You are on page 1of 7

Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 9 No 2 (2015) 1118-1124

ISSN (Print) : 1858-4985


http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN KECERDASAN


EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Dwi Halima Tutriyanti


Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana
Universitas Kanjuruhan Malang

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim sekolah dan kecerdasan emosional terhadap
prestasi belajar siswa di MTs Negeri Pajarakan Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo.
Populasi penelitian ini berjumlah 602 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik
sampel jenuh yaitu siswa kelas 8 yang berjumlah 79 siswa. Proses pengumpulan data digunakan metode
dokumenter dan metode kuesioner/angket. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
ganda. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan dapat diketahui bahwa ada pengaruh yang
positif dan signifikan iklim sekolah dan kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi belajar siswa di
MTs Negeri Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,880 yang berarti bahwa variabel bebas yaitu iklim sekolah (X1), kecerdasan
emosional (X2) mampu menjelaskan variabel terikat prestasi siswa (Y) sebesar 88% sedangkan sisanya
sebesar 12% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Dengan demikian iklim sekolah yang baik serta
kecerdasan emosional yang baik sangat berkaitan dengan tingkat pencapaian prestasi belajar siswa. Hal
ini dapat dipahami karena pada umumnya prestasi belajar siswa berhubungan tempat belajar, situasi,
dan kondisi ketika belajar serta penilaian prestasi belajar bisa menyeluruh mencakup aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik siswa.

Kata kunci: iklim sekolah, kecerdasan emosional, prestasi belajar,

PENDAHULUAN kalangan praktisi pendidikan sebagai


Pada umumnya orang menilai faktor utama penentu keberhasilan proses
prestasi belajar hanya dilihat dari belajar. Hal ini dibuktikan dengan
indikator prestasi akademis pada setiap banyaknya lembaga pendidikan yang
bidang studi, namun ada pula yang mempergunakan tes IQ dalam menyeleksi
menambahkan indikator lain, misalnya calon siswa. Namun dewasa ini di
prestasi bidang kesenian, olahraga, kalangan masyarakat telah timbul
kepemimpinan, keterampilan, dan kualitas kesadaran baru bahwa keberhasilan
kepribadian siswa. Sedangkan faktor seseorang tidak semata-mata dipengaruhi
faktor yang mempengaruhi keberhasilan oleh IQ saja namun dipengaruhi juga oleh
belajar umumnya hanya dikaitkan dengan banyak faktor, antara lain iklim sekolah
Intelligence Quotient (IQ) siswa, peranan dan kecerdasan emosional siswa
orang tua dan lingkungannya. Dari (Goleman dalam T. Hermaya, 1997).
ketiganya, IQ dipandang oleh banyak
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1118-1124

Dewasa ini muncul fenomena kecerdasan emosional siswa dengan


baru, bahwa sukses seseorang lebih prestasi belajar siswa. Hasil penelitian
ditentukan oleh berkembangnya tersebut dapat menghasikan tiga
kecerdasan emoisonal seseorang kemungkinan: (1) pengaruhnya besar dan
dibandingkan dengan tingkat kecerdasan positif serta sebaliknya, (2) pengaruhnya
intelektual yang ia miliki, betapapun positif tetapi kecil atau sebaliknya, dan (3)
tinggi IQ seseorang tidak menjamin kemungkinan terakhir adalah tidak ada
sukses dalam hidup (Goleman dalam T. pengaruh sama sekali, antara kedua
Hermaya, 1997). Lalu menjadi pertanyaan variabel tersebut dengan prestasi belajar
yang menarik, apakah pada tingkat anak siswa.
usia MTs perkembangan kecerdasan
emosionalnya telah berperan dalam usaha Iklim Sekolah
belajarnya? Ada beberapa ahli yang
Sejalan dengan apa yang telah mendefinisikan lingkungan sekolah.
diuraikan diatas, dapat dikatakan bahwa Definisi lingkungan sekolah tidak luput
proses pembelajaran yang menghasilkan dari pengertian iklim atau kondisi sekolah.
prestasi belajar yang tinggi dipengaruhi Iklim menurut Hoy dan Miskell dalam
oleh berbagai faktor antara lain, faktor Hadiyanto (2004) merupakan kualitas dari
eksternal misalnya lingkungan belajar di lingkungan yang terus menerus dialami
sekolah, baik lingkungan fisik maupun oleh guru-guru, mempengaruhi tingkah
non fisik. Komponen-komponen laku dan berdasar pada persepsi kolektif
lingkungan tersebut bila dipersatukan tingkah laku mereka.
dapat disebut iklim sekolah. Selain itu Hoy dan Miskell dalam Hadiyanto
proses pembelajaran di sekolah (2004) menyebutkan bahwa iklim atau
dipengaruhi juga oleh faktor internal lingkungan sekolah adalah produk akhir
siswa, antara lain tingkat kecerdasan dari interaksi antar kelompok peserta didik
intelektual (IQ), kecerdasan emosional di sekolah, guru-guru dan para pegawai
siswa (EQ), kebiasaan belajar, bakat, dan tata usaha (administrator) yang bekerja
minat siswa. untuk mencapai keseimbangan antara
Semua uraian diatas perlu diteliti dimensi organisasi (sekolah) dengan
lebih lanjut secara seksama di lapangan. dimensi individu.
Dalam kesempatan ini ingin dilihat Hampir senada dengan pendapat di
adakah pengaruh iklim sekolah dan atas, adalah pendapat Sergiovanni dan

