You are on page 1of 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN ANTE NATAL CARE

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Keperawatan Maternitas

Sub Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Pada Ibu Hamil

Sasaran : Ibu Hamil dan Keluarga

Hari/tanggal : Senin, 20 Februari 2017

Waktu : 09.00 WITA Selesai

Kontrak Waktu : 1 x 30 Menit

Tempat : Ruang Poliklinik Kandungan RSUD UIM

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan masa di mana seorang wanita membawa embrio

atau fetus di dalam tubuhnya. Banyak terjadi perubahan atau adaptasi selama

wanita hamil, mulai dari perubahan secara fisiologis, biologis, maupun

psikis/mental. Bagi primigravida ,perubahan tersebut mungkin merupakan hal

yang asing bagi dirinya. Maka dari itu dibutuhkan pengetahuan bagi ibu hamil

tentang adaptasi normal dan abnormal yang terjadi selama kehamilan agar

mampu menilai kesehatan diri dan janinnya, sehingga apabila terjadi abnormalitas

selama kehamilan dapat ditangani secara dini.

B. Tujuan Penyuluhan Kesehatan

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Melalui kegiatan pendidikan kesehatan ini keluarga mampu memahami

konsep dasar antenatal care (ANC).


2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

1. Ibu hamil dan keluarga dapat menjelaskan pengertian ANC.

2. Ibu hamil dan keluarga dapat menjelaskan perubahan-perubahan selama

kehamilan.

3. Ibu hamil dan keluarga dapat menjelaskan pemeriksaan kehamilan.

4. Ibu hamil dan keluarga dapat menjelaskan jadwal pemeriksaan kehamilan.

C. Metode

1. Ceramah

2. Diskusi/tanya jawab

D. Media

1. Leaflet

2. Clip cart

E. Pengorganisasian Kelompok :

Moderator : Gleadys Budion, S.Kep

1. Membuka Acara

2. Menjelaskan Tujuan Penyuluhan dan mengatur jalannya acara penyuluhan

3. Bertanya pada audience

4. Menutup Acara

Penyaji : Kartini Sarabiti, S.Kep

1. Menggali pengetahuan Audience

2. Menjelaskan pokok bahasan penyuluhan

Fasilitator : Haslinda, S.Kep

1. Membagikan daftar hadir


2. Membagikan leaflet

Observer : Maksuddin, S.Kep

1. Memantau kegiatan penyuluhan kesehatan

2. Membuat evaluasi dan menyimpulkan hasil penyuluhan kesehatan.

3. Dokumentasi

F. Kegiatan Penyuluhan

Uraian Kegiatan
No Kegiatan
Penyuluh Audience

1 Pembukaan - Salam - Menjawab salam

(5 menit) - Perkenalan. - Mendengar

- Kontrak Waktu - Mendengarkan

- Memvalidasi pengetahuan Ibu tentang ANC - Menjawab

- Menjelaskan maksud dan tujuan

- Mendengar

2 Proses - Menjelaskan pokok masalah : ANC - Memperhatikan

(20 menit) - Memberi kesempatan kepada audience untuk - Bertanya

bertanya

3 Evaluasi - Kilas balik : bertanya kepada audience - Menjawab

(5 menit) - Kesimpulan - Mendengarkan

- Mengakhiri dengan salam - Menjawab salam


VII. Evaluasi

1. Jelaskan kembali pengertian ANC ?

2. Sebutkan kembali salah satu perubahan kehamilan ?

3. Jelaskan kembali pemeriksaan kehamilan ?

4. Jelaskan kembali jadwal pemeriksaan kehamilan ?


KONSEP DASAR

ANTE NATAL CARE (ANC)

A. DEFINISI

Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk

mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu

menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya

kesehatan reproduksi secara wajar.

B. PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Pemeriksaan pertama diharapkan menetapkan data dasar yang

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dan kesehatan Ibu sampai

persalinan.

Pada kehamilan muda dilakukan pemeriksaan:

1. Periksa dalam, untuk menentukan besarnya rahim

2. Pemeriksaan dengan spekulum untuk menilai keadaan serviks, vagina, dan

sekitarnya

3. Pemeriksaan sitologi

Pada pemeriksaan ulang perlu diperhatikan agar puting susu sejak dini

mendapat pemeliharaan yang baik. Puting susu yang belum menonjol ditarik

keluar dan dimasase dengan minyak atau dengan menggunakan pompa susu.

