You are on page 1of 17

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

ANABEL (Anti Diabetes Mellitus)


Uji Efektivitas 8-Methyl-N-vanillyl-trans-6-nonenamide dari Cabai Rawit
(Capsicum frutescens L. ) dengan Metode SFME (Solvent Free Microwave
Extraction)

BIDANG KEGIATAN :

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :

Yeni Variyana (2315105037) Angkatan 2015


Lutvianto Pebri Handoko (2315105013) Angkatan 2015
Alfian Muhammad Reza (2316105009) Angkatan 2016
Laili Ellya Fauziyah (2316105014) Angkatan 2016
Moch Dimas Khoirul U (2316105012) Angkatan 2016

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2016

i
PENGESAHAN PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan : ANABEL (Anti
Diabetes Mellitus) Uji Efektivitas 8-
Methyl-N-vanillyl-trans-6 nonenamide
dari Cabai Rawit (Capsicum frutescens
L. ) dengan Metode SFME (Solvent
Free Microwave Extraction)
2. Bidang Kegiatan : PKM-PE
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Yeni Variyana
b. NIM : 2315105037
c. Jurusan : Teknik Kimia
d. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
e. Alamat Rumah/Telp/HP : Jalan Asem Payung Gebang Putih
no.60 Sukolilo
Surabaya/081321110126
f. Alamat email : yeni.tekkim@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Prof. Dr. Ir. Mahfud, DEA
b. NIDN : 0002086104
c. Alamat Rumah dan HP : Perum ITS, Jl. T. Komputer U-156
Surabaya /08155223477
6. Biaya Kegiatan Total
Dikti : Rp 11.855.000,00
Sumber lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Surabaya, 8 Oktober 2016


Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Kimia ITS Ketua Pelaksana Kegiatan

(Juwari, S.T., M.Eng., Ph.D) (Yeni Variyana)


NIP. 197306151999031003 NRP. 2315 105 037

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Dosen Pendamping


Kemahasiswaan

(Prof. Dr. Ir. Heru Setyawan, M.Eng) (Prof. Dr. Ir. Mahfud, DEA)
NIP. 196702031991021001 NIDN. 0002086104

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................ i


Pengesahan Proposal PKM-P ......................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................ iii
Daftar Gambar ................................................................................................. iii
Daftar Tabel ...................................................................................................... iv
Ringkasan ......................................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................ 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ............................................................. 2
1.5 Manfaat Program ........................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 2
2.1 Karakteristik Cabai Rawit .............................................................. 2
2.2 Capsaicin ....................................................................................... 3
2.3 Metode Ultrasonic Extraction........................................................ 3
2.4 Gelombang Mikro (Microwave)..................................................... 4
2.5 Maserasi Extraction ....................................................................... 5
2.6 Studi Hasil Penelitian Sebelumnya ................................................ 6
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 6
3.1 Tahap Persiapan ............................................................................ 7
3.2 Tahap Perancangan Alat ................................................................ 7
3.3 Prosedur Proses Ekstraksi dan Distilasi ........................................ 7
3.4 Tahap Analisa ................................................................................ 9
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................ 8
4.1 Rancangan Biaya ........................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 10
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Cabai Rawit (Capsicum frutescens) ................................................. 3
Gambar 2. Struktur Kimia Capsaicin ................................................................. 3
Gambar 3. Alat Ultrasonic Extraction................................................................ 4
Gambar 4. Profil temperature pada pemanasan microwave dan konvensional. 4
Gambar 5. Diagram Alir Penelitian .................................................................... 7
Gambar 6a. Ultrasonik Extraction ..................................................................... 8
Gambar 6b. Microwave Distillation .................................................................. 8

