You are on page 1of 14

rickykurniawan887

4 out of 5 dentists recommend this WordPress.com site

Skip to content

HOME

ABOUT

KEJIWAAN MANUSIA DALAM PSIKOLOGI

Leave a reply

MAKALAH

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

KEJIWAAN MANUSIA DALAM PSIKOLOGI

Prodi Matematika

STKIP PGRI Sumenep

Tahun Ajaran 2013/2014

HALAMAN PENGESAHAN

Makalah tentang Psikologi Pendidikan yang berjudul KEJIWAAN MANUSIA DALAM PSIKOLOG ini telah
disahkan pada:

Hari : Senin

Tanggal : 07 April 2014


Disusun oleh : Kelompok

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi pendidikan STKIP PGRI Sumenep, oleh dosen pembimbing
mata kuliah Psikologi Pendidikan.

Mulyadi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena atas limpahan rahmat karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini tentang Psikologi Pendidikan yang berjudul KEJIWAAN MANUSIA
DALAM PSIKOLOGI .

Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Mulyadi selaku dosen pengajar Psikologi Pendidikan yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan dalam pelaksanaan tugas makalah ini.

2. Semua pihak- pihak terkait yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami harapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Sumenep, 7 April 2014


Penulis

DAFTAR ISI

Cover i

Halaman Pengesahan.. ii

Kata Pengantar iii

Daftar Isi. iv

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan Makalah.. 2

1.4 Manfaat Makalah 2

1.5 Prosedur Makalah 2

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sifat Dan Hakikat Manusia.. 3

2.2 Sifat Kejiwaan Pada Manusia. 3

2.3 Hakikat Kejiwaan Pada Manusia.. 4

1. Kekuatan-kekuatan umum jiwa manusia. 4

2. Aktivitas-aktivitas kejiwaan. 6

2.4 Wujud Sifat Hakikat Manusia.. 8

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan. 12

Daftar Pustaka. V

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kejiwaan adalah tingkat kecerdasan sifat dan perilaku, serta kepribadian seperti emosi, adaptasi dan
minatnya terhadap sesuatu.Pembentukan kejiwaan dimulai sejak seseorang terlahir ke dunia. Tiap-tiap
individu telah membawa bibit-bibit sifat dalam diri yang sepanjang proses kehidupannya akan
senantiasa berkembang menjadi kejiwaan tertentu.

Selama proses itu, ada beberapa factor yang mempengaruhinya. Diantaranya, pengalaman dan cara
menghadapinya sesuai tingkat kesadaran atau usia, periode dalam menghadapi suatu masalah, kondisi
mental dan fisik dan bentuk tekanan yang diterima.Bibit sifat dan faktor yang mempengaruhinya akan
menyatu membentuk sifat dan mental yang kuat, akhlak serta jiwa yang dapat dipelajarinya berdasarkan
ilmu psikologi.

Psikologi ialah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Psikologi pendidikan adalah cabang dari
psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada masalah pertumbuhan dan
perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dengan masalah
pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.

Pentingnya psikologi dalam pendidikan, dalam psikologi kepatuhan yang dating dari luar merupakan
isyarat adanya konflik antara otoritarianisme dan demokrasi. Dalam pendidikan, kepatuhan sebaiknya
terjadi secara timbale-balik diantara semmua pihak yang terlibat didalam, baik anak didik, pendidik,
kurikulum maupun fasilitas pendidikan, semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan perlu
mengarahkan perhatian kepada sifat dan hakikat anak didik, sehingga pelayanan pengajaran
membuahkan pribadi-pribadi yang berkembang secara wajar dan efektif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sifat dan hakikat kejiwaan manusia?

2. Apa saja sifat dasar yang dimiliki oleh manusia?

3. Apa saja hakikat kejiwaan pada manusia?

4. Bagaimana wujud sifat hakikat manusia?

1.3 Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui sifat dan hakikat kejiwaan manusia.