C. TUJUAN ANTENATAL CARE

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang janin.


2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu

dan janin.

3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang

mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,

kebidanan dan pembedahan.

4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu

maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI

eksklusif

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar

dapat tumbuh kembang secara normal.

D. KEUNTUNGAN DARI ANTENATAL CARE

Dapat mengetahui berbagai resiko dan komplikasi hamil sehingga ibu hamil dapat

diarahkan untuk melakukan rujukan kerumah sakit.

E. CARA PELAYANAN ANTENATAL CARE

Cara pelayanan antenatal, disesuaikan dengan standar pelayanan antenatal

menurut Depkes RI yang terdiri dari :

1. Kunjungan Pertama

2. Catat identitas ibu hamil

3. Catat kehamilan sekarang

4. Catat riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu

5. Catat penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan

6. Pemeriksaan fisik diagnostic dan laboratorium


7. Pemeriksaan obstetric

8. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT)

9. Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, calsium, multivitamin, dan mineral

lainnya serta obat-obatan khusus atas indikasi

10. Penyuluhan/konseling.

F. JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bias mengancam

jiwanya. Oleh karena itu, wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali

kunjungan selama periode antenatal :

1. Satu kali kunjungan selama trimester satu (< 14 minggu)

2. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 28)

3. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 36) dan

sesudah minggu ke 36)

4. Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dilaksanakan ada gangguan atau

bila janin tidak bergerak lebih dari 12 jam

G. ASUHAN STANDAR MINIMAL 7 T

1. (Timbang) berat badan

2. Ukur (Tekanan) darah

3. Ukur (Tinggi) fundus uteri

4. Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid)

5. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan

6. Tes terhadap penyakit menular sexual

7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. (Saifudin, 2002).


Standar Pelayanan antenatal care 7T

Pelayanan atau standar asuhan antenatal care 7T yang diberikan pada

pemeriksaan kehamilan, tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan yang

berkualitas sesuai dengan standar yaitu : (Kementrian Kesehatan RI, 2012)

1. Timbang berat badan. Timbang berat badan merupakan ukuran yang

terpenting, penimbangan berat badan pada setiap kunjungan antenatal

harus dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.

Pertumbuhan berat badan yang kurang dari 9 kilogram selama kehamilan

atau kurang dari 1 kilogram setiap bulannya menunjukkan adanya

gangguan pertumbuhan janin.

2. Ukur tekanan darah. Pengukuran tekanan darah pada pada setiap kali

kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi

(tekanan darah 140/90 mmHg) pada kehamilan dan preeklamsi

(hipertensi disertai edema wajah atau tungkai bawah, dan protein urin).

Tekanan darah diastolik merupakan indikator untuk prognosis penanganan

hipertensi dalam kehamilan. Tekanan diastolik mengukur tahanan perifer

dan tidak dipengaruhi oleh keadaan emosi pasien (seperti pada tekanan

sistolik). (Kusmiyati, 2010). Tekanan darah biasa normal kecuali bila ada

kelainan. Bila tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih, mintalah

ibu berbaring miring ke kiri kemudian ukurlah tekanan darahnya. Bila

tekanan darah tetap tinggi menunjukkan ibu menderita preeklampsia yang

harus dirujuk ke dokter. Bila ibu menderita preeklampsia maka


pemeriksaan tekanan darah dilakukan setiap minggu dan dianjurkan

merencanakan kelahiran di Rumah Sakit. (Mufdlilah, 2009)

3. Ukur tinggi fundus uteri. Pengukuran tinggi fundus uteri pada setiap kali

kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin

sesuai atau tidak dengan umur kehamilan. Jika fundus uteri tidak sesuai

dengan umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin.

Standar pengukuran tinggi fundus uteri menggunakan pita pengukur (pita

centimeter) setelah kehamilan 24 minggu.

4. Pemberian imunisasi TT lengkap. Imunisasi TT adalah imunisasi yang

diberikan kepada ibu hamil untuk mencegah terjadinya tetanus

neonatorum. Ibu hamil harus mendapat imunisasi TT. Pada saat kunjungan

antenatal pertama, pemberian imunisasi TT pada ibu hamil sesuai dengan

status imunisasi T ibu saat ini. Ibu hamil minimal memiliki status

imunisasi T2 agar mendapat perlindungan terhadap infeksi tetatus. Ibu

hamil dengan status T5 (TT Long Life) tidak perlu diberikan imunisasi TT

lagi. Jadwal pemberian imunisasi, yaitu : (Wahyuningsih, dkk, 2009).

