Professional Documents
Culture Documents
DIAJUKAN OLEH :
M. RUCHYAT AMAR YASIN (110.1999.147)
ABDUL RACHMAN (110.1999)
PEMBIMBING :
Dr. ACHMAD ASSEGAF, SpAn
Dr. UNDANG KOMARUDIN, SpAn
Dr. GUNAWAN, SpAn
SMF ANESTESI
RSUD Dr. Hi. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG
JULI 2005
0
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS
Nama : Ny. E
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Pramuka blok 5 kemiling, Bandar Lampung.
Tanggal masuk RSAM : 22 Juni 2005, Pk 08.50 WIB
Tanggal operasi : 25 Juni 2005
II. ANAMNESIS
Autoanamnesis ( 22 juni 2005 )
Keluhan utama : perut terasa mulas sejak 5 hari yang lalu
Keluhan tambahan : sakit kepala, nyeri ulu hati, mual.
Riwayat Operasi
1
Tidak ada
Status Generalis
KEPALA
Bentuk : Bulat simetris
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
Mata : Palpebra oedem -/-, konjungtiva ananemis, sklera anikterik,
lensa jernih, pupil isokor, reflek cahaya (+/+),
Telinga : Tidak ada kelainan
Hidung : Tidak ada pernapasan cuping hidung ,septum tidak deviasi,
sekret (-), mukosa tidak hiperemis
THORAK
PARU
Inspeksi : Bentuk dada normal, pergerakan nafas kanan kiri simetris
Palpasi : Fremitus taktil simetris kanan kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler seluruh lapang paru, wheezing (-/-) ronkhi (-/-)
JANTUNG
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
2
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : sulit dinilai
Auskultasi : Bunyi jantung I - II reguler murni, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN
Status Lokalis
GENITALIA EXTERNA
Kelamin : Wanita, perdarahan pervaginam (+).
EKSTREMITAS
Superior : Oedem (-/-), sianosis (-)
Inferior : Oedem (+/+), sianosis (-)
Palpasi : Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah processus xypoideus (34 cm),
memanjang, terbawah kepala, bagian yang masuk pintu janin 4/5, his (2x-10-25),
DJJ 120 x/mnt ireguler, taksiran berat janin 3100 gram.
Vagina Toucher : Portio lunak, posterior, pembukaan 2cm, kepala H I-II, petunjuk
belum dapat dinilai.
IV. LABORATORIUM
Kimia darah : Bilirubin total : 0,5 mg/dl Ureum : 24 mg/dl
Bilirubin indirek : 0,3 mg/dl Kreatinin : 0,8 mg/dl
Bilirubin direk : 0,2 mg/dl GDS : 72 mg/dl
SGOT : 18 U/L
SGPT : 14 U/L
Total protein : 6,4 gr/dl
Albumin : 3,6gr/dl
Globulin : 2,8 gr/dl
Urin lengkap : warna : kuning sedimen : leukosit : 20-40/LPB
Kejernihan : keruh eritrosit :4-8/LPB
Leukosit : 500 u/l epitel : (+)
Protein : 75 mg/dl (++)
Glukosa : (-)
Keton : (-)
Darah samar : 50u/l
3
Rencana Operasi
Sectio Caesar
Kesan
Status Fisik ASA II
Jenis Anestesi
Anestesi umum
Teknik Anestesi
Induksi Anestesi Intravena dilanjutkan dengan intubasi endotracheal tube no. 7.0 dan
dipasang guedel.
Persiapan Operasi
Surat izin operasi
Tidak puasa 6-8 jam sebelum operasi
Tidak memakai perhiasan / kosmetik
Memakai baju khusus kamar bedah
4
maintenance
O 2 liter/ menit
NO 2 liter/ menit
Isofluran 2 Vol %
Nafas terkendali
Tekhnik anestesi
1. Setelah alat disiapkan dan pasien posisi terlentang, dipasang infus RL 1 jalur.
2. Sungkup muka dipasang dengan pemberian oksigen 100% sebesar 2,5 liter/
menit selama 5 menit.
3. Setelah 5 menit, diberikan obat pelumpuh otot Tracrium 25 mg, dan mulai
dilakukan induksi dengan propofol 150 mg (iv), lalu Succcinyl cholin 80 mg.
4. Intubasi dengan endotracheal tube no.7.0 dengan cuff dan guedel terpasang.
5. Setelah diyakini anestesi berhasil dan aman untuk dilakukan operasi, operasi
di mulai dengan Insisi (SC).