2. Untuk mengetahui sifat dasar yang dimiliki oleh manusia.

3. Untuk mengetahui hakikat kejiwaan pada manusia.

4. Untuk mengetahui wujud sifat hakikat manusia.


1.4 Manfaat Makalah

Adapun Manfaat penulisan makalah ini yaitu:

Bagi Peneliti:

Dapat menambah wawasan atau pengetahuan mengenai sifat dan hakikat kejiwaan manusia

Bagi Pembaca:

1. Dapat mengetahui betapa pentingnya sifat dan hakikat kejiwaan manusia itu sendiri.

2. Dapat menjadi acuan motivasi untuk meningkatkan mutu pendidikan.

1.5 Prosedur Makalah

Makalah ini disusun dengan menggunakan metode deskriptif, data di kumpulkan dengan teknik studi
pustaka yaitu mengumpulkan materi-materi dari berbagai sumber.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sifat Dan Hakikat Manusia


Menurut ahli psikologi menyatakan bahwa hakekat manusia adalah rohani atau jiwa.Jasmani dan nafsu
merupakan alat atau bagian dari rohani.Sifat hakikat manusia adalah ciri-ciri karakteristik yang secara
prinsip membedakan manusia dari hewan, meskipun antara manusia dengan hewan banyak kemiripan
terutama dilihat dari segi biologisnya.

Bentuknya (misalnya orang hutan), bertulang belakang seperti manusia, berjalan tegak dengan
menggunakan kedua kakinya, melahirkan, menyusui anaknya dan pemakan segala jenis makanan.
Bahkan carles darwin (dengan teori evolusinya) telah berjuang menemukan bahwa manusia berasal dari
kera tapi ternyata gagal karena tidak ditemukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa manusia muncul
sebagai bentuk ubah dari kera.

Disebut sifat hakikat manusia karena secara hakiki sifat tersebut hanya dimiliki oleh manusia dan tidak
terdapat pada hewan.Karena manusia mempunyai hati yang halus dan dua pasukannya.Pertama,
pasukan yang tampak yang meliputi tangan, kaki, mata dan seluruh anggota tubuh, yang mengabdi dan
tunduk kepada perintah hati.Inilah yang disebut pengetahuan.Kedua, pasukan yang mempunyai dasar
yang lebih halus seperti syaraf dan otak.Inilah yang disebut kemauan.Pengetahuan dan kemauan inilah
yang membedakan antara manusia dengan binatang.

2.2 Sifat Kejiwaan Pada Manusia

Hakikat kejiwaan manusia terwujud dengan adanya kekuatan-kekuatan serta aktivitas-aktivitas kejiwaan
dalam diri manusia, yang semua itu menghasilkan tingkah laku yang lebih sempurna dari pada makhluk-
makhluk lain.

Menurut John Amos Comenius, manusia mempunyai tiga komponen jiwa yang menggerakkan aktifitas
jiwa-raga. Tiga komponen jiwa tersebut meliputi: syaraf pertumbuhan, perasaan dan intelektual. Oleh
karena itu dikatakan, bahwa manusia mempunyai tiga sifat dasar.yaitu:

1. Sifat biologis (tumbuh-tumbuhan): sifat ini telah membuat manusia tumbuh secara alami
dengan prinsip-prinsip biologis dengan menggunakan lingkungannya.

2. Sifat hewani; dengan adanya perasaan-perasaan hakiki, manusia mengalami desakan-desakan


internal untuk mencari keseimbangan hidup. Melalui peralatan inderanya, manusia menjadi
sadar dan menuruti keinginan-keinginan dan seleranya.

3. Sifat intelektual; dengan sifat ini, manusia mampu menemukan benar atau salahnya sesuatu,
dapat membedakan baik dan buruknya obyek, serta dapat mengarahkan keinginan dan
emosinya. Sifat intelektual manusia inilah yang membedakan manusia dari makhluk-makhluk
lain. Dengan adanya sifat intelektual ini, manusia dilebihkan derajatnya dari makhluk-makhluk
lain.

Hakikat kejiwaan manusia terwujud dengan adanya kekuatan-kekuatan serta aktivitas-aktivitas kejiwaan
dalam diri manusia, yang semua itu menghasilkan tingkah laku yang lebih sempurna dari pada makhluk-
makhluk lain.