5. Pemberian tablet besi Pemberian tablet besi adalah sebesar 60 mg dan

asam folat 500mg adalah kebijakan program pelayanan antenatal dalam

upaya untuk mencegah anemi dan untuk pertumbuhan otak bayi, sehingga

mencegah kerusakan otak pada bayi. Setiap ibu hamil harus mendapat

tablet tambah darah (tablet zat besi) dan asam folat minimal 90 tablet

selama kehamilan yang diberikan sejak pemeriksaan pertama. Tablet

sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan mengganggu
penyerapan. Jika ditemukan/diduga anemia berikan 2-3 tablet zat besi per

hari. Selain itu untuk memastikannya dilakukan pemeriksaan darah

hemoglobin untuk mengetahui kadar Hb yang dilakukan 2 kali selama

masa kehamilan yaitu pada saat kunjungan awal dan pada usia kehamilan

28 minggu.

6. Tes PMS (Penyakit Menular Seksual) Menganjurkan untuk pemeriksaan

Infeksi Menular Seksual lain pada kecurigaan adanya resiko IMS

7. Temu wicara (konseling) Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap

kunjungan antenatal yang meliputi :

Kesehatan Ibu. Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan

kehamilannya secara rutin ketenaga kesehatan dan menganjurkan ibu

hamil agar beristirahat yang cukup selama kehamilannya (sekitar 9 -10

jam per hari) dan tidak bekerja keras.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Setiap ibu hamil dianjurkan untuk

menjaga kebersihan badan selama kehamilan misalnya mencuci tangan

sebelum makan, mandi dua kali sehari dengan menggunakan sabun,

menggosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur serta melakukan olah

raga ringan.

Peran Suami/Keluarga Dalam Kehamilan. Setiap ibu hamil perlu

mendapatkan dukungan dari keluarga terutama suami dalam

kehamilannya. Suami, keluarga, atau masyarakat perlu menyiapkan biaya

persalinan, kebutuhan bayi, transportasi rujukan, dan calon donor darah.


Hal ini penting apabila terjadi komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas

agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan.

Tanda Bahaya Pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas Setiap ibu hamil

diperkenalkan mengenal tanda tanda bahaya baik selama kehamilan,

persalinan, maupun nifas misalnya perdarahan pada hamil muda maupun

hamil tua, keluar cairan berbau pada jalan lahir saat nifas. Mengenal tanda

tanda bahaya ini penting agar ibu hamil segera mencari pertolongan ke

tenaga kesehatan.

Asupan Gizi Seimbang. Selama hamil ibu dianjurkan untuk mendapatkan

asupan makanan yang cukup dengan pola gizi yang seimbang karena hal

ini penting untuk proses tumbuh kembang janin dan derajat kesehatan ibu.

Misalnya ibu hamil disarankan minum tablet tambah darah secara rutin

untuk mencegah terjadinya anemia pada kehamilannya.

Gejala Penyakit Menular dan Tidak Menular. Setiap ibu hamil harus tahu

mengenai gejala gejala penyakit menular dan penyakit tidak menular

karena dapat mempengaruhi pada kesehatan ibu dan janinnya.

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan Pemberian ASI Eksklusif. Setiap ibu

hamil dianjurkan untuk memberikan ASI kepada bayinya segera setelah

bayi lahir karena ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang penting

untuk kesehatan bayi. Pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berusia 6

bulan.

KB (Keluarga Berencana) Paska Persalinan. Ibu hamil diberikan pengarah

tentang pentingnya ikut KB setelah persalinan untuk menjarangkan


kehamilan agar ibu punya waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak, dan

keluarga.

H. PERUBAHAN SELAMA KEHAMILAN

Perubahan ini terjadi karena:

a. Perubahan fungsi endokrin maternal.

b. Pertumbuhan plasenta yang berfungsi endokrin.

c. kebutuhan metabolisme yang meningkat karena pertumbuhan janin.

Perubahan sistemik meliputi:

1. Sistem Reproduksi

a. Rahim atau Uterus

Menjadi 1000 kali lebih besar, 30 kali lebih berat, aliran darah 60 kali lebih cepat.

Semula sebesar jempol (30 gram), mengalami hipertropi dan hiperplasia menjadi

1000 gram saat akhir kehamilan.

