You are on page 1of 10

AAJ 4 (1) (2015)

Accounting Analysis Journal


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj

ANALISIS DETERMINAN FINANCIAL STATEMENT MELALUI


PENDEKATAN FRAUD TRIANGLE

Susmita Ardiyani , Nanik Sri Utaminingsih

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Perkembangan persaingan bisnis yang semakin pesat membuat munculnya kejahatan dalam
Diterima Januari 2015 bentuk kecurangan salah satunya adalah financial statement fraud. Hal ini disebabkan para pelaku
Disetujui Februari 2015 bisnis harus tetap menyampaikan informasi keuangan secara akurat dan relevan. Penelitian ini
Dipublikasikan Maret bertujuan untuk menganalisis pengaruh external pressure, nature of industry, rasionalisasi dan kualitas
2015 audit terhadap financial statement fraud. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
________________ yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2012. Teknik pengambilan sampel
Keywords: menggunakan purposive sampling yaitu perusahaan mengalami laba berturut turut selama periode
financil statement fraud, penelitian dan didapatkan hasil sebanyak 29 perusahaan. Pengolahan data menggunakan program
purposive sampling, external SPSS versi 21 dengan analisis statistik deskriptif dan regresi logistik. Berdasarkan hasil dan
pressure, nature of industry simpulan penelitian menunjukkan external pressure, nature of industry, rasionalisasi dan kualitas audit
____________________ tidak berpengaruh terhadap financial statement fraud. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
menggunakan variabel-variabel independen lain diluar model penelitian ini dan menggunakan
variabel intensitas atau tingkatan untuk mengukur variabel dependen.

Abstract
___________________________________________________________________
The development of a business competition which causes of crime like financil statement fraud. This is due to
the business people must still reported financial information is accurate and relevant. This study aims to
analyze the influence of external pressure, nature of industry, rationalization and quality audit of financial
statement fraud. The population of this study is manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange
(IDX) 2010-2012. Sampling technique is purposive sampling, that the company has always gain during the
research period. Finally find as many as 29 companies. Processing data using SPSS version 21 with descriptive
statistical analysis and logistic regression. Based on the results and conclusions of research shows the external
pressure, nature of industry, rationalization and audit quality has no effect on financial statement fraud.
Future studies are expected to use another independent variables in this model and using a variable intensity or
level to measure the dependent variable.

2015 Universitas Negeri Semarang

Alamat korespondensi: ISSN 2252-6765


Gedung C6 Lantai 2 FE Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: mhita_dyani@yahoo.com