2.3 Hakikat Kejiwaan Pada Manusia


Hakikat kejiwaan manusia terwujud dengan adanya kekuatan-kekuatan serta aktivitas kejiwaan dalam
diri manusia, yang semua itu menghasilkan tingkah laku yang lebih sempurna dari pada mahluk-mahluk
lain.

1. Kekuatan-kekuatan umum jiwa manusia

Mengenai kekuatan-kekuatan jiwa manusia, telah dibahas oleh para tokoh pendidikan dunia sejak
beberapa abad sebelum Masehi.Berikut ini dikemukakan oleh para ahli/tokoh pendidikan dunia.
Berdasarkan observasi dan intropeksi, plato (428-348 S.M) mengungkapkan, bahwa jiwa manusia terdiri
atas tiga kekuatan, yaitu:

1) Akal

Akal sebagai kekuatan terpenting dari jiwa manusia.Dikatakan oleh Plato, bahwa akal adalah bagian jiwa
manusia yang merupakan kekuatan untuk menemukan kebenaran dan kesalahan.Dengan akal, manusia
dapat mengarahkan seluruh aktivitas jasmani dan kejiwaannya, sehingga manusia mampu memperoleh
kehidupan yang lebih sejahtera.

Dalam usaha menerangkan hakikat manusia, John Lock (1632-1704) menekankan pembahasan tentang
akal sebagai gudang dan pengembang pengetahuan.Akal merupakan kekuatan vital untuk
mengembangkan diri. Menurut John Locke, Akal mempunyai kekuatan-kekuatan itu. Ada dua kekuatan
akal manusia yaitu:

a) Kekuatan berpikir yang disebut pengertian, segala peristiwa yang terjadi dalam akal, menurut John
Locke dapat dikenal dan dikehendaki oleh manusia. Pengertian terjadi dari proses aktivitas pengamatan.
Aktivitas pengamatan itu menurut john locke mencakup kegiatan mengindera, mengenal, menalar dan
meyakini. Mengamati berarti menerima impresi-impresi dari dalam dan luar diri. Dengan perkataan lain,
mengamati berarti memasukkan ide-ide dan konsep-konsep kedalam kesadaran dengan menggunakan
berbagai macam cara. Ini tidak berarti bahwa pengertian dapat ditumbuhkan hanya dengan melatih
pengamatan saja,. Menurut Locke, pengamatan hanyalah kapasitas awal dari pada intelek manusia.
Pengertian memerlukan keterlibatan daripada enam kekuatan manusia, yang meliputi:

Mengamati/pengamatan,

Mengingat/ingatan,

Imajinasi,

Kombinasi aktivitet psikis,

Abstraksi/pikiran, dan

Pemakaian tanda atau simbolisasi.

b) Kekuatan kehendak yang disebut kemauan.

Kekuatan kejiwaan manusia menurut Jean Jacques Rousseau (1712-1778) ada lima yang terdiri dari lima
kekuatan jiwa manusia yaitu, :

Penginderaan terjadi apabila objek-objek eksternal berinteraksi dengan organ-organ indera.


Perasaan sangat erat hubungannya dengan penginderaan

Keinginan sangat erat kaitannya dengan perasaan senang atau tidak senang, cocok atau tidak
cocok, setuju atau tidak setuju.

Kemauan sangat erat hubungannya dengan keinginan.

Akal sebagai kekuatan penemu ide umum maupun kebenaran sesuatu ide, memiliki dua kapasitas yaitu
pertama, kapasitas penalaran indera yang disebut common sense, penalaran indera memberikan ide
tertentu tentang benda tertentu di alam sekitar. Kedua, kapasitas penalaran intelektual, bila dengan
akal sehat menyimpulkan ide tentang suatu benda, maka setiap benda yang sejenis dapat dimasukkan
kedalam ide umum itu.

2) Spirit

Spirit sebagai kekuatan penggerak kehidupan pribadi manusia.Spirit adalah kekuatan untuk menjalankan
gagasan-gagasan yang telah diputuskan oleh akal melalui pemilihan berbagai alternatif gagasan.

