You are on page 1of 15

Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Merah

(Pandanus conoideus Lam.) terhadap Aktivitas Fagositosis Makrofag

Hana Ratnawati1, Yudhi Handoko G.2, Leonard H. Purba2


Bagian Histologi, Fakultas Kedokteran, UK. Maranatha, Bandung.
1
2 Mahasiswa anggota Student Research Centre, FK. UKM, Bandung.

Abstract
The immune system has an important role in human health. The innate immune-system
defends the host against infection by phagocytes the antigen, which is the role of macrophage cell.
Red Fruit (Pandanus conoideus Lam.) had been empirically proved to increase body immune system.
The aim of this study is to know the effect of Red Fruit toward the macrophages phagocytotic
activity.
This research was acted invitro on Swiss Webster mices macrophage cell culture, which
was exposured by Red Fruit extract (concentration 0,25ug/dl; 0,50ug/dl; 1,00ug/dl; 2,50ug/dl; 5,00
ug/dL) in 5, 10, 30, and 60. The percentage of activated macrophages was counted, compared
between treatment group and negative control group (aquadest). The data was processed by One Way
Anova and Tukey HSD statistical methods.
The result shows that 10, 30 and 60 exposured of Red Fruit extract could increase
Macrophages activity significantly (p=0,000). The optimal dose of Red Fruit extract which could
increase the activity of macrophage is 0,25 g/dl. With 10, 30 and 60 exposured of Red Fruit could
increase the phagocytotic activity of macrophages 76.15% ug/dl, 65.32% ug/dl, and 83.41% ug/dl.
It can be concluded that the exposurd of Red Fruit extract 10, 30 and 60 could increase
macrophages phagocytotic activity, with the optimal dose is 0,25 g/dl.

Keywords : Red Fruit, Macrophages Phagocytotic Activity

Pendahuluan Salah satu upaya yang


Akhir-akhir ini banyak diberitakan dilakukan sistem imun non-spesifik
mengenai Buah Merah (Pandanus conoideus dalam mempertahankan diri terhadap
Lam) yang disebutkan dapat mengobati masuknya antigen yaitu dengan cara
berbagai penyakit. Di Papua (tempat asal menghancurkan antigen melalui proses
Buah Merah), terutama di wilayah fagositosis. Sel-sel yang berperan dalam
Pegunungan Jayawijaya, masyarakatnya memfagositosis antigen antara lain sel
memanfaatkan Buah Merah sebagai makrofag.
sumber pangan sehari-hari dan mereka Pada penelitian ini akan diamati
memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik aktifitas fagositosis makrofag yang
dibandingkan wilayah lainnya1. Kondisi diambil dari peritoneum mencit. Bila
kesehatan seseorang dipengaruhi oleh jumlah sel makrofag yang aktif lebih
sistem imun yang berfungsi melindungi banyak setelah dipapar oleh ekstrak
tubuh terhadap unsur-unsur patogen. Buah Merah berarti buah merah dapat
Respon imun non spesifik merupakan meningkatkan aktivitas fagositosis
pertahanan pertama terhadap antigen yang makrofag, dengan kata lain buah merah
masuk ke dalam tubuh.

1
JKM. Vol.7 No.1 Juli 2007: 01-14

dapat meningkatkan sistem imun imunitas seluler2. Sel yang berperan


seluler. dalam memfagositosis antigen antara
Sistem imunitas lain sel makrofag, suatu sel fagositik
Imunitas non spesifik merupakan mononuklear yang dapat ditemukan
imunitas bawaan (innate immunity) yang dalam jaringan submukosa serta pada
berfungsi memberikan respon dini tempat inflamasi3.
terhadap patogen dan juga memegang
peranan penting dalam menginduksi
respon imun spesifik. Respon imun Proses Fagositosis oleh Sel Makrofag
spesifik / didapat menggunakan Makrofag dibentuk di sumsum
berbagai mekanisme efektor sistem imun tulang dari sel induk mieloid. Sel ini
non-spesifik / bawaan untuk berada dalam sirkulasi darah dalam
menyingkirkan patogen dan juga bentuk monosit, kemudian akan
meningkatkan fungsi sistem imun meninggalkan sirkulasi, menjadi matang
bawaan. Jadi terdapat interaksi antara dan menetap di jaringan pengikat
kedua sistem imun tersebut, sebagai makrofag. Makrofag yang
menghasilkan suatu aktivitas biologik berada di dalam jaringan sering disebut
untuk melawan patogen / zat asing sebagai sel kupffer pada hepar, sel debu
yang masuk ke dalam tubuh2. pada pulmo, osteoklas pada tulang, dan
Sebagai pertahanan pertama lain-lain2. Makrofag mempunyai masa
terhadap masuknya antigen ke dalam hidup yang lebih lama daripada sel
tubuh, maka sistem imun non spesifik fagosit granulositik dan tetap dapat
akan menghancurkan antigen melalui bekerja pada pH yang rendah3.
proses fagositosis. Cara pertahanan
tubuh demikian disebut sebagai

