

Barometer
120000
100000
Tekanan (N/m2 )

80000
60000 kg/cm2
N/m2
40000
20000
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Waktu

4.4 Grafik Pengukuran Tekanan dengan Barometer (kg/cm2)


Grafik 4.4 menunjukkan hubungan tekan dan waktu setelah dikonversikan kesatuan N/m 2
dari kg/cm2 diman grafik yang dihasilkan setelah pengkonversian yaitu kg/cm2 tetap tidak ada
perubahan tekanan, ini disebabkan karena ketidaktelitian dalam penusukan jarum, sedangkan
satuan N/m2 mengalami pola naik turun dengan range yang besar sehingga pola yang
didapatkan tidak stabil.
Dari keempat grafik tersebut pada satuan N/m 2 pola naik dan ada diantaranya yang turun pola
tidak beraturan. Seharusnya semakin banyak lubang tusukan pada selang udara, maka
tekanan yang dikeluarkan akan semakin rendah.
BAB V
Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambildari praktikum yang dilakukan antara lain :


1.Banyaknya tusukan yang diberikan akan mempengaruhi tekanan, semakin banyak
tuskan yang diberikan maka tekanan akan semakin kecil.
2.Tekanan dengan satan mmHg mengalami peningkatan yang lebih terpola disbanding
Bar, Psi, Kg/cm2.
3.Tekanan berbanding lurus dengan waktu. semakin lamanya waktu maka tekanan
semakin besar pun yang terukur.
4.Dari keempat garis tersebut menunjukkan terjadinya ketidakstabilan perubahan
tekanan pada saat pengukuran, hal ini dapat terjadi karena ketidak telitian alat dan
penusukan jarum pada saat praktikum.
5.Alat ukur tekanan ada dua jenis yaitu:
- Manometer
- Barometer

Daftar Pustaka
http//www.Google.com. Instrumentasi pengukuran tekanan
http//www.Google.com. Macam-macam instrumentasi tekanan
http//www.Google.com. Makalah instrumentasi tekanan

You might also like