1119
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1118-1124

Startt dalam Hadiyanto (2004) yang lebih mudah menyesuaikan diri dalam
menyatakan bahwa lingkungan sekolah pergaulan sosial serta lingkungannya.
merupakan karakteristik yang ada, yang Ada beberapa faktor yang
menggambarkan ciri-ciri psikologis dari mempengaruhi kecerdasan emosi individu
suatu sekolah tertentu, yang membedakan menurut Goleman (dalam Alex Tri
suatu sekolah dari sekolah yang lain, Kuncoro W, 2009:267-282), yaitu:
mempengaruhi tingkah laku guru dan a. Lingkungan keluarga.
peserta didik dan merupakan prasaan b. Lingkungan masyarakat dan
psikologis yang dimiliki guru dan peserta lingkungan penduduk.
didik di sekolah tertentu. Menurut Le Dove (dalam
Goleman,1997) bahwa faktor-faktor
Kecerdasan Emosional yang mempengaruhi kecerdasan
Goleman (dalam Alex Tri emosi antara lain:\
Kuncoro, 2009) menyatakan bahwa c. Fisik. Secara fisik bagian yang paling
kecerdasan emosi merupakan kemampuan menentukan atau paling berpengaruh
emosi yang meliputi kemampuan untuk terhadap kecerdasan emosi seseorang
mengendalikan diri, memiliki daya tahan adalah anatomi saraf emosinya.
ketika menghadapi suatu masalah, mampu d. Psikis. Kecerdasan emosi selain
mengendalikan impuls, memotivasi diri, dipengaruhi oleh kepribadian
mampu mengatur suasana hati, individu, juga dapat dipupuk dan
kemampuan berempati dan membina diperkuat dalam diri individu.
hubungan dengan orang lain.
Kecerdasan emosi dapat Prestasi Belajar
menempatkan emosi seseorang pada porsi Menurut W.S. Winkel (1996)
yang tepat, memilah kepuasan dan prestasi belajar adalah keberhasilan
mengatur suasana hati. Koordinasi usaha yang dicapai seseorang setelah
suasana hati adalah inti dari hubungan memperoleh pengalaman belajar atau
sosial yang baik. Apabila seseorang mempelajari sesuatu. Dalam hal ini
pandai menyesuaikan diri dengan suasana prestasi yang diperoleh dapat mewujudkan
hati individu yang lain atau dapat belajar yang tinggi atau sebaliknya. Hal ini
berempati, orang tersebut akan memiliki tergantung dari usaha dan kemampuan
tingkat emosionalitas yang baik dan akan masing-masing individu disamping ada
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
tersebut.
1120
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1118-1124