A B C

Gambar 1. Sel Makrofag dilihat dengan mikroskop cahaya (A), mikroskop elektron (B) dan
scanning electron microscop (C)

2
Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.)
terhadap Aktivitas Fagositosis Makrofag
(Hana Ratnawati, Yudhi Handoko G, Leonard H Purba, Bramantyo)

Makrofag dapat mengenali Selain phagosome, di dalam


adanya patogen karena adanya reseptor makrofag juga terdapat lysosome yang
permukaan yang dapat membedakan berisi lebih dari 50 macam enzim yang
antara patogen dan sel host. Reseptor berfungsi untuk mencerna zat-zat yang
permukaan yang dapat ditemukan pada masuk ke dalamnya. Enzim yang paling
sel makrofag yaitu4 : khas didalam lysosome yaitu acid
scavenger receptors, yang dapat phosphatase. Makrofag yang teraktivasi
mengikat lipoteichoic acids yang mempunyai jumlah lysosome yang
merupakan komponen dinding meningkat dan menghasilkan serta
bakteri Gram-positif. melepaskan interleukin-1 yang sangat
mannose receptors dan glucan receptors berperan dalam proses inflamasi3.
yang dapat berikatan dengan Selanjutnya makrofag akan
komponen karbohidrat dari bakteri. mempresentasikan antigen kepada sel
CD14 yang dapat mengikat limfosit T, sebagai Antigen Presenting
lipopolisakharida (LPS). Cells dan ini merupakan awal respon
Toll-like receptors (TLRs) yang dapat imun spesifik5.
mengenali komponen-komponen Aktivitas fagositosis makrofag
yang terdapat pada merupakan suatu fenomena yang
mikroorganisme. TLRs juga kompleks dan dipengaruhi oleh
merupakan signalling receptors yang macrophage activating factor (MAF), IFN-
berperan dalam menginisiasi respon dan IL-3. MAF akan merangsang
imun spesifik. transkripsi berbagai gen yang menyandi
Ligasi antara patogen dan berbagai protein yang diperlukan untuk
reseptor-reseptor tersebut akan diikuti aktivasi makrofag2. Jadi bila aktivitas
proses fagositosis patogen. Fagositosis fagositosis makrofag meningkat setelah
adalah suatu proses aktif, yang dimulai dipapar dengan ekstrak Buah Merah
dengan engulf patogen oleh sel berarti bahan uji mengandung zat yang
makrofag, kemudian patogen dapat berperan sebagai macrophage
dimasukkan ke dalam phagosome activating factor, tetapi karena ini adalah
(endocytic vacuole), mengalami reaksi suatu penelitian pendahuluan, jadi tidak
oksidasi-reduksi sehingga derajat diteliti mekanisme kerja dan bahan aktif
keasamannya meningkat4. dalam ekstrak Buah Merah tersebut.

Gambar 2. Reseptor-reseptor pada sel makrofag; bakteri terikat pada reseptor sel makrofag;
engulf patogen oleh sel makrofag.

