Professional Documents
Culture Documents
JalanRayaPanglimaSudirmanNo.2,Kraksaan,Probolinggo
Telp.(0335)846500,846354,844200Fax.(0335)846500
PANDUANASESMENRISIKO
PENGENDALIANINFEKSI
(InfectionControlRiskAssessmentICRA)
PANDUANASESMENRISIKO
PENGENDALIANINFEKSI
(InfectionControlRiskAssessmentICRA)
LEMBARPENGESAHAN
TENTANG
MEMUTUSKAN
i
sebagaimana Lampiran Peraturan ini.
Kedua : Pelaksanaan kegiatan asesmen risiko pengendalian infeksi menjadi
tanggung jawab Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Rumah Sakit Graha Sehat
Ketiga : Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.
Ditetapkan di : Kraksaan
Pada tanggal : 14 Februari 2017
dr. Kertodinoto
Lampiran
Peraturan Direktur Rumah Sakit Graha Sehat
Nomor : /Per/RSGS/II/2017
Tanggal :14 Februari 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga tersusunnya Panduan Asesmen
Risiko Pengendalian Infeksi ini. Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, Rumah Sakit Graha Sehat senantiasa meningkatkan penyelenggaraan
peningkatan sarana dan prasarana yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan tehnologi.
Panduan Asesmen Risiko Pengendalian Infeksi ini, merupakan bagian dari Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi terutama upaya pengkajian area atau aktivitas yang berisiko
menimbulkan terjadinya infeksi nosokomial di RS. Tersusunnya panduan ini, merupakan
salah satu upaya untuk memutus mata rantai penularan kepada petugas, keluarga pasien
maupun lingkungan rumah sakit.
Panduan ini, masih akan selalu diperbaharui sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. PENDAHULUAN...........................................................................................1
B. TUJUAN........................................................................................................1
C. DEFINISI......................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP..................................................................................................3
A. KATEGORI ASESMEN RISIKO.......................................................................3
B. UNIT KERJA TERKAIT..................................................................................3
C. KETERLIBATAN STAF...................................................................................3
D. PENGENDALIAN INFEKSI............................................................................3
E. PENGENDALIAN INFEKSI.............................................................................6
BAB III TATA LAKSANA....................................................................................................9
A. TATA LAKSANA ASESMEN RISIKO................................................................9
B. TATA LAKSANA ANALISIS RISIKO.................................................................9
C. TATA LAKSANA KONTROL RISIKO................................................................9
BAB IV DOKUMENTASI..................................................................................................11
A. PENCATATAN.............................................................................................11
B. PELAPORAN..............................................................................................13
BAB I PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.
Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.
Ketidak pastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan
istilah peluang (opportunity), sedangkan ketidak pastian yang menimbulkan akibat
yang merugikan dikenal dengan istilah risiko (risk). Selama mengalami kerugian walau
sekecil apapun hal itu dianggap risiko.
Manajemen risiko merupakan disiplin ilmu yang luas. Seluruh bidang pekerjaan di
dunia ini pasti membutuhkan. Makin besar risiko suatu pekerjaan, maka main besar
perhatiannya pada aspek manajemen risiko ini. Rumah sakit adalah sebuah institusi
dimana aktifitasnya meliputi beberapa bidang yang kompleks, menyangkut berbagai
personil yang terlibat dan penuh dengan berbagai risiko, sudah selayaknya
menerapkan hal ini.
Manajemen risiko di rumah sakit meliputi kegiatan klinis dan administratif yang
dilakukan untuk mengidentifikasi, evaluasi, dan mengurangi risiko cedera pada pasien,
staf, pengunjung, dan risiko kerugian untuk organisasi itu sendiri.Unsur penting dari
manajemen risiko adalah analisis dari risiko, seperti sebuah proses untuk melakukan
evaluasi terhadap kejadian nyaris cedera dan proses risiko tinggi lainnya, yang
kegagalannya dapat berakibat terjadinya kejadian sentinel.