6. Kontrol TD, nadi dan respirasi setiap 5 menit.
7. Sekitar 15 menit kemudian bayi lahir lalu diberi Piton 20 IU/ drip.
8. Pada lapangan operasi terjadi perdarahan.
9. 15 menit kemudian TD menjadi 160/120 mmHg.
10. TD tidak stabil, saat operasi selesai TD 120/70 mmHg.
11. Setelah operasi selesai dilakukan pengisapan lendir, ekstubasi setelah nafas
spontan, kemudian isofluran dan NO dimatikan diberi O 6 liter/ menit sampai
diyakini jalan nafas bebas
12. Os diberi analgetik pronalges supp.
13. Pasien diobservasi di RR.
Lama operasi
1 jam 15 menit
5
Respirasi : 20 x/menit
Os dikirim keruang observasi RR
Penatalaksanaan
Pemberian oksigen 3 lt/menit
6
RESUME
Pasien, wanita, 28 thn, datang dengan keluhan perut mules sejak 1 SMRS disertai
keluhan sakit kepala,mual dan nyeri ulu hati dan pasien mempunyai riwayat
hipertensi sejak 6 tahun yang lalu.
D/ pre op : Pre Eklampsia Berat + gawat janin
Rencana operasi : SC
Kesan : Status fisik ASA II
Jenis anestesi : General anestesi
Tekhnik anestesi : Endotracheal tube no. 7.0 dengan cuff dan guedel, dan nafas
terkendali
7
Nadi : 86 x/mnt
Pernapasan : 20 xmnt
Penatalaksanaan : O2 3 lt/mnt
8
DISKUSI
Pada pasien ini di diagnosis Pre Eklampsia Berat + gawat janin setelah dilakukan
anamnesa, dan pemeriksaan fisik di RSAM. Kemudian dilakukan SC.
Persiapan Operasi pada pasien ini :
tidak berpuasa 6-8jam, yang merupakan Kontra Indikasi untuk dilakukan tindakan
anestesi.
Persiapan Pre Anestesi :
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 160 /110 mmHg, nadi 100 x/mnt, respirasi 20
x/mnt, suhu 37 C. pasien dilakukan Anestesi Umum dengan Propofol 150 mg,
sebaiknya pada pasien ini diberikan premedikasi berupa pemberian ranitidin 50-100
mg IV untuk mengurangi sekresi cairan lambung dan juga diberikan emulsi antasid
30 ml untuk menaikan PH lambung
Tehnik anestesi yang dipilih adalah anestesi umum dengan endotracheal tube karena
diperkirakan operasi akan berlangsung lebih dari 60 menit dan agar lebih mudah
mengontrol pernafasan, diberikan muscle relaxan karena obat ini sangat membantu
dalam pelaksanaan anestesi umum dan mengurangi cidera tindakan Laringoscopy
dan intubasi tracheal, terutama Succinil cholin 80 mg i.v serta pelumpuh otot jangka
panjang berupa Tracrium 35 mg i.v untuk mencegah nafas spontan dan
merelaxasikan otot dalam waktu yang lebih lama.
Induksi dilakukan dengan menggunakan Propofol yang merupakan gol.
Nonbarbiturat, yang memiliki effek pada CVS. Propofol menurunkan TD dikarenakan
effek simpatolitik atau vagotonik dan diikuti perubahan pada Cardiac Output atau
Resistensi Vascular Sistemik. 15 mnt setelah induksi TD turun menjadi 130/70
mmHg lalu meningkat menjadi 160/80 mmHg sehingga diberikan pethidin 50 mg
Pada pasien ini selama operasi berlangsung kurva tekanan darah tidak stabil (naik
turun ).
Operasi berlangsung selama 1 jam 15 menit, setelah operasi selesai Isofluran dan
NO dihentikan dan diberikan O 100% 6-8 liter/menit untuk mencegah hipoksia
difusi. Setelah nafas spontan pasien dibawa ke ruang RR untuk diobservasi.
Terapi Cairan
9
Diberikan cairan lewat kanula vena pada tangan kiri berupa cairan kristaloid ( RL )
sebanyak 1000 ml
Perhitungan cairan yang diberikan :
Cairan keluar
Perdarahan (tabung suction + duk + kassa) 30 cc x 3-4 cc : 500 cc
Insessible loss (1,5 2 cc/kgBB/jam) : 150 cc
Urin : 200 cc
Kebutuhan pemeliharaan selama operasi 6 cc/kgBB/jam : 420 cc
Total 1270 cc
10
DAFTAR PUSTAKA
11