You are on page 1of 7

Abstrak

Evaluasi kesesuaian lahan untuk kedelai dengan melibatkan keberadaan dan keanekaragaman
hayati fauna tanah telah dilakukan Dilakukan. Penelitian dilakukan di sentra perkebunan
kedelai di tanah ultisol di Banten, Lampung, dan Indonesia Provinsi Lahat (Sumatera
Selatan). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui interaksi antara fauna tanah
Keragaman di tanah ultisol dan produktivitas kedelai. Penelitian ini menggunakan Metode
Survei. Setiap lokasi adalah Dibagi menjadi tiga kategori kinerja vegetasi, seperti vegetasi
kurang, vegetasi rata-rata, dan sangat Vegetasi subur dengan dua ulangan. Sifat kimia, fisik,
dan biologi tanah dari setiap unit nSampel dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
unsur hara dan sifat kimia tanah yang dipengaruhi secara langsung Pertumbuhan dan
produksi kedelai adalah potensial P, tersedia P, tersedia K, B (Boron), Ca dan pH; Fisik Sifat
pori drainase, drainase pori cepat, kadar air tanah, dan permeabilitas tanah. Kehadiran dari
Cacing tanah tidak berpengaruh langsung terhadap kedelai, kecuali 3 variabel, yang berarti
adanya Cacing tanah mempengaruhi sifat fisik tanah, sifat fisik tanah mempengaruhi
ketersediaan hara, ketersediaan hara Mempengaruhi biomassa dan hasil kedelai.

68/5000
Kata kunci: Cacing tanah, kesesuaian lahan, fauna tanah, kedelai, ultisol

INTRODUCTION

Tanah adalah sistem hidup yang kompleks yang mengandung Berbagai jenis organisme
dengan fungsi berbeda Untuk melakukan berbagai proses vital untuk kehidupan terestrial.
Fauna tanah mikroba umumnya mengangkut berbagai jenis Metabolik disebut aktivitas
biologis tanah (Kilowasid Et al. 2011). Peranan penting dalam perombakan
Bahan organik dan siklus hara tanah biologis Dijadikan sebagai faktor sentral dalam menjaga
kesuburan tanah Dan produktivitas (Alexander 1977; Rao 1994). Setiap
Jenis tanah memiliki sifat yang berbeda yang dipengaruhi Oleh sifat fisik, kimia dan biologi.
Identifikasi peran masing-masing komponen alam Sumber daya dan interaksinya dapat
menentukan Parameter pilihan yang efektif untuk Pengembangan pertanian diharapkan sesuai
dengan Kebutuhan target dan tidak ikut campur
Subsistem yang ada (Subowo et al., 2002) Sinkronisasi pemberdayaan biologis tanah Sumber
daya untuk meningkatkan produktivitas tanah dengan menyediakan Media tanah sebagai
tempat tumbuh tanaman yang ada Sesuai untuk menunjang kegiatan masing masing
Organisme target akan meningkatkan efisiensi lahan Dan pengelolaan sumber daya dapat
dilakukan di a Berkelanjutan dalam upaya mendukung Pengembangan lingkungan yang
berkelanjutan Pertanian yang menentukan kesesuaian lahan untuk Sistem pertanian menjadi
sangat penting (Giller et Al. 1997) Sejauh ini, evaluasi kesesuaian lahan atau lahan
Rehabilitasi yang telah dilakukan tidak melibatkan Peran keanekaragaman hayati tanah
(Djaenudin dkk., 2003; Subowo 2010). Dengan demikian, penentuan kesesuaian lahan Untuk
tanaman tertentu mungkin tidak sesuai dan menyebabkan Menanamkan kegagalan karena
tidak memperhitungkan Fungsi biologis tanah yang bisa meningkat
Kesuburan tanah (seperti cacing tanah) (Anwar et al. 2010; Edwards 1977). Di sisi lain, ada a
Tanah biologis berbahaya parasit di tanah yang bisa berkurang Produktivitas tanah seperti
semacam nematoda itu Secara biologis penting dalam tanah, dan Fusarium (jamur)
Yang menyebar melalui penyakit tanah dan lainnya Organisme (Giller et al 1997; Lal 1995;
Zangarle et Al. 2011). Oleh karena itu, interaksi antara Populasi tanah biologis dan faktor
lainnya seperti Kandungan hara tanah dan sifat fisik tanah Perlu diketahui untuk
mendapatkan produktivitas tanah yang optimal (Ayuke dkk 2011). Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui Hubungan antara fauna tanah dan kesesuaian lahan
Serta sifat kimia dan fisik tanah Ultisol tanah yang ditanami kedelai.

