You are on page 1of 4

PENGERTIAN BOILER CFB ( CIRCULATING FLUIDIZED BED )

16.07.00

PENGERTIAN DAN PENGENALAN TEKNOLOGI BOILER CFB (


CIRCULATING FLUIDIZED BED )
Konsep dasar dari boiler CFB adalah boiler stoker ( unggun fluidisasi ) dimana batu
bara dibakar diatas rantai berjalan dan diberi hembusan udara dari sisi bawah sehingga
batu bara membara diatas rantai berjalan tersebut. setelah dilakukan repowering dan
redesigning maka didapatkan lah boiler dengan type CFB. Berikut ini akan dibahas
secara singkat pengertian,nagian bagian boiler,konsep pembakaran,perbandingan
boiler CFB dan Pulvurized cozl,prosedur umum operasi,proses pembakaran, kontrol
pembakaran, dan lain lain .
A. pengertian CFB

CIRCULATING : Terjadinya sirkulasi batu bara yang belum habis terbakar


dari FURNACE ke CYCLONE kemudian masuk ke SEALPOT dan kembali ke
FURNACE.
FLUIDIZED : Penghembusan udara primer untuk menjaga material bed dan
batu bara tetap melayang didalam furnace.
BED : Material material berupa partikel partikel kecil ( pasir kuarsa, bottom
ash ) yang bsigunakan sebagai media awal transfer panas dari pembakarn HSB
kepembakaran batu bara ( 100 ton )

B. 3 Bagian utama boiler type CFB

FURNACE Yang berfungsi sebagai tempat terjadinya pembakaran bahan


bakar. komponen yang terdapat difurnace : wall ntube, pnel evaporator , panel
super heater.
CYCLONE Yang berfungsi untuk memisahkan batubara yang belum terbakar
sengan abu ( ash ) sisa pembakaran dan mengembalikannya ke furnace.
komponen utama Cyclone : Cyclone, Sealpot, Seal Pot Dutch
BACKPASS Yang berfungsi sebagai ruang pemanfaatan kalor yang terdapat
dalam flue gas . komponen utama di backpass adalah : Finishing, Superheater ,
Low temperature Superheater , Economizer, dan Tubular Air Heater.

C. Konsep pembakaran Boiler CFB


Konsep pembakaran dari boiler CFB ini adalah :

CFB Boiler mampu membakar dengan tingkat emisi yang rendah ( Sox dan
Nox yang dangat rendah )
Coal dibakar pada bagian "bed of naterial " yang mengambang dan sirkulasi
dalam burnace karena kecepatan udara yang tinggi sehingga menyebabkan
fluidisasi pada bed material .
Bed infentory terdiri dari fuel , Sorbent, Inert sand , dan reinjected coal dari
cyclone.

D. gambar perbedaan boiler CFB dan Boiler PC

1. Gambar boiler CFB

2. Gambar boiler Pulvurized Coal


E. Perbandingan Boiler CFB dengam Boiler PC
Teknologi boiler type CFB ini mempunyai banyak kelebihan dibandingan
dibandingkan dengan jenis boiler pulvirized coal yang kita kenal selama ini. Berikut
adalah beberapa perbandingan antara boiler tipe CFB dan Boiler PC
No BOILER CFB BOILER PC
1 Temperatur pembakaran di Temperature pembakaran di
furnace rendah ( 800 C ) Fuernace tinggi ( 1000 C )
2 Kadar Sox dan Nox yang Kadar Sox dan Nox tinggi karena
rendah karena tidak menggunakan Limestone
menggunakan Limestone
3 Ukuran batu bara yang Ukuran natubara yang masuk
masuk kefurnace ( 6 mm ) kefurnace dalam bentuk halus
4 Dapat menggunakan batu Menggunakan batubara dengan
bara dengan nilai kalor yang nilali kalor tinggi
rendah
5 Menggunakan panel Tidak menggunakan panel
evaporator dan panel super evaparatordan panel super heater
heater didalam furnace
untuk pemanfaatan radiasi
panas dari pembakaran
6 Penggunaan Start up burner Penggunaan start up burner
tidak tergantung dari beban tergantung beban
( MW ) tetapi temperatur
furnace