Tanda Hegar : Perubahan pada istmus uteri menjadi lebih panjang dan

lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling

sentuh.

Tanda Piskacek: Pertumbuhan rahim tidak sama ke semua arah tetapi

pertumbuhan cepat didaerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak

sama.

Braxton Hicks: Kontraksi uterus yang disebabkan oleh terjadinya

gangguan perimbangan hormonal dimana estrogen dan progesteron berubah

konsentrasinya sehingga progesteron mengalami penurunan.


b. Vagina.

Tanda Chadwicks : Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh

darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan.

c. Ovarium (Indung Telur)

Ovarium yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan

fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.

d. Payudara

Mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan payudara tidak dapat

dilepaskan dari pengaruh hormon estrogen, progesteron, dan somatomamotropin.

Penampakan payudara pada ibu hamil antara lain: payudara menjadi lebih besar,

areola hiperpigmentasi (hitam), glandula mongtomery makin tampak, puting susu

makin menonjol, belum mengeluarkan ASI, baru setelah persalinan hambatan

prolaktin tidak ada sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung.

2. Sistem Kardiovaskuler

Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa factor:

a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah

b. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro

plasenter

c. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang meningkat

Akibat dari faktor-faktor tersebut terjadi perubahan pada sirkulasi darah ibu yaitu:

a. Volume Darah
Meningkat, jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah. Serum

darah bertambah 25 - 30% sedangkan sel darah bertambah 20%. Curah jantung

akan bertambah sekitar 30%.

b. Sel Darah

Meningkat, agar dapat mengimbangi pertumbuhan janin. Sel darah putih

meningkat mencapai 10.000/ml, LED meningkat 4 kali lipat angka normal,

protein darah; albumin dan gamma globulin menurun pada triwulan I sedangkan

fibrinogen meningkat. Keluhan yang sering berkaitan dengan sistem

kardiovaskuer antara laian: dispnea, palpitasi, ortopnea, hipotensi ortostatik.

3. Sistem Respirasi

Terjadi hiperventilasi karena pengaruh hormon progesteron atau karena kebutuhan

metabolisme yang meningkat. Desakan pada diafragma karena dorongan rahim

yang besar menyebabkan sesak nafas sehingga kebutuhan oksigen ibu hamil

meningkat sekitar 20 25 % dari biasanya.

4. Sistem Pencernaan

a. Rasa tidak enak di ulu hati karena perubahan posisi lambung dan refkluks

b. Produksi asam lambung menurun

c. Mual muntah karena pengaruh HCG (Human Chorionic Gonadotrophyn)

d. Haemorrhoid karena tekanan venosa

e. Konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat.

Perubahan metabolisme meliputi:

a. Air, terdiri dari darah/uterus/payudara berjumlah 3 liter sedangkan

janin/plasenta/air ketuban 3,5 liter


b. Protein, ibu 500 garam, janin dan plasenta 500 gram

c. Karbohidrat cenderung meningkat (diabetes)

d. Lemak, kenaikan semua fraksi lemak

e. Mineral, kebutuhan meningkat

Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama hamil

atau terjadi kenaikan berat badan sekitar kg/minggu.

5. Sistem Urinarius

Bertambahnya frekuensi miksi karena pengaruh desakan pada hamil muda dan

turunnya kepala bayi pada hamil tua

6. Sistem Integumen

Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigementasi karena

pengaruh melanophore stimulating hormone.

I. NUTRISI YANG BAIK UNTUK IBU HAMIL

Agar perkembangan janin berjalan dengan baik, dan ibu hamil dapat

menjalani hari-hari kehamilannya dengan sehat, makan konsumsi ibu hamil harus

mengandung gizi sebagai berikut:

1. Kalori : Selama kehamilan konsumsi kalori haruslah bertambah dikisaran

300-400 kkal perharinya. Kalori yang di dapat haruslah berasal dari sumber

makanan yang bervariasi, dimana pola makan 4 sehat 5 sempurna harus sebagai

acuannya. Baiknya, 55% kalori di peroleh dari umbi-umbian serta nasi sebagi

sumber karbohidrat, lemak baik nabati maupun hewani sebanyak 35%, 10% dari

protein dan sayuran serta buahan bisa melengkapi.