BAHAN DAN METODE


Situs Studi dan Sampling Penelitian dilakukan di tiga lokasi Dari produksi kedelai pusat yaitu
Banten, Lampung, Dan Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini dilakukan Dimulai dari
Januari hingga April 2011. Penelitian Dilakukan dengan metode survei. Orang lokal pertama
Adalah Kecamatan Cibaliung, Provinsi Banten; itu Kedua adalah Desa Rejobinangun,
Lampung Utara Kabupaten, provinsi Lampung, dan yang ketiga Desa Banjarsari di
Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan propinsi. Setiap lokasi dipilih oleh a Penampilan
vegetasi, seperti, kurang subur, rata-rata Subur dan sangat subur dengan area yang tertutup
Dari masing-masing lokasi adalah1,0 ha. Setiap situs diambil sampel Dengan dua ulangan.
Sampel tanah dari masing-masing lokasi Dianalisis untuk kimia tanah dan fisik Sifat serta
fauna tanah. Data fauna tanah Berkorelasi dengan parameter lain untuk Mengukur kesesuaian
lahan untuk kedelai.

Survei Fauna Tanah


Tanah makrofauna diekstraksi menurut Metode Analisis Tanah Biologis (ICALRRD, 2007),
dengan metode handsorting menggunakan monolit tanah Dengan luas 1 mx 1 m sampai
kedalaman 30 cm. Pengambilan sampel dilakukan untuk analisis kimia tanah Mengambil
sampel tanah atas komposit (0-20 cm), lalu Dianalisis di Soil Research Institute di
Laboratorium Analisis Teknik Kimia Tanah,Pupuk Air dan Pupuk (Balai Penelitian Tanah
2005). Sedangkan sampling untuk fisika tanah digunakan ring Sampel, kemudian tanah
dianalisis dalam fisika tanah Laboratorium Lembaga Penelitian dan mengacu pada Metode
Tanah dan Analisis Sifat Fisik (ILALRRD 2006). Sampel tanah dilakukan saat Tanaman
kedelai di vegetattif fase aktif (50% Berbunga) dan parameter agronomis kedelai Diukur saat
panen Analisis data Data dianalisis dengan korelasi antara Data obsevation (data biologi
tanah, kimia tanah, Fisika tanah dan parameter agronomi). Data itu Dikompilasi dan
menghasilkan matriks korelasi. Signifikan Korelasi antara nilai Parameter ditabulasikan
(Tabel 4). Lalu, itu Diuji diikuti dengan persamaan regresi (Drapper et Al. 1976) untuk
mendapatkan nilai optimum, maksimal Nilai dan konstanta (x = 0) (Tabel 5). Dengan
Kendala parameter yang menghasilkan Y maksimum di Persamaan dianggap terbaik, dan
parameternya Di bawah konstan (x = 0) dianggap tidak sesuai untuk Pengembangan sistem
usahatani kedelai. Kriteria kesesuaian lahan ditetapkan dalam 3 kriteria
Dengan hasil benchmark (yield) yang didapat, yaitu Sangat cocok, tepat dan tidak sesuai.
Sangat Sesuai bila variabel independen berpengaruh Hasilnya diatas nilai maksimal
(maksimal y) (Subowo 2011). Sesuai saat mandiri Variabel mempengaruhi hasil pada nilai
konstan. Tidak sesuai bila variabel bebas Mempengaruhi hasil di bawah nilai konstan yaitu
Nilai y pada x = 0, dan definisi yang sangat tepat Adalah saat upaya pengembangan akan
menguntungkan kedelai Petani dilakukan di atas tanah, seperti Pengembangan usahatani
kedelai akan menguntungkan dilakukan Di darat dengan usaha tertentu, meski tidak
Yang tepat adalah pengembangan pertanian kedelai Tidak akan dilakukan di tanah yang
menguntungkan bahkan dengan a Usaha tertentu (Subowo 2010).