3
JKM. Vol.7 No.1 Juli 2007: 01-14

Penelitian ini bertujuan untuk 0,5g/ml, dan 0,25g/ml. Pengenceran


membuktikan bahwa Buah Merah dilakukan dengan menggunakan
mengandung suatu senyawa yang dapat medium RPMI komplit.
meningkatkan aktivitas fagositosis
makrofag, yang berarti juga dapat
meningkatkan sistem imun seluler. Bila Cara Kerja
hal ini terbukti maka masyarakat dapat - Siapkan 10 ekor mencit, bius
memanfaatkan Buah Merah sebagai dengan kloroform, kemudian
tanaman obat yang berkhasiat fiksasikan pada dissecting set.
meningkatkan sistem imunitas tubuh, Bersihkan bagian abdomen mencit
khususnya imunitas seluler. dengan alkohol 70%, buka kulit
abdomen tanpa melukai
peritoneum.
Bahan dan Metode Penelitian - Suntikkan 5 ml medium RPMI
Penelitian bersifat eksperimental komplit intraperitoneal, biarkan 3
laboratorium sungguhan, dengan menit sambil sedikit ditekan dan
pengujian pada kultur sel makrofag dari digoyang-goyang peritoneumnya.
peritoneum mencit galur Swiss webster. - Cairan peritoneum diaspirasi
Data yang diperoleh berupa persentase menggunakan spuit injeksi. Cairan
jumlah makrofag aktif dari 100 sel yang aspirat yang didapat disentrifugasi
dihitung, kemudian data dianalisis pada 1200 rpm, 4 C selama 10
secara statistik metode one way Anova menit.
dengan =0,05, dan dilanjutkan dengan - Supernatan dibuang, tambahkan 3
analisis Tukey HSD. ml medium RPMI pada pellet yang
Hewan yang digunakan sebagai didapat.
obyek percobaan adalah mencit galur - Siapkan 2 buah wellplate 24 dan ke
Swiss-Webster, jantan, beraktivitas dalam setiap sumuran letakkan
normal, dan berumur 2-3 minggu. cover slips dengan sisi kolagen
Bahan uji yang digunakan ada- menghadap ke atas. Setiap sumuran
lah Buah Merah (Pandanus conoideus L.) diisi dengan 500 l medium RPMI
kultivar merah panjang, yang didapat yang sudah mengandung
dari Dataran Tinggi Fak-fak, Irian Jaya. makrofag.
Bahan uji ini diekstrak secara murni - Selanjutnya masukkan 250 l
dengan pelarut Etanol. Ekstrak yang ekstrak Buah Merah dengan
didapat disimpan pada suhu 4 C dalam konsentrasi yang berbeda ke dalam
lemari es, dalam keadaan terbungkus sumuran (kolom A, B, C, D, E dan
kertas timah. Apabila percobaan akan kolom G, H, I, J, K), kecuali pada
dimulai, ekstrak disentrifugasi 3500 rpm kolom F dan L tidak diberi ekstrak
selama 10 menit, sehingga didapatkan Buah Merah melainkan diisi
lapisan minyaknya pada lapisan paling aquadest sebagai kontrol negatif.
atas. Lapisan minyak inilah yang Untuk setiap konsentrasi Buah
diujikan. Merah dibuat dalam 2 sumuran
Ekstrak Buah Merah tadi (duplo). Konsentrasi ekstrak Buah
dipersiapkan menjadi 5 dosis berbeda, Merah sbb :
yaitu: 5g/ml; 2,5g/ml; 1g/ml;

4
Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.)
terhadap Aktivitas Fagositosis Makrofag
(Hana Ratnawati, Yudhi Handoko G, Leonard H Purba, Bramantyo)

Kolom A dan G : 5 g/ml. Kolom D dan J : 0,5 g/ml.


Kolom B dan H : 2,5 g/ml. Kolom E dan K : 0,25 g/ml.
Kolom C dan I : 1 g/ml. Kolom F dan L : aquadest

A B C D E F
A B C D E F lama pemaparan 5 menit
A B C D E F
A B C D E F lama pemaparan 10 menit

G H I J K L
G H I J K L lama pemaparan 30 menit
G H I J K L
G H I J K L lama pemaparan 60 menit

Gambar 3. Sel makrofag tidak aktif (kiri) dan sel makrofag aktif memfagositosis partikel latex
(kanan).

- Setelah dipapar Buah Merah dalam makrofag pada setiap cover slips pada
waktu tertentu (5, 10, 30, 60), cuci 2 beberapa lapang pandang.
kali dengan RPMI, kemudian Hasil dan Pembahasan
tambahkan suspensi latex (500.000 Makrofag yang diisolasi dan
partikel/sumuran) dan diinkubasikan dikultur dalam wellplate 24, diberi
dalam inkubator CO2 5 %, 37 C ekstrak Buah Merah yang dibagi
selama 1 jam. Kemudian cuci dengan menjadi 5 dosis yang berbeda dan
RPMI 5 kali dan fiksasi dengan aquadest sebagai kontrol negatif. Pada
Methanol pekat selama 5 menit. gambar 3 dapat dilihat sel makrofag
- Selanjutnya warnai dengan giemsa yang tidak aktif dan sel makrofag yang
selama 20 menit dan cuci dengan aktif memfagositosis partikel latex.
aquadest. Berdasarkan penghitungan
- Makrofag yang menempel pada Cover jumlah sel makrofag yang aktif per 100
slip dapat dilihat dibawah mikroskop sel maka didapatkan persentase
cahaya dengan pembesaran 40 kali. makrofag aktif dari dua sumuran
Hitung jumlah makrofag yang aktif (duplo), dan dihitung rata-ratanya. Pada
(telah memfagositosis latex) per 100 sel tabel 1 dapat dilihat data persentase sel
makrofag yang aktif setelah dipapar

5
JKM. Vol.7 No.1 Juli 2007: 01-14

bahan uji dengan variasi dosis dan lama pemaparan.


