Professional Documents
Culture Documents
Abstract
___________________________________________________________________
The development of a business competition which causes of crime like financil statement fraud. This is due to
the business people must still reported financial information is accurate and relevant. This study aims to
analyze the influence of external pressure, nature of industry, rationalization and quality audit of financial
statement fraud. The population of this study is manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange
(IDX) 2010-2012. Sampling technique is purposive sampling, that the company has always gain during the
research period. Finally find as many as 29 companies. Processing data using SPSS version 21 with descriptive
statistical analysis and logistic regression. Based on the results and conclusions of research shows the external
pressure, nature of industry, rationalization and audit quality has no effect on financial statement fraud.
Future studies are expected to use another independent variables in this model and using a variable intensity or
level to measure the dependent variable.
1
Susmita Ardiyani & Nanik Sri Utaminingsih/ Accounting Analysis Journal 4 (1) (2015)
PENDAHULUAN
Persaingan bisnis yang semakin (2009) dalam Martyanta dan Daljono (2013),
berkembang dan meningkat pesat konsep fraud triangle diperkenalkan dalam
mengakibatkan terjadinya krisis finansial global, literatur professional pada SAS No. 99,
sehingga berpengaruh terhadap perilaku bisnis. Consideration of Fraud in a Financial Statement
Meskipun dalam kondisi krisis, para pelaku Audit.
bisnis tetap dituntut untuk menyampaikan Beberapa penelitian terdahulu tentang
informasi laporan keuangan secara akurat dan kecurangan laporan keuangan menggunakan
relevan. Namun kenyataannya kondisi tersebut analysis fraud triangle sebelumnya pernah
mendorong para pelaku bisnis melakukan dilakukan antara lain oleh Skousen et al. (2009),
tindakan kecurangan dengan memanipulasi atau Martyanta dan Daljono (2013),
pendistorsian informasi laporan keuangan Kusumawardhani (2013), Ansar (2011),
sehingga kondisi perusahaan terlihat tetap sehat Kurniawati dan Raharja (2012). Selain itu ada
dan memiliki kinerja yang baik. Menurut beberapa penelitian yang menambahkan
Tuannakotta (2007:287), kecurangan laporan variabel diluar konsep fraud triangle yaitu
keuangan adalah kesengajaan atau kecerobohan penelitian Subroto (2012) menambahkan
dalam melakukan sesuatu atau tidak melakukan karakteritik auditor eksternal serta penelitian
sesuatu yang seharusnya dilakukan, yang Rini dan Achmad (2012).
menyebabkan laporan keuangan menjadi Penelitian mengenai variabel external
menyesatkan secara material. pressure ang diproksikan dengan leverage sudah
Menurut Priantara (2013), fraud pelaporan pernah dilakukan oleh beberapa peneliti
keuangan biasanya dilakukan karena tekanan diantaranya adalah penelitian Anisa (2012),
berupa ekspektasi terhadap prestasi kerja penelitian Martyanta dan Daljono (2012), dan
manajemen. Oleh karena itu fraud seperti ini penelitian Skousen et al. (2009). Namun hasil
dinamakan fraud manajemen atau fraud yang dari penelitian tersebut tidak konsisten,
dilakukan untuk kepentingan manajemen. penelitian Anisa membuktikan bahwa variabel
Selain itu fenomena ini diperkuat oleh hasil external pressure dengan proksi leverage
penelitian yang dilakukan oleh ACFE berpengaruh terhadap financial statement fraud.
(Association of Certified Fraud Examiners) dalam Sedangkan penelitian Martyanta dan Daljono
Nabila (2013), menunjukkan bahwa 58% dari (2012) dan Skousen et al. (2009) tidak
kasus kecurangan yang dilaporkan dilakukan berpengaruh.
oleh karyawan pada tingkat manajerial, 36% Nature of industry merupakan salah satu
dilakukan oleh manajer tanpa melibatkan orang variabel dari pilar fraud triangle yaitu peluang.