METODE PENELITIAN Dalam proses pengumpulan data


Penelitian ini merupakan digunakan metode dokumenter dan
penelitian kuantitatif. Penelitian ini metode kuesioner/angket. Adapun
bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh dokumen yang diambil dalam penelitian
iklim sekolah terhadap prestasi belajar ini adalah nilai ulangan untuk mengetahui
siswa di MTs Negeri Pajarakan tingkat prestasi siswa. Sedangkan
Kecamatan Pajarakan Kabupaten kuesioner/angket ini digunakan untuk
Probolinggo, (2) pengaruh kecerdasan meneliti iklim sekolah dan kecerdasan
emosional terhadap prestasi belajar siswa emosional siswa. Teknik analisis dalam
di MTs Negeri Pajarakan Kecamatan penelitian ini menggunakan analisis
Pajarakan Kabupaten Probolinggo, (3) regresi berganda.
pengaruh secara bersama-sama iklim
sekolah dan kecerdasan emosional HASIL DAN PEMBAHASAN
terhadap prestasi belajar siswa di MTs Hipotesis pertama : Terdapat ada
Negeri Pajarakan Kecamatan Pajarakan pengaruh yang signifikan iklim sekolah
Kabupaten Probolinggo, serta (4) dengan prestasi belajar siswa di MTs
mengidentifikasi implikasi dari hasil-hasil Negeri Pajarakan Kabupaten Probolinggo.
temuan penelitian tiap-tiap kemungkinan Hasil analisis data dengan uji-t diperoleh
pengaruh antara variabel bebas dan koefisien korelasi sebesar 0,441 dengan
terikat. signifikan 0,000. Angka 0,000 ini lebih
Metode penelitian yang kecil dari alpha sebesar 0,05. Dengan
dipergunakan adalah diskriptif demikian dapat dikatakan ada hubungan
korelasional. Populasi penelitian ini yang positif dan signifikan X1 dengan Y.
adalah siswa kelas 7,8, dan 9 yang Hipotesis kedua berbunyi ada pengaruh
berjumlah 602 siswa. Sampel yang yang signifikan kecerdasan emosional
digunakan dalam penelitian ini adalah siswa terhadap prestasi belajar siswa di
tehnik sampel jenuh yaitu siswa kelas 8, MTs Negeri Pajarakan Kabupaten
8a yang berjumlah 27 siswa, kelas 8b Probolinggo. Hasil analisis data dengan
yang berjumlah 28 siswa, dan kelas 8c uji-t diperoleh koefisien korelasi sebesar
yang berjumlah 24 siswa. Sehingga 0,612 dengan signifikan 0,000. Angka
jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 0,000 ini lebih kecil dari alpha sebesar
79 siswa yang kemudian dijadikan 0,05 Artinya ada hubungan yang positif
responden penelitian. dan signifikan X2 dengan Y.

1121
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1118-1124

Baik hipotesis pertama maupun hipotesis segar jasmaninya akan berlainan


kedua sama-sama memiliki korelasi yang belajarnya dari orang yang dalam
tinggi seperti dinyatakan oleh Guilford. < kelelahan. Keadaan tubuh yang kurang
0,20 korelasi sedikit 0,20 - 0,40 korelasi gizi menyebabkan anak mudah
sedang 0,40 - 0,70 korelasi tinggi 0,70 - mengantuk dan lesu. Dari sini dapat
0,90 korelasi tinggi 0,90 - 1,00 korelasi dipahami bahwa faktor fisiologis tidak
sangat tinggi lepas dari keadaan kondisi pancaindra,
Hipotesis ketiga berbunyi secara bersama- terutama penglihatan dan pendengaran.
sama ada pengaruh yang positif dan Karena sebagian besar yang dipelajari
signifikan iklim sekolah dan kecerdasan oleh manusia, dipelajari dengan
emosional siswa terhadap prestasi belajar mempergunakan penglihatan dan
siswa di MTs Negeri Pajarakan pendengaran. Orang belajar dengan
Kabupaten Probolinggo. Hal ini dapat membaca, melihat contoh atau modul,
ditunjukkan dengan nilai-nilai yang melakukan observasi, mengamati hasil-
diperoleh seperti pada tabel di bawah ini. hasil eksperimen, mendengarkan
Nilai koefisien determinasi (R2) keterangan guru, mendengarkan
sebesar 0,880 yang berarti bahwa variabel ceramah, mendengarkan keterangan
bebas yaitu iklim sekolah (X1), kecerdasan orang-orang lain dalam diskusi dan
emosional (X2) mampu menjelaskan sebagainya.
variabel terikat prestasi siswa (Y) sebesar b. Kondisi psikologis siswa dalam arti
88% sedangkan sisanya sebesar 12% fungsi psikologis tentu saja
dijelaskan oleh variabel lain di luar model. berpengaruh terhadap proses belajar
Dari hal tersebut menunjukkan bahwa yang juga psikologis. Beberapa faktor
variabel bebas dengan variabel terikat psikologis yang utama diantaranya ;
mempunyai hubungan yang positif dan minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan
signifikan. kemampuan kognitif.
Selain itu ada beberapa faktor Begitu juga pada hasil analisis
yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang menguji pengaruh kecerdasan
antara lain: emosional terhadap prestasi belajar siswa
a. Kondisi fisiologis siswa pada MTs Negeri Pajarakan Kabupaten
umumnya sangat berpengaruh terhadap Probolinggo. Hasil analisis data dengan
kondisi belajar dan prestasi belajar uji-t diperoleh koefisien korelasi sebesar
seseorang. Orang yang dalam keadaan 0,612 dengan signifikan 0,00. Angka 0,00