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rancangan Biaya .................................................................................... 9
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................... 10

iv
RINGKASAN

Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik


kronik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresiinsulin, kerja insulin, atau keduanya (WHO, 1999 dan PERKENI, 2011).
Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF), menunjukkan jumlah
penyandang diabetes di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta. Oleh karena itu,
diperlukan suatu pengobatan untuk penderita diabetes. Badan Kesehatan Dunia,
WHO merekomendasikan pengobatan untuk penderita diabetes dianjurkan
menggunakan obat herbal dari simplisia tanaman, seperti ekstrak capsaicin yang
terdapat dalam cabai rawit.
Proses pengambilan ekstrak capsaicin dalam simplisia cabai rawit mulai
banyak dilakukan oleh para peneliti untuk mendapatkan hasil kadar yang tinggi.
Teknik yang banyak dikembangkan untuk mengekstrak capsaicin dari cabai rawit
adalah dengan metode Soxhlet, Microwave Assiated Extraction (MAE) dan
Ultrasonic Assisted Extraction (UAE). Menurut Chuichulcherma, dkk (2013)
metode yang paling optimum adalah UAE karena metode ini menghasilkan
capsaicin yang cukup tinggi dengan konsumsi energi yang rendah. Namun
teknologi UAE ini memiliki kekurangan dalam hal yield yang dihasilkan karena
lebih rendah jika dibandingan dengan metode Soxhlet dan MAE. Kemudian oleh
Golmakani and Moayyedi (2015) mengembangkan suatu metode terbaru yaitu
Solvent-Free Microwave Extraction (SFME) pada ekstraksi minyak atsiri. Metode
ini memiliki kelebihan dibandingkan metode-metode yang telah disebutkan di atas
diantaranya memiliki laju ekstraksi yang lebih cepat, yield, dan juga kemurnian
ekstrak yang lebih tinggi karena tidak membutuhkan pelarut sehingga tidak
berkontak dengan bahan kimia. Berdasarkan penelitian yang sudah ada, pada
penelitian ini dilakukan inovasi proses pengambilan ekstrak capsaicin
menggunakan metode Solvent-Free Microwave Extraction (SFME).
Pada penelitian ini akan dilakukan beberapa tahap yaitu proses ekstraksi,
pemurnian, isolasi dan pengujian. Variabel yang digunakan meliputi variabel
bebas, yaitu pengaruh ukuran (mesh), rasio massa dengan distiller, dan daya yang
digunakan dalam ekstraksi, sedangkan variabel tetap yaitu metode Solvent-Free
Microwave Extraction (SFME), dan jenis pelarut.
Penelitian ini diharapkan mampu diaplikasikan dalam bidang kesehatan
sebagai solusi baru penanganan diabetes untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat.

Kata kunci : Diabetes Mellitus, Capsaicin, Solvent free, Microwave extraction

v
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik kronik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin, atau keduanya (WHO, 2008).
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya
gangguan menahun terutama pada sistem metabolisme karbohidrat, lemak, dan
juga protein dalam tubuh. Gangguan metabolisme tersebut disebabkan kurangnya
produksi hormon insulin, yang diperlukan dalam proses pengubahan gula menjadi
tenaga serta sintesis lemak. Kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya
hiperglikemia, yaitu meningkatnya kadar gula dalam darah.
Dikutip dari data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2014, dua
pertiga dari penderita diabetes di Indonesia tidak mengetahui dirinya mengidap
penyakit diabetes. Prevalensi orang dengan diabetes di Indonesia menunjukan
kecenderungan meningkat, yaitu dari 5,7% tahun 2007, menjadi 6,9% tahun 2013.
Sementara, data International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan, jumlah
penyandang diabetes di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta dengan menempati
urutan ketujuh tertinggi di dunia dan menjadi salah satu penyebab kematian
tertinggi ketiga di Indonesia.
Pengobatan untuk penderita diabetes semakin beragam dan biaya untuk
pengobatan diabetes pun juga semakin mahal dan hampir tidak terjangkau. Badan
kesehatan dunia, WHO merekomendasikan pengobatan untuk penderita diabetes
dianjurkan menggunakan obat herbal dari simplisia tanaman, seperti ekstrak
capsaicin yang terdapat dalam cabai rawit (WHO, 2008).
Proses pengambilan capsaicin dalam simplisia cabai rawit mulai banyak
dilakukan oleh para peneliti untuk mendapatkan hasil kadar yang tinggi. Teknik
yang banyak dikembangkan untuk mengekstrak capsaicin dari cabai rawit adalah
dengan metode Soxhlet, Microwave Assiated Extraction (MAE) dan Ultrasonic
Assisted Extraction (UAE). Menurut Chuichulcherma, dkk (2013) metode yang
paling optimum adalah UAE karena metode ini menghasilkan capsaicin yang
cukup tinggi dengan konsumsi energi yang rendah. Namun teknologi UAE ini
memiliki kekurangan dalam hal yield yang dihasilkan karena lebih rendah jika
dibandingan dengan metode Soxhlet dan MAE. Kemudian oleh Golmakani and
Moayyedi (2015) mengembangkan suatu metode terbaru yaitu Solvent-Free
Microwave Extraction (SFME). Metode ini memiliki kelebihan dibandingkan
metode-metode yang telah disebutkan di atas diantaranya memiliki laju ekstraksi
yang lebih cepat, yield, dan juga kemurnian ekstrak yang lebih tinggi karena tidak
membutuhkan pelarut sehingga tidak berkontak dengan bahan kimia.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran,
rasio massa dengan pelarut, dan daya yang digunakan terhadap peningkatan kadar
dan yield capsaicin dengan menggunakan metode Solvent-Free Microwave