Tabel 1. Persentase makrofag aktif setelah dipapar bahan uji selama waktu tertentu
Persentase Makrofag Aktif
Zat Uji Kode
5 menit 10 menit 30 menit 60 menit
Aquadest / K(-) 1 7,26 % 2,38 % 2,89 % 3,73 %
2 9,70 % 4,58 % 2,50 % 3,36 %
Mean 8,48 % 3,48 % 2,69 % 3,54 %
B. Merah 0,25 ug/dL 1 9,61 % 77,96 % 65,28 % 81,90 %
2 6,80 % 74,35 % 65,37 % 84,92 %
Mean 8,20 % 76,15 % 65,32 % 83,41 %
B. Merah 0,50 ug/dL 1 8,21 % 54,54 % 55,69 % 62,72 %
2 6,92 % 59,33 % 55,69 % 63,79 %
Mean 7,56 % 56,93 % 55,69 % 63,25 %
B. Merah1,00 ug/dL 1 11,76% 59,71 % 47,80 % 55,37 %
2 7,75 % 60,28 % 48,00 % 52,40 %
Mean 9,75 % 59,99 % 47,90 % 53,88 %
B. Merah 2,50 ug/dL 1 7,24 % 61,07 % 31,79 % 19,67 %
2 6,87 % 54,90 % 31,79 % 19,73 %
Mean 7,05 % 57,08 % 31,79 % 19,70 %
B. Merah 5,00 ug/dL 1 7,85 % 64,02 % 15,55 % 3,25 %
2 6,36 % 61,15 % 15,67 % 3,73 %
Mean 7,10 % 62,58 % 15,61 % 3,49 %

Tabel 2. Hasil Uji Anova Persentase Makrofag Aktif dengan Lama Pemaparan 5
Menit.
Kelompok Perlakuan
K (-) BM 1 BM 2 BM 3 BM 4 BM 5
Makrofag aktif 8,48 8,20 7,56 9,75 7,05 7,10
Standar deviasi 1,72 1,99 0,91 2,83 0,26 1,05
F hitung = 0,74 P = 0,621
F 0,05(5,6)= 4,39
Keterangan :
BM 1 = Ekstrak Buah Merah dosis 0,25 g/dl BM 4 = Ekstrak Buah Merah dosis 2,50 g/dl
BM 2 = Ekstrak Buah Merah dosis 0,50 g/dl BM 5 = Ekstrak Buah Merah dosis 5,00 g/dl
BM 3 = Ekstrak Buah Merah dosis 1,00 g/dl K (-) = Kontrol negatif (aquadest)

6
Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.)
terhadap Aktivitas Fagositosis Makrofag
(Hana Ratnawati, Yudhi Handoko G, Leonard H Purba, Bramantyo)

9.75
10
8.48 8.2
8 7.56
7.05 7.1
% Makrofag Aktif

0
K(-) 0.5 2.5
Dosis (mg/dl)

Gambar 4. Diagram perbandingan persentase makrofag aktif setelah pemaparan bahan uji
selama 5 menit.

A. Pemaparan Bahan Uji Selama 5


Menit B. Pemaparan Bahan Uji Selama 10
Pada pemaparan bahan uji Menit
selama 5 menit, ternyata persentase Dari tabel 1 tampak pada
makrofag aktif yang paling tinggi adalah pemaparan bahan uji selama 10 menit
pada dosis 1 g/dl yaitu 9,75 %, tetapi sudah nampak adanya perbedaan yang
hasilnya hampir sama dengan kontrol mencolok antara setiap kelompok yang
negatif (8,48 %), bahkan pada dosis diberi perlakuan dengan kelompok
lainnya persentase makrofag aktif lebih kontrol negatif. Hasil yang paling tinggi
rendah daripada kontrol negatif. Hal ini didapatkan pada dosis 0,25 g/dl yaitu
dapat disebabkan zat uji belum 76,15 % dibandingkan kontrol negatif
berpengaruh terhadap sel makrofag yang hanya 3,48 %. Hasil uji statistik
karena lama pemaparan sangat singkat. dapat dilihat pada tabel 3.
Hasil uji statistik dengan Anova one way Dari hasil uji Anova dengan uji
dapat dilihat pada tabel 2. F diperoleh F hitung > F 0,05(5,6) dengan p <
Dari hasil uji Anova dengan uji 0,05 berarti antar kelompok perlakuan
F diperoleh F hitung < F 0,05(5,6) dengan p > terdapat perbedaan persentase makrofag
0,05 berarti antar kelompok perlakuan aktif yang sangat signifikan (p=0,000),
tidak terdapat perbedaan persentase maka bahan uji pada pemaparan selama
makrofag aktif (p=0,621), maka bahan uji 10 menit dapat meningkatkan aktivitas
pada pemaparan selama 5 menit tidak fagositosis makrofag. Sedikitnya
meningkatkan aktivitas fagositosis terdapat satu kelompok yang berbeda
makrofag. sangat signifikan, oleh karena itu uji