Dalam melakukan pelayanan di rumah sakit, diperlukan kerja sama dengan beberapa
aktifitas yaitu mulai melibatkan para klinisi, perawat, tenaga medis, tenaga
administrasi, pasien, pengunjung yang harus menggunakan fasilitas peralatan
kesehatan, peralatan penunjang listrik, fisik bangunan dan lainnya. Oleh sebab itu
rumah sakit perlu melakukan identifikasi untuk mengurangi risiko termasuk analisis
terhadap kelemahan yang mengandung bahaya dengan memperhatikan proses-proses
risiko tinggi, demi keselamatan pasien dan staf.
Asesmen Risiko Pengendalian Infeksi (Infection Control Risk Assessment ICRA)
merupakan bagian dari kegiatan Manajemen Risiko terkait Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi. Kegiatan ini ditujukan untuk menilai aktivitas, fasilitas, dan
bangunan di rumah sakit yang berpotensi untuk menimbulkan risiko terhadap pasien,
staf dan pengunjung rumah sakit.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mencegah adanya kejadian terkait pengendalian infeksi yang berakibat buruk bagi
rumah sakit yang pada dasarnya bisa dilakukan pencegahan secara proaktif.
2. Tujuan Khusus
Risiko infeksi yang berdampak selama pelayanan di rumah sakit dapat diturunkan
untuk mengurangi risiko infeksi selama pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada
pasien dan difokuskan pada koodinasi dan kesinambungan sistem secara
menyeluruh sehingga dapat mendorong perbaikan dalam pelayanan kepada pasien
dan memuaskan pelanggan.
C. DEFINISI
1. Manajemen Risiko adalah upaya terstruktur untuk mengidentifikasi, menilai dan
melakukan upaya penurunan kemungkinan terjadinya risiko terhadap pasien,
pengunjung, staf dan asset organisasi (dalam hal ini rumah sakit). Manajemen
Risiko dapat pula diartikan sebagai suatu program untuk mengurangi insiden
1
kejadian dan kecelakaan yang dapat dicegah untuk meminimalisasi kerugian
finansial terhadap perusahaan (dalam hal ini rumah sakit).
2. Infection Control Risk Assessment (ICRA) adalah kegiatan terstruktur untuk
melakukan identifikasi risiko infeksi yang diperoleh dan ditransmisikan
berdasarkan lokasi geografi, asuhan, dan analisis kegiatan surveilans dan
identifikasi risiko setiap atau dan bila terjadi perubahan yang signifikan.
3. Failure Mode Effect Analysis (FMEA) adalah metode terstruktur untuk menganalisis
sistem, proses dan alur atas kemungkinan terjadinya risiko SEBELUM terjadi
4. Root Cause Analysis (RCA) adalah teknik analisis berbasis sistem yang digunakan
SETELAH terjadi kejadian yang tidak diharapkan untuk mencegah terulangnya
kejadian tersebut (wajib untuk kejadian sentinel).
2
BAB II RUANG LINGKUP
C. KETERLIBATAN STAF
Asesmen risiko terkait Pencegahan Infeksi perlu melibatkan koordinasi dan kerjasama
interdisiplin, yang melibatkan diantaranya
1. Tim PPI RS (IPCO, IPCN, IPCLN)
2. Staf medis
3. Staf keperawatan
4. Sanitarian/staf Kesehatan Lingkungan
5. Staf Gizi
6. Staf laboratorium
7. Staf farmasis
8. Teknisi
D. PENGENDALIAN INFEKSI
Manajemen Risiko terkait Pencegahan dan Pengendalian Infeksi bertujuan untuk
mencegah transmisi infeksi terhadap pasien, pengunjung, dan staf. Upaya yang
dilakukan meliputi:
1. Asesmen Risiko
a. Identifikasi risiko
Identifikasi risik merupakan proses untuk mengidentifikasi apa yang bias
terjadi, mengapa dan bagaimana hal tersebut bias terjadi. Untuk dapat
melaksanakan identifikasi risiko diperlukan peran staf interdisiplin.