vi
Extraction (SFME) serta untuk mengetahui nilai toksisitas capsaicin dan
penurunan kadar gula darah.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan permasalahan yang
akan dibahas dalam Program Kreatifitas Mahasiswa ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengaruh ukuran (mesh), rasio massa dengan pelarut, dan daya
yang digunakan dalam ekstraksi dan distilasi terhadap peningkatan kadar
dan yield capsaicin pada cabai rawit, serta mengetahui niai efektivitas
penurunan kadar gula darah?
2. Bagaimana kondisi operasi optimum menggunakan metode Solvent-Free
Microwave Extraction (SFME) untuk menghasilkan kadar dan yield
optimum capsaicin pada cabai rawit?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai dari Program Kreatifitas Mahasiswa ini
adalah sebagai berikut :
1. Menentukan pengaruh ukuran (mesh), rasio massa dengan pelarut, dan
daya yang digunakan dalam ekstraksi dan distilasi terhadap peningkatan
kadar dan yield capsaicin pada cabai rawit, serta mengetahui niai
efektivitas penurunan kadar gula darah.
2. Mengetahui kondisi operasi optimum menggunakan metode Solvent-Free
Microwave Extraction (SFME) untuk menghasilkan kadar dan yield
optimum capsaicin pada cabai rawit.

1.4 Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari program Kreatifitas Mahasiswa Bidang
penelitian ini adalah :
1. Publikasi Jurnal ilmiah dan seminar dengan judul ANABEL (Anti
Diabetes Mellitus) Uji Efektivitas Sintesa 8-Methyl-N-vanillyl-trans-6-
nonenamide dari Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) dengan
Metode MSFE (Microwave Solvent Free Extraction)
2. Hak Paten tentang penerapan metode Solvent-Free Microwave Extraction
(SFME) dalam mengekstrak capsaicin dalam cabai rawit

1.5 Manfaat Program


Adapun kegunaan dari program ini adalah sebagai berikut :
1. Metode yang digunakan dapat diaplikasikan dalam bidang kesehatan
sebagai solusi baru penanganan diabetes untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat.
2. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi / rujukan oleh para
pihak akademisi untuk mendapatkan ektsrak capsaicin lebih lanjut.

vii
3. Karya penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah
dalam mengembangkan advanced technology di bidang pertanian yang
diproduksi secara massal bagi para petani cabe rawit.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Karakteristik Cabai Rawit
Cabai rawit (Capsicum frutescens) sesuai dengan gambar 1 merupakan
tanaman semusim atau berumur pendek dengan tinggi 30-45 cm. Salah satu zat
yang aktif yang dapat membuat rasa pedas adalah Capsicum frutescens dengan
kandungan sebesar 13,5 %. Selain capsaicin, beberapa senyawa yang terkandung
dalam buah cabai rawit adalah alkaloid, flavonoid, dan sterol atau terpenoid. Biji
cabai rawit mengandung beberapa senyawa golongan alkoloid yaitu solanine,
solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, serta mengandung capsacin
yang termasuk golongan steroid saponin (Widianti, 2014).