7
JKM. Vol.7 No.1 Juli 2007: 01-14

statistik akan dilanjutkan dengan post dengan dosis Buah Merah 0,25 ug/dL
hoc Tukey HSD untuk mengetahui paling berbeda signifikan dibanding
kelompok mana saja yang berbeda dengan kelompok dosis Buah Merah
signifikan. Hasil post hoc test dapat lainnya. Antar kelompok dosis Buah
dilihat pada tabel 4. Merah 0,50 ug/dL, 1,00 ug/dL, 2,50
Dari uji Post Hoc Test Metode ug/dL dan 5,00 ug/dL tidak berbeda
Tukey didapatkan bahwa semua bermakna, berarti mempunyai efek yang
kelompok perlakuan yang diberi bahan sama dalam meningkatkan aktivitas
uji menunjukkan menunjukkan makrofag.
perbedaan yang sangat signifikan Pada gambar 5 dapat dilihat
(p<0,01) dibandingkan kelompok kontrol bahwa dosis Buah Merah 0,25 ug/dL
negatif. Hal ini berarti bahwa mampu mengaktifkan fagositosis
pemaparan bahan uji selama 10 menit makrofag lebih baik (76,15 %),
efektif dalam meningkatkan persentase dibanding kelompok lainnya.
makrofag aktif. Kelompok perlakuan

Tabel 3. Hasil Uji Anova Persentase Makrofag Aktif dengan Lama


Pemaparan 10 Menit.
Kelompok Perlakuan (n=2)
K (-) BM 1 BM 2 BM 3 BM 4 BM 5
Makrofag aktif 3,48 76,16 56,94 60,00 57,99 62,58
Standar deviasi 1,55 2,55 3,39 0,40 4,36 2,03
F hitung = 173,97 P = 0,000
F 0,05(5,6)= 4,39
Keterangan :
BM 1 = Ekstrak Buah Merah dosis 0,25 g/dl BM 4 = Ekstrak Buah Merah dosis 2,50 ug/dl
BM 2 = Ekstrak Buah Merah dosis 0,50 g/dl BM 5 = Ekstrak Buah Merah dosis 5,00 g/dl
BM 3 = Ekstrak Buah Merah dosis 1,00 g/dl K (-) = Kontrol negatif (aquadest)

Tabel 4. Hasil Uji Beda Rata-Rata Metode Tukey HSD terhadap Persentase Aktivitas
Makrofag yang Dipapar bahan uji selama 10 menit.
Persentase Makrofag Aktif
BM 1 BM 2 BM 3 BM 4 BM 5 K (-)
76,16 56,94 60 57,99 62,58 3,48
BM 1 - ** ** ** ** **
BM 2 ** - NS NS NS **
BM 3 ** NS - NS NS **
BM 4 ** NS NS - NS **
BM 5 ** NS NS NS - **
K(-) ** ** ** ** ** -
Keterangan :
BM 1 = Ekstrak Buah Merah dosis 0,25 g/dl BM 5 = Ekstrak Buah Merah 5,00 ug/dl
BM 2 = Ekstrak Buah Merah dosis 0,50 g/dl K(-) = Kontrol negatif (aquadest)

8
Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.)
terhadap Aktivitas Fagositosis Makrofag
(Hana Ratnawati, Yudhi Handoko G, Leonard H Purba, Bramantyo)

BM 3 = Ekstrak Buah Merah dosis 1,00 g/dl ** = perbedaan sangat signifikan


BM 4 = Ekstrak Buah Merah dosis 2,50 g/dl NS = Non Signifikan

76.15
80
70 62.58
56.93 59.99 57.08
% Makrofag Aktif 60
50
40
30
20
10 3.48
0
K(-) 0.25 0.5 1 2.5 5
Dosis (mg/dl)

Gambar 5. Diagram perbandingan persentase makrofag aktif setelah pemaparan


bahan uji selama 10 menit.