3) Nafsu

Nafsu sebagai stimulus gerakan fisis dan kejiwaan dan merupakan kekuatan paling kongkrit dalam diri
manusia, nafsu ini terbentuk dari segenap kekuatan keinginan dan selera yang sangat erat berhubungan
dengan fungsi-fungsi jasmaniah.Plato membedakan antara keinginan-keinginan yang tidak berguna dan
merugikan.

b.) Aktivitas-aktivitas kejiwaan

Psikologi mempersoalkan tingkah laku manusia, baik yang teramati maupun yang tidak
teramati.aktivitas-aktivitas manusia itu dapat dicari hokum psikologi yang mendasarinya, beberapa
aktivitas kejiwaan yang berhubungan dengan psikologi pendidikan adalah:

1. Pengamatan

Manusia dapat mengenal lingkungan yang nyata, baik dalam dirinya sendiri maupun diluar dirinya
dengan menggunakan organ-organ indranya yang disebut modalitas pengamatan.macam-macam
modalitas pengamatan yaitu:

1) Penglihatan menggunakan mata

2) Pendengaran menggunakan telinga

3) Perabaan menggunakan permukaan kulit

4) Pembauan (pencciuman) menggunakan hidung


5) Pencecapan menggunakan lidah

2. Tanggapan

Menanggap adalah mereaksi stimuli dengan membangun kesan pribasi yang berorientasi kepada
pengamatan masa lalu, sekarang dan harapan masa lalu yang akan dating.

3. Fantasi

Fantasi dapat diartikan sebagai aktivitas imajinasi untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru dengan
pertolongan tanggapan-tanggapan lama yang telah ada, dan tanggapan yang baru tidak harus sama atau
sesuai dengan benda-benda yang ada.

4. Ingatan

Mengingat berarti menyerap atau meletakkan pengetahuan dengan jalan pengecaman secara aktif,
fungsi ingatan meliputi tiga aktivitas, yaitu: mencamkan, yaitu menangkap atau menerima kesan-kesan,
menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan.

5. Pikiran

Adalah kondisi letak hubungan antar bagian pengetahuan yang telah ada dalam diri yang dikontrol oleh
akal, proses berfikir yitu pembentukan pengertian, pendapat dan keputusan

6. Perhatian

Adalah cara menggerakkan bentuk umum cara bergaulnya jiwa dengan bahan-bahan dalam medan
tingkah laku atau pemusatan tenaga/kekuatan jiwa tertuju pada suatu objek dan pendayagunaan
kesadaran untuk menyertai sesuatu aktivitas

7. Perasaan

Adalah suasana psikis yang mengambil baigan pribadi dalam situasi, dengan jalan membuka diri
terhadap suatu hal yang berbeda dengan keadaan atau nilai dalam diri

8. Kemauan

Yaitu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu dan merupakan kekuatan dari dalam.Kemauan adalah
bukan aktivitas ataupun usaha kejiwaan. Kemauan yang juga disebut kekuatan, kehendak,dapat
diartikan sebagai kekuatan untuk memilih dan merealisasikan suatu tujuan. Tujuan ini merupakan
pilihan di antara berbagai tujuan yang bertentangan.

Kemauan bukan berarti keinginan.Orang yang ingin belum tentu mau, dan sebaliknya orang yang mau
belum tentu ingin.Oleh karena itu kemauan berdasarkan hasil belajar, maka pendidikan mempunyai
peranan penting dalam mengendalikan kemauan anak didik untuk belajar lebih lanjut atau yang bisa
disebut dengan dorongan.Dorongan: suatu kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan
berlangsung secara tak disadari. Dorongan untuk mencapai syarat hidup tertentu disebut
tropisme.Dorongan hidup yang bekerja tanpa disadari disebut otomatisme.
2.4 Wujud Sifat Hakikat Manusia

Pada bagian ini akan dipaparkan wujud sifat hakikat manusia menjadi delapan, yaitu :