HASIL DAN DISKUSI


Pengamatan organisme tanah, tanah
Kimia dan sifat fisik dari ketiganya
Lokasi tercantum pada Tabel 1, 2 dan 3. Parameter
Jenis yang diamati (n) adalah 42 unit, termasuk kedelai
Sifat agronomi, status kimia tanah dan tanah
Sifat fisik dan keragaman dan populasi
Fauna. Tabel menunjukkan nilai properti
Agronomi, kimia, fisik dan biologis
Sifat dan keragaman populasi fauna masing-masing
Lokasi yang berbeda Hasil hasil biji kedelai
Dari Cibaliung-Banten 65,2 g m-1, Rejobinangun-
Lampung adalah 305 g m-1, Banjarsari Sumatera Selatan
Adalah 81,3 g m-1.
Sesuai dengan hasil correlationregression
Model ada secara signifikan
Korelasi antara populasi biologis tanah dan
Pertumbuhan kedelai di tanah ultisol, keduanya positif
Dan efek negatif.
Tanah yang subur dengan pemandangan vegetasi, memiliki a
Kepadatan penduduk yang lebih tinggi dan jumlah tanah relatif
Fauna dari pada tanah subur dengan tampilan vegetasi kurang.
Tanah dengan tampilan vegetasi Medium memiliki tinggi
Kepadatan penduduk dan jumlah fauna tanah relatif
Daripada tanah dengan pandangan kurang vegetasi.
Identifikasi awal untuk menentukan lahan
Kesesuaian menggunakan uji korelasi antara yang diamati
Faktor (Dayan 1979). Faktor yang sudah dekat
Hubungan ditandai dengan signifikan
Nilai korelasi dan diikuti oleh regresi
Analisis (Drapper dan Smith 1976). Nilai a
Konstan ditentukan nilai y ketika x = 0; X =
Nilai dari variabel independen adalah nilai yang
Mempengaruhi variabel dependen Tergantung utama

Variabel menentukan produksi kedelai (yield).


Sedangkan faktor x (variabel bebas) dan
Variabel independen utama berkorelasi antara
Sifat agronomi selain hasil, seperti fisik tanah
Dan sifat kimiawi, serta fauna tanah dimana
Kedelai tumbuh Tabel 4 dan 5 menunjukkan kedelai
Hasil hasil berkorelasi dengan faktor lain seperti itu
Sebagai berat biomassa, berat polong, potensi tanah P,
Drainase pori, serangga tanah dll. Faktor kimia tanah
Yang mempengaruhi pembentukan kulit kacang polong seperti
Unsur Ca, B (boron), tersedia P dan P
potensi. Fauna tanah, terutama cacing tanah, memang
Secara signifikan berkorelasi dengan kepompong (cacing tanah
telur). Dalam kondisi dataran tinggi, cacing tanah berada
Jarang ditemukan, hanya ditemukan jejak
Cacing dan kepompong Cocoons berkorelasi dengan variasi
Faktor seperti nodul akar, pH, C, N, C / N,
Potensi K, K dan P yang tersedia dan Mg. Jadi tidak langsung
Faktor - faktor yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh
Cacing tanah (Tabel 1)

Variabel utamanya adalah variabel itu


Secara signifikan berkorelasi dengan hasil; Variabelnya
Antara 1 adalah variabel yang signifikan
Berkorelasi dengan variabel utama; Variabelnya
Antara 2 adalah variabel yang berkorelasi
Secara signifikan dengan variabel 1; Variabelnya
Antara 3 adalah variabel yang berkorelasi
Signifikan dengan variabel antara 2, dan
Begitu seterusnya
Kriteria kesesuaian lahan dibagi menjadi tiga
Kriteria, maksudnya tidak sesuai, cocok dan sangat
Cocok (Soil Survey Staff 1998; Dajenudin et al.
2003a). Berdasarkan keberadaan fauna tanah, lahan
Kesesuaian itu tidak tepat saat independen
Variabel mempengaruhi hasil (nilai persamaan
Y = variabel dependen) dengan nilai konstan yang
Adalah nilai x = 0 (Tabel 6). Kesesuaian lahan
Sesuai bila variabel independen terpengaruh (tabel 2)

Hasil di atas nilai konstan. Sementara, tanah


Kesesuaiannya sangat tepat saat independen
Variabel mempengaruhi hasil di atas maksimum
(Maksimum y), x maksimal diperoleh oleh
Turunan pertama dari persamaan kuadrat: y = 0, y =
0.0001x2 misalnya - 0.207x + 77.99 pertama
Keturunan (bentuk kurva diabaikan) adalah 2 x 0,0001 x
- 0207 = 0, disederhanakan 0.0002x = 0207 (negatif
Nilai itu karena adanya perubahan posisi yang mana
Ternyata positif) (Drapper dan Smith 1976), atau
X = 0.207 / 0.0002 = 1035. Jika nilai maksimum
X dimasukkan ke dalam persamaan, nilai y akan menjadi
Maksimal, sedangkan nilai optimumnya didapat
Dari nilai maksimal 5% interaksi
Hubungan dengan biomassa sangat erat kaitannya dengan
Nilai korelasi adalah 0,88. Pada Tabel 6, biomassa
Variabel independen utama berarti variabel itu
Terkena dampak langsung dan terkait dengan hasil kedelai. Bisa
Terlihat bahwa persamaan kuadrat biomassa kacang kedelai
Hasil menunjukkan nilai maksimum kecurigaan tersebut( tabel 3)