lain, dan 6% dilakukan oleh manajer dengan Variabel ini dapat diukur dengan proksi
melakukan kolusi bersama karyawan. persediaan. Persediaan merupakan variabel yang
Banyaknya kasus fraud yang terjadi di rentan terhadap kecurangan laporan keuangan
beberapa negara maju dan negara berkembang karena merupakan akun lancar dan akun yang
memberikan bukti bahwa adanya kegagalan dapat ditentukan nilainya secara subjektif.
audit yang menimbulkan kecurangan laporan Variabel ini masih jarang digunakan dalam
keuangan. Menurut Donald Cressey dalam penelitian dalam mengindikasi adanya financial
Skousen et al. (2009) untuk mendeteksi, statement fraud. Penelitian Skousen et al. (2009),
mengidentifikasi, dan menilai resiko kecurangan menunjukkan bahwa persediaan tidak
biasanya menggunakan konsep Fraud Triangle berpengaruh terhadap financial statement fraud.
yang terdiri atas tiga komponen yaitu tekanan, Rasionalisasi merupakan pilar ketiga dari
peluang, dan rasionalisasi. Selain itu untuk fraud triangle yang sulit untuk mengukurnya.
mempermudah dalam pengukuran kecurangan Variabel ini dapat diproksikan dengan total
laporan keuangan, peneltian Skousen et al. akrual. Menurut Beneish dkk (2005) total akrual
2
Susmita Ardiyani & Nanik Sri Utaminingsih/ Accounting Analysis Journal 4 (1) (2015)
merupakan salah satu variabel untuk menilai Subroto (2012) menemukan bahwa perusahaaan
probabilitas manipulasi. Penelitian Skousen et al. yang melakukan kecurangan pelaporan
(2009), menunjukkan bahwa total akrual tidak keuangan adalah perusahaan berumur muda.
berpengaruh terhadap financial statement fraud. Total Aset merupakan salah satu proksi
Kualitas Audit diperlukan dalam untuk mengukur ukuraan perusahaan.
mendeteksi financial statement fraud. Hal ini Penelitian Martyanta dan Daljono (2012)
dikarenakan laporan keuangan digunakan menggunakan variabel total aset sebagai variabel
sebagai bahan pertimbangan pengambilan kontrol yang dihitung dengan Logaritma natural
keputusan oleh pihak internal dan ektsternal. (Ln) dari total aset. Hasil penelitian tersebut,
Oleh karena itu perlu dilakukan pengauditan total aset tidak mampu menjadi variabel kontrol
oleh audior eksternal. Menurut Rini dan untuk mendeteksi kecurangan laporan
Achmad (2012) merupakan proses sistematik keuangan.
yang dilakukan oleh orang yang kompeten dan Beberapa peneliti terdahulu telah meneliti
independen dengan mengumpulkan dan mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi
mengevaluasi bahan bukti dan bertujuan financial statement fraud. Atas dasar ketidak
memberikan pendapat mengenai kewajaran konsistenan hasil temuan beberapa peneliti
laporan keuangan tersebut. Penelitian Subroto sebelumnya dan masih terdapat variabel yang
(2012) kualitas audit tidak mampu menjadi masih jarang dilakukan dalam penelitian, maka
variabel moderasi terhadap kecurangan laporan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
keuangan. mengenai Analisis Determinan Financial
Umur perusahaan merupakan faktor Statement Fraud Melalui Pendekatan Fraud
perusahaaan yang mempengaruhi kinerja Triangle.
perusahaan. Penelitian Toit (2008) dalam
Rasionalisasi (TACC) H3
Kecurangan Laporan
Kualitas Audit H4 keuangan
Variabel Control:
- Umur Perusahaan
- Total aset
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis
3
Susmita Ardiyani & Nanik Sri Utaminingsih/ Accounting Analysis Journal 4 (1) (2015)
fraud atau kecurangan laporan keuangan akan dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan aturan
tinggi. akuntansi terkait juga tidak mengalami
Ansar (2011), ketika suatu perusahaan perubahan.
memiliki rasio leverage yang besar maka akan Rahayu (2009) mengatakan perubahan
menciptakan kemungkinan untuk terjadinya akrual yang terjadi merupakan hasil penggunaan
kecurangan pelaporan keuangan yang dilakukan kebijakan (discretion) manajemen yang
oleh direksi dan manajemen perusahaan dengan berlebihan dan bila pada saat yang sama
cara mengecilkan rasio leverage mereka dengan manajemen juga memiliki insentif/motif untuk
tujuan untuk mencapai kepentingan mereka memanipulasi laba maka perubahan yang terjadi
yaitu memperoleh pinjaman kembali dan untuk dianggap sebagai bentuk manipulasi laba yang
membayar deviden kepada pemegang saham. dilakukan manajemen.