Tabel 5. Hasil Uji Anova Persentase Makrofag Aktif dengan Lama Pemaparan 30
Menit.
Kelompok Perlakuan (n=2)
K (-) BM 1 BM 2 BM 3 BM 4 BM 5
Makrofag aktif (%) 2,69 65,32 55,69 47,90 31,79 15,61
Standar deviasi 0,27 0,06 0,00 0,14 0,00 0,06
F hitung = 65545,97 P = 0,000
F 0,05(5,6)= 4,39
Keterangan :
BM 1 = Ekstrak Buah Merah dosis 0,25 g/dl BM 4 = Ekstrak Buah Merah dosis 2,50 ug/dl
BM 2 = Ekstrak Buah Merah dosis 0,50 g/dl BM 5 = Ekstrak Buah Merah dosis 5,00 g/dl
BM 3 = Ekstrak Buah Merah dosis 1,00 g/dl K (-) = Kontrol negatif (aquadest)

C. Pemaparan Bahan Uji Selama 30 aktivitas makrofag, maka dapat dilihat


Menit dari hasil uji statistik One Way Anova.
Sama seperti pada pemaparan Dari hasil uji Anova dengan uji
bahan uji selama 10 menit, pada F diperoleh F hitung > F 0,05(5,6) dengan p <
pemaparan bahan uji selama 30 menit 0,05 berarti antar kelompok perlakuan
persentase makrofag aktif paling tinggi terdapat perbedaan persentase makrofag
juga didapatkan pada dosis 0,25 g/dl aktif yang sangat signifikan (p=0,000),
yaitu 65,32 % dan pada dosis lainnya maka bahan uji pada pemaparan selama
tetap didapatkan hasil yang lebih tinggi 30 menit efektif dalam meningkatkan
dibandingkan kontrol negatif (2,69 %). aktivitas fagositosis makrofag. Untuk
Untuk melihat apakah bahan uji mengetahui kelompok mana yang
masih efektif dalam meningkatkan berbeda signifikan dilakukan uji post hoc

9
JKM. Vol.7 No.1 Juli 2007: 01-14

test Tukey HSD, hasilnya dapat dilihat perlakuan menunjukkan perbedaan


pada tabel 6. yang sangat signifikan satu dengan
Dari uji Post Hoc Test Metode lainnya.
Tukey didapatkan bahwa semua Pada gambar 5 dapat dilihat
kelompok perlakuan yang diberi bahan bahwa dosis Buah Merah 0,25 ug/dL
uji menunjukkan menunjukkan mampu mengaktifkan fagositosis
perbedaan yang sangat signifikan makrofag lebih baik, dibanding dengan
(p<0,01) dibandingkan kelompok kontrol kelompok lainnya, yaitu mencapai 65,32
negatif. %. Dari diagram ini juga dapat dilihat
Hal ini berarti bahwa bahwa pada pemaparan bahan uji
pemaparan bahan uji selama 30 menit selama 30 menit, makin tinggi dosis
efektif dalam meningkatkan fagositosis Buah Merah, semakin rendah persentase
makrofag, dan setiap kelompok makrofag aktif, jadi berbanding terbalik.

Tabel 6. Hasil Uji Beda Rata-Rata Metode Tukey HSD terhadap Persentase Aktivitas
Makrofag yang Dipapar bahan uji selama 30 menit.
Persentase Makrofag Aktif

BM 1 BM 2 BM 3 BM 4 BM 5 K (-)

76,16 56,94 60 57,99 62,58 3,48


BM 1 - ** ** ** ** **
BM 2 ** - ** ** ** **
BM 3 ** ** - ** ** **
BM 4 ** ** ** - ** **
BM 5 ** ** ** ** - **
K(-) ** ** ** ** ** -
Keterangan :
BM 1 = Ekstrak Buah Merah dosis 0,25 g/dl BM 5 = Ekstrak Buah Merah 5,00 ug/dl
BM 2 = Ekstrak Buah Merah dosis 0,50 g/dl K(-) = Kontrol negatif (aquadest)
BM 3 = Ekstrak Buah Merah dosis 1,00 g/dl ** = perbedaan sangat signifikan
BM 4 = Ekstrak Buah Merah dosis 2,50 g/dl NS = Non Signifikan

70 65.32
55.69
% Makrofag Aktif

60
50 47.9
40 31.79
30
20 15.61
10 2.69
0
K(-) 0.25 0.5 1 2.5 5
Dosis (mg/dl)

Gambar 6. Diagram perbandingan persentase makrofag aktif setelah Pemaparan

10
Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.)
terhadap Aktivitas Fagositosis Makrofag
(Hana Ratnawati, Yudhi Handoko G, Leonard H Purba, Bramantyo)

bahan uji selama 30 menit.

