Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Pengaturan neuro endokrin di dalam plasenta, pada janin dan kompartemen ibu
sangat penting dalam mengarahkan pertumbuhan janin dan perkembangannya sebagaimana
juga dalam mengkoordinasi awal suatu persalinan. Adaptasi maternal terhadap perubahan
hormonal yang terjadi selama kehamilan secara langsung menggambarkan perkembangan
plasenta dan janin. Adaptasi gestasional yang terjadi selama kehamilan meliputi implantasi
dan perawatan kehamilan dini, modifikasi sistem maternal dalam rangka mempersiapkan
dukungan nutrisi perkembangan janin; dan persiapan persalinan dan menyusui.
0
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Y
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 25 Tahun
Bangsa / suku :-
Agama : islam
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Status pernikahan : menikah
Alamat : kp. Jawa belakang padang
Hari, dan tanggal masuk RS : Sabtu, 8 November 2014
Ruang perawatan : Bangsal Mawar
II. ANAMNESIS
Dilakukan secara auto dan allo-anamnesa pada 11 November 2014, pukul 07.00 WIB
Keluhan Utama
Seorang pasien wanita berusia 25 tahun G4P3A0 usia kehamilan 25 minggu 6 hari
datang ke IGD dengan keluhan keluar cairan berwarna putih dari kemaluan sejak 12 jam
SMRS. pasien juga merasa mules-mules dan perut terasa tegang. 1 minggu sebelumnya
pasien mengakui sudah sering keluar lendir dari vagina namun hanya sedikit. Perdarahan,
mual dan muntah disangkal.Pasien jarang kontrol ke puskesmas ataupun rumah sakit.
Pemeriksaan kehamilan terakhir bulan September dan dari hasil USG kondisi janin baik.
Pasien juga mengeluh sering merasa cemas terhadap kehamilannya. Sering berdebar-
debar dan tangan gemetaran. Suami pasien sering mengeluhkan bahwa istrinya sering
marah-marah dan sulit menahan emosi. Pasien sering kali merasa mudah lelah, tidak
tahan panas dan banyak berkeringat. Kedua mata pasien menonjol seperti melotot disertai
penglihatan kabur yang tidak dipengaruhi saat pagi atau sore.
1
1 tahun yang lalu, pasien pernah mengalami hal yang sama. Saat itu pasien
didiagnosis oleh dokter sebagai penyakit tiroid. Kemudian pasien rajin minum obat PTU
dari dokter dan keluhan tersebut mulai menghilang serta mata juga kembali normal.
Namun sejak pasien hamil, pasien merasa takut jika obat yang ia minum akan
membahayakan kondisi janinnya kelak. Oleh karenanya pasien memutuskan sendiri untuk
berhenti mengkonsumsi obat yang selama ini ia minum. Perlahan keluhan kini muncul
kembali.
Selain itu, pasien mengatakan terdapat benjolan di leher kanan. Benjolan tidak nyeri.
Demam, Suara serak dan sakit menelan disangkal. Nafsu makan baik namun pasien
merasa berat badannya hanya bertambah sedikit selama kehamilan. BAB (buang air
besar) dan BAK (buang air kecil lancar tidak ada keluhan.
Pasien mengakui memiliki penyakit jantung sejak dulu. Pasien tidak memiliki
riwayat hipertensi, diabetes mellitus dan penyakit keganasan. Riwayat radiasi leher, alergi
obat dan makanan disangkal.
Riwayat anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa disangkal, riwayat diabetes
mellitus, penyakit jantung, hipertensi dan keganasan dalam keluarga juga disangkal.
Riwayat Kebiasaan
Riwayat Pengobatan
III.PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum : Tampak sakit sedang
2. Kesadaran : Compos Mentis
2
3. Tanda vital
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 96x/menit, regular, kuat, isi cukup, equal
c. Respiratory rate : 22x/menit
d. Suhu : 36,8oC
Status Generalis
2. Mata
Exophtalmus : (+)
Palpebra : Tidak tampak oedem
Konjunctiva : Tidak tampak pucat pada kedua konjunctiva
Sklera : Tidak tampak ikterik pada kedua sklera
Pupil : Bulat, isokor
Refleks cahaya : Langsung : +/+
Tidak langsung : +/+
Lensa : Jernih
Pergerakan bola mata : Baik
3. Telinga
Bentuk : Normotia aurikula dekstra dan sinistra
Liang telinga : Lapang + / +
Serumen :-/-
Cairan :-/-
4. Hidung
Bentuk : Bentuk normal dan tidak ada kelainan
Kavum nasi : lapang / lapang
Sekret : Tidak ada pada kedua lubang hidung
Mukosa hiperemis : (-) / (-)
Konka edema : (-) / (-)
5. Mulut
Bibir : sianosis (-)
Palatum : tak tampak kelainan
3
Gigi geligi : tak tampak kelainan
Lidah : tak tampak kelainan
6. Leher
a. Deviasi trakea : (-)
b. Kelenjar Tiroid :
Inspeksi : tampak benjolan di regio coli dekstra, tidak tampak tanda-tanda
radang.
Palpasi : teraba benjolan batas tidak jelas dengan konsistensi
kenyal,permukaan rata, mobile, nyeri tekan (-).
Auskultasi : bruit (-), thrill (-)
c. Kelenjar getah bening leher : Tak teraba membesar
d. Tekanan Vena Jugularis : 5 + 1 cmH2O
7. Thorax
Inspeksi : Bentuk thoraks simetris, tidak ada pernapasan yang tertinggal,
tipe pernapasan thorakoabdominal, retraksi (-)
Palpasi : Vokal fremitus kedua paru sama kuat
Perkusi : - sonor pada kedua lapang paru.
- Batas paru dan kanan jantung berada setinggi ICS III-V
linea sternalis dekstra dengan suara redup
- Batas paru dan kiri jantung berada setinggi ICS V 1 cm
medial linea midclavicularis sinistra dengan suara redup
Auskultasi :
Paru : Suara napas vesikuler +/+
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Jantung : S1 Normal S2 normal, split (-), reguler
Terdengar murmur di lower sternal border jenis pan sistolik
murmur grade III, gallop (-)
8. Abdomen
Palpasi : teraba tinggi fundus uteri sepusat
4
9. Ekstremitas
Ekstremitas atas Dekstra Sinistra
Akral hangat hangat
Oedem (-) (-)
Ekstremitas bawah Dekstra Sinistra
Akral hangat hangat
Oedem (-) (-)
10. Kulit :
Warna : Sawo matang
Efloresensi : Tidak ada
Jaringan parut : Tidak ada
Suhu raba : hangat
Kelembapan : normal
Turgor : Baik
Ikterus : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
5
Limfosit 22,4 % 17 48
Monosit 3,9 % 4 10
Profil tiroid
TSH <0.05 UlU/ml Euthyroid 0,25-5
Hyperthyroid <0,15
Hypothyroid >7
T4 287.9 Nmol/l 60-120
Gula Darah
GD Sewaktu 92 mg/dl 70 140
IV. DIAGNOSIS
V. Diagnosis Banding
Tiroiditis
Karsinoma tiroid
VI. TATALAKSANA
Tatalaksana KPD :
Tatalaksana Thyrotoxicosis :
6
Tujuan terapi adalah untuk menormalkan fungsi tiroid dengan dosis obat antitiroid yang
minimal. Dosis obat yang berlebihan dapat mengakibatkan hipotiroidisme dan struma
pada janin.
Medikamentosa
PTU 3x2 tab
Bisoprolol
VII. PROGNOSIS
Ad vitam : Bonam
Ad functionam : Dubia ad malam
Ad sanationam : Dubia ad malam
VIII. RESUME
Seorang pasien wanita berusia 25 tahun G4P3A0 usia kehamilan 25 minggu 6 hari datang
ke IGD dengan keluhan keluar cairan berwarna putih dari kemaluan sejak 12 jam SMRS.
terdapat kontraksi premature, tidak disertai vaginal bleeding dan hiperemesis. Palpitasi,
Resting tremor, heat intolerance, fatigue, diaphoresis, exophthalmus juga dikeluhkan pasien.
Selain itu, juga terdapat benjolan di regio coli dextra. tidak terdapat febris, disfagia, disfonia.
kehamilan. Riwayat hipertiroid 1 tahun yang lalu dan mengkonsumsi obat PTU sebelum
hamil.
Pada pemeriksaan fisik, vital sign normal. Didapatkan benjolan di regio coli dextra,
teraba benjolan batas tidak jelas dengan konsistensi kenyal,permukaan rata, mobile, dan tidak
nyeri tekan . pada thorax didapatkan auskultasi jantung terdengar pansistolik murmur grade
III. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil peningkatan leukosit, penurunan kadar
TSH dan peningkatan kadar T4.
7
8
BAB III
KESIMPULAN
Seorang pasien wanita berusia 25 tahun G4P3A0 usia kehamilan 25 minggu 6 hari datang
ke IGD dengan keluhan keluar cairan berwarna putih dari kemaluan sejak 12 jam SMRS.
terdapat kontraksi premature, tidak disertai vaginal bleeding dan hiperemesis. Palpitasi,
Resting tremor, heat intolerance, fatigue, diaphoresis, exophthalmus juga dikeluhkan pasien.
Selain itu, juga terdapat benjolan di regio coli dextra. tidak terdapat febris, disfagia, disfonia.
kehamilan. Riwayat hipertiroid 1 tahun yang lalu dan mengkonsumsi obat PTU sebelum
hamil.
Pada pemeriksaan fisik, vital sign normal. Didapatkan benjolan di regio coli dextra,
teraba benjolan batas tidak jelas dengan konsistensi kenyal,permukaan rata, mobile, dan tidak
nyeri tekan . pada thorax didapatkan auskultasi jantung terdengar pansistolik murmur grade
III. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil peningkatan leukosit, penurunan kadar
TSH dan peningkatan kadar T4.
9
DAFTAR PUSTAKA
10