Berdasarkan uraian tersebut dirumuskan Menurut Beneish dkk (2005), model untuk
hipotesis sebagai berikut: menilai probabilitas manipulasi bergantung pada
H1 : External pressure berpengaruh informasi publik yang tersedia, dan termasuk
terhadap financial statement fraud. akrual sebagai variabel. Berdasarkan uraian
Nature of industry merupakan salah satu tersebut dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
faktor resiko yang berkaitan dengan salah saji H3 : Rasionalisasi berpengaruh terhadap
yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan financial statement fraud.
keuangan yang didalamnya mencakup Kualitas audit menurut De Angelo (1981)
lingkungan ekonomi dan peraturan dalam dalam Dahlan (2009) adalah suatu
industri yang menjadi tempat beoperasinya kemungkinan dimana auditor akan menemukan
entitas. dan melaporkan kesalahan yang ditemukannyan
Nature of industry dapat diproksikan dan kebebasan dianggap dapat dikompromikan
dengan persediaan (inventory). Persediaan apabila auditor tidak melaporkan kesalahan
merupakan aktiva lancar yang rentan dengan tersebut.
pencurian dan kecurangan karena persediaan Kualitas auditor dipandang sebagai
dalam suatu perusahaan biasanya dalam jumlah kemampuan untuk mempertinggi kualitas suatu
yang besar serta mempunyai pengaruh yang laporan keuangan bagi perusahaan. Oleh karena
besar terhadap neraca dan perhitungan laba rugi. itu, auditor yang berkualitas tinggi diharapkan
Selain itu persediaan merupakan akun liquid mampu meningkatkan kepercayaan investor.
yang mudah untuk diuangkan. Semakin besar ukuran KAP yang mengaudit,
Penelitian Summers and Sweeney (1998) maka kualitas audit yang dihasilkan akan
dalam Skousen (2004) menguji baik dari segi semakin bagus, sehingga memungkinkan
piutang maupun persediaan menemukan bahwa tindakan kecurangan laporan keuangan akan
hanya akun persediaan yang mampu rendah. Berdasarkan uraian tersebut dirumuskan
membedakan antara perusahaan yang hipotesis sebagai berikut:
melakukan kecurangan dan tidak melakukan H4 : Kualitas audit berpengaruh terhadap
kecurangan. Berdasarkan uraian tersebut financial statement fraud.
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2 : Nature of industry berpengaruh METODE
terhadap financial statement fraud.
Rasionalisasi merupakan sikap Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan
pembenaran yang dilakukan oleh karyawan, Sampel
manager ataupun dewan komisaris. Salah satu Pada penelitian ini populasi yang
proksi untuk mengukur variabel rasionalisasi digunakan adalah Perusahaan Manufaktur yang
adalah dengan total akrual. Secara umum, terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
akrual merupakan produk akuntansi, yang dapat 2010-2012. Penelitian ini membatasi populasi
dianggap memiliki jumlah yang relatif tetap dengan menggunakan teknik purposive sampling
4
Susmita Ardiyani & Nanik Sri Utaminingsih/ Accounting Analysis Journal 4 (1) (2015)
yaitu (1) perusahaan mengalami laba berturut- Penelitian ini menggunakan variabel
turut selama periode penelitian; (2) perusahaan dummy yang dikategorikan menjadi dua, yaitu
manufaktur yang terdaftar di Bura Efek Jika perusahaan laporan keuangannya
Indonesia selama periode 2010 sampai 2012; (3) terindikasi adanya kecurangan laporan
perusahaan yang menyajikan laporan keuangan bernilai 1, sedangkan perusahaan
tahunannya dalam website perusahaan atau yang laporan keuangannya yang tidak
website Bursa Efek Indonesia (BEI) selama terindikasi adanya kecurangan laporan
periode 2010-2012; (4) laporan keuangan keuangan bernilai 0. Untuk mengetahui
perusahaan memiliki data-data yang berkaitan perusahaan-perusahaan yang melakukan
dengan variabel penelitian; (5) perusahaan yang kecurangan dan tidak melakukan kecurangan
melaporkan laporan keuangan dalam mata uang menggunakan formula Beneish M-Score dalam
rupiah (Rp) agar tidak terpengaruh oleh Frank Voisin (2004) yang terdiri dari delapan
fluktuasi nilai rupiah terhadap dolar (Nabila, faktor untuk mendeteksi kecurangan tersebut,
2013). Berdasarkan hasil dari pemilihan sampel yaitu: DSRI, GMI, AQI, SGI, DEPI, TATA,
dengan kriteria tertentu, sampel dalam SGAI, dan LVGI. Adapun original formula M-
penelitian ini sebanyak 29 perusahaan. Score menurut Frank Voisin (2004) yaitu:
M-Score = -4,84 + 0,92*DSRI +
VARIABEL PENELITIAN 0,528*GMI + 0,404*AQI + 0,892*SGI +
0,115*DEPI 0,172*SGAI + 4,679*TATA
Variabel Dependen 0,327*LVGI
Financial Statement Fraud atau Kecurangan Berikut ini keterangan serta formula
Laporan Keuangan (Y) secara lengkap mengenai M-Score yang dapat
dilihat pada tabel 3.1.
5
Susmita Ardiyani & Nanik Sri Utaminingsih/ Accounting Analysis Journal 4 (1) (2015)
6
Susmita Ardiyani & Nanik Sri Utaminingsih/ Accounting Analysis Journal 4 (1) (2015)
Statistik Deskriptif
Tabel 3 Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LEV 87 ,13 3,21 ,5343 ,51918
INVENTORY 87 -,16 ,15 ,0005 ,04505
TACC 87 -1778848388087 3761069539805 80735351005,28 619498941598,004
UMUR 87 ,00 30,00 17,7241 5,13920
SIZE 87 25,19 30,91 27,7854 1,45023
Valid N (listwise) 87
Sumber: Data sekunder diolah, 2014
Variabel leverage (LEV) memiliki rata-rata menjadi 64,930. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
0,5343 dengan deviasi standar 0,51918, nilai penambahan variabel-variabel ke dalam model
terendah 0,13 dan nilai tertinggi 3,21. Variabel mampu memperbaiki model tersebut. Untuk
inventory memiliki rata-rata 0,0005 dengan koefisien determinasi menunjukkan nilai
standar deviasi 0,04505, nilai terendah -0,16, Nagelkerkes R Square sebesar 0,162, yang berarti
nilai tertinggi 0,15. Variabel total akrual (TACC) bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat
memiliki rata-rata 80735351005,28, dengan dijelaskan oleh variabilitas variabel independen
standar deviasi 619498941598,004, nilai sebesar 16,2% dan sisanya dijelaskan oleh
terendah -1778848388087 dan nilai tertinggi variabel lain diluar model. Prediksi ketepatan
3761069539805. Variabel umur perusahaan model juga dapat menggunakan tabel klasifikasi
memiliki rata-rata 17,7241 dengan standar 2X2 menunjukkan bahwa tingkat prediksi model
deviasi 5,13920, nilai terendah 0,00 dan nilai adalah sebesar 85,1%, dimana 0% untuk non
tertinggi 30,00. variabel ukuran perusahaan yang fraud dan 100% untuk fraud. Menurut prediksi
dihitung dengan Ln Total Aset memiliki rata- perusahaan yang laporan keuangannya
rata 27,7854 dengan standar deviasi 1,45023, terindikasi adanya kecurangan laporan
nilai terendah 25,19, dan nilai tertinggi 30,91. keuangan adalah 74 perusahaan dan perusahaan
Variabel kecurangan laporan keuangan (financial yang laporan keuangannya tidak terindikasi
statement fraud) dan kualitas audit tidak adanya kecurangan laporan keuangan adalah 13
diikutsertakan dalam perhitungan statistik perusahaan.
deskriptif karena kedua variabel tersebut
memiliki skala nominal. Pengujian Hipotesis
7
Susmita Ardiyani & Nanik Sri Utaminingsih/ Accounting Analysis Journal 4 (1) (2015)
8
Susmita Ardiyani & Nanik Sri Utaminingsih/ Accounting Analysis Journal 4 (1) (2015)
9
Susmita Ardiyani & Nanik Sri Utaminingsih/ Accounting Analysis Journal 4 (1) (2015)
sumber, sehingga sampel lebih banyak dan Dahlan, M. 2009. Analisis Hubungan Antara
representatif. Memperluas objek penelitian, Kualitas Audit Dengan Diskresioneri
tidak hanya untuk perusahaan manufaktur Akrual dan Kebebasan Auditor.
melainkan seluruh perusahaan go public. Working Paper in Accounting and
Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan Finance.
variabel intensitas atau berupa tingkatan, bukan Diaz, Priantara. 2013. Audit Forensic dan
variabel dikotomi yaitu iya atau tidak sehingga Investigatif. Jakarta: Mitra Wacana Media.
bisa menggunakan metode analisis data yang Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
lain, misalnya regresi berganda. Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.
Semarang: Badan Penerbit Universitas
DAFTAR PUSTAKA Diponegoro.
http://arierahayu.files.wordpress.com/2009/11
Anisa, N Widya. 2012. Pengaruh Financial /model-jones.pdf Diakses pada tanggal 14
Expertise of Committee Audit Members, Maret 2014.
Kepemilikan Manajerial, Ukuran http://eprints.undip.ac.id/35658/1/jurnal_artik
Perusahaan, dan Leverage Terhadap el_ema_C2C008182.pdf.Diakses pada
Terjadinya Kecurangan Pelaporan tanggal 30 Maret 2014.
Keuangan. Skripsi ada FE UNDIP Kusumawardhani, Prisca. 2013. Deteksi
Semarang. Financial Statement Fraud dengan Analisis
Beneish, D.M, Nichols, C.D. 2005, Earning Fraud Triangle pada Perusahaan Perbankan
Quality and Future Returns: The Relation yang di BEI.
between Accruals and the Probability of
Earnings Manipulation.
JurnalAkuntansi Universitas Negeri Surabaya Financial Statement Melalui Fraud Score Model.
Volume 1No. 3. 2013. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume 1 No.1:
Martyanta, Daljono. 2013. Pendeteksian 1-15.
Kecurangan Laporan Keuangan Melalui Theodorus, M. Tuanakotta. 2007. Akuntansi
Faktor Risiko Tekanan dan Peluang. Forensik dan Audit Investigasi. Jakarta.
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume 2 Penerbit: Fakultas Ekonomi Universitas
No. 2: 1-12. Indonesia.
Nabila R Atia. 2013. Deteksi Kecurangan Skousen, J.C., Wright, J.C., Smith Kevin, R.
Laporan Keuangan dalam Perspektif 2009, Detecting and Predicting Financial
Fraud Triangle. Skripsi pada FE UNDIP Statement Fraud: The Effectiveness of The
Semarang : tidak diterbitkan. Fraud Triangle and SAS No. 99.Advances in
Purwanti, B. Rahayu. 2012. P engaruh Financial Economics, Vol. 13.
Kecakapan Manajerial, Kualitas Auditor, Subroto,Vivi Kumalasari. 2012. Pengaruh
Komite Audit, Firm Size, dan Leverage Karakteristik Perusahaan dan Karakteristik
terhadap Earnings Management. Skripsi Auditor Eksternal terhadap Kecurangan
pada FE UNDIP Semarang: tidak Pelaporan Keuangan. Jurnal Akuntansi
diterbitkan Volume 14 No.1: 83-95.
Rini, Viva Yustitia dan Achmad, Tarmizi. 2012. www.idx.co.id
Analisis Prediksi Potensi Risiko Fraudulent
10