1
Susmita Ardiyani & Nanik Sri Utaminingsih/ Accounting Analysis Journal 4 (1) (2015)

PENDAHULUAN

Persaingan bisnis yang semakin (2009) dalam Martyanta dan Daljono (2013),
berkembang dan meningkat pesat konsep fraud triangle diperkenalkan dalam
mengakibatkan terjadinya krisis finansial global, literatur professional pada SAS No. 99,
sehingga berpengaruh terhadap perilaku bisnis. Consideration of Fraud in a Financial Statement
Meskipun dalam kondisi krisis, para pelaku Audit.
bisnis tetap dituntut untuk menyampaikan Beberapa penelitian terdahulu tentang
informasi laporan keuangan secara akurat dan kecurangan laporan keuangan menggunakan
relevan. Namun kenyataannya kondisi tersebut analysis fraud triangle sebelumnya pernah
mendorong para pelaku bisnis melakukan dilakukan antara lain oleh Skousen et al. (2009),
tindakan kecurangan dengan memanipulasi atau Martyanta dan Daljono (2013),
pendistorsian informasi laporan keuangan Kusumawardhani (2013), Ansar (2011),
sehingga kondisi perusahaan terlihat tetap sehat Kurniawati dan Raharja (2012). Selain itu ada
dan memiliki kinerja yang baik. Menurut beberapa penelitian yang menambahkan
Tuannakotta (2007:287), kecurangan laporan variabel diluar konsep fraud triangle yaitu
keuangan adalah kesengajaan atau kecerobohan penelitian Subroto (2012) menambahkan
dalam melakukan sesuatu atau tidak melakukan karakteritik auditor eksternal serta penelitian
sesuatu yang seharusnya dilakukan, yang Rini dan Achmad (2012).
menyebabkan laporan keuangan menjadi Penelitian mengenai variabel external
menyesatkan secara material. pressure ang diproksikan dengan leverage sudah
Menurut Priantara (2013), fraud pelaporan pernah dilakukan oleh beberapa peneliti
keuangan biasanya dilakukan karena tekanan diantaranya adalah penelitian Anisa (2012),
berupa ekspektasi terhadap prestasi kerja penelitian Martyanta dan Daljono (2012), dan
manajemen. Oleh karena itu fraud seperti ini penelitian Skousen et al. (2009). Namun hasil
dinamakan fraud manajemen atau fraud yang dari penelitian tersebut tidak konsisten,
dilakukan untuk kepentingan manajemen. penelitian Anisa membuktikan bahwa variabel
Selain itu fenomena ini diperkuat oleh hasil external pressure dengan proksi leverage
penelitian yang dilakukan oleh ACFE berpengaruh terhadap financial statement fraud.
(Association of Certified Fraud Examiners) dalam Sedangkan penelitian Martyanta dan Daljono
Nabila (2013), menunjukkan bahwa 58% dari (2012) dan Skousen et al. (2009) tidak
kasus kecurangan yang dilaporkan dilakukan berpengaruh.
oleh karyawan pada tingkat manajerial, 36% Nature of industry merupakan salah satu
dilakukan oleh manajer tanpa melibatkan orang variabel dari pilar fraud triangle yaitu peluang.
lain, dan 6% dilakukan oleh manajer dengan Variabel ini dapat diukur dengan proksi
melakukan kolusi bersama karyawan. persediaan. Persediaan merupakan variabel yang
Banyaknya kasus fraud yang terjadi di rentan terhadap kecurangan laporan keuangan
beberapa negara maju dan negara berkembang karena merupakan akun lancar dan akun yang
memberikan bukti bahwa adanya kegagalan dapat ditentukan nilainya secara subjektif.
audit yang menimbulkan kecurangan laporan Variabel ini masih jarang digunakan dalam
keuangan. Menurut Donald Cressey dalam penelitian dalam mengindikasi adanya financial
Skousen et al. (2009) untuk mendeteksi, statement fraud. Penelitian Skousen et al. (2009),
mengidentifikasi, dan menilai resiko kecurangan menunjukkan bahwa persediaan tidak
biasanya menggunakan konsep Fraud Triangle berpengaruh terhadap financial statement fraud.
yang terdiri atas tiga komponen yaitu tekanan, Rasionalisasi merupakan pilar ketiga dari
peluang, dan rasionalisasi. Selain itu untuk fraud triangle yang sulit untuk mengukurnya.
mempermudah dalam pengukuran kecurangan Variabel ini dapat diproksikan dengan total
laporan keuangan, peneltian Skousen et al. akrual. Menurut Beneish dkk (2005) total akrual

2
Susmita Ardiyani & Nanik Sri Utaminingsih/ Accounting Analysis Journal 4 (1) (2015)

merupakan salah satu variabel untuk menilai Subroto (2012) menemukan bahwa perusahaaan
probabilitas manipulasi. Penelitian Skousen et al. yang melakukan kecurangan pelaporan
(2009), menunjukkan bahwa total akrual tidak keuangan adalah perusahaan berumur muda.
berpengaruh terhadap financial statement fraud. Total Aset merupakan salah satu proksi
Kualitas Audit diperlukan dalam untuk mengukur ukuraan perusahaan.
mendeteksi financial statement fraud. Hal ini Penelitian Martyanta dan Daljono (2012)
dikarenakan laporan keuangan digunakan menggunakan variabel total aset sebagai variabel
sebagai bahan pertimbangan pengambilan kontrol yang dihitung dengan Logaritma natural
keputusan oleh pihak internal dan ektsternal. (Ln) dari total aset. Hasil penelitian tersebut,
Oleh karena itu perlu dilakukan pengauditan total aset tidak mampu menjadi variabel kontrol
oleh audior eksternal. Menurut Rini dan untuk mendeteksi kecurangan laporan
Achmad (2012) merupakan proses sistematik keuangan.
yang dilakukan oleh orang yang kompeten dan Beberapa peneliti terdahulu telah meneliti
independen dengan mengumpulkan dan mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi
mengevaluasi bahan bukti dan bertujuan financial statement fraud. Atas dasar ketidak
memberikan pendapat mengenai kewajaran konsistenan hasil temuan beberapa peneliti
laporan keuangan tersebut. Penelitian Subroto sebelumnya dan masih terdapat variabel yang
(2012) kualitas audit tidak mampu menjadi masih jarang dilakukan dalam penelitian, maka
variabel moderasi terhadap kecurangan laporan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
keuangan. mengenai Analisis Determinan Financial
Umur perusahaan merupakan faktor Statement Fraud Melalui Pendekatan Fraud
perusahaaan yang mempengaruhi kinerja Triangle.
perusahaan. Penelitian Toit (2008) dalam