Gambar 1. Cabai Rawit (Capsicum frutescens) (Dalimarta, 2000)

2.2 Capsaicin
Zat capsaicin diekstrak dari cabai akan dipeoleh dalam bentuk oleoresin.
Oleorisin adalah suatu ekstrak brbetuk gel atau pasta yang mmiliki kandungan
utama dari bahan yang diekstrak(Dalimarta, 2000).
Capsaicin merupakan zat tidak larut dalam air tetapi larut dalam lemak dan
mudah rusak oleh proses oksidasi. Capsaicin memiliki rumus molekul C18H27NO3
dengan nama IUPAC 8-methyl-N-vabillyl-6-nonenamide (Setyaningrum, 2013).
Pada sistem metabolisme tubuh, capsaicin dapat menguntungkan penderita
diabetes dikarenakan dapat meningkatkan kadar insulin dan menurunkan kadar
glukosa dalam darah. Proses penghambatan terjadi dengan cara menghambat
jaringan respon inflamasi adiposa yang menekan IL-6 dan MCP-1 ekspresi gen
dan pelepasan protein dari jaringan adiposa dan adiposit (Fattori V., 2016).

Gambar 2. Struktur Kimia Capsaicin (Setyaningrum, 2013)

2.3 Metode Solvent-Free Microwave Extraction (SFME)

viii
Salah satu sumber yang dapat menghasilkan panas dalam waktu cepat dan
memiliki fungsi kontrol suhu yang sangat baik adalah penggunaan gelombang
mikro (microwave). Penggunaan gelombang mikro sebagai sumber energi
alternatif ini merupakan terobosan baru yang dapat membuat waktu destilasi
menjadi jauh lebih cepat dan tidak kehilangan banyak pelarut (Chemat, 2008).
Pada proses distilasi menggunakan microwave akan didapatkan hasil yield
yang tinggi dikarenakan hasil hasil kombinasi sinergis dari dua proses
perpindahan yang terjadi, seperti yang terlihat pada gambar 4 . Sedangkan pada
proses distilasi secara konvensional perpindahan masa terjadi dari dalam menuju
luar, meskipun perpindahan panas terjadi dari luar ke dalam (Virot, 2008).
Pengembangan metode ekstraksi dengan menggunakan microwave terus
berlanjut. Hingga akhirnya ditemukan metode Solvent-Free Microwave Extraction
(SFME) karena timbul kekhawatiran dampak pelarut pada lingkungan dan tubuh
manusia. Metode SFME menggunakan prinsip kerja yang sama dengan metode
MAE. Perbedaannya adalah pada metode SFME bahan baku yang akan
diekstraksi dimasukkan ke dalam labu distilasi tanpa menggunakan pelarut (Ying
Li et al., 2013)
SFME bukanlah proses ekstraksi microwave konvensional yang
memanfaatkan polar dan pelarut non-polar atau metode hydro-distilasi yang
dimodifikasi. The Milestone NEOS melakukan ekstraksi microwave bebas pelarut
pada tekanan atmosfer. Metode ini melibatkan sampel dalam reaktor microwave,
tanpa menambahkan pelarut atau air. Pemanasan internal air dalam sampel
mengalami distensi sel kelenjar dalam wadah oleiferous (F. Clevenger, 1928).