1. Kemampuan Menyadari Diri

Menurut kaum rasionalis kunci perbedaan manusia dengan hewan pada adanya kemampuan adanya
menyadari diri yang dimiliki oleh manusia.Berkat adanya kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh
manusia, maka manusia menyadari bahwa dirinya (akunya) memiliki ciri khas atau karakteristik diri. Hal
ini menyebabkan manusia dapat membedakan dirinya dengan aku-aku yang lain (ia, mereka) dan
dengan non-aku (lingkungan fisik) disekitarnya. Bahkan bukan hanya membedakan lebih dari itu
manusia dapat membuat jarak (distansi) dengan lingkungannya.Sehingga mempunyai kesadaran diri
bahwa manusia mempunyai perbedaan dengan makhluk lainnya.

2. Kemampuan Bereksistensi

Kemampuan bereksistensi yaitu kemampuan menempatkan diri, menerobos, dan mengatasi batas-batas
yang membelenggu dirinya.Kemampuan menerobos ini bukan saja dalam kaitannya dengan soal ruang,
melainkan juga dengan waktu. Dengan demikian manusia tidak terbelanggu oleh tempat atau ruang ini
(di sini) dan waktu ini (sekarang), tapi dapat menembus ke sana dan ke masa depan ataupun masa
lampau. Kemampuan menempatkan diri dan menerobos inilah yang disebut kemampuan
bereksistensi.Justru karena manusia memiliki kemampuan bereksistensi inilah maka pada diri manusia
terdapat unsure kebebasan. Dengan kata lain, adanya manusia bukan ber-ada seperti hewan
dikandang dan tumbuh-tumbuhan di dalam kebun, melainkan meng-ada di muka bumi (Drijarkara,
1962:61-63).

Kemampuan bereksistensi perlu dibina melalui pendidikan. Peserta didik diajar agar belajar dari
pengalamannya, belajar mengantisipasi sesuatu keadaan dan peristiwa, belajar melihat prospek masa
depan dari sesuatu serta mengembangkan daya imajinasi kreatif sejak dari masa kanak-kanak.

3. Kata Hati (Consecience Of Man)

Kata hati atau (Consecience Of Man) sering disebut hati nurani, pelita hati, dan sebagainya. Kata hati
adalah kemampuan membuat keputusan tentang yang baik/benar dan yang buruk/salah bagi manusia
sebagai manusia.Dalam kaitan dengan moral (perbuatan), kata hati merupakan petujuk bagi
moral/perbuatan.Realisasinya dapat ditempuh dengan melatih akal kecerdasan dan kepekaan
emosi.Tujuannya agar orang memiliki keberanian moral (berbuat) yang didasari oleh kata hati yang
tajam.

4. Moral

Moral juga disebut sebagai etika adalah perbuatan sendiri.Moral yang singkron dengan kata hati yang
tajam yaitu benar-benar baik manusia sebagai manusia merupakan moral yang baik atau moral yang
tinggi (luhur).Sebaliknya perbuatan yang tidak sinkron dengan kata hati yang tajam ataupun merupakan
realisasi dari kata hati yang tumpul disebut moral yang buruk atau moral yang rendah (asor) atau lazim
dikatakan tidak bermoral. Seseorang dikatakan bermoral tinggi karena ia menyatukan diri dengan nilai-
nilai yang tinngi, serta segenap perbuatannya merupakan peragaan dari nilai-nilai yang tinggi. Moral
(etika) menunjuk kepada perbuatan yang baik/benar ataukah yang salah, yang berperikemanusiaan atau
yang jahat.

5. Tanggung Jawab

Kesediaan untuk menanggung segenap akibat dari perbuatan yang menuntut jawab, merupakan
pertanda dari sifat orang yang bertanggung jawab.Wujud bertanggung jawab bermaam-macam yaitu
tanggung jawab kepada diri sendiri, kepada masyarakat, dan kepada Tuhan.Tanggung jawab kepada diri
sendiri berarti menanggung tuntutan kata hati, misalnya penyesalan yang mendalam.Bertanggung jawab
kepada masyarakat berarti menanggung tuntutan norma-norma sosial.Bertanggung jawab kepada
Tuhan berarti menanggung tuntutan norma-norma agama misalnya perasaan berdosa dan terkutuk.