External Pressure (LEV)


Nature Of Industry H1
(INVENTORY) H2

Rasionalisasi (TACC) H3
Kecurangan Laporan
Kualitas Audit H4 keuangan

Variabel Control:

- Umur Perusahaan
- Total aset
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis

HIPOTESIS ekspansi yang dapat mempengaruhi kinerja


perusahaan secara signifikan.
External Pressure merupakan kemampuan External Pressure diproksi dengan
untuk memenuhi pertukaran- persyaratan menggunakan leverage ratio, yaitu rasio total
pencatatan, membayar hutang, atau memenuhi hutang dibagi dengan total aset. Leverage adalah
utang perjanjian diakui secara luas yang berasal besarnya hutang yang digunakan untuk
dari pihak eksternal. Tekanan eksternal dalam membiayai operasional suatu perusahaan.
perusahaan misalnya berupa hutang. Hutang Semakin besar tingkat leverage suatu perusahaan,
tersebut digunakan untuk melakukan suatu maka kemungkinan terjadinya financial statement

3
Susmita Ardiyani & Nanik Sri Utaminingsih/ Accounting Analysis Journal 4 (1) (2015)

fraud atau kecurangan laporan keuangan akan dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan aturan
tinggi. akuntansi terkait juga tidak mengalami
Ansar (2011), ketika suatu perusahaan perubahan.
memiliki rasio leverage yang besar maka akan Rahayu (2009) mengatakan perubahan
menciptakan kemungkinan untuk terjadinya akrual yang terjadi merupakan hasil penggunaan
kecurangan pelaporan keuangan yang dilakukan kebijakan (discretion) manajemen yang
oleh direksi dan manajemen perusahaan dengan berlebihan dan bila pada saat yang sama
cara mengecilkan rasio leverage mereka dengan manajemen juga memiliki insentif/motif untuk
tujuan untuk mencapai kepentingan mereka memanipulasi laba maka perubahan yang terjadi
yaitu memperoleh pinjaman kembali dan untuk dianggap sebagai bentuk manipulasi laba yang
membayar deviden kepada pemegang saham. dilakukan manajemen.
Berdasarkan uraian tersebut dirumuskan Menurut Beneish dkk (2005), model untuk
hipotesis sebagai berikut: menilai probabilitas manipulasi bergantung pada
H1 : External pressure berpengaruh informasi publik yang tersedia, dan termasuk
terhadap financial statement fraud. akrual sebagai variabel. Berdasarkan uraian
Nature of industry merupakan salah satu tersebut dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
faktor resiko yang berkaitan dengan salah saji H3 : Rasionalisasi berpengaruh terhadap
yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan financial statement fraud.
keuangan yang didalamnya mencakup Kualitas audit menurut De Angelo (1981)
lingkungan ekonomi dan peraturan dalam dalam Dahlan (2009) adalah suatu
industri yang menjadi tempat beoperasinya kemungkinan dimana auditor akan menemukan
entitas. dan melaporkan kesalahan yang ditemukannyan
Nature of industry dapat diproksikan dan kebebasan dianggap dapat dikompromikan
dengan persediaan (inventory). Persediaan apabila auditor tidak melaporkan kesalahan
merupakan aktiva lancar yang rentan dengan tersebut.
pencurian dan kecurangan karena persediaan Kualitas auditor dipandang sebagai
dalam suatu perusahaan biasanya dalam jumlah kemampuan untuk mempertinggi kualitas suatu
yang besar serta mempunyai pengaruh yang laporan keuangan bagi perusahaan. Oleh karena
besar terhadap neraca dan perhitungan laba rugi. itu, auditor yang berkualitas tinggi diharapkan
Selain itu persediaan merupakan akun liquid mampu meningkatkan kepercayaan investor.
yang mudah untuk diuangkan. Semakin besar ukuran KAP yang mengaudit,
Penelitian Summers and Sweeney (1998) maka kualitas audit yang dihasilkan akan
dalam Skousen (2004) menguji baik dari segi semakin bagus, sehingga memungkinkan
piutang maupun persediaan menemukan bahwa tindakan kecurangan laporan keuangan akan
hanya akun persediaan yang mampu rendah. Berdasarkan uraian tersebut dirumuskan
membedakan antara perusahaan yang hipotesis sebagai berikut:
melakukan kecurangan dan tidak melakukan H4 : Kualitas audit berpengaruh terhadap
kecurangan. Berdasarkan uraian tersebut financial statement fraud.
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2 : Nature of industry berpengaruh METODE
terhadap financial statement fraud.
Rasionalisasi merupakan sikap Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan
pembenaran yang dilakukan oleh karyawan, Sampel
manager ataupun dewan komisaris. Salah satu Pada penelitian ini populasi yang
proksi untuk mengukur variabel rasionalisasi digunakan adalah Perusahaan Manufaktur yang
adalah dengan total akrual. Secara umum, terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
akrual merupakan produk akuntansi, yang dapat 2010-2012. Penelitian ini membatasi populasi
dianggap memiliki jumlah yang relatif tetap dengan menggunakan teknik purposive sampling