Gambar 4. Profil temperature pada pemanasan microwave dan konvensional

2.4 Tinjauan Umum Diabetes Mellitus


Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik kronik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin, atau keduanya (WHO, 2008)
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya
gangguan menahun terutama pada sistem metabolisme karbohidrat, lemak, dan
juga protein dalam tubuh. Gangguan metabolisme tersebut disebabkan kurangnya
produksi hormon insulin, yang diperlukan dalam proses pengubahan gula menjadi
tenaga serta sintesis lemak. Kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya
hiperglikemia, yaitu meningkatnya kadar gula dalam darah.
BAB 3. METODE PENELITIAN

ix
3.1 Tahap Persiapan
Tahap persiapan penelitian berupa studi literatur yang berkaitan dengan
perancangan penelitian seperti penyusunan variabel dan kondisi operasi. Pada
tahap ini juga dilakukan observasi laboratorium mengenai peralatan dan bahan
yang dibutuhkan.
Bahan yang digunakan yaitu :
Cabai rawit (Capsicum frutescens), Glokosa, Ethanol p.a, Asetonitril dibeli
dari Merck dan asam asetat (1%). Standar acuan capsaicin (97%) diperoleh dari
Sigma, Singapura.

Variabel Penelitian
Variable yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
Variabel Bebas : Ukuran (utuh dan dicacah), rasio massa dengan volume
distiller (0,1 gram/ml; 0,2 gram/ml; 0,3 gram/ml), dan daya
(370, 540, 700)
Variabel Terikat : Metode Solvent-Free Microwave Extraction (SFME)
Waktu proses ekstraksi selama 30 menit

3.2 Tahap Perancangan dan Instalasi Alat


Perancangan alat dilakukan sesuai dengan gambar 6a untuk mengetahui
peralatan yang akan digunakan :

Gambar 6. Microwave Extraction


Microwave yang digunakan Electrolux model EMM-2007X dengan spesifikasi:
Daya maksimum : 800 W
Tegangan : 220 V
Frekuensi : 2450 MHz
Dimensi Microwave :
Panjang : 46,1 cm
Lebar : 28 cm
Tinggi : 37,3 cm
Peralatan Eksperimen Microwave Extraction :

x
1. Distiler yang digunakan berupa labu leher tiga ynag terbuat dari kaca dengan
volume 1000 ml dan sebuah connector yang berfungsi untuk menghubungkan
distiller dengan kondensor.
2. Corong pemisah yang berfungsi untuk memasukan sampel secara manual dan
kotinyu
3. Kondensor yang digunakan adalah kondensor liebilg yang berfungsi
mendinginkan uap yang terbentuk menjadi liquid
4. Thermokopel yang berfungsi untuk mengetahui dan mengendalikan suhu pada
microwave
5. Statif / penyangga untuk menyangga kondensor
6. Alat penampung yang digunakan untuk menampung hasil distilat

3.3 Prosedur Proses Ekstraksi


1. Melakukan pemotongan bahan baku sesuai dengan variabel
2. Menimbang bahan baku sesuai dengan rasio bahan baku terhadap distiller
yang telah ditentukan
3. Melakukan instalasi alat ekstraksi (Gambar 6)
4. Memasukkan bahan baku yang telah ditimbang pada tersebut pada distiller
5. Mengalirkan air pada sistem pendingin (kondensor liebig)
6. Menyalakan microwave dan mengatur daya microwave sesuai dengan
variabel
7. Mencatat waktu ekstraksi mulai dari tetes pertama distilat keluar dari
kondensor
8. Menampung distilat yang keluar dalam corong pemisah
9. Melakukan ekstraksi selama 30 menit

3.4 Tahap Analisa


Dalam penelitian ini dilakukan 4 analisa yaitu :
1. Uji Yield capsaicin
Uji yield dilakukan dengan cara perhitungan massa capsaicin / massa
cabai kering.
2. Uji Kadar capsaicin dengan metode HPLC
Uji analisis kuantitatif capsaicin dilakukan menggunakan HPLC pada
Agilent 1100 sistem HPLC yang terdiri dari pompa kuaterner Zwith,
kompartemen kolom thermostatted, detektor panjang gelombang variabel,
autosampler dan 1100 software Chemstation. Analisis sampel dilakukan
dengan Merck LiChrospher 100 RP-18 kolom (4.0 x 250 mm 5 mm) pada suhu
kolom 35 C. Fase gerak adalah asam asetat 1%: Asetronitril (1: 1) dengan laju
alir 1,5 ml / menit, dan sampel yang dipantau pada panjang gelombang 280 nm
dengan detektor UV dan volume sampel disuntikkan itu 20 ml.

