Professional Documents
Culture Documents
Definisi VeR
Keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter yang berisi fakta dan pendapat
berdasarkan keahlian/keilmuan, tentang hasil pemeriksaan medis terhadap manusia
atau bagian dari tubuh manusia, baik hidup ataupun mati, yang dibuat atas
permintaan tertulis (resmi) dari penyidik yang berwenang, yang dibuat atas
sumpah/dikuatkan dengan sumpah, untuk kepentingan peradilan.
Hanya apa yang dilihat
Tidak opini/pendapat (kecuali kesimpulan)
Keterangan ahli
Lisan :
apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan (Pasal 186 KUHAP)
Keterangan ahli diberikan pada waktu pemeriksaan oleh
penyidik/P.U(penjelasan pasal 186 KUHAP) Merupakan keterangan ahli
bukan saksi ahli
Tertulis :
Dibuat setelah dilakukan pemeriksaan dokumen surat (Pasal 187 KUHAP)
VeR termasuk kategori ini
Pasal 222
Barang siapa dengan sengaja mencegah, menghalang halangi atau menggagalkan
pemeriksaan mayat untuk pengadilan, diancam dengan pidana penjara paling lama
sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
Peran VeR
Sebagai Barang Bukti
VeR merupakan dokumen berupa alat bukti sah surat ( Pasal 187 KUHAP butir C)
Pada bagian kesimpulan terdapat pendapat ahli (opini ahli)
Berperan sebagai pengganti tubuh korban
Sebagai bahan pertimbangan
Hampir seluruh tindak pidana yang menyangkut tubuh manusia VeR di pengadilan
VeR berperan dalam hakim membuat suatu keputusan
Jenis VeR
Klasifikasi 1
Visum Hidup
VeR perlukaan
VeR kejahatan seksual
VeR keracunan
VeR psikiatri
Visum mati
Klasifikasi 2
VeR Psikiatri (mental)
VeR Fisik :
Ver Mati
Ver Hidup
Perlukaan
Perkosaan
Keracunan
VeR Psikiatri
Status Mental
Biasanya untuk tersangka pelaku
Dasar Hukum:
Pasal 120, Penjelasan pasal 186
Pasal 27
Dikeluarkan oleh dokter Psikiatri
VeR Fisik
Status Fisik
Untuk korban
Dasar Hukum:
Pasal 133 KUHAP, Pasal 134 KUHAP
Dikeluarkan oleh dokter
Terdiri dari :
Korban Hidup
Korban Mati
Struktur dan Isi
Yang perlu diperhatikan
Gunakan bahasa Indonesia yang baku, karena VeR dipergunakan di pengadilan oleh
banyak pihak yang tidak semuanya dari kalangan kedokteran.
Jangan sekali-kali menggunakan istilah yang hanya lazim di kalangan kedokteran
Karena merupakan dokumen resmi, buat di atas kertas surat resmi, ketik rapi dst.
Selesaikan dalam jangka waktu yang wajar.
Visum dalam : 14 hari
Visum luar : 7 hari
STRUCTURE
Kepala,No reg.,tanggal
Kata : PRO JUSTITIA demi keadilan
Pendahuluan
Hasil Pemeriksaan
Kesimpulan
Penutup
Tanda tangan,Nama,Cap Institusi
PENDAHULUAN
Identitas institusi polisi yang meminta VeR
Identitas dokter dan institusi
Identitas korban seperti yang tercantum di dalam surat permintaan VeR
Waktu dan tempat pemeriksaan
HASIL PEMERIKSAAN
Sistematik,Jelas, terperinci dapat dimengerti
Objektif, Apa adanya
Deskripsi korban hidup:
Informasi dari anamnesa
Pemeriksaan Fsik dan Laboratorium
Prosedur medis
Informasi selama korban dirawat di Rumah Sakit
Keadaan terakhir korban
Penutup
Menyatakan : VeR dibuat sebenarnya, berdasarkan keilmuan, mengingat sumpah
sesuai dengan ketentuan dalam KUHAP
Ad. 1) V et R Sementara
Dibuat untuk korban hidup di mana kwalifikasi luka belum dapat ditentukan
Luka masih berkembang dan perlu perawatan
Ciri:
Pada kop tertulis: V et R Sementara
Kesimpulan: Hanya dapat ditulis jenis luka & jenis kekerasan
Demikianlah V et R Sementara dibuat dengan mengingat sumpah pada waktu
menerima jabatan
Hanya berlaku 20 hari
Hanya dibuat 1x
Ad. 2) V et R Lanjutan
Dibuat jika si korban telah selesai dirawat.
Ciri:
1. Pada kop tertulis: V et R Lanjutan
2. Kesimpulan: Selain jenis luka dan jenis kekerasan, juga dapat ditentukan derajat
penyakit / lukanya.