Tabel 7. Hasil Uji Anova Persentase Makrofag Aktif dengan Lama Pemaparan 60
Menit.
Kelompok Perlakuan (n=2)
K (-) BM 1 BM 2 BM 3 BM 4 BM 5
Makrofag aktif 3,54 83,41 63,25 53,88 19,70 3,49
Standar deviasi 0,26 2,13 0,76 2,10 0,04 0,34
F hitung = 1397,56 P = 0,000
F 0,05(5,6)= 4,39
Keterangan :
BM 1 = Ekstrak Buah Merah dosis 0,25 g/dl BM 4 = Ekstrak Buah Merah dosis 2,50 ug/dl
BM 2 = Ekstrak Buah Merah dosis 0,50 g/dl BM 5 = Ekstrak Buah Merah dosis 5,00 g/dl
BM 3 = Ekstrak Buah Merah dosis 1,00 g/dl K (-) = Kontrol negatif (aquadest)

d. Pemaparan Bahan Uji Selama 60 Hasil uji Anova dengan uji F


Menit diperoleh F hitung > F 0,05(5,6) dengan p <
Pada pemaparan bahan uji 0,05 berarti antar kelompok perlakuan
selama 60 menit persentase makrofag terdapat perbedaan persentase makrofag
aktif paling tinggi juga didapatkan pada aktif yang sangat signifikan (p=0,000),
dosis 0,25 g/dl yaitu 65,32 % dan pada maka bahan uji pada pemaparan selama
dosis lainnya tetap didapatkan hasil 60 menit efektif dalam meningkatkan
yang lebih tinggi dibandingkan kontrol aktivitas fagositosis makrofag. Untuk
negatif yang hanya 2,69 %. Untuk mengetahui kelompok mana yang
melihat apakah bahan uji masih efektif berbeda signifikan dilakukan uji post hoc
dalam meningkatkan aktivitas test Tukey HSD, hasilnya dapat dilihat
makrofag, maka dapat dilihat dari hasil pada tabel 8.
uji statistik One Way Anova.

Tabel 8. Hasil Uji Beda Rata-Rata Metode Tukey HSD terhadap Persentase
Aktivitas Makrofag yang Dipapar bahan uji selama 60 menit.
Persentase Makrofag Aktif
BM 1 BM 2 BM 3 BM 4 BM 5 K (-)
76,16 56,94 60 57,99 62,58 3,48
BM 1 - ** ** ** ** **
BM 2 ** - ** ** ** **
BM 3 ** ** - ** ** **
BM 4 ** ** ** - ** **
BM 5 ** ** ** ** - NS
K(-) ** ** ** ** NS -
Keterangan :
BM 1 = Ekstrak Buah Merah dosis 0,25 g/dl BM 5 = Ekstrak Buah Merah 5,00 ug/dl
BM 2 = Ekstrak Buah Merah dosis 0,50 g/dl K(-) = Kontrol negatif (aquadest)
BM 3 = Ekstrak Buah Merah dosis 1,00 g/dl ** = perbedaan sangat signifikan
BM 4 = Ekstrak Buah Merah dosis 2,50 g/dl NS = Non Signifikan

11
JKM. Vol.7 No.1 Juli 2007: 01-14

90 83.41
80

% Makrofag Aktif
70 63.25
60 53.88
50
40
30
20 19.7
10 3.54 3.49
0
K(-) 0.25 0.5 1 2.5 5
Dosis (mg/dl)

Gambar 7. Perbandingan persentase makrofag yang aktif setelah pemaparan bahan


uji selama 60 menit.

Dari uji Post Hoc Test Metode Hal ini berarti pada dosis 5 ug/dL dan
Tukey didapatkan bahwa pada lama pemaparan 60 menit, ekstrak Buah
kelompok perlakuan yang diberi bahan Merah tidak efektif meningkatkan
uji dosis 0, 25 ug/dL, 0,50 ug/dL, 1,00 fagositosis makrofag, sebaliknya
ug/dL, dan 2,50 ug/dL menunjukkan menyebabkan makrofag menjadi tidak
perbedaan yang sangat signifikan aktif atau kemungkinan bisa berefek
(p<0,01) dibandingkan kelompok kontrol toksik terhadap sel makrofag.
negatif, tetapi pada dosis 5,00 ug/dL Ternyata pada setiap variabel
hasilnya tidak signifikan (p=1,00) waktu pemaparan (10 menit, 30 menit
dibandingkan kelompok kontrol negatif. dan 60 menit), dosis 0,25 ug/dL selalu
Hal ini berarti bahwa pemaparan bahan menunjukkan efek yang paling
uji selama 60 menit efektif dalam maksimal dibandingkan dengan
meningkatkan fagositosis makrofag, kelompok dosis lain yang diujikan. Bila
kecuali pada kelompok bahan uji dilihat dari diagram batang (Gb. 8), hasil
dengan dosis 5,00 ug/dL. yang paling maksimal didapatkan pada
Pada gambar 7 dapat dilihat dosis 0,25 ug/dL dengan lama
bahwa dosis Buah Merah 0,25 ug/dL pemaparan selama 60 menit, yaitu
memberikan hasil yang paling baik 83,41%.
(83,41 %) dibandingkan dosis lainnya. Dari gambar 9 dapat dilihat
Seperti pada pemaparan bahan uji bahwa dosis Ekstrak Buah Merah yang
selama 30 menit, pada pemaparan 60 paling optimal dalam meningkatkan
menit juga didapatkan bahwa semakin aktivitas fagositosis makrofag yaitu 0,25
tinggi dosis bahan uji, semakin rendah ug/dL, dan semakin besar dosis tidak
persentase makrofag aktif, bahkan pada memberikan hasil yang semakin baik.
dosis 5 ug/dL hasilnya lebih rendah Pada lama pemaparan 10 menit semua
dibandingkan kelompok kontrol negatif. dosis menunjukkan hasil diatas 50 %,

