You are on page 1of 8

Penyelidikan Laboratorium 46

3. PENYELIDIKAN LABORATORIUM

Dalam usaha memberikan lebih banyak masukan data yang akan digunakan
di dalam perhitungan perencanaan desain bangunan maka pengujian contoh
material timbunan di laboratorium sangat diperlukan.
Pengujian dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu penelitian yang berkenaan
dengan:
a. Pondasi
b. Bahan timbunan (tanah, pasir dan batu)
c. Bahan beton

3.1 Penelitian Material Pondasi


Untuk memberikan data yang mendekati kondisi aslinya, contoh tanah yang
akan di uji adalah contoh tanah asli.
Jenis penelitian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

3.1.1 Sifat-sifat indeks (index properties)


Penelitian ini berfungsi sebagai pendekatan untuk mengetahui kondisi fisik
jenis tanah yang akan kita evaluasi, sehingga penilaian (judgement) yang
dibuat selaras dengan data teknis yang diperoleh.
Pengujian tersebut antara lain:
a. Berat isi (n)
b. Berat jenis (Gs)
c. Kadar air (Wn)
d. Analisis ukuran butir (m%)
e. Batas-batas Atterberg (WI,Wp,Ip)
f. Hidrometer

Persyaratan Teknis - Penyelidikan Geoteknik


Penyelidikan Laboratorium 47

3.1.2 Sifat-sifat teknik (engineering properties)


Setelah data sifat-sifat indeks diketahui, maka pengujian untuk data teknis
disesuaikan dengan sistem pengujian yang sesuai dengan kondisi fisiknya.
Sifat-sifat teknik tanah dapat diketahui dengan melalui cara:
a. Direct shear test (c,D)
b. Unconfined Compression test (qun,qur)
c. Triaxial Test, B.P. sistem consolidated undrained atau unconsolidated
undrained (C, C, D, D)
d. Tes Konsolidasi (Cc, Cv, Es)

3.2 Penelitian bahan timbunan


Guna mengetahui suatu jenis tanah yang baik untuk bahan timbunan, terlebih
dahulu harus dilakukan pengecekan terhadap data fisik dan teknik.
Ada 3 jenis material timbunan yang perlu diuji, yaitu:
a. Tanah / lempung
b. Pasir
c. Batu
Keterangan:
a. Material tanah / lempung

3.2.1 Sifat-sifat indeks


Test sifat-sifat indeks ini dilakukan untuk mengetahui kondisi asli tanah,
sebelum tanah itu kita ubah-ubah baik dalam kepadatan, maupun dalam
perencanaan penentuan sifat-sifat tekniknya.
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui:
a. Berat volume (cn)
b. Berat jenis (Gs)
c. Kadar air (Wn)
d. Analisis ukuran butir (m%)

Persyaratan Teknis - Penyelidikan Geoteknik


Penyelidikan Laboratorium 48

e. Hidrometer
f. Batas-batas Atterberg (WI,Wp,Ip)

3.2.2 Sifat-sifat teknik


Metode percobaan yang akan dipakai harus dapat menghasilkan data teknis
dari bahan tanah dalam kondisi asli. Kondisi air tanah asli harus menjadi
perhatian utama.
Percobaan ini meliputi secara beraturan :
a. Kepadatan/Kompaksi (standard Proctor) (qD ; OMC)
b. Triaxial Bp (cu and uu), setelah dipadatkan
c. Konsolidasi sesudah dipadatkan
d. Percobaan Permeabilitas setelah dipadatkan
e. Percobaan Pin Hole setelah dipadatkan
f. Unconfined Compression atau Direct Shear setelah dipadatkan dan
kondisi jenuh.

3.3 Penelitian Bahan Beton


Pengetasan bahan atau material untuk beton ini akan menentukan nilai
karakteristik dari betonnya kelak.
Dengan sendirinya bahan tersebut akan ditunjang melalui pengujian:
a. Analisis ukuran butir
b. Bulk specific gravity
c. Daya serap air (water absorption)
d. Kadar lanau
e. Organic impurities
f. Abrasi
g. Daya tahan terhadap sulfat
h. Analisis air

Persyaratan Teknis - Penyelidikan Geoteknik


Penyelidikan Laboratorium 49

3.3.1 Penelitian Batu


Untuk mengetahui komposisi, sifat fisik dan teknis batuan sehubungan
dengan tingkat pelapukannya, maka batuan tersebut akan diuji melalui
percobaan-percobaan berikut :
a. Petrografi
b. Bulk specific gravity
c. Serap air (Water absorption)
d. Unconfined compression stregth
e. Daya tahan terhadap sulfat
f. Abrasi

3.3.2 Metode Pengujian / Tes


Metode yang digunakan pada bagian-bagian 3.1, 3.2 dan 3.3 adalah metode-
metode ASTM, dengan uraian sebagai berikut :
a. Analisis ukuran butir : ASTM D.422-63, SNI 03-3423-
1994
b. Percobaan berat jenis : ASTM D.854-58, SNI 03-1964-
1990
c. Percobaan konsistensi : ASTM D.423-66
d. Kadar air : ASTM D.2216-71, SNI 03-
1965-1990
e. Berat volume : -
f. Kadar bahan organik : B.S.1377-1961, SNI 03-2816-
1992
g. Percobaan susut (shrinkage test) : ASTM D.421-61, SNI 03-3422-
1994
h. Konsolidasi : ASTM D.2435-70, SNI 03-
2812-1992
i. Percobaan kembang (Swelling test) : ASTM D.1883-73

Persyaratan Teknis - Penyelidikan Geoteknik


Penyelidikan Laboratorium 50

Semua contoh diuji oleh Pelaksana Pekerjaan dan harus didiskusikan dengan
pihak Direksi, sehingga penerapannya dapat diketahui.