Instrumen identifikasi meliputi:
1) Laporan insiden
2) Komplain dan litigasi
3) Risk profiling
4) Surveilans
b. Analisis risiko
1) Risk Grading Matrix
Risiko sebagai suatu fungsi dari probabilitas (chance likelihood) dari suatu
kejadian yang tidak diinginkan, dan Tingkat Keparahan atau besarnya
dampak dari kejadian tersebut.
3
Risk = Probability (of the event) x Consequences
Probability Likelihood
Level DESKRIPSI
1 05% extremely unlikely or virtually impossible
Very low HAMPIR TIDAK MUNGKIN TERJADI
2 620% low but not impossible
Low JARANG TAPI BUKAN TIDAK MUNGKIN TERJADI
3 2150% fairly likely to occur
Medium MUNGKIN TERJADI / BISA TERJADI
4 5180% more likely to occur than not
High SANGAT MUNGKIN
5 81100% almost certainly will occur
Very high HAMPIR PASTI AKAN TERJADI
Skor Dampak
1 2 3 4 5
INSGNIFI- CATASTROPHI
MINOR MODERATE MAJOR
CANT C
CEDERA Tidak adaDapat diatasiBerkurangnya Cedera luas Kematian
PASIEN cedera dengan fungsi motorik /Kehilangan
pertolongan sensorik fungsi
pertama Setiap kasusutama
yang permanent
memperpanjang
perawatan
PELAYANAN/ Terhenti lebihTerhenti lebihTerhenti lebihTerhenti Terhenti
OPERASIONA dari 1 jam dari 8 jam dari 1 hari lebih dari 1permanen
L minggu
BIAYA / Kerugian kecil Kerugian lebihKerugian lebihKerugian Kerugian lebih
KEUANGAN dari 0,1%dari 0,25 %lebih daridari 1%
anggaran anggaran 0,5% anggaran
anggaran
PUBLIKASI Rumor - media lokal - media lokalMedia Media nasional
- waktu- waktunasional lebih dari 3 hari
singkat lama kurang dari
3 hari
4
REPUTASI Rumor Dampak kecilDampak Dampak Menjadi
thd morilbermakna thdserius thdmasalah berat
karyawan danmoril karyawanmoril bagi pr
kepercayaan dan karyawan
masyarakat kepercayaan dan
masyarakat kepercayaa
n
masyarakat
Matrix Assessment
Action
E. PENGENDALIAN INFEKSI
Fokus upaya pencegahan dan pengendalian infeksi terutama ditujukan pada peralatan
medis yang mem-bypass the natural defence mechanism of the patients:
Vascular catheters blood stream infections (BSI)
Urinary catheters urinary tract infections (UTI)
Ventilators ventilator associated penumonias (VAP)
Surgical surgical site infections (SSI)
7
BAB III TATA LAKSANA
9
BAB IV DOKUMENTASI
A. PENCATATAN
1. Risk Assessment
TINDAKAN
N KATEGOR DAMPA PROBABILITA SKO BIAY PERINGKA
PENCEGAHA
O I RISIKO K S R A T RISIKO
N MITIGASI
Device
related
infection
1 BSI
2 VAO
3 ISK
10
2. Kertas Kerja Risk Grading Matrix
kematian
Expectit
Maybe
Likely
scor
Never
kehilanga motorik / dengan ada
None
Good
Solid
Rare
Poor
Fair
POTENSIAL RISK PROBLEM
n fungsi sensorik pertolon cider e
utama perpanjanga g a
permanen n rawat inap pertama
4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Antibiotika -resistent organism
MRSA
MRSA Diagnostik
MRSA Infeksi Kasus
MDRAB
ESBL / gram negative bacteria
VRE
11
3. Pencatatan monitoring pelaksanaan menggunakan form sebagai berikut:
B. PELAPORAN
Kepala
dr. Kertodinoto
12
dr. I G. N. Arya Sidemen, S.E., MPH
Pembina Tk. I
NIP.19630916 198903 1 008