2. Asama Folat : Janin sangat membutuhkan asam folat dalam jumlah banyak

guna pembentukan sel dan sistem syaraf. Selama trimester pertama janin akan

membutuhkan tambahan asam folat sebanyak 400 mikrogram per harinya. Jika

janin mengalami kekurangan akan asam folat, maka hal ini akan membuat

perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan dapat membuat janin terlahir

dengan kelainan seperti mengalami anenchephaly (tanpa batok kepala),

mengalami bibir sumbing dan menderita spina bifda (kondisi dimana tulang

belakang tidak tersambung). Asam folat yang bisa di dapat pada buah-buahan,

beras merah dan sayuran hijau.

3. Protein : Selain menjadi sumber bagi kalori dan zat pembangun,

pembentukan darah dan sel merupakan salah satu fungsi protein. Protein

dibutuhkan oleh ibu hamil dengan jumlah sekitar 60 gram setiap harinya atau 10

gram lebih banyak dari biasanya. Protein bisa didapatkan dari kacang-kacangan,

tempe, putih telur, daging dan tahu.

4. Kalsium : Berfungsi dalam pertumbuhan dan pembentukan gigi dan tulang

janin. Dengan ada kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat

terhindar dari penyakit osteoporosis. Kenapa hal ini bisa terjadi? karena jika ibu

hamil tidak memiliki kalsium yang cukup, maka kebutuhan janin akan kalsium

akan diambil dari tulang ibunya. Susu dan produk olahan lainnya merupakan

sumber kalsium yang baik, selain kalsium, susu memiliki kandungan vitamin lain

yang dibutuhkan ibu hamil, seperti vitamin A, Vitamin D, Vitamin B2 vitamin B3

dan vitamin C. Selain dari susu, kacang-kacangan dan sayuran hijau merupakan

sumber kalsium yang baik juga.


5. Vitamin A : Sangat bermanfaat bagi pemeliharaan fungsi mata,

pertumbuhan tulang dan kulit. Selain itu vitamin A juga berfungsi sebagai

imunitas dan pertumbuhan janin. Namun meskipun vitamin A sangat dibutuhkan

oleh ibu hamil, namun jangan sampai berlebih dalam mengkonsumsinya, karena

jika ibu hamil mengalami kelebihan vitamin A hal ini dapat membuat janin

terganggu pertumbuhannya.

6. Zat Besi : Berfungsi di dalam pembentukan darah terutama membentuk sel

darah merah hemoglobin dan mengurangi resiko ibu hamil terkena anemia. Zat

besi akan diperlukan pada saat kehamilan memasuki usia 20 minggu. Kebutuhan

akan zat besi sebanyak 30 mg per harinya. Zat besi dapat diperoleh pada hati,

daging atau ikan.

7. Vitamin C : Tubuh ibu hamil memerlukan vitamin C guna menyerap zat

besi. Selain itu vitamin C sangat baik guna kesehatan gusi dan gigi. Fungsi lain

dari vitamin C adalah melindungi jaringan dari organ tubuh dari berbagai macam

kerusakan serta memberikan otak berupa sinyal kimia, hal terjadi karena vitamin

C banyak mengandung antioksidan.

8. Vitamin D : Dapat menyerap kalsium sehingga sangat bermanfaat dalam

pembentukan dan pertumbuhan tulang bayi. Vitamin D dapat di dapat dari sumber

makanan, susu, kuning telur atau hati ikan.

Jika ibu hamil tidak mengalami berbagai macam gejala seperti anemia,

gusi berdarah dan gejala lainnya, maka ibu hamil tersebut dapat dikatakan telah

mencukupi kebutuhan akan gizi dan nutrisinya.


DAFTAR PUSTAKA

Catatan Kuliah Keperawatan Maternitas, 2005, PSIK FK UGM Jogjakarta,

Jogjakarta.

Doenges ME, 2001, Rencana Keperawatan MaternaL/Bayi : Pedoman untuk

Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien,Edisi 2 EGC Jakarta

Helen Farrer, 2001, Perawatan Maternitas, Buku Kedokteran, EGC, Jakarta

Iowa Outcome Project, 2000, Nursing Outcome Classification (NOC), Mosby-

Year Book

Iowa Intervention Project, 1996, Nursing Intervention Classification (NIC),

Mosby-Year Book.
PROPOSAL ANTE NATAL CARE

Kelompok 1
Kartini Sarabiti, S.Kep
Gleadys Budion, S.Kep
Haslinda, S.Kep
Maksuddin, S.Kep

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
MAKASSAR
2017

You might also like