1122
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1118-1124

ini lebih kecil dari alpha sebesar 0,05 Negeri Pajarakan Kabupaten
Artinya X2 memiliki hubungan yang Probolinggo. Hasil analisis data dengan
positif signifikan dengan Y. Hal ini uji-t diperoleh koefisien korelasi
menunjukkan bahwa kecerdasan sebesar 0,612 dengan signifikan 0,000.
emosional berpengaruh terhadap Angka 0,000 ini lebih kecil dari alpha
pencapaian prestasi belajar siswa. sebesar 0,05 Artinya X2 memiliki
Dengan demikian iklim sekolah pengaruh yang signifikan terhadap Y.
yang baik serta kecerdasan emosional c. Secara bersama-sama ada pengaruh
yang baik sangat berkaitan dengan tingkat yang signifikan iklim sekolah dan
pencapaian prestasi belajar siswa. Hal ini kecerdasan emosional siswa terhadap
dapat dipahami karena pada umumnya prestasi belajar siswa. Nilai koefisien
prestasi belajar siswa berhubungan tempat determinasi (R2) sebesar 0,880 yang
belajar, situasi, dan kondisi ketika belajar berarti bahwa variabel bebas yaitu
serta penilaian prestasi belajar bisa iklim sekolah (X1), kecerdasan
menyeluruh mencakup aspek kognitif, emosional (X2) mampu menjelaskan
afektif dan psikomotorik siswa. variabel terikat prestasi siswa (Y)
sebesar 88% sedangkan sisanya sebesar
KESIMPULAN 12 % dijelaskan oleh variabel lain di
Berdasarkan hasil penelitian maka bisa luar model. Dari hal tersebut
disimpulkan bahwa: menunjukkan bahwa variabel bebas
a. Ada pengaruh yang positif dan dengan variabel terikat mempunyai
signifikan iklim sekolah terhadap pengaruh yang erat.
prestasi belajar siswa di MTs Negeri
Pajarakan Kabupaten Probolinggo. DAFTAR PUSTAKA
Hasil analisis data dengan uji-t Agustian, Ari Ginanjar. 2001. Rahasia
Sukses Membangun Kecerdasan
diperoleh koefisien korelasi sebesar
Emosi dan Spiritual: Berdasarkan
0,441 dengan signifikan 0,000. Angka 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam.
0,000 ini lebih kecil dari alpha sebesar Jakarta: Arga

0,05. Dengan demikian dapat dikatakan Arikunto, Suharsimi, 1999. Prosedur


pengaruh X1 terhadap Y signifikan. Penelitian: Suatu Pendekatan
b. Ada pengaruh yang positif dan Praktek. Edisi Revisi. Jakarta:
Rineka Cipta.
signifikan kecerdasan emosional siswa
terhadap prestasi belajar siswa di MTs Depdiknas. 2000, Manajemen
Peningkatan Mutu Berbasis
1123
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1118-1124

Sekolah. Jakarta: Direktorat Hadiyanto. 2004. Mencari Sosok


Pendidikan Menengah Umum. Desentralisasi Manajemen
Pendidikan di Indonesia.Jakarta :
------------, 2003, UU Nomor 20 Tahun Rineka Cipta.
2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Jakarta. Hoy, Wayne K., and Cecil G. Miskel.
1998. Education Administration
Goleman, Daniel. 1997. Emotional Theory, Research, and Practice,
Inteligensi. Alih bahasa T. New York: Random House.
Hermaya. Jakarta: PT. Gramedia
.W.S. Wingkel. 1999. Psikologi
Pustaka Utama
Pengajaran. Jakarta: Grasindo
Goleman, Daniel. 2009. Kecerdasan W.S. Wingkel. 1996 .Psikologi
Emosi Untuk Mencapai Puncak Pendidikan dan Evaluasi Belajar.
Prestasi. Alih Bahasa Alex Tri Jakarta: PT. Gramedia
Kuncoro W. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama

1124

You might also like