12
Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.)
terhadap Aktivitas Fagositosis Makrofag
(Hana Ratnawati, Yudhi Handoko G, Leonard H Purba, Bramantyo)

tetapi bila lama pemaparan pemaparan tidak berarti akan


diperpanjang menjadi 30 dan 60 menit, memberikan hasil yang lebih baik,
hasilnya semakin menurun kecuali pada malahan pada dosis 5,00 ug/dL dan
dosis 0,25 ug/dL dan 0,50 ug/dL masih lama pemaparan 60 menit memberikan
menunjukkan hasil > 50 %. Dosis hasil yang sama dengan kontrol negatif
ekstrak Buah Merah > 1,00 ug/dl atau tidak berefek meningkatkan
dengan lama pemaparan lebih dari 10 aktivitas fagositosis makrofag. Hal ini
menit malahan me-nyebabkan dapat disebabkan efek toksik dari bahan
penurunan aktivitas fagositosis uji terhadap sel makrofag pada dosis
makrofag. Jadi semakin tinggi dosis tinggi dan waktu pemaparan yang lama.
ekstrak Buah Merah dan semakin lama

90
80
% Makrofag Aktif

70
60
50
40
30
20
10
0
5 10 30 60
Waktu (Menit)

Gambar 8. Diagram perbandingan persentase makrofag aktif setelah pemaparan


Buah Merah 0,25 ug/dl dalam beberapa lama waktu pemaparan.

100
K(-)
% Makrofag Aktif

80
0.25
60
0.5
40 1
20 2.5
0 5
5 10 30 60
Waktu (Menit)

13
JKM. Vol.7 No.1 Juli 2007: 01-14

Gambar 9. Diagram perbandingan persentase makrofag aktif setelah pemaparan Buah Merah
berbagai konsentrasi dengan waktu pemaparan berbeda.
Simpulan dan Saran sebagai staf Analis LPPT Universitas
Ekstrak Buah Merah dapat Gajah Mada, yang telah membantu
meningkatan aktivitas fagositosis teknis pengerjaan penelitian ini.
makrofag, setelah dipaparkan selama 10,
30 dan 60 menit. Dosis Ekstrak Buah
Merah yang paling optimal dalam Daftar Pustaka
meningkatkan aktivitas fagositosis 1. I Made Budi, Fendy R. Paimin.. Buah
makrofag adalah 0,25 ug/dl. Dosis Merah. Edisi I. 2004. Jakarta: Penebar
ekstrak Buah Merah > 1,00 ug/dl Swadaya.
2. Siti Boedina Kresno. Immunologi:
dengan lama pemaparan lebih dari 10
Diagnosis dan Prosedur Laboratorium. Edisi
menit menyebabkan penurunan 4. 2001.Jakarta: FK UI. h.33-4, 130-1
aktivitas fagositosis makrofag. 3. Nairn Roderick. Imunologi. Dalam:
Disarankan, perlu penelitian Jawetz, Melnick, Adelbergs. ed.
lebih lanjut untuk mengetahui zat aktif Mikrobiologi Kedokteran. 2001. Jakarta:
yang dapat meningkatkan aktivitas Salemba Medika. p.167-174
fagositosis makrofag dan diteliti juga 4. Janeway C.A. Jr., Travers P., Walport M.,
mekanisme kerjanya. Juga perlu Shlomchik M.J. Immunobiology : the
immune system in health and disease 6th ed.
dilakukan penelitian in vivo pengaruh
2005. New York : Garland Science
pemberian Buah Merah dalam Publishing.
meningkatkan aktivitas fagositosis 5. Abbas Abul, Lichtman Andrew, Robert
makrofag dan pengaruhnya pada sistem Jordan. Cellular and Molecular
imun. Immunology. 2nd ed. 1994. United States
of America: Saunders Company. p.21-2
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Ibu Tri Yulianti

14
15

You might also like