4
Susmita Ardiyani & Nanik Sri Utaminingsih/ Accounting Analysis Journal 4 (1) (2015)

yaitu (1) perusahaan mengalami laba berturut- Penelitian ini menggunakan variabel
turut selama periode penelitian; (2) perusahaan dummy yang dikategorikan menjadi dua, yaitu
manufaktur yang terdaftar di Bura Efek Jika perusahaan laporan keuangannya
Indonesia selama periode 2010 sampai 2012; (3) terindikasi adanya kecurangan laporan
perusahaan yang menyajikan laporan keuangan bernilai 1, sedangkan perusahaan
tahunannya dalam website perusahaan atau yang laporan keuangannya yang tidak
website Bursa Efek Indonesia (BEI) selama terindikasi adanya kecurangan laporan
periode 2010-2012; (4) laporan keuangan keuangan bernilai 0. Untuk mengetahui
perusahaan memiliki data-data yang berkaitan perusahaan-perusahaan yang melakukan
dengan variabel penelitian; (5) perusahaan yang kecurangan dan tidak melakukan kecurangan
melaporkan laporan keuangan dalam mata uang menggunakan formula Beneish M-Score dalam
rupiah (Rp) agar tidak terpengaruh oleh Frank Voisin (2004) yang terdiri dari delapan
fluktuasi nilai rupiah terhadap dolar (Nabila, faktor untuk mendeteksi kecurangan tersebut,
2013). Berdasarkan hasil dari pemilihan sampel yaitu: DSRI, GMI, AQI, SGI, DEPI, TATA,
dengan kriteria tertentu, sampel dalam SGAI, dan LVGI. Adapun original formula M-
penelitian ini sebanyak 29 perusahaan. Score menurut Frank Voisin (2004) yaitu:
M-Score = -4,84 + 0,92*DSRI +
VARIABEL PENELITIAN 0,528*GMI + 0,404*AQI + 0,892*SGI +
0,115*DEPI 0,172*SGAI + 4,679*TATA
Variabel Dependen 0,327*LVGI
Financial Statement Fraud atau Kecurangan Berikut ini keterangan serta formula
Laporan Keuangan (Y) secara lengkap mengenai M-Score yang dapat
dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 1 Rumus Beneish M-Score

Factor Name Formula Basis


DSRI Days Sales in Receivables / Total Sales This Year / Last Year
Receivables index
GMI Gross Margin Index Gross Profit / Total Sales Last Year / This Year
AQI Asset Quality Index (Non-Current Assets PP&E) This Year / Last Year
/ Total Assets
SGI Sales Growth Index Total Sales This Year / Last Year
DEPI Depreciation Index Depreciation / (Depreciation + Last Year / This Year
Net PP &E)
SGAI SG&A Expense Index SG&A / Revenues This Year / Last Year
TATA Total Accruals to Total (Working Capital Cash) This Year / Last Year
Assets Depreciation
LVGI Leverage Index Total Debt / Total Assets This Year / Last Year

Perusahaan yang dikategorikan Variabel Independen


melakukan kecurangan menurut original model Variabel independen dalam penelitian ini
Beneish adalah jika hasil dari penghitungan adalah external pressure, nature of industry,
melebihi -2.22. Sedangkan jika kurang dari - rasionalisasi, dan kualitas audit. Masing-masing
2.22, perusahaan digolongkan tidak melakukan variabel memiliki proksi serta indikator yang
kecurangan. berbeda untuk mengukur.