3. Demikianlah V et R Lanjutan dibuat dgn mengingat sumpah pada waktu menerima
jabatan
4. Hanya berlaku untuk waktu 20 hari
5. Bisa dibuat lebih dari 1 buah
Ad. 3) V et R Definitif
Mencakup V et R seketika / langsung (diberikan pada luka ringan atau V et R
Jenazah) dan V et R Lanjutan yg paling akhir (luka sedang atau berat)
Ciri:
1. Pada kop tertulis V et R Definitif
2. Kesimpulan:
Sebab kematian
Mekanisme
Perkiraan saat kematian
PERKOSAAN
Terminologi Hukum
Tidak kewajiban dokter untuk membuktian suatu perkosaan
Kewajiban dokter adalah membuktikan adanya persetubuhan dan adanya tindak
kekerasan
CAUSE OF DEATH
THE C.O.D. adalah cedera/luka/penyakit yang mengakibatkan rangkaian gangguan
fisiologi tubuh yang berakhir dengan kematian.
Pada beberapa kasus C.O.D tidak bisa ditentukan
CARA MATI
Merupakan terminologi hukum
Bukan kewenangan dokter untuk menentukan cara mati
Tetapi dokter dapat memberikan indikasi yang dapat dipakai untuk menentukan
sebab mati:
SAAT KEMATIAN
Penting untuk menentukan kemungkinan tersangka pelaku
Tidak dikatakan dalam satu waktu tapi dalam range waktu tertentu
Semakain besar range semakin aman suatu kesimpulan, tetapi semakin susah
penyidik mencari kemungkinan tersangka pelaku
MENTAL COMPETENCY
Penting untuk menentukan dapat atau tidaknya seseorang diminta pertanggung
jawabannya secara hukum
Hanya dokter psikiatri yang dapat menentukan
CONFIDENTIALITY
VISUM ET REPERTUM hanya diberikan kepada penyidik peminta
Tidak boleh disebarkan ke Media meskipun lisan
Hindari berbicara terlalu banyak, berbicara terlalu dini dan berbicara pada orang yang
salah
Kesimpulan
Dokter mempunyai kewajiban membuat Visum et repertum jika diminta oleh
penyidik.
Nilai visum et repertum tergantung kepada kualitas dari visum itu sendiri
Slide 2
Traumatologi
Luka
Keadaan terjadinya diskontinuitas jaringan
Dapat ditimbulkan oleh berbagai macam sebab
TRAUMATOLOGI FORENSIK
KEKERASAN SERING KALI MENYERTAI TINDAK PIDANA. KARENANYA,
PADA PEMERIKSAAN KORBAN KEJAHATAN, KITA SERING MENEMUKAN
AKIBAT DARI KEKERASAN INI.
Deskripsi luka
Gambaran luka yang objektif
Lokasi luka(regio dan koordinat)
Bentuk dan ukuran luka
Keadaan tepi luka
Keadaan dasar luka
Keadaan sekitar luka
LUKA MEMAR
TJONTOH
LUKA AKIBAT KEKERASAN TUMPUL
LUKA LECET
Penekanan/pergeseran benda tumpul pada kulit luka lecet
Luka lecet tekan penekanan yang menyebabkan terjadinya pemampatan
epidermis
Luka lecet geser Pergeseran yang menyebabkan terkikisnya epidermis
Kerusakan sebatas epidermis
Dapat sembuh sempurna 10-14 hari
Dapat diperkirakan bentuk benda penyebab atau arah kekerasan
LUKA ROBEK
Akibat benda tumpul
Menekan dan menggeser bagian kulitkulit teregang
Melampaui elastisitas kulit kulit terputuscelah pada kulit
Luka terbuka tepi tidak rata, pada salah satu sisi dpt ditemukan jejas berupa luka lecet
tekan
Arah kekerasan dapat diketahui mulai dari daerah lecet tekan kearah luar dan pada
sisi tepi ini kulit terangkat dari dasarnya
LUKA TUSUK
Akibat kekerasan tajam yang mengenai kulit dengan arah kekerasan tegak terhadap
permukaan kulit
Tepi luka rata
Pada saat benda tajam mengenai kulit, akan terbantuk celah pada kulit yang
merupakan sudut lancip
Elastisitas kulit dalamnya luka tidak menggambarkan panjangnya pisau
Sering pada kasus pembunuhan
Pada bunuh diriditemukan luka percobaan yang dangkal dengan arah yang sejajar
LUKA IRIS/SAYAT
Akibat kekerasan tajam yang bergerak k.l sejajar dengan permukaan kulit
Panjang luka jauh melebihi dalamnya luka
Sering pada pembunuhan
LUKA BACOK
Akibat kekerasan tajam dengan bagian mata senjata yang mengenai kulit dengan
arah tegak
Kedua sudut luka lancip dengan luka yang cukup dalam
Sering pada kasus pembunuhan
Barotrauma
Trauma yang terjadi akibat perbedaan antara tekanan udara (tekan barometrik) di
dalam rongga udara fisiologis dengan tekanan di sekitarnya.
Barotrauma paling sering terjadi pada penerbangan dan penyelaman dengan scuba,
Telinga
Tuba eustakius secara normal selalu tertutup namun tetapi dapat terbuka pada gerakan
Menelan
Mengunyah
menguap
Paru-paru
Barotrauma yang berefek pada paru adalah trauma pada paru selama naik ke
permukaan air dari kedalaman.
udara dapat menembus jaringan menyebabkan emphysema subcutaneous (terlihat
gelembung udara di bawah kulit)
emphysema mediastinal (udara tertimbun di jaringan & rongga dada).
Keadaan yang lebih buruk, udara dapat menembus peredaran darah sehingga
menyebabkan arteri ruptur & alveoli pecah.