You are on page 1of 9

FUNGSI DALAM ORGANISASI

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Management Keperawatan


Dosen Pembimbing : Ns. Rusana., M.Kep

Disusun Oleh :
1. Wahyu Sejati
2. Sri Utaminingsih
3. Nurwati
4. Indah Bakat S
5. Erna Kristiani
6. Andipta Rangga Utomo
7. Arlina Widyawardani
8. Atik Murdiyatin
9. Rahmat Arizal

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYAH CILACAP


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TRANSFER
2016 / 2017

FUNGSI-FUNGSI DALAM ORGANISASI

1. Formal dan Informal


a. Formal
Sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang
dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara rasional.
Organisasi formal memiliki struktur yang terumuskan dengan baik, yang
menerangkan hubungan-hubungan otoriternya,kekuasaan,akuntabilitas dan
tanggungjawabnya.
Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran
melalui komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukan tugas-tugas
terspesifikasi bagi masing-masing anggota.
Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit,status,
prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasyarat lain nya terurutkan
dengan baik dan terkendali. Selain itu, organisasi formal tahan lama dan mereka
terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka
relative bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal adalah perusahaan
besar, badan-badan pemerintahan, dan universitas-universitas.
b. Informal
Kerjasama yang dilakukan dua orang atau lebih yang tidak dikoordinir
untuk mencapai tujuan yang disadari tapi akhirnya mempunyai tujuan bersama,
dimana kedudukan dan fungsi-fungsi yang dilakukan tampak kabur.
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara
sadar maupun tidak sadar,dan kerapkali sulit untuk menentukan waktu eksak
seseorang menjadi anggota organisasi tersebut.Sifat eksak hubungan antar
anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi.
Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam
bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila
hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.

2. Finansial giant
Manajemen merupakan suatu proses yang melibatkan kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai
sasaran perusahaan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya (M. Fuad 2002).
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan
melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan,
pengobatan, dan rasa aman kepada pasien , keluarga dan masyarakat.
Manajemen finansial adalah suatu proses dalam pengaturan aktivitas atau
kegiatan keuangan dalam suatu organisasi, dimana di dalamnya termasuk kegiatan
planning, analisis dan pengendalian terhdap kegiatan keuangan yang biasanya
dilakukan oleh manajer keuangan.
Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang
berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi atau
pembelanjaan secara efisien Agus Sartono 2001)
a. Tujuan manajemen finansial
1) Memaksimalkan kesejahteraan pemilik perusahaan atau memaksimalkan
nilai perusahaan.
2) Menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
3) Mencapai kesejahteraan masyarakat sebagai tanggung jawab sosial
perusahaan.
4) Fugsi keperawatan, mewakili sebagian besar pengeluaran total yaitu
sepertiga dari keseluruhan anggaran dasar rumah sakit
b. Peran dan arti penting finansial
1) Fungsional perusahaan
2) Posisi manajer keuangan dalam struktur organisasi
3) Pengembangan karir manajer keuangan
4) Kesempatan berkarir

3. Efisiensi
Sama halnya dengan penilaian efektifitas, maka penilaian tentang efisiensi
program juga melihat keberhasilan program dalam mencapai tujuan ataupun
mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi, tetapi dikaitkan dengan penggunaan
dana.
Di dalam organisasi efektivitas merupakan bahasan yang diangkat
berdasarkan issue seperti restrukturisasi sumberdaya yang tersedia, perubahan
teknologi, pemodifikasian iklim dan budaya organisasi dan pengembangan
strategi performa anggota organisasi berbasis target. Sementara itu, bahasan
efisiensinya meliputi evaluasi atas segala sumberdaya yang dioperasikan, apa-apa
yang jadi bahan bakar efektivitas. Ini pada gilirannya akan meliputi
pengorganisiran yang lebih baik atas aspek man, material, machine, methods, dan
money. Seluruh sumberdaya tersebut hanya tersedia dalam jumlah terbatas,
sehingga adalah tugas para manajer untuk bisa mendayagunakan semua itu secara
optimal dalam waktu yang sependek mungkin.
Baik efektivitas maupun efisiensi mengharuskan organisasi maupun pribadi
untuk terus menetapkan target, menganalisa kerja dengan seksama, mengatur
prioritas, dan senantiasa berfokus pada apa-apa yang paling bisa berikan dampak
atau nilai terbesar untuk setiap waktu yang dihabiskan.
Efisiensi menceritakan bagaimana suatu usaha dilakukan untuk menekan laju
pertumbuhan eksploitasi yang semakin meningkat karena penggunaan biaya/
dana yang sudah melebihi target yang direncanakan. Disatu sisi maksud dari
efektivitas adalah meminta dan berusaha agar segala usaha atau aktivitas
organisasi dilakukan sesuai dengan kebutuhan dengan tetap melakukan efisiensi
secara benar sesuai porsinya.
Pernyataan H. Emerson adalah Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik
antara input (masukan) dan output efisiensi adalah sesuatu yang kita kerjakan
berkaitan dengan menghasilkan hasil yang optimal dengan tidak membuang
banyak waktu dalam proses pengerjaannya,efektif belum tentu efisien dan begitu
sebaliknya.

