You are on page 1of 1

Hubungan anemia dalam kehamilan dengan perdarahan postpartum karena atonia uteri di RSUD

Wonogiri

Ayu Wuryanti

ABSTRAK Latar Belakang: Di Wonogiri, menunjukkan jumlah Angka Kematian Ibu 113,96/100000 KH (2008)
dan 100,04/100000 KH (2009). Penyebab kematian maternal salah satu diantaranya karena perdarahan
(Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri, 2010). Menurut WHO, 40% kematian ibu di negara berkembang
berkaitan dengan anemia dalam kehamilan (Manuaba, 2001). Anemia dalam kehamilan berpengaruh buruk
saat kehamilan, persalinan dan nifas. Ibu hamil dengan anemia memiliki kemungkinan mengalami
perdarahan postpartum yang disebabkan karena atonia uteri. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai hubungan anemia dalam kehamilan dengan perdarahan postpartum karena
atonia uteri. Metode penelitian: penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi
penelitian adalah ibu hamil yang bersalin di RSUD Wonogiri. Jumlah sampel yang diperoleh mulai 19 Mei
2010 sampai dengan 10 Juli 2010 sebanyak 34 responden. Variabel bebas adalah anemia dalam kehamilan
dan variabel terikat adalah perdarahan postpartum karena atonia uteri. Analisa penelitian dilakukan dengan
menggunakan analisa bivariat, dengan uji statistik chi-square. Kemaknaan hasil dilihat dari p value yang
dibandingkan dengan nilai =0,05. Hasil: Dalam penelitian yang dilakukan terdapat 32,4% ibu yang
mengalami anemia (Hb 11 gr%). Ibu dengan anemia dalam kehamilan, 45,5% mengalami perdarahan
postpartum karena atonia uteri dan 54,5% tidak perdarahan. Sedangkan ibu bersalin yang tidak mengalami
anemia dalam kehamilan 4,3% mengalami perdarahan postpartum karena atonia uteri dan 95,7% tidak
mengalami perdarahan postpartum. Hasil uji korelasi chi- square nilai X2 = 8,652; p = 0,003 (p

1/1

You might also like