3.4 Pengujian Bahan Tanah


Tanah yang diambil dari lubang bor dan paritan uji harus dites menurut
ketentuan-ketentuan berikut:

3.4.1 Contoh tanah terganggu dari lubang bor (dengan pengambil


contoh dinding tipis)
Tes-tes berikut harus dikenakan pada contoh tanah tak terganggu yang
diambil dari lubang bor.
a. Analisis ukuran butir
b. Berat jenis
c. Batas cair
d. Batas plastis.
e. Kadar air asli.
f. Kepadatan asli
g. Kadar bahan organik.
h. Konsolidasi.
i. Unconfined Compressive Strength
j. Triaxial Shear.

3.4.2 Contoh tanah tak terganggu dari sumuran uji


Tes-tes berikut harus dikenakan pada contoh tanah tak terganggu yang
diambil dari lubang bor.
a. Analisis ukuran butir
b. Berat jenis
c. Batas cair
d. Batas plastis
e. Kadar air asli

Persyaratan Teknis - Penyelidikan Geoteknik


Penyelidikan Laboratorium 51

f. Kepadatan asli
g. Konsolidasi
h. Unconfined Compressive Strength
i. Triaxial Shear.

3.4.3 Contoh tanah terganggu


Tes-tes harus dikenakan pada contoh tanah kecil terganggu yang diambil dari
sumuran uji dan lubang bor untuk menentukan klasifikasi tanah.
a. Analisis ukuran butir
b. Berat jenis
c. Batas cair
d. Batas plastis
e. Kadar air asli

3.4.4 Contoh Tanah meruah Terganggu


Tes-tes di bawah ini harus dikenakan terhadap contoh meruah terganggu.
Tes kepadatan harus dikenakan terhadap bahan yang akan dipakai untuk
konstruksi tanggul dari derah sumber bahan timbunan yang telah disetujui
oleh Pemberi Pekerjaan.
a. Analisis ukuran butir
b. Berat jenis
c. Batas cair konsistensi
d. Batas plastis
e. Kadar air asli
f. Kepadatan asli
g. Batas susut
h. Potensi mengembang
i. Permeabilitas pada OMC 3%
j. Konsolidasi pada OMC 3%
k. Unconfined Compressive Strength 3%

Persyaratan Teknis - Penyelidikan Geoteknik


Penyelidikan Laboratorium 52

l. Triaxial pada OMC 3%


m. Pin hole OMC 3%
n. Kepadatan.

3.4.5 Metode dan Persyaratan Uji Tanah


Pengujian tanah harus dilakukan sesuai dengan standar berikut :
a. Tes analisis ukuran butir : JIS A 1204-1969 atau ASTM D 422-63
SNI 03-3423-1994
b. Tes berat jenis : JIS A 1202-1969 atau ASTM D 854-58
SNI 03-1964-1990
c. Tes konsistensi : JIS A 1205-1969 atau ASTM D 423-66
d. Tes kadar air asli : JIS A 1203-1978 atau ASTM D 2216-71
SNI 03-1965-1990
e. Tes kepadatan asli : USA Bureau of Reclamation, Earth
manual Designation E-10 bagian E
f. Kepadatan tanah di tempat : JIS A 1213-198 atau ASTM D 1556-64
SNI 03-6873-2002
g. Tes kadar bahan organik : BS, 1377-1961 SNI 03-2816-1992
h. Tes faktor susut : JIS A 1209-1969 atau ASTM D 427-61
SNI 03-3422-1994
i. Tes kembang : ASTM D 1883-73
j. Hubungan kepadatan air tanah dengan tes palu
k. Tes konsolidasi : JIS A 1217 t-1979 atau ASTM D 2435-70
SNI 03-2812-1992
l. Tes permeabilitas : JIS A 1218 t-1979

3.5 Bahan Pasir dan Kerikil


3.5.1 Metode
Pembuatan sumuran uji harus dilakukan di daerah sumber bahan timbunan
sampai sedalam lima meter dari permukaan tanah. Luas bagian horizontal

Persyaratan Teknis - Penyelidikan Geoteknik


Penyelidikan Laboratorium 53

sumuran uji pada permukaan adalah 1,5 meter kali 1,5 meter persegi. Luas
bagian dasar harus sekurang-kurangnya satu meter persegi.

3.5.2 Jumlah Sumuran Uji


Pengujian harus dilakukan pada sumuran-sumuran dan kerikil yang telah
disetujui, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar terlampir. Jumlah dan
lokasi sumuran uji.

3.5.3 Pengujian Bahan Pasir dan Kerikil


Untuk bahan-bahan pasir dan kerikil, harus dilakukan tes-tes berikut untuk
mengetahui karakteristik bahan :

3.5.3.1 Pengujian bahan Pasir


Bahan yang terkumpul akan dikenai tes-tes berikut :
a. Analisis ayak/saringan
b. Berat jenis dan daya serap air
c. Pencucian
d. Bahan kimia
e. Kerapatan
f. Kekuatan mortel/adukan

3.5.3.2 Pengujian Bahan Kerikil


Kerikil yang diameternya kurang dari 50 mm dipilih untuk dites untuk
mengetahui hal-hal berikut :Berat jenis dan daya serap air
a. Pencucian
b. Bahan kimia
c. Los Angeles Abrassion
d. Kerapatan
e. Kekerasan
f. Analisis ayak

Persyaratan Teknis - Penyelidikan Geoteknik

You might also like