4. Avoiding critism
Avoiding gaya seseorang atau organisasi yang cenderung untuk menghindari
terjadinya konflik. Hal-hal yang sensitif dan potensial menimbulkan konflik
sedapat mungkin dihindari sehingga tidak menimbulkan konflik terbuka. Setiap
kelompok dalam satu organisasi, dimana didalamnya terjadi interaksi antara satu
dengan lainnya, memiliki kecenderungan timbulnya konflik. Dalam institusi
layanan kesehatan terjadi kelompok interaksi, baik antara kelompok staf, staf
dengan pasien, staf dengan keluarga dan pengunjung, staf dengan dokter, maupun
dengan lainnya yang mana situasi tersebut seringkali dapat menimbulkan konflik.
Konflik sangat erat kaitannya dengan perasaan manusia , termasuk perasaan
diabaikan, disepelekan, tidak dihargai, ditinggalkan, dan juga perasaan jengkel
karena kelebihan beban kerja.
Konflik adalah situasi yang terjadi ketika ada perbedaan pendapat atau
perbedaan cara pendang diantara beberapa orang, kelompok atau organisasi. Sikap
saling mempertahankan diri sekurang kurangnya diantara dua kelompok, yang
memiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuan
sehingga mereka berada dalam posisi oposisi bukan kerjasama. Satu pihak
menolak bahwa konflik itu ada, mengubah topik dan menghindari diskusi-diskusi
seraya tidak memperlihatkan komitmen penyelesaian . Gaya ini efektif dalam
situasi dimana terdapat bahaya penyerangan fisik, tanggapan atas isu remeh, tidak
berpengaruh terhadap kesempatan untuk mencapai tujuan, atau rumitnya situasi
yang membutuhkan solusi.
Avoiding (penghindaran) konflik punya keuntungan dalam hal pemeliharaan
hubungan, dimana hubungan diyakini akan terluka akibat penyelesaian konflik.
Kerugian gaya ini adalah konflik tidak akan selesai. Berlebihannya penggunaan
gaya ini justru mendorong munculnya konflik internal dalam diri individu yang
melakukan nya. Orang lainpun cenderung meremehkan si penghindar.
Penghindaran masalah biasanya bukan malah menyelesaikan masalah
melainkan justru menambahnya. Semakin lama kita menunggu konfrontasi
dengan orang lain, semakin sulit konfrontasi yang terjadi nantinya.

5. Public image
Adalah suatu gambaran umum tentang suatu organisasi. Public telah
memiliki ruang yang lebih luas untuk memantau sepak terjang
organisasi/perusahaan baik yang berkaitan dengan produk/jasa, pengelolaan
organisasi sampai kinerja suatu organisasi. Sehingga tuntutan untuk menjaga terus
citra atau image baik menjadi sesuatu yang mendesak. Citra yang baik dari suatu
organisasi akan mempunyai dampak yang menguntungkan, merupakan asset
karena image mempunyai dampak pada persepsi publik dari komunikasi dan
operasi organisasi dalam berbagai hal.
Membangun suatu image yang baik tidak sama dengan memperbaiki
kembali bangunan yang telah hancur. Ada faktor kepercayaan publik yang sangat
kental melekat didalamnya sehingga apabila reputasi jelek maka kepercayaan
publik yang melekat itu lepas dengan cepat dan untuk menempelkan lagi butuh
waktu yang lama. Dalam hal ini para praktisi publik Relation memiliki peran
kunci dalam pemeliharaan image.
Publik relation adalah bidang aktivitas yang bertujuan menciptakan saling
pengertian yang baik atara suatu organisasi dengan publiknya, organisasi
menyadari bahwa tanpa dukungan publiknya ia tak dapat tumbuh optimal. Setiap
organisasi mau tidak mau memiliki citra di masyarakat karena citra ada ada
dibenak masyarakat,maka salah satu hal yang harus dilakukan pimpinan
organisasi adalah menjaga jangan sampai karena berbagai macam sebab,
mayoritas anggota masyarakat mempunyai persepsi yang salah tentang
organisasinya sehingga menimbulkan citra negatif. Citra negatif akan merugikan
organisasinya karena citra menjadi salah satu pegangan bagi banyak orang dalam
mengambil berbagai keputusan penting seperti antara lain: membeli barang atau
menggunakan jasa yang dihasilkan
Adapun fungsi dari public relation adalah:
a. Programing
Fungsi ini antara lain mencakup analisis masalah dan peluang
menentukan goals dan publik( kelompok orang yang dukungan dan
pemahamannya diperlukan organisasi) serta merekomendasi dan
merencanakan kegiatan, termasuk di dalamnya pembuatan anggaran,
penjadwalan, pembagian dan pendelegasian tugas.
b. Relationship
Seorang praktisi PR yang berhasil harus mengembangkan ketrampilan
dalam mengumpulkan informasi dari manajemen, sejawat dalam organisasi
dan dari sumber-sumber di luar organisasi. Untuk itulah banyak kegiatan PR
mensyaratkan para praktisinya untuk mempunyai kemampuan menjalin
hubungan baik dengan publik internal maupun eksternal.

c. Writing dan Editing


Sejalan dengan sasaran kegiatan PR yakni mencapai publik yang amat
besar, alat penting yang digunakannya adalah melalui barang-barang cetakan.
Banyak ragam cetakan yang digunakan dalam kegiatan PR seperti laporan
tahunan, booklet, media release, newsletter, buletin,dll. Sebagain besar
pekerjaan PR berkaitan dengan penulisan dan penyuntingan.
d. Informasi
Membangun sistem informasi yang baik merupakan salah satu cara
menyebarkan informasi secara efektif kepada publik. Ini biasanya berkaitan
dengan usaha pengenalan cara kerja berbagai media atau saluran komunikasi
yang ada termasuk didalamnya surat kabar, radio, multimedia,dll.
e. Production
Fungsi ini berkaitan dengan kegiatan produksi media komunikasi yang
digunakan dalam penyebaran pesan-pesan yang dirancang praktisi PR. Untuk
itu praktisi PR harus memiliki pengetahuan tentang tata letak, fotografi dan
hal-hal lain yang berkaitan dengan produksi media komunikasi yang
digunakan dalam kegiatan PR
f. Special Event
Konfrensi pers, pameran, ulangtahun perusahaan, pemberian
penghargaan, kunjungan perusahaan, seminar dan sebagainya merupakan
kegiatan yang harus ditangani PR. Kegiatan ini biasanya diarahkan untuk
dapat menarik perhatian dan memperoleh pengakuan dari publik terhadap
keberadaan perusahaan. Aspek-aspek yang perlu mendapat perhatian biasanya
berkaitan dengan protokoler, perencanaan, koordinasi, detail-detail jadwal
dengan kegiatannya.
g. Speaking
Ketrampilan penting yang juga harus dimiliki praktisi PR adalah
ketrampilan berbicara baik untuk tatap muka individual maupun untuk tatap
muka kelompok(public speaking) termasuk menulis makalahnya.
h. Researchdan Evaluation
Aktivitas penting yang dilakukan seorang praktisi PR adalah
pengumpulan fakta. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk itu, baik yang
dilakukan secara formal maupun informal.
6. Meeting individual needs
Adaptasi terhadap perubahan selalu menjadi kebutuhan pekerjaan untuk
keperawatan. individual, dokter, kepala perawat, dan manajer perawat klinis
yang berbeda setiap pergantian shift. Praktisi keperawatan akan mengetahui
peran-peran mereka berubah beberapa kali dalam sehari, kadang-kadang menjadi
manajer, kadang perawat klinis , kadang konsultan, dan selalu dalam peran
multiple.
Menurut William, ada empat alasan umum untuk melakukan perubahan, yaitu :
a. Untuk meningkatkan arti kepuasan ekonomi yang diinginkan seseorang
b. Untuk meningkatkan profitabilitas
c. Untuk mendorong kerja manusia dan kesejahteraan manusia
d. Untuk memberikan kepuasan individu dan kesejahteraan sosial.

DAFTAR PUSTAKA

Ellen, C., M Fuad.(2002). Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan ,Praktis. Cetakan


ke-2. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Huber, D.(2000). Leadership and Nursing Care Management. 2nd adition.
Philadelphia : W.B Saunder Company

Nursalam.(2002). Management Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan ,Profesional. Jakarta : Penerbit Salemba Merdeka

Robbins, S dan Couher, M. (2007). Managemen. Edisis Kedelapan, Jakarta : PT.


Indeks

Swansburg, R C. (2000). Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan


untuk Perawat Klinis. Edisi terjemahan. Jakarta : EGC

You might also like