(tabel 5)292.2 dengan nilai konstan 77,99 berarti


77,99 minimum biomassa gm-2 untuk mendapatkan yang maksimal
292,2 g m-2, atau setara dengan 2,92 Mg ha-1 sebagai
Nilai rata-rata berpotensi untuk yang tertinggi
Kedelai yang bisa dicapai, sedangkan jika diproduksi
Biomassa kurang dari 77,99 g m-2 kedelai
Tanaman tidak akan menghasilkan
Interaksi antara cacing tanah dan kepompong
Sangat dekat dengan nilai korelasi 0,85.
Sedangkan di lapangan pengamatan kepompong itu
Terutama ditemukan dari cacing tanah, karena
Cacing tanah dapat bergerak selama pengambilan sampel,
Cacing tanah bergerak ke lapisan bawah atau meloloskan diri
Tempat lain, agar kepompong mudah ditemukan
(Subowo dkk, 2002). Pada Tabel 6 cacing tanah adalah
Variabel ketiga, artinya cacing tanah tidak langsung
Mempengaruhi hasil kedelai, namun terpengaruh sebelumnya
Variabel sifat fisik dan kimia dan lainnya
Sifat agronomi Pada Tabel 6, tampak kuadrat
Persamaan dengan kepompong cacing tanah menunjukkan kecurigaan
Y nilai maksimum adalah 200,2 dengan konstanta 5.28,
Artinya pada tingkat populasi 200,2 cacing tanah
Nilai hasil kedelai m-2 maksimal, sedangkan
Nilai konstanta nilai 5,28 menunjukkan terendah
Total populasi cacing tanah yang dapat mempengaruhi
Peningkatan hasil kedelai.
Fauna tanah bervariasi antara 3, artinya tidak
Secara langsung mempengaruhi hasilnya, namun berpengaruh pada tanah
Sifat fisik (variabel antara 2), lalu
Variabel antara variabel 2 mempengaruhi antara
1 (sifat kimia tanah) yang pada gilirannya
Mempengaruhi produksi kedelai. Fauna tanah itu
Paling erat berkorelasi dengan cacing tanah (R2 = 0,85),
Dengan persamaan model Y = -0,237 + 7,845 X + X2
Dan nilai konstan adalah 5.28. Nilai konstan 5,28,
Artinya tanah masih bisa menghasilkan kedelai di Indonesia
Ultisol jika ada minimal 5.28 cacing tanah
M-2 dengan nilai maksimum rata-rata 200,02
Populasi cacing tanah 200 ind. M2 diharapkan kedelai
Produksi bisa mencapai maksimal.
Fauna tanah yang secara langsung mempengaruhi hasil kedelai
Adalah serangga tanah dengan nilai korelasi -0,7426.
Serangga tanah yang diidentifikasi adalah asprey (predator), lainnya
Fauna tanah (cacing tanah, dll), semakin tinggi predatornya
Populasi hasil kedelai menurun, sedangkan
Predator rendah semakin tinggi hasil kedelai yang diperoleh.
Persamaan yang diambil adalah Y = -47,45 + 103,8X, dengan a
Nilai konstan 284,2 berarti hasil kedelai saat
Tidak ada populasi serangga tanah (predator)
Mencapai 227,4 ind. M-2 dan populasi setiap
Meter persegi adalah populasi predator tertinggi
Untuk mendapatkan hasil kedelai tertinggi, dengan asumsi Rendah 227,4 ind. M-2 lebih
tinggi kesempatan untuk mendapatkan
Hasil maksimal

KESIMPULAN
Hasil kedelai ditanam di tanah Ultisol
Bisa menghasilkan maksimal 2,92 Mg ha-1 dengan
Masukan optimal Cacing tanah tidak berpengaruh secara langsung
Tanaman kedelai, tapi itu adalah variabel ke-3
Antara, yang berarti adanya cacing tanah
Sifat fisik tanah yang terkena dampak, fisik tanah
Sifat gizi berpengaruh terhadap ketersediaan gizi, gizi
Ketersediaan mempengaruhi biomassa dan hasil kedelai.
Nutrisi dan sifat kimiawi yang secara langsung
Mempengaruhi pertumbuhan dan produksi kedelai
Adalah potensial P, tersedia P, tersedia K, B (Boron),
PH Ca dan tanah. Sifat fisik itu secara langsung
Mempengaruhi pertumbuhan dan produksi kedelai
Adalah Drainage Pore (DP), Rapid Drainage Pore,
Kadar air tanah dan permeabilitas.
Berdasarkan indikator biologi tanah, fauna tanah itu
Secara langsung mempengaruhi (negativeor positif) pertumbuhan dan
Produksi kedelai adalah adanya serangga tanah,
Miliped, centiped, semut dan moluska.

You might also like