3. Uji Aktivitas Anti Diabetes

xi
Cara pengambilan sampel didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh
Mulyadin (2012). Langkah pertama yang dilakukan adalah mengukur kadar
glukosa darah tikus pada hari ke-0 (glukosa darah pre aloksan) yang
sebelumnya tikus dipuasakan dulu selama 16 jam. Pengambilan darah
dilakukan melalui vena ateralis yang terdapat di ekor tikus dan kemudian di
sentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 12.000 rpm untuk mendapatkan
serumnya. Supernatannya diambil, dimasukkan ke dalam kuvet lalu ditambah
1000,0 l campuran pereaksi DiaSys dan diinkubasi selama 10 menit pada
suhu ruang. Kemudian blanko, standar dan sampel dibaca serapannya
menggunakan stardust. Selanjutnya ekor tikus ini diberi perlakuan aloksan
monohidrat dengan dosis 150 mg/kg BB secara intraperitoneal. Setelah 3
hari, diukur lagi kadar glukosa darahnya (glukosa darah post aloksan), lalu
dibandingkan dengan kadar glukosa darah pada hari pertama sebelum diberi
aloksan. Apabila terjadi kenaikan kadar glukosa darah tikus yaitu menjadi
200 mg/dL maka tikus dianggap sudah diabetes. Selanjutnya ekor tikus ini
diberi ekstrak etanol capsaicin dosis 1200 mg/kg BB selama 7 hari.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan metode experimen secara
batch. Tahapan pelaksanaan kegiatan penelitian ini dapat dilihat dalam gambar 5.

Mulai

Proses Ekstraksi dengan Metode


Pengkajian Masalah Solvent-Free Microwave Extraction
(SFME)

Studi Literatur

Persiapan Bahan Baku


Tahap Persiapan Bahan
Penelitian

Mengatur Variabel Sesuai Dengan Data yang


Perancangan Alat Penelitian Ditetapkan

Simulasi percobaan
berdasarkan literatur Standarisasi Tidak
Alat Penelitian Teknik Isolasi dan Pemurnian

Ya

Uji HPLC
Uji Efektivitas Uji Yield
Anti Diabetes
xii

Uji HPLC Kadar Capsaicin Menghitung Yield Capsaicin


Penarikan Kesimpulan Publikasi (Seminar)

Pembuatan Laporan Selesai

Gambar 5. Diagram Alir Penelitian

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Rancangan Biaya
Berikut ini adalah anggaran biaya yang digunakan untuk pelaksanaan
kegiatan :
Tabel 1. Rancangan Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp) Presentase (%) Aturan Dikti (%)
1 Peralatan Penunjang 1.490.000 25 15 25
2 Bahan habis pakai 5.750.000 35 20 35
3 Perjalanan 2.850.000 25 15-25
4 Lain lain 1.765.000 15 Maks 15
Jumlah 11.855.000 100

4.2 Jadwal Kegiatan


Berikut ini adalah jadwal kegiatan pelaksanaan penilitian :
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Perangcangan
Alat
2 Penyiapan Bahan
Baku
3 Melakukan Trial
(dasar hipotesa)
4 Pengambilan data
pengujian hasil
penelitian
5 Evaluasi
6 Penyusunan
Laporan akhir

xiii
10

DAFTAR PUSTAKA

Chemat, F. 2009. Microwave Assisted Separations : Green Chemistry in Action.


New York : Nova Science Publishers.
Chuichulcherma, dkk. 2013. Optimization of capsaicin purification from
Capsicum frutescens Linn. With column chromatography using Taguchi
Design. Journal Of Industial Crops and Product
Dalimarta,2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid II. Jakarta: Trubus
Agriwidya.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pharmaceutical Care Untuk
Penyakit Diabetes Militus. Jakarta : Depkes RI
Setyaningrum, Laras Wahyu. 2013. Ekstraksi Oleoresin Capsaicin dari Cabai
merah, cabai keriting, dan Cabai Rawit. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Widianti, Andika. 2014. Acute Toxicity Test of Ethanol Extract of Cayenne
(Capsicum frustescens) Against Artemia Salina Leach Larvae Using
Brine Shrimp Lethality Test Method (BST). Semarang : Universitas
Diponegoro.
WHO. 2008. The World Health Report.
Virot, M. 2008. Green procedure with a green solvent for fats and oils
determination Microwave-integrated Soxhlet using limonene followed by
microwave Clevenger distillation. New York : Journal of Food and
Bioproducts Processing.
Clevenger