Bed material handling CFB Boiler


Hai bloggers,, pada kesempatan ini saya akan berbagi sedikit tentang bed material handling untuk
apllikasi pada CFB boiler, so let we start.
oke kita mulai dari pengertian CFB, CFB atau Circulate Fluidized Bed boiler merupakan boiler yang
bekerja dengan prinsip mensirkulasikan bed material dari furnace secara kontinu selama proses
pembakaran. Bed material difluidisasikan oleh udara berdebit tinggi oleh primary air fan melalui
nozzle pada bagian dasar furnace.fluidisais merupakan istilah dimana bed material tersembur oleh
udara dengan debit tinggi sehingga seolah mengalir dan bubbling selayaknya fluida. Bed material
yang disirkulasikan menyerap panas dari hasil pembakaran bahan-bakar (batu bara) yang kemudian
di transferkan secara konveksi menuju dinding-dinding water wall boiler, platen wall. Panas inilah
yang kemudian memanaskan air di dalam water wall yang pada akhirnya menghasilkan produk uap
dan bertekanan di dalam steam drum. Proses pembakaran berkisar pada temperature 870 0C. bed
material umumnya berupa pasir (silica sand) dan selama sirkulasi, digunakan alat pemisah partikel
bed material dengan debu hasil pembakaran (fly ash) agar bed material dapat kembali lagi menuju
furnace boiler. Alat pemisah ini umumnya berupa cyclone yang bekerja memanfaatkan gaya
sentrifugal sehingga partikel dengan berat jenis lebih besar akan terpisah secara sentrifugal dan
jatuh menuju boiler.
Untuk menghasilkan uap kering, maka digunakan super heater yang mana memanfaatkan kalor sisa
pembakaran sebelum dikeluarkan melalui stack. Dengan demikian dapat meningkatkan efisiensi
kalor pembakaran. Pemanfaatan kalor sisa pembakaran ini juga sering disebut dengan istilah heat
recovery steam. Uap panas dan bertekanan tersebut dialirkan menuju nozzle yang akhirnya
disemburkan menuju sudu-sudu turbin sehingga menghasilkan daya putar/torsi dan memutar trubin
hingga diperoleh kecepatan 3000 rpm. Poros turbin terkopel dengan poros generator untuk memutar
poros generator sehingga generator mendapatkan daya mekanis. Putaran poros generator
menghasilkan perbedaan induksi magnetis akibat adanya medan eksitasi dari kumparan rotor
generator. Perbedaan induksi ini menghasilkan fluks magnet yang besarnya berubah-ubah, karena
itu munculah perbedaan potensial pada kumparan stator yang pada akhirnya menghasilkan energy
listrik.
CFB Boiler menggunakan pasir kuarsa (silica sand) sebagai bed material. Bed material berfungsi
untuk membantu proses perpindahan dan penyerapan panas secara konveksi dari pembakaran
pada furnace boiler menuju water wall dan platen wall. Water wall dan platen wall berisikan air yang
dipanaskan pada temperature sekitar 870 0C hingga mendidih dan menghasilkan uap panas dan
bertekanan yang terkumpul pada steam drum

Level minimum bed material adalah sekitar 330 mm pada bed density sebesar 4 kPa dan level
maksimal yaitu 700 mm dengan bed density sebesar 6 kPa. Batasan minimum ditujukan untuk
menghindari terjadinya over temperature pada air plate/air nozzle furnace. Level bed density dijaga
agar tidak melebihi batas maksimum (6 kPa) yang mana bertujuan agar proses fluidisasi dapat
maksimal.
Selain sebagai media transfer kalor, bed material juga berfungsi untuk menjaga air nozzle yang
terletak pada bagian dasar furnace agar tidak terlampau panas/over heat akibat proses
pembakaran. Nozzle berfungsi untuk memberikan tekanan udara yang selanjutnya digunakan untuk
fluidisasi bed material. Pada peningkatan beban bed material juga diperlukan untuk menjaga
kestabilan pembakaran dan densitas bed material pada furnace. Densitas bed material harus dijaga
agar tetap berada di atas 4 kPa untuk menghindari over heating pada nozzle.

You might also like