Tanggung jawab yaitu keberanian untuk menentukan bahwa sesuatu perbuatan sesuai dengan tuntutan
kodrat manusia.Dengan demikian tanggung jawab dapat diartikan sebagai keberanian untuk
menentukan bahwa suatu perbuatan sesuai dengan tuntutan kodrat manusia.

6. Rasa Kebebasan

Merdeka adalah rasa bebas (tidak terikat oleh sesuatu) yang sesuai dengan kodrat
manusia.Kemerdekaan berkait erat dengan kata hati dan moral.Yaitu kata hati yang sesuai dengan
kodrat manusia dan moral yang sesuai dengan kodrat manusia.

7. Kewajiban dan Hak

Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dipenuhi oleh manusia.Sedangkan hak adalah merupakan
sesuatu yang patut dituntut setelah memenuhi kewajiban.

Dalam realitas hudup sehari-hari, umumnya diasosiasikan dengan sesuatu yang


menyenangkan.Sedangkan kewajiban dipandang sebagai suatu beban.Tetapi ternyata kewajiban
bukanlah menjadi beban melainkan suatu keniscayaan.

Realisasi hak dan kewajiban dalam prakteknya bersifat relatif, disesuaikan dengan situasi
dan kondisi.Jadi, meskipun setiap warga punya hak untuk menikmati pendidikan, tetapi jika fasilitas
pendidikan yang tersedia belum memadai maka orang harus menerima keadaan relisasinya sesuai
dengan situasi dan kondisi.

8. Kemampuan Menghayati Kebahagiaan

Kebahagiaan adalah suatu istilah yang lahir dari kehidupan manusia.Kebahagiaan tidak cukup
digambarkan hanya sebagai himpunan saja, tetapi merupakan integrasi dari segenap kesenangan,
kepuasan dan sejenisnya dengan pengalaman pahit dan penderitaan.
Manusia adalah mahluk yang serba terhubung, dengan masyarakat, lingkungan, diri sendiri dan Tuhan.
Dalam krisis total manusia mengalami krisis hubungan dengan masyarakat dengan lingkungannya,
dengan diri sendiri dan dengan Tuhan. Kebahagiaan hanya dapat dicapai apabila manusia meningkatkan
kualitas hubungannya sebagai mahluk yang memiliki kondisi serba terhubung dan dengan memahami
kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Hakekat manusia adalah rohani atau jiwa, jasmani dan nafsu merupakan alat atau bagian dari
rohani. Sifat hakikat manusia adalah ciri-ciri karakteristik yang secara prinsip membedakan
manusia dari hewan.

2. Sifat dasar yang dimiliki oleh manusia:

3. Sifat biologis (tumbuh-tumbuhan)

4. Sifat hewani

5. Sifat intelektual

6. Hakikat kejiwaan pada manusia:

7. Kekuatan-kekuatan umum jiwa manusia

8. Aktivitas-aktivitas kejiwaan

4. Wujud Sifat Hakikat Manusia


5. Kemampuan Menyadari Diri

6. Kemampuan Bereksistensi

7. Kata Hati (Consecience Of Man)

8. Moral

9. Tanggung Jawab

10. Rasa Kebebasan

11. Kewajiban dan Hak

12. Kemampuan Menghayati Kebahagiaan

DAFTAR PUSTAKA

http://www.anneahira.com/pengertiankejiwaan-.htm

http://bankjailan.blogspot.com/2011/12/psikologi.html

bankjailan.blogspot.com/2011/12/spikologi.html

http://tsu-basith.blogspot.com/2012/09/sifat-dan-hakekat-kejiwaan-manusia.html

http://oktaseiji.wordpress.com/2011/04/24/sifat-dan-hakikat-manusia/

Advertisements

Share this:

Twitter

Facebook19

Google

This entry was posted in Uncategorized on May 19, 2014.

Post navigation

PSIKOLOGI PENDIDIKANNext Post

Leave a Reply

Blog at WordPress.com.

Follow

Makalah adalah sumber daya

You might also like