5
Susmita Ardiyani & Nanik Sri Utaminingsih/ Accounting Analysis Journal 4 (1) (2015)

Variabel Kontrol Sedangkan total aset dengan Logaritma Natural


Variabel kontrol dalam penelitian ini (Ln) total aset. Berikut ini tabel ringkasan
adalah umur perusahaan dan total aset. Umur operasional variabel independen dan variabel
perusahaan diukur dengan lamanya perusahaan kontrol.
tercatat di BEI sampai periode penelitian.

Tabel 2 Ringkasan Operasional Variabel


Variabel Dimensi Indikator Skala
FRAUD (Y) Annual report 2010- Kode 1 (satu) untuk perusahaan Skala
2012 melakukan kecurangan laporan nominal
keuangan dan kode 0 (nol) untuk
sebaliknya

Tekanan Laporan keuangan Total liabilitas Skala rasio


eksternal (X1) Total aset
Kondisi Laporan Keuangan inventory t inventory t-1 Skala rasio
Industri (X2) sales t sales t-1

Rasionalisasi Laporan Keuangan NI-CFO Skala rasio


(X3)
Kualitas Audit Informasi keuangan Kode 1 (satu) untuk yang diaudit Skala
(X5) oleh KAP Big 4 dan kode 0 (nol) nominal
untuk sebaliknya

Umur IDX Dari awal perusahaan tercatat Skala


Perusahaan sampai periode penelitian nominal
Total Aset Laporan Keuangan Transformasi logaritma natural Skala rasio
(Ln) dari total aset

Metode Pengumpulan Data minimum, rata-rata, dan standar deviasi dari


Penelitian ini diperoleh dengan metode masing-masing variabel. Analisis regresi logistik
dokumentasi yaitu penggunaan data dari digunakan untuk menguji hubungan variabel
dokumen-dokumen yang sudah tersedia. metode independen terhadap variabel dependen.
ini dilakukan dengan mengakses www.idx.co.id,
accounting corner Universitas Negeri Semarang.
Literatur yang digunakan dalam penelitian ini
adalah jurnal-jurnal penelitian, penelitian
terdahulu, internet search yang berhubungan
dengan tema penelitian, dan buku dari berbagai
sumber.

Metode Analisis Data


Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif
dan regresi logistik. Statistik deskriptif
digunakan untuk mengetahui nilai maksimum,

6
Susmita Ardiyani & Nanik Sri Utaminingsih/ Accounting Analysis Journal 4 (1) (2015)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif
Tabel 3 Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LEV 87 ,13 3,21 ,5343 ,51918
INVENTORY 87 -,16 ,15 ,0005 ,04505
TACC 87 -1778848388087 3761069539805 80735351005,28 619498941598,004
UMUR 87 ,00 30,00 17,7241 5,13920
SIZE 87 25,19 30,91 27,7854 1,45023
Valid N (listwise) 87
Sumber: Data sekunder diolah, 2014

Variabel leverage (LEV) memiliki rata-rata menjadi 64,930. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
0,5343 dengan deviasi standar 0,51918, nilai penambahan variabel-variabel ke dalam model
terendah 0,13 dan nilai tertinggi 3,21. Variabel mampu memperbaiki model tersebut. Untuk
inventory memiliki rata-rata 0,0005 dengan koefisien determinasi menunjukkan nilai
standar deviasi 0,04505, nilai terendah -0,16, Nagelkerkes R Square sebesar 0,162, yang berarti
nilai tertinggi 0,15. Variabel total akrual (TACC) bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat
memiliki rata-rata 80735351005,28, dengan dijelaskan oleh variabilitas variabel independen
standar deviasi 619498941598,004, nilai sebesar 16,2% dan sisanya dijelaskan oleh
terendah -1778848388087 dan nilai tertinggi variabel lain diluar model. Prediksi ketepatan
3761069539805. Variabel umur perusahaan model juga dapat menggunakan tabel klasifikasi
memiliki rata-rata 17,7241 dengan standar 2X2 menunjukkan bahwa tingkat prediksi model
deviasi 5,13920, nilai terendah 0,00 dan nilai adalah sebesar 85,1%, dimana 0% untuk non
tertinggi 30,00. variabel ukuran perusahaan yang fraud dan 100% untuk fraud. Menurut prediksi
dihitung dengan Ln Total Aset memiliki rata- perusahaan yang laporan keuangannya
rata 27,7854 dengan standar deviasi 1,45023, terindikasi adanya kecurangan laporan
nilai terendah 25,19, dan nilai tertinggi 30,91. keuangan adalah 74 perusahaan dan perusahaan
Variabel kecurangan laporan keuangan (financial yang laporan keuangannya tidak terindikasi
statement fraud) dan kualitas audit tidak adanya kecurangan laporan keuangan adalah 13
diikutsertakan dalam perhitungan statistik perusahaan.
deskriptif karena kedua variabel tersebut
memiliki skala nominal. Pengujian Hipotesis

Pembahasan Hasil Penelitian Pengujian hipotesis regresi logistik dapat


Berdasarkan hasil pengujian goodness of fit, dilakukan dengan hanya meilhat tabel hasi uji
besaran nilai statistik Hosmer and Lemeshows koefisien logistik pada kolom siginifkan
Goodness of Fit sebesar 5,173 dengan probabilitas dibandingkan dengan nilai signifikansi yang
signifikansi sebesar 0,739 yang nilainya jauh di digunakan (=5%). Apabila tingkat signifikansi
atas 0,05, sehingga dapat disimpulkan model <0,05 maka H1 tidak dapat ditolak atau
dapat diterima atau model layak dalam diterima. Jika tingkat signifkansi >0,05 maka H1
menjelaskan variabel penelitian. Berdasarkan ditolak.
hasil pengujian kelayakan seluruh model
perbandingan antara nilai -2LL awal yang hanya
memasukkan konstanta saja sebesar 73,378 dan
nilai -2LL akhir uang mengalami penurunan

7
Susmita Ardiyani & Nanik Sri Utaminingsih/ Accounting Analysis Journal 4 (1) (2015)

Tabel 4 Estimasi Parameter dan Interpretasinya


B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) Hasil
Hipotesis
Step LEV -,457 ,784 ,340 1 ,560 ,633 Ditolak
1a INVENTORY -11,840 8,664 1,868 1 ,172 ,000 Ditolak
TACC ,000 ,000 ,902 1 ,342 1,000 Ditolak
UMUR ,042 ,070 ,354 1 ,552 1,043 Ditolak
SIZE -,730 ,410 3,165 1 ,075 ,482 Ditolak
KUALITAS ,436 1,037 ,177 1 ,674 1,547 Ditolak
Constant 21,670 11,011 3,873 1 ,049 2577764240,547
Sumber: Data Sekunder diolah, 2014

External Pressure terhadap Financial Tabel 4 yang menunjukkan bahwa hasil


Statement Fraud hipotesis ditolak. Perhitungan variabel ini
Hasil penelitian terhadap variabel external menggunakan rumus pertumbuhan, sehingga
pressure yang diproksikan dengan leverage (LEV) angka untuk persediaan masih terdapat angka
menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh negatif bukan positif secara keseluruhan. Oleh
terhadap kemungkinan financial statement fraud. karena itu kemungkinan terjadinya kecurangan
Hasil penelitan ini sesuai dengan hasil penelitian belum dapat diidentifikasi secara maksimal.
Skousen et al. (2009) , Martyanta dan Daljono Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian
(2013). Namun tidak sesuai dengan penelitian Skousen et al. (2009) yang menunjukkan bahwa
Anisa (2012) yang menunjukkan hasil bahwa persediaan tidak berpengaruh terhadap
leverage berpengaruh terhadap kemungkinan kecurangan laporan keuangan. Penelitian ini
financial statement fraud. Hasil penelitian kontradiksi dengan penelitian Summers and
didasarkan pada pengujian statistik yang Sweeney dalam Skousen et al. (2009) yang
angkanya tidak signifikan, dimana nilai berpendapat bahwa manajemen dapat berfokus
signifikansi sebesar 0,560 atau lebih besar dari pada rekening piutang dan persediaan ketika
0,05. terlibat dalam manipulasi laporan keuangan.
Menurut Van Home (2007) dalam
Purwanti (2012), leverage merupakan biaya tetap Rasionalisasi terhadap financial statement
yang digunakan untuk mendanai perusahaan. fraud
Biaya ini dapat menguntungkan perusahaan Hasil penelitian terhadap variabel
apabila dapat dikelola dengan baik sehingga rasionalisasi yang diproksikan dengan total
menghasilkan pendapatan yang lebih besar dari akrual menunjukkan hasil hipotesis ditolak,
biaya tetap yang dikeluarkan. Selain itu hasil bahwa tidak terdapat pengaruh terhadap
penelitian ini tidak sesuai dengan fraud triangle kemungkinan financial statement fraud. Hasil ini
theory karena dalam variabel ini terdapat menunjukkan bahwa penggunaan kebijakan
beberapa proksi lain yng dapat digunakan untuk manajemen (discretion) tidak tinggi atau motif
mendeteksi adanya kecurangan laporan untuk melakukan manipulasi laba adalah
keuangan. rendah. Hasil penelitan ini sesuai dengan hasil
penelitian Skousen et al. (2009). Variabel
Nature of Industry terhadap financial rasionalisasi termasuk dalam pilar ketiga dalam
statement fraud fraud triangle. Menurut Skousen et al. (2009) pilar
Hasil penelitian terhadap variabel nature of ketiga ini merupakan unsur yang paling sulit
industry yang diproksikan dengan inventory atau untuk mengindikasi pengukurannya, karena
persediaan menunjukkan bahwa tidak terdapat rasionalisasi merupakan sikap pembenaran yang
pengaruh terhadap kemungkinan financial dilakukan oleh manajemen, karyawan, ataupun
statement fraud. Hasil tersebut dapat dilihat dari dewan komisaris.

8
Susmita Ardiyani & Nanik Sri Utaminingsih/ Accounting Analysis Journal 4 (1) (2015)

terhadap financial statement fraud. Variabel nature


Kualitas Audit terhadap financial statement of industry dengan proksi persediaan (inventory)
fraud juga tidak memiliki pengaruh terhadap financial
Hasil penelitian terhadap kualitas audit statement fraud. Selain itu variabel rasionalisasi
yang diproksikan dengan status KAP yaitu KAP dengan proksi total akrual tidak berpengaruh
Big Four dan Non Big Four menunjukkan bahwa terhadap financial statement fraud. Dan yang
tidak terdapat pengaruh terhadap kemungkinan terakhir kualitas audit juga tidak berpengaruh
financial statement fraud. Hasil penelitan ini sesuai terhadap financial statement fraud. Untuk hasil
dengan hasil penelitian Subroto (2012). Hasil dari pengujian variabel kontrol yaitu variabel
penelitian didasarkan pada pengujian statistik umur perusahaan dan total aset tidak mampu
yang angkanya tidak signifikan dan hasil mendeteksi terjadinya financial statement fraud.
hipotesis adalah ditolak.
Hal ini disebabkan karena penelitian ini Keterbatasan Penelitian
variabel kualitas audit diukur variabel dummy, Sumber yang menjadi rujukan, tidak
yaitu kode 1 untuk perusahaan yang diaudit oleh memiliki data yang lengkap sehingga sampel
KAP Big Four dan kode 0 untuk perusahaan yang diambil kurang sesuai dengan data yang
yang diaudit oleh KAP Non Big Four. Untuk dibutuhkan. Minimnya teori untuk variabel
KAP Big Four yang digunakan yaitu Klynveld persediaan sehingga dalam penelitian ini untuk
Peat Marwick Goerdeler (KPMG), Deloitte Touche variabel persediaan baik yang bernilai positif
Tohmatsu, Ernest and Young, dan Price Water atau negatif tetap menjadi sampel dalam
House (PWC). Sedangkan yang berafiliasi penelitian. Sehingga hasil dalam penelitian ini
dengan KAP Big Four dikategorikan pada KAP menunjukkan persediaan tidak berpengaruh
Non Big Four. Selain itu hasil penelitian ini terhadap kecurangan laporan keuangan. Selain
mendukung teori atribusi dalam Subtoro (2012) itu jika persediaan yang digunakan adalah
bahwa kecurangan pelaporan keuangan dapat persediaan yang bernilai positif, mungkin akan
terjadi karena dua faktor yaitu faktor internal menunjukkan hasil yang berbeda. Minimnya
dan eksternal. Faktor eksternal diantaranya (1) teori untuk variabel total akrual. Hal ini
(1) KAP membantu dan berkolaborasi dengan disebabkan variabel tersebut masih jarang
klien untuk memanipulasi laporan keuangan dilakukan penelitian, sehingga teori dan konsep
dengan tidak mengungkapkan salah saji material yang jelas untuk variabel ini pun masih sangat
pada laporan keuangan atau (2) KAP bertindak jarang ditemukan. Penelitian ini untuk variabel
profesional dengan tetap menjaga independensi dependen (kecurangan laporan keuangan atau
dan objektivitas auditor. Hal ini berarti KAP fraudulent financial statement) hanya terbatas
menolak untuk membantu klien dalam menggunakan variabel dikotomi yaitu hanya
melakukan manipulasi laporan keuangan. Hasil mengindikasi perusahaan melakukan fraud atau
penelitian ini mendukung kemungkinan kedua tidak, bukan menggunakan intensitas atau
dari tindakan yang dilakukan oleh KAP karena tingkatan.
kehadiran KAP ini akan memperlemah atau
meminimalisir terjadinya kecurangan laporan Saran
keuangan dalam suatu perusahaan. Variabel independen dalam penelitian ini
hanya dapat menjelaskan variabel kecurangan
SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN laporan keuangan sebesar 16,2%. Sehingga
SARAN untuk penelitian berikutnya agar menambahkan
atau menggunakan variabel dan proksi lain
Simpulan seperti pada penelitian Skousen (2009) yang
Berdasarkan hasil dari penelitian ini diadopsi dari SAS No. 99. Penelitian
menunjukkan bahwa variabel external pressure selanjutnya agar mencari sumber data dari
dengan proksi leverage tidak berpengaruh berbagai literatur jangan hanya dari satu

9
Susmita Ardiyani & Nanik Sri Utaminingsih/ Accounting Analysis Journal 4 (1) (2015)

sumber, sehingga sampel lebih banyak dan Dahlan, M. 2009. Analisis Hubungan Antara
representatif. Memperluas objek penelitian, Kualitas Audit Dengan Diskresioneri
tidak hanya untuk perusahaan manufaktur Akrual dan Kebebasan Auditor.
melainkan seluruh perusahaan go public. Working Paper in Accounting and
Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan Finance.
variabel intensitas atau berupa tingkatan, bukan Diaz, Priantara. 2013. Audit Forensic dan
variabel dikotomi yaitu iya atau tidak sehingga Investigatif. Jakarta: Mitra Wacana Media.
bisa menggunakan metode analisis data yang Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
lain, misalnya regresi berganda. Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.
Semarang: Badan Penerbit Universitas
DAFTAR PUSTAKA Diponegoro.
http://arierahayu.files.wordpress.com/2009/11
Anisa, N Widya. 2012. Pengaruh Financial /model-jones.pdf Diakses pada tanggal 14
Expertise of Committee Audit Members, Maret 2014.
Kepemilikan Manajerial, Ukuran http://eprints.undip.ac.id/35658/1/jurnal_artik
Perusahaan, dan Leverage Terhadap el_ema_C2C008182.pdf.Diakses pada
Terjadinya Kecurangan Pelaporan tanggal 30 Maret 2014.
Keuangan. Skripsi ada FE UNDIP Kusumawardhani, Prisca. 2013. Deteksi
Semarang. Financial Statement Fraud dengan Analisis
Beneish, D.M, Nichols, C.D. 2005, Earning Fraud Triangle pada Perusahaan Perbankan
Quality and Future Returns: The Relation yang di BEI.
between Accruals and the Probability of
Earnings Manipulation.
JurnalAkuntansi Universitas Negeri Surabaya Financial Statement Melalui Fraud Score Model.
Volume 1No. 3. 2013. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume 1 No.1:
Martyanta, Daljono. 2013. Pendeteksian 1-15.
Kecurangan Laporan Keuangan Melalui Theodorus, M. Tuanakotta. 2007. Akuntansi
Faktor Risiko Tekanan dan Peluang. Forensik dan Audit Investigasi. Jakarta.
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume 2 Penerbit: Fakultas Ekonomi Universitas
No. 2: 1-12. Indonesia.
Nabila R Atia. 2013. Deteksi Kecurangan Skousen, J.C., Wright, J.C., Smith Kevin, R.
Laporan Keuangan dalam Perspektif 2009, Detecting and Predicting Financial
Fraud Triangle. Skripsi pada FE UNDIP Statement Fraud: The Effectiveness of The
Semarang : tidak diterbitkan. Fraud Triangle and SAS No. 99.Advances in
Purwanti, B. Rahayu. 2012. P engaruh Financial Economics, Vol. 13.
Kecakapan Manajerial, Kualitas Auditor, Subroto,Vivi Kumalasari. 2012. Pengaruh
Komite Audit, Firm Size, dan Leverage Karakteristik Perusahaan dan Karakteristik
terhadap Earnings Management. Skripsi Auditor Eksternal terhadap Kecurangan
pada FE UNDIP Semarang: tidak Pelaporan Keuangan. Jurnal Akuntansi
diterbitkan Volume 14 No.1: 83-95.
Rini, Viva Yustitia dan Achmad, Tarmizi. 2012. www.idx.co.id
Analisis Prediksi Potensi Risiko Fraudulent

10

You might also like