Ying

Golmakani

Fattori

Lampiran 2.15Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Biaya Habis Pakai
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Peralatan Satuan (Rp)

Botol Suntik Tempat 35 buah Rp 400 Rp 14.000


Penyimpanan

xiv
Capsaicin

Cabai Rawit Bahan Dasar 10 kg Rp 20.000 Rp 200.000

Ethanol 96% Pelarut 5L Rp 45.000 Rp 225.000

Vaselin Perekat 1 kg Rp 311.000 Rp 311.000

Uji kadar
Uji HPLC 4 sampel Rp 850.000 Rp 3.400.000
capsaicin

Uji Pengaruh
Uji Mencit 2 sampel Rp 300.000 Rp 600.000
capsaicin

Uji BLT Uji Toksisitas 2 sampel Rp 500.000 Rp 1.000.000

Sub Total Biaya Rp 5.750.000

2. Peralatan Penunjang
Justifikasi
Material Kuantitas Harga satuan Keterangan
Pemakaian
Ekstraksi
Microwave
Capsaicin dari 1 set Rp 1.500.000 Rp 1.300.000
Assisted Extraction
Cabai Rawit
Magnetic Stirer Pengaduk 2 buah Rp 35.000 Rp 70.000
Mengukur
Termometer 1 buah Rp 100.000 Rp 100.000
suhu
Menuangkan
Corong 1 buah Rp 20.000 Rp 20.000
hasil ekstraksi
Sub Total Biaya Rp 1.490.000
3. Perjalanan
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Peralatan Satuan (Rp)
Biaya Perjalanan
Transportasi
Publikasi ilmiah atau 3x Rp 800.000 Rp 2.400.000
Seminar
jurnal
Pembelian bahan
Akomodasi dan alat di Surabaya 15x Rp 30.000 Rp 450.000
dan sekitarnya
Sub Total Biaya Rp 2.850.000
4. Lain-Lain (Administrasi dan Seminar/Lokakarya)

Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Keterangan


Peralatan (Rp)
Kertas Penulisan 1 rim Rp 65.000 Rp 65.000
Laporan

xv
Tinta Pencetakan 2 set Rp50.000 Rp 100.000
laporan

Map dan Perlengkapan - - Rp 35.000


Alat Tulis ATK

Fotokopi Fotokopi 5 Rp 10.000 Rp 50.000


dan Proposal
Penjilidan untuk
seminar

Compact Penyimpan 2 Rp 7.500 Rp 15.000


Disk Data

Biaya
Publikasi
Seminar/
ilmiah atau 2x Rp 750.000 Rp 1.500.000
Lokakarya
jurnal

Sub Total Biaya Rp 1.765.000

TOTAL BIAYA Rp. 11.855.000

17

Program Bidang Alokasi Waktu


No Nama/NRP Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/Minggu)
Pengawas
pelaksana dan
S1 Teknik Teknik
1 Yeni Variyana 5 Jam/Minggu penanganan
Kimia Kimia
bidang
ekstraksi
2 Lutvianto P H S1 Teknik Teknik 5 Jam/Minggu Penanganan

xvi
bidang
Kimia Kimia variabel
distilasi
Penanganan
S1 Teknik Teknik
3 Moch Dimas K U 5 Jam/Minggu bidang kimia
Kimia Kimia
organic
Penanganan
S1 Teknik Teknik bidang
4 Laili Elya 5 Jam/Minggu
Kimia Kimia variabel
distilasi
Penanganan
S1 Teknik Teknik
5 Alvian 5 Jam/Minggu bidang kimia
Kimia Kimia